Tag Archive for: nonfiksi

Memaknai Hidup dan 3 Caption untuk Dirimu!

Memaknai Hidup dengan Memberikan 3 Caption untuk Hidupmu!

Memaknai hidup itu sebenarnya hal yang sering menjadi kebingungan kita semua. Kita sering menemui kesusahan dalam permasalahan, namun di sisi yang sama juga susah menemui solusinya. Ternyata, ada sesuatu yang belum kita canangkan dalam kehidupan. Caption. Kok bisa?

Siapa yang tak mengenal media sosial? Semua lapisan sudah mengenalnya. Berbagai media seperti Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, dan lain-lain sudah dijajaki oleh kita semua. Setiap kali ingin mengunggah foto ataupun video, tak lupa kita memberikan caption agar lebih menarik perhatian pengikut atau teman kita. Caption juga ditambahkan sebagai penyanding atau pelengkap agar mempercantik kualitas unggahan, tentunya agar para pengikut atau teman-teman kita mengerti apa yang sedang kita rasakan dengan unggahan tersebut.

Begitu juga dalam kehidupan, kita juga perlu untuk memberikan caption, loh. Fungsi dari caption untuk hidup kita tak lain agar bisa memaknai perjalanan hidup yang lebih berharga, menafsirkan berbagai perspektif dengan bijaksana, dan lebih memiliki kecakapan dalam menentukan keputusan.

Ada tiga hal utama di bawah ini yang bisa kalian jadikan sebagai tambahan dalam memaknai arti hidup yang sesungguhnya. Ketika sudah menemukan tafsiran hidup yang sesungguhnya, berikan caption atau narasi terbaik yang berkelanjutan dalam kehidupan mendatang. Jadikan setiap caption atau narasi yang telah dibuat sebagai doa yang takkan henti dirapalkan agar kita bisa lebih mudah menjalani serangkaian kehidupan. Mari kita simak bersama.

Memaknai Hidup: Jangan Biarkan Orang Lain Memberikan Justifikasi kepadamu

Memaknai hidup bisa dimulai dari lebih mengenali diri sendiri. Setiap orang memiliki cerita dalam hidupnya. Kita bisa memberikan caption untuk diri kita sendiri. Ketika sudah dimulai dari diri sendiri, sebarkan hal-hal baik untuk yang lainnya pula.

Perlu disadari bersama, kita semua punya otoritas diri masing-masing. Jangan biarkan orang lain menceritakan tentangmu kepada temannya bahwa dirimu manusia yang tak mengenakkan hati, buruk, ataupun diberikan sebuah deklarasi yang tak bagus.

Bila kita kembali pada kisah awal penciptaan, Sang Pencipta membentuk manusia dari tanah dan debu. Artinya, kita ini dibuat dengan niat yang sangat tulus dan kehati-hatian yang amat sangat dengan tangan-Nya.

Control of the Content of Your Mind

Semua yang kita lihat, dengar, dan pikir, haruslah dapat kita kendalikan. Kendalikan dalam artian, setiap yang masuk ke indra kita,mau tidak mau harus kita saring.

Ambil saja contohnya ketika kita berkumpul dengan teman-teman yang sudah pasti tidak sefrekuensi denganmu. Misalkan saja ketika berkumpul, kita akan menghasilkan gosip-gosip terhangat atau intinya tak ada hasil yang bernilai ketika berkumpul, ya kenapa masih saja dilanjutkan? Sudahi saja perkumpulan yang membawa dampak negatif itu.

Jangan Hanya Berpikir Positif

Toxic Positivity sudah merebak seiring dengan perkembangan peradaban. Muncul ke permukaan kita karena toxic positivity berdalih untuk memberikan kita gencaran semangat terus-menerus dan mengharamkan yang namanya mengeluh ataupun melakukan sesuatu di luar batasan. Toxic positivity bisa menjadi racun bagi kita semua ketika terlalu berambisi akan sesuatu di luar nalar.

Berpikirlah dengan sebelumnya meminta kebijaksanaan kepada Sang Pencipta yang jelas akan mencukupimu secara cuma-cuma bila kita memintanya. Cuma-cuma tidak berarti murah, melainkan generous. Generous karena Sang Pencipta memiliki sumber tak terbatas akan kebijaksanaan tersebut.

Terlalu mudah berpikir positif dapat membuat kita tanpa disadari deny the real problem or danger (mengingkari kenyataan bahwa ada masalah) dan langsung buru-buru ingin mencari solusi, padahal pengakuan akan adanya sebuah masalah diperlukan terlebih dahulu sebagai langkah awal.

So, ketika kita menemui hal-hal negatif atau yang dirasa kurang mengenakkan hati, jangan memalingkan situasi atau merasa gengsi karena telah memiliki hal negatif tersebut. Cobalah untuk menerima dan mengevaluasi diri dari hal-hal tersebut yang nantinya akan dijadikan bahan pembelajaran di kemudian hari.

Tanpa sadar, jika ditempa masalah, kita mungkin terbiasa mendengar saran selayaknya: Forgive yourself and move on! Namun, dalam kenyataannya tak semudah yang diucapkan oleh orang-orang. Ternyata, ada satu faktor yang terlupa, faktor yang justru lebih penting daripada diri kita, yaitu tentang dari mana semua–termasuk diri ini–bermula. Alasan mendasar diri kita bisa hadir hingga saat ini, hidup dan berkarya di bumi, adalah Sang Pencipta, Sang Maha Kasih.

That’s why, dekatilah Sang Pencipta, agar hidupmu lebih bermakna dan berharga. Sertakan Sang Pencipta dalam setiap pengorbanan hidupmu. Ia yang selalu siap mengampuni dan menerima kita apa adanya. Tentunya, semua orang–termasuk kita–menginginkan akan sebuah penerimaan dan keberadaan, kan? Maka dari itu, berikan rasa TRUTH untuk Sang Pencipta, Sang Maha kolabarasi semesta.

Salam,

Anggit Pamungkas Adiputra.

Pembinaan_dalam_Rantai_Tak_Putus

Pembinaan dalam Rantai Tak Putus

Rantai Tak Putus akan menjadi buku nonfiksi kedua dari Dee Lestari. Mengisahkan mengenai kehidupan lika-liku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Mulai dari usaha manufaktur, petani, hingga bengkel yang berupa UMKM. Dalam karya Dee Lestari ini terkhusus membahas UMKM di bawah binaan Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA). Sehingga dalam penceritaan Rantai Tak Putus akan melihat dari berbagai sudut pandang.

Pengisahan bagaimana UMKM di Indonesia hidup dan berkembang akan melihat dari berbagai sudut pandang. Mulai dari sudut pandang Dee Lestari sebagai penulis dan selama melakukan observasi, pemilik UMKM, hingga para pelaku pembinaan dari YDBA. Pelaku UMKM mendapatkan bantuan pembinaan di bawah Yayasan Dharma Bakti Astra melalui cabangnya berupa Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB).

Pembinaan Dua Arah dalam Rantai Tak Putus

Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) sebagai cabang dari YDBA memberikan pembinaan untuk para UMKM di Indonesia. Sistem yang digunakan merupakan pembinaan dua arah. Dua arah di sini dimaksudkan bahwa yang besar mau berbagi dengan yang kecil. Kemudian yang kecil juga tidak hanya menerima melainkan mau mencari tahu dan bekerja sama satu sama lain.

“Pendampingan merupakan tarian dua arah. Yang kecil mau membuka diri, yang besar mau berbagi.

Keduanya harus bekerja sama. Keduanya harus maju bersama.”

Jika diresapi maka hal ini tidak hanya berlaku dalam lingkup usaha dan bisnis dalam konteks ini adalah UMKM dalam kisah Rantai Tak Putus. Lebih dari itu, jika menelisik lebih dalam, maka dalam kehidupan sosial manusia, sebagai individu maupun kelompok pembinaan harus diaplikasikan sedemikian rupa. Pembinaan dua arah di mana satu orang dengan yang lain.

Sebuah konsep di mana yang lebih ahli dalam suatu hal mau berbagi dengan yang masih berkekurangan. Namun, juga tidak menutup mata yang berkekurangan tidak dapat hanya menengadahkan tangan dan menerima. Semua harus dilakukan dengan dua arah. Dibutuhkan suatu hubungan timbal balik.

Segera PreOrder

Ikuti kisah selengkapnya dalam karya terbaru Dee Lestari, yaitu Rantai Tak Putus. Ikuti PreOrder melalui Bentang Pustaka. Simak informasi dan update terkait hanya di website resmi bentangpustaka.com dan akun Instagram @bentangpustaka. PreOrder akan dibuka mulai 10 Agustus hingga 24 Agustus 2020.

 

Penulis: Stevanus Febryanto W.S

Kumpulan Buku Bacaan Nonfiksi

10 Bacaan Nonfiksi untuk Kamu yang Dijamin Nggak Bikin Ngantuk!

Bacaan nonfiksi jarang sekali saya temui dalam daftar belanjaan buku teman-teman. Berbagai alasan pun dilontarkan. Mulai dari ada yang belum sempat memasukkan ke daftar belanjaan bacaan, hingga alasan klise yang membuat seolah-olah muak atau lebih baik undur diri jika disuguhkan dengan bacaan nonfiksi.

Apa yang salah dengan bacaan nonfiksi? Jikalau para buku nonfiksi bisa bersuara, pastilah mereka tertegun dan meronta-ronta kepada kita alasan jarang sekali untuk disentuh dan dibaca. Sungguh malang nasibmu, Nak!

Artikel kali ini hadir untuk Sahabat Bentang yang sedang: (1) merasa bosan dengan kumpulan buku as known as ingin keluar dari zona nyaman; (2) memiliki buku bacaan nonfiksi yang tak mudah membuat kantuk, dan atau; (3) para pencinta buku nonfiksi yang hendak mencari rekomendasi buku apa lagi yang sekiranya bisa masuk ke daftar belanjaan. Mari kita simak~.

Mengheningkan Cinta

Bacaan nonfiksi pertama untuk kalian yakni yang sedang gundah gulana terkait diri sendiri pada saat ini, masa depan, ataupun masa lalu. Mengheningkan Cinta hadir untuk memberikan sisi terbaik dari hati yang terluka, yaitu dengan penerimaan diri yang berharga.

Meskipun ada kata “cinta” di bagian judulnya, karya dari Mas Adjie Santosoputro ini sejatinya membantu kita semua yang sedang terluka bukan hanya karena asmara, melainkan juga bagaimana menyembuhkan luka batin yang sedang mendera.

Kalian akan bertemu dengan sosok Sunyi jika membaca buku ini. Siapa Sunyi? Ada hubungan apa Mas Adjie dengannya? Intip lebih jauh di dalam bukunya, ya!

Dear Tomorrow

Kadang kala, kita merasa khawatir dengan masa depan kita. Pencapaian apa saja yang dibutuhkan pada masa depan? Apakah masa depan kita akan gemilang? Sesuai rencana? Hal-hal apa saja yang dibutuhkan diri kita agar bisa mencapai target impian yang sedang membumbung tinggi? Karya dari Maudy Ayunda jawabannya!

Notes to My Future Self. Sebuah kompilasi perjalanan hidup Maudy yang dikemas dalam perspektif menarik menjadi sebuah buku. Berbagai tips berupa pengembangan diri akan kalian temukan melalui buku ini.

The Moment of Lift

Selama dua puluh tahun terakhir, Melinda Gates telah menjalankan misi demi menemukan solusi bagi orang-orang dengan kebutuhan paling mendesak, di mana pun mereka tinggal. Dalam buku yang menyentuh hati dan memikat ini, Melinda Gates membagikan inspirasi berharga dari orang-orang inspiratif yang dia temui selama bekerja dan bepergian ke seluruh dunia. Beberapa cerita akan membuat hati kita hancur, tetapi cerita-cerita yang lain mampu melambungkan harapan. Para pahlawan ini telah membangun sekolah, menyelamatkan hidup, mengakhiri perang, memberdayakan anak perempuan, dan mengubah budaya.

Sepanjang perjalanan ini, satu hal semakin jelas bagi Melinda Gates: jika kalian ingin mengangkat masyarakat, kalian harus berhenti menekan perempuan. Dia telah membuktikan bahwa hanya cara inilah yang memberikan lebih banyak kesempatan untuk mengubah dunia—dan diri kita sendiri.

Apa yang Benar, Bukan Siapa yang Benar

Apa yang Benar, Bukan Siapa yang Benar merupakan tulisan terbaru bergaya novel karya Cak Nun, yang membahas interaksi antara Simbah bersama tiga penerusnya dengan watak dan latar belakang yang berbeda: Gendhon, Pèncèng, dan Beruk dalam memaknai setiap tujuan hidup manusia serta dinamika di dalamnya.

Buku ini banyak melibatkan fenomena yang terjadi masa kini dan lampau, mulai dari agama, politik, budaya, sejarah, hingga kehidupan setelahnya, yang seolah mengajak kita berkaca kembali, apakah Indonesia saat ini sudah tercipta sesuai dengan harapan para pendahulunya?

Kalian juga masih bisa mengikuti pre-order buku Cak Nun melalui laman Cak Nun Mencari Kebenaran.

TRUTH: Temukan Rasa Utuhmu, Temukan Hidup

Setelah mengajak pembaca menerima diri sendiri lewat buku pertamanya, Hati yang Gembira Adalah Obat (2016), Sophie kembali menguraikan sekelumit pikiran dan segenap hatinya untuk bertutur melalui buku ini. Kali ini, Sophie mengajak kita untuk berpikir bersama-sama, sembari menemukan “rasa utuh” dalam diri. Sebuah kelanjutan proses setelah dapat menerima diri sendiri.

Tanpa sadar, jika ditempa masalah kita mungkin terbiasa mendengar saran selayaknya: Forgive yourself and move on …. Namun, dalam kenyataannya, kok, tidak bisa semudah itu, ya? Rupanya ada satu faktor yang terlupa, faktor yang justru lebih penting daripada diri kita, yaitu tentang DARI MANA semua—termasuk diri ini—bermula. Alasan mendasar diri kita bisa hadir saat ini, hidup dan berkarya di bumi, adalah Sang Pencipta, Sang Maha Kasih, DIA yang selalu siap mengampuni dan menerima kita apa adanya. Semua orang ingin diterima, kan, keberadaannya? Jawabannya pasti, ya.

Baca Juga: Fiksi atau Nonfiksi: Mau Menulis yang Mana?

Talijiwo dan Senandung Talijiwo

Manusia harus saling mengingatkan pada kebaikan karena hutan, gunung, sawah, dan lautan hanya bisa mengingatkan kita kepada mantan.

Demi itu buku ini ada. Namun, Sujiwo Tejo tak ingin mendudukkan kalian sebagai pembaca, Sujiwo Tejo ingin mengajakmu duduk sebagai teman ngobrol.

Banyak jalan menuju Roma, tapi tak ada yang sepasti setiap jalan menuju takdir. Saat dipamiti adik atau anak ke sekolah, kita menjelma sebagai kakak atau orang tua. Bertemu teman kuliah atau sejawat kantor, mendadak kita menjadi sohib atau saingan. Sepernano detik yang lalu, kamu kekasihnya dan kini malah menjadi mantannya.

Begitulah. Hidup selalu bergerak seperti kisah-kisah Talijiwo yang hendak  diobrolkan kepadamu. Aku akan mendengarmu. Dengar aku juga. Siapa tahu setiap kata yang kuobrolkan, mengandung senandung untuk kita nyanyikan berdua.

Alasan Kita Rela Menderita

Penulis buku terlaris dan pembicara TED Talks yang terkenal, Dan Ariely, mengungkapkan wawasan baru yang menarik tentang motivasi—betapa upaya ini jauh lebih kompleks daripada yang pernah kita bayangkan. Setiap hari kita bekerja keras untuk memotivasi diri kita sendiri, orang-orang yang tinggal bersama kita, maupun orang-orang yang bekerja bersama kita. Dengan semua upaya itu, apa yang sesungguhnya melandasi kita untuk berusaha mencapai sesuatu yang sulit dan menantang, meski prosesnya cukup menyakitkan? Apa yang sesungguhnya membuat kita rela menderita demi mencapai keinginan kita?

Dalam buku ini, Ariely menyajikan serangkaian riset eksperimentalnya. Ia mendatangi kantor Intel dan melakukan tes tentang hubungan peningkatan kinerja dan bonus, mengunjungi pasien dengan luka bakar akut yang tengah berjuang untuk sembuh, hingga menelisik dorongan sederhana mengapa orang-orang rela bersusah payah dan menghabiskan waktu merakit produk IKEA dengan petunjuknya yang rumit. Semua ini bertujuan menemukan akar motivasi—cara kerjanya dan bagaimana kita dapat menggunakan pengetahuan ini untuk memutuskan pilihan-pilihan penting dalam kehidupan kita sendiri.

The Naked Traveler 8: The Farewell

Trinity menumpahkan hal-hal seru, yang bikin senang, kesal, geli, haru, sedih, dan bikin nagih―semua lagi-lagi menularkan virus untuk traveling. Dari perjalanan menyaksikan pesona Iceland yang overrated, menikmati megahnya alam Afganistan dari perbatasaan saat road trip di Asia Tengah, merasakan atmosfer Islam di Iran, menderitanya menjadi traveler difabel, hingga mencoba peruntungan kencan online di Eropa.

The Life-Changing Magic of Tidying Up

Konsultan berbenah asal Jepang, Marie Kondo, memperkenalkan metode merapikan yang ampuh tiada duanya, KonMari. Keampuhan metode yang kini semakin marak diterapkan di Jepang dan telah dikemas dalam program televisi laris, Tidy Up with KonMari! ini telah menular ke seluruh dunia. Saking ampuhnya, tak seorang pun klien Kondo kembali ke kebiasaan berantakan (dan calon kliennya harus masuk daftar tunggu selama tiga bulan).

Keuntungan kalian jika mendapatkan buku ini ialah: menjadi klien jarak jauh Kondo, menentukan barang-barang mana saja di rumah Anda yang “membangkitkan kegembiraan” dan mana yang tidak. Memulai kebiasaan berbenah yang efektif dengan sistem berbenah berdasarkan kategori. Membabat habis situasi berantakan, hingga menikmati efek ajaib dari rumah yang rapi—beserta pikiran damai yang mengikutinya.

Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner

Bacaan nonfiksi terakhir yaitu Rudy Habibie. Kisah dalam buku ini merupakan kumpulan cerita B.J. Habibie yang belum diceritakan sebelumnya. Ini adalah kisah tentang perjalanan tumbuh dewasa seorang anak laki-laki dan Indonesia yang masih belia.

Tak banyak yang tahu bahwa cita-cita membangun industri pesawat terbang untuk Indonesia justru diawali oleh ketakutan Rudy akan burung besi pada masa Perang Dunia Kedua. Tak banyak juga yang tahu kisah cinta tersembunyi Rudy sebelum akhirnya ia bertemu Ainun, cinta sejatinya, dan fakta bahwa Rudy tak terlalu suka kata “mimpi” sebagai kata ganti hal yang sangat diinginkannya. Baginya, “cita-cita” adalah kata yang lebih menjejak dan nyata.

Rekomendasi dari saya sudah cukup menarik, bukan? Sebenarnya, masih ada banyak lagi bacaan nonfiksi yang bisa membuat jatuh hati, tetapi sudikah dirimu untuk mengintip lebih jauh di mizanstore.com the one and only? ^^

Salam,

Pamungkas Adiputra

Memahami_Manajemen_Modern_Melalui_Rantai_Tak_Putus

Memahami Manajemen Modern Melalui Rantai Tak Putus

Karya terbaru Dee Lestari akan rilis dalam waktu dekat. Berjudul Rantai Tak Putus merupakan buku nonfiksi kedua dari Dee Lestari. Berbicara mengenai bagaimana Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. Mulai dari proses UMKM, pengembangan UMKM, hingga bagaimana sebuah UMKM dapat naik kelas. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari konsep manajemen modern.

Manajemen modern merupakan salah satu konsep untuk meningkatkan kualitas sebuah bisnis maupun usaha. Dalam konteks karya terbaru Dee Lestari Rantai Tak Putus yaitu berupa para UMKM di Indonesia. Secara etimologi, manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu ménagement, yang bermakna ‘seni melaksanakan dan mengatur’. Pada awalnya manajemen belum memiliki definisi atau arti yang berdiri sendiri dan diterima secara luas. Banyak perspektif para ahli yang memiliki makna berbeda terhadap manajemen.

Bahkan hingga saat ini terdapat banyak perspektif mengenai definisi dari manajemen. Mulai dari manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, hingga manajemen sebagai sebuah proses, perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian hingga pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.

Manajemen Modern

Manajemen modern dapat diartikan sebagai manajemen yang pada periodenya ditandai ketika sudah diperlajarinya manajemen sebagai ilmu yang memiliki dasar-dasar logika ilmiah. Maka dari itu, banyak dilibatkan ahli manajemen hingga ahli ekonomi. Hal ini bertujuan untuk dilakukannya penelitian mengenai manajemen yang menghasilkan. Hasil dari penelitian tersebut akan berupa teori hingga aliran manajemen.

Dasar Manajemen Modern

Secara garis besar manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat. Kemudian manajemen harus bersifat sistematik. Maka dari itu, pendekatan yang digunakan dalam manajemen modern harus dilakukan dengan penuh pertimbangan secara hati-hati. Selanjutnya organisasi sebagai suatu keseluruhan. Organisasi di sini dalam arti sebuah perusahaan, maupun bidang usaha, di mana pendekatan manajer individual harus diperhatikan untuk pengawasan terhadap situasi. Selanjutnya pendekatan motivasi terhadap para anggota organisasi harus menghasilkan komitmen. Komitmen tersebut berupa pekerja yang mengacu atau bertolok ukur pada tujuan organisasi.

Penerapan dalam Kehidupan

Pada kenyataannya telah banyak unit usaha, perusahaan, dan UMKM yang menggunakan manajemen modern. Hal tersebut guna memberi efisiensi kepada pekerja maupun untuk pencapaian tujuan usaha dalam UMKM misalnya. Namun, secara nyata bahwa manajemen modern ini juga dapat diterapkan dalam kehidupan manusia. Secara individu setiap orang dapat mempraktikkan manajemen modern untuk mendapatkan hasil yang tepat dengan cara yang efisien.

“Pendampingan merupakan tarian dua arah.

Yang kecil mau membuka diri, yang besar mau berbagi.

Keduanya harus bekerja sama.

Keduanya harus maju bersama.”

Dee Lestari dalam Rantai Tak Putus juga menekankan bagaimana keinginan untuk berubah dan naik kelas dari setiap UMKM. Tidak hanya itu, changing spirit juga sangat dianjurkan diaplikasikan dalam kehidupan setiap individu. Nantikan selengkapnya melalui buku terbaru Dee Lestari yaitu Rantai Tak Putus, segera terbit di Bentang Pustaka.

 

Penulis: Stevanus Febryanto W.S

buku nadirsyah hosen

Pre-Sale Tafsir Al-Quran di Medsos

Tafsir Al-Quran di Medsos adalah buku yang dihadirkan Nadirsyah Hosen untuk mengajak pembaca mengaji makna dan rahasia ayat suci di era media sosial. Buku ini juga sebagai bentuk konter wacana terhadap beragam kajian ayat suci yang ditafsirkan salah. Menurut Gus Nadir (begitu sapaan akrab Nadirsyah Hosen), banyak para penafsir ayat Al-Quran yang semata mengandalkan terjemahan dan mengambil rujukan melalui medsos daripada kitab tafsir klasik dan modern. Beberapa di antaranya bahkan salah kaprah karena tidak memahami sejarah di balik turunnya ayat-ayat tersebut. Maka, melalui buku ini, Gus Nadir akan mengajak kita untuk betul-betul memahami konteks agar semakin menghayati dan memahami kitab suci.

Setelah sukses pada tahun 2016, buku Tafsir Al-Quran di Medsos kini diterbitkan kembali dengan beragam penyempurnaan. Perubahan yang terlihat di antaranya sampul luxury hardcover, tambahan ekstra 100 halaman yang menjadikan total 408 halaman, pita pembatas, kertas yang ringan sehingga mudah dibawa, dan tanda tangan penulis!

Beragam keuntungan tersebut hanya bisa kamu dapatkan lewat pre-sale pada tanggal 26 Agustus – 9 September 2019. Melalui pre-sale ini kamu bakal mendapatkan harga diskon sebesar Rp105.400,00. Stok buku pre-sale ini terbatas! Hanya tersedia 1000 eks buku untuk 1000 orang pertama. Buruan!

Pre-sale buku Tafsir Al-Quran di Medsos terbatas. Segera manfaatkan kesempatan ini dengan pesan di salah satu toko berikut ini:

  1. Mizanstore.com
  2. Gramedia.com
  3. Bukabuku.com
  4. Bukukita.com
  5. Bukukularis.com
  6. Bukku.id

Atau melalui Reading Partner Bentang berikut ini:

  1. ldrinjava – 081216850048 – Mojokerto, Jawa Timur
  2. Ruangbacabuku_id – 081227797125 – Yogyakarta
  3. RencaNgaos – 082337793320 – Surabaya
  4. Rizkyelsafrida – 08977355710 – Sidoarjo
  5. Lapak.naqi – 085804875314 – Malang
  6. Zbookslacoffee – 085697360226 – Jakarta
  7. AhmadHaidar – 085726372414 – Pati
  8. Omah Buku RN – 089656173671 – Surabaya
  9. Khoirurroziqin – 08563121229 – Surabaya
  10. Kamarbuku – 085715265323 – Jakarta
  11. Sorabook.id – 087821147121 – Jakarta Selatan
  12. FBM – 081585748193 – Bekasi
  13. Lagijualbuku – 081319960934 – Cilegon
  14. Matabookstore (Helen) – 081806105975 – Banteng
© Copyright - Bentang Pustaka