Tag Archive for: nonfiksi

Merasa Jadi Remaja Jompo? Mungkin Habit Buruk Ini Biangnya!

Masih remaja alias muda, tetapi tubuhnya terasa jompo lantaran mudah kelelahan. Inilah yang menjadi fenomena unik belakangan ini. Anak-anak muda rentang usia 17 hingga 20-an tahun mengeluh seluruh badannya sakit seperti orang tua. Apakah kamu juga mengalaminya?

Ciri-ciri jompo yang kerap anak muda definisikan antara lain badan pegal, punggung sakit, mudah mengantuk, tak bertenaga, serta mudah lelah. Pada usia yang masih sangat muda, semestinya generasi tersebut tidaklah rentan mengalami hal tersebut. Lalu, mengapa hal itu bisa terjadi?

Ners Rizal Do menjelaskan beberapa biang dari keluhan para remaja jompo tersebut lewat buku terbarunya: Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara. Berikut secuil cuplikan beberapa kebiasaan buruk yang kerap anak muda lakukan sehingga membuat badan tak lagi bugar. Sebelum baca bukunya, intip ulasan ini dulu ya!

Begadang Hampir Tiap Hari

Seberapa sering kamu begadang atau bekerja lembur? Selama ini kamu mungkin merasa baik-baik saja, padahal ada bahaya tersembunyi yang sebenarnya belum kamu rasakan. Ya, perilaku begadang, bahkan jika berhari-hari, menjadi penyebab besar kenapa tubuhmu rentan jompo.

Rizal Do menuturkan bahwa tubuhmu sebenarnya “memberontak” ketika kamu paksakan diri begadang terus. Sel-sel dalam tubuhmu bahkan memberikan sinyal bahwa kamu semestinya istirahat. Karena kamu abaikan pertanda tersebut, jangan heran kalau suatu saat nanti badanmu pun ambruk.

Dengan membaca buku Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara, kamu akan menjadi lebih terbuka pada bahaya dari begadang. Terlebih ada juga ancaman risiko berbagai penyakit dari kebiasaan tersebut.

Pola Makan dan Tidur Tak Teratur

Ada kalanya kamu merasa sudah tidur cukup, tetapi kok ya tetap mengantuk atau bahkan kelelahan saat bangun pagi. Ya, kebanyakan remaja jompo juga mengalami hal yang sama. Ini berarti, ada masalah serius terkait dengan pola tidurmu.

Meski terkesan sepele, pola tidur tidak teratur dapat mempengaruhi fungsi tubuhmu. Apalagi jika kualitas tidurmu tidak bagus. Pada akhirnya, bukan cuma badanmu yang merasa capek, tetapi pikiranmu pun juga rentan kena stres.

Selain itu, pola makan kurang baik juga turut menyumbang ketidakbugaran fisik anak muda. Sudah tahu waktunya makan, namun masih saja menundanya karena alasan pekerjaan. Padahal, kamu hanya cukup meluangkan waktu 15-20 menit saja untuk makan loh.

Kurang Aktivitas Olahraga

Baru berjalan beberapa meter buat beli makan, tapi kok mudah lelah. Naik turun tangga sebentar, badan kok pegal-pegal. Apakah kamu familier dengan gejala kecapekan ini?

Keluhan utama para remaja jompo adalah tubuh kelelahan tanpa banyak kegiatan fisik berarti. Hal ini sangat wajar terjadi, pasalnya kebanyakan anak muda punya pekerjaan yang mengharuskan mereka duduk lama. Alhasil, mereka pun jarang bergerak banyak.

Tak hanya itu, kebiasaan terlalu banyak duduk dan rebahan makin parah karena sama sekali tak diimbangi dengan olahraga. Akibatnya, tubuh jarang melakukan aktivitas fisik untuk kebugaran. Maka, tidak perlu kaget kalau baru jalan atau olahraga sedikit saja badan terasa remuk.

Anti Jadi Remaja Jompo Lewat Buku Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara

Sejauh ini, apakah kamu merasa “tertampar” membaca penjelasan tadi? Tenang, tidak perlu merasa bersalah banget kok. Kamu masih ada waktu buat memperbaiki semua kebiasaan buruk tadi.

Lewat bukunya, Rizal Do memaparkan betapa pentingnya anak muda zaman sekarang harus peka pada kesehatan. Ingat, satu kebiasaan sehat masa kini dapat menentukan kesehatan di masa tua kelak. Jadi, coba deh belajar tentang seluk beluk kesehatan lewat buku Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara ini.

Tak hanya menumbuhkan kesehatan pribadi, Rizal Do juga menggugah para pembaca untuk ikut peduli pada kesehatan orang lain. Terutama untuk keluarga atau orang terdekat. Saat kamu sudah mampu mengurus kesehatan diri, maka kamu juga bisa loh bantu merawat anggota keluarga lainnya.

Sebagai pengetahuan tambahan, ada juga informasi mengenai pertolongan pertama yang penting buat kamu pelajari. Siapa tahu suatu saat nanti kita berhadapan dengan kondisi kecelakaan atau cedera yang orang lain alami.

Sedikit spoiler ya, Rizal Do menuturkan seluk-beluk dunia kesehatan dengan storytelling yang menyenangkan. Dijamin nggak bakal bikin pusing! Dapatkan buku Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara dengan langsung memesannya lewat https://linktr.ee/Bentang sekarang.

buku muslimah dalam penantian

Telah Terbit! Buku Muslimah dalam Penantian

Di Balik Buku Muslimah dalam Penantian

Kini Muslimah dalam Penantian bisa kamu dapatkan. Kang Abay adalah penulis kelahiran Cianjur yang menetap di kota Bandung. Kang Abay adalah Co-Founder Sisterlillah. Sebelumnya Kang Abay pernah menulis novel pertamanya berjudul Cinta dalam Ikhlas terbitan Bunyan (Bentang Pustaka) pada 2017 yang berhasil menjadi best seller di Indonesia. Kali ini Kang Abay menggandeng istrinya, Nia Agustini atau Teh Nia, dalam menulis buku Muslimah dalam Penantian.Buku ini lahir karena banyak sekali muslimah yang curhat tentang apa saja yang perlu disiapkan dalam masa penantian kala memantaskan diri. Masa penantian ini sebenarnya tidak hanya terikat pada masa menanti jodoh tiba, tetapi juga masa penantian dalam mencapai cita-cita.  Mereka berharap buku ini dapat menjadi pegangan sederhana para muslimah dalam mencapai semua hal baik yang diharapkan.

Apakah Cinta Itu Ada?

Rasa cinta itu adalah fitrah yang Allah berikan untuk makhluk-Nya. Pasti tidak akan salah. Namun, jika hal ini menjadikan kita lalai, membuat yang dilarang menjadi dihalalkan, ini yang membuat kita salah dalam memaknai cinta.  Cinta yang murni selalu sejalan dengan keikhlasan di hati. Membuat hatimu tenang, damai, dan kuat untuk bergerak menuju sebuah titik cahaya: meniatkan cinta yang terpilih atas dasar rida Allah.

Sejak awal mencintai seseorang haruslah karena Allah sehingga yang kita lakukan selalu berusaha sesuai dengan apa yang Allah perintahkan. Allah meridai kita mengaktualisasikan cinta pada lawan jenis itu hanya dalam pernikahan.

Bukan hanya soal percintaan buku ini juga membahas soal bagaimana menjadi seorang muslimah yang positif, kreatif, dan tips membangun rumah tangga yang sakinah, mawadah, warohmah. Buku ini juga memberikan wawasan kepada perempuan bagaimana perspektif laki-laki ketika jatuh cinta dan ketika menikah, serta cara memilih suami yang tepat.

Para muslimah yang sedang berada dalam penantian, pasti akan merasa penuh dengan ujian. Ketika berada pada masa penuh pengharapan bertemu dengan jodoh impian, apa saja yang bisa dilakukan?

Buku Muslimah dalam Penantian ini akan menjadi jawabannya. Dapatkan bukunya di sini.

 

Haidar Bagir Terbitkan Alkimia Cinta dan Sang Belas Kasih

Haidar Bagir, Cendekiawan muslim dan ahli tasawuf kembali menerbitkan dua buku tasawuf, kali ini menggunakan medium puisi, Alkimia Cinta, dan renungan surat Ar-Rahman. Buku yang pertama yaitu Alkimia Cinta, terbit sekaligus dengan buku keduanya yaitu Sang Belas Kasih. Sebelumnya, presiden direktur rumah penerbitan Mizan Group yang selama 11 tahun berturut-turut masuk dalam daftar 500 Most Influential Muslims (The Royal Islamic Strategic Studies Centre, 2011) ini juga telah menuliskan buku bestseller di bidang tasawuf, di antaranya: Mengenal Tasawuf; Mengenal Filsafat Islam; Risalah Cinta dan Kebahagiaan; Islam Tuhan Islam Manusia; Epistemologi Tasawuf; Semesta Cinta: Pengantar kepada Pemikiran Ibn ‘Arabi; Belajar Hidup dari Rumi; Mereguk Cinta Rumi; Memulihkan Sekolah, Memulihkan Manusia; Sains “Religius”, Agama “Saintifik”; Catatan untuk Diriku, dan beberapa judul buku lain.

Alkimia Cinta karya Haidar Bagir

alkimia cinta 3d

Alkimia Cinta hadir sebagai napas baru buku Haidar Bagir di bidang tasawuf yang bernuansakan puisi atau syair. Haidar Bagir menuturkan pilihannya menggunakan medium puisi karena puisi memiliki kelebihan dalam hal keindahan yang mampu menyentuh dan menyentil hati lewat sajak-sajaknya. Selain itu, puisi juga mampu menampung gagasan-gagasan yang lebih luas dan lebih dalam. Sehingga puisi dalam Alkimia Cinta dapat menjadi “pointers” yang mudah untuk diingat dan dipahami bagi pemula di bidang tasawuf.

Tidak hanya memuat kumpulan puisi, Haidar Bagir juga melengkapi tiap karya puisinya dalam Alkimia Cinta dengan syarah yakni penjelasan puisi yang akan membantu pembaca menyelami maknanya. Syarah dalam Alkimia Cinta berlandaskan ayat-ayat dalam Al-Qur’an dan Hadits. Serta termuat juga kitab-kitab dan pengetahuan tasawuf. Maka, jadilah buku Alkimia Cinta ini gerbang untuk menikmati kedalaman panorama spiritualitas Islam, sekaligus semacam catatan-catatan pengingat tentang berbagai ajaran dasarnya.

Sang Belas Kasih, Uraian Pesan Surah Ar-Rahman

Sang belas kasihSementara Sang Belas Kasih merupakan uraian pesan-pesan batin dari surah Ar-Rahman. Surah Ar-Rahman yang memiliki arti Yang Maha Belas Kasih, atau Pemurah, atau Pengasih dan Penyayang, selain juga puitis secara redaksional, surah ini dirasa menjadi wadah yang tepat dalam memahami “kasih sayang” Allah SWT kepada kita umat-Nya. Dalam buku ini juga disinggung pemahaman-pemahaman alternatif–yang lebih sufistik–atas beberapa gagasan dasar ajaran Islam yang juga diungkapkan di dalam surah ini.

Surah Ar-Rahman yang menjadi inti utama buku Sang Belas Kasih ini memiliki kandungan yang indah. Dalam surah yang terdiri tas 78 ayat ini, Allah menggelar berbagai gambaran imbalan kebaikan berlipat ganda dan nyaris tak terbatas bagi orang-orang yang berbuat kebaikan yang sempurna (ihsan).

Buku Alkimia Cinta dan Sang Belas Kasih dapat dipesan dengan paket bundling Cinta Kasih mulai tanggal 24 September 2021. Paket bundling Cinta Kasih menawarkan potongan harga spesial dan tanda tangan dari Haidar Bagir. Paket ini hanya tersedia selama masa pra pesan yang berlangsung hingga 7 Oktober 2021.

Launching Buku Bersama Sal Priadi, Lala Bohang, dan Husein Jafar

Launching Alkimia Cinta Haidar Bagir

Menariknya, kedua buku ini akan diluncurkan dengan acara “Launching Cinta Kasih” bersama Haidar Bagir. Menghadirkan Lala Bohang (seniman dan penulis), serta Husein Ja’far (pendakwah dan penulis). Acara launching buku ini juga dimeriahkan oleh Sal Priadi, penyanyi dan penulis lagu. Acara ini akan berlangsung pada hari Jumat, 1 Oktober 2021 pukul 19.30-21.00 WIB live via Zoom.

Buku Konspirasi Dunia : Alasan untuk Membacanya

Konspirasi selalu ditautkan dalam pemahaman yang negatif—termasuk perihal buku konspirasi dunia. Orang-orang yang kontra terhadap pandangan ini menyatakan bahwa mereka yang percaya adalah segelintir orang yang buruk. Sebelum lebih jauh dengan doktrin tersebut, buku konspirasi dunia yang satu ini, Who Rules The World karya Noam Chomsky bisa menjadi pertimbangan kamu untuk membacanya. Ada banyak alasan untuk manusia setidaknya memercayai satu konspirasi untuk memiliki pola pikirnya sendiri. Pada paragraf berikut ini ada  beberapa rangkuman alasan valid kenapa kamu sebaiknya membaca buku politik ini.

Buku Konspirasi dunia

Mencari Cela Kritis

Di antara banyak hal yang bisa dipercayai, sudah barang tentu tidak semuanya adalah suatu fakta yang sunguh-sungguh nyata. Beberapa hal terlalu dipercayai sehingga seolah-olah menjadi suatu fakta. Di kondisi yang sedemikian, setiap manusia dituntut untuk berpikir dengan kritis. Tidak hanya itu, keterhubungan antara peristiwa-peristiwa, atau suatu hal tertulis bisa menjadi landasan suatu fakta. Bukti untuk meneruskan suatu hal menjadi kebenaran.

Dalam buku konspirasi dunia karya Noam Chomsky ini, Who Rules The World mengajak pembacanya menyelami sekitaran dunia Amerika dan segala fakta-fakta yang “dibuat”. Chomsky dengan jeli dan rapi menyusuri serangkaian lini waktu, dan menelusuri tiap kejadian yang pernah terjadi. Bak memiliki benang merah, Chomsky menunjukkan keterhubungan antara keseluruhan datanya. Sebagai pembaca, kamu tidak akan menjadi pasif karena banyak yang bisa kamu dapati dalam buku tentang benang merah dari seluruh dunia ini.

(Baca artikel mengenai Noam Chomsky dan pola pikirnya di artikel Noam Chomsky dalam Investigasi Intelektual.)

Menyelami Buku Konspirasi Dunia 

Who Rules The World bisa segera kamu dapatkan di Mizanstore dan petualanganmu atas investigasi intelektual Chomsky ini akan dimulai. Sebuah petualangan yang menghadirkan pertanyaan kritis untukmu. Pertanyaan yang terus bisa kamu dapatkan perihal dunia, kekuasaan, dan segenap peristiwa yang selanjutnya menjadi ajang berpikir tajam. Media tidak lagi bisa menipu orang-orang cerdas dengan pola pikir kritis. Sudah tertarik untuk segera mendapatkan bukumu dan membacanya?

Feminisme Islam dari Perspektif Perempuan Muslim

Image By Pang

Memandang Feminisme Islam dari perspektif perempuan Muslim (Muslimah) menunjukkan bahwa perjumpaan antara Islam dan feminisme begitu beragam dari waktu ke waktu, bergantung pada faktor-faktor yang membentuk aliansi politik mereka dan kondisi sosial yang mengikat para peneliti pada objek kajiannya.  

Istilah feminisme sendiri berasal dari Barat, membuat istilah “Feminisme” sulit diterima di kalangan umat Muslim dan selalu dipersoalkan oleh kaum Muslim yang memandangnya sebagai simbol Barat, dan menganggap feminisme tidak relevan dengan umat Muslim.

Dari Sudut Pandang Muslimah

Etin Anwar di dalam bukunya yang berjudul “Feminisme Islam” memberikan penjelasan tentang pengertian feminisme Islam. Pertama, ia merujuk pada karya dan aktivisme feminis dalam jaringan kerja budaya Islam, termasuk Islam dari segi isi dan bentuknya. Mengingat Islam sendiri tidak homogen, resignifikasi Islam tertanam dalam kontekstualisasi ujaran dan aksi feminis. 

Kedua, “Feminisme Islam” merujuk pada gerakan sosial yang menyoroti dan menangani kesenjangan gender di ranah pribadi dan publik. Di ranah-ranah tersebut sering terjadi upaya penghapusan ketidakadilan gender dan sistem produksinya yang menimbulkan penindasan di tingkat personal, keluarga, politik dan sosial di kehidupan sehari-hari.

Istilah feminisme Islam sendiri sudah muncul di berbagai negara seperti Iran, Turki, dan Malaysia. Para perempuan Muslim membuat gerakan perjuangan untuk melawan ketidakadilan gender menggunakan bahasa dan retorika agama. Termasuk di daerah Timur Tengah di mana konflik-konflik dan penindasan perempuan selalu terjadi setiap tahunnya. Adanya praktik patriarki di sana membuat Muslimah menderita serta menjadi objek penindasan.

 

Etin Anwar juga menjelaskan, proses integrasi Islam dan feminisme memproduksi pemikiran baru tentang Islam yang merangkul perempuan. Islam dan feminisme saling menguatkan dalam mempromosikan kemajuan perempuan, menghargai perempuan sebagai agen moral yang seutuhnya.

 

Dari sini kita dapat menyimpulkan makna feminisme Islam sendiri yang merupakan gerakan perempuan Muslim untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai Muslimah. Serta merupakan upaya mempromosikan keadilan antara laki-laki dan perempuan serta menggugat penundukan perempuan oleh budaya yang menindas.

Baca juga, Sejarah Awal Gerakan Feminisme di Indonesia

Buku Feminisme Islam

Buku Feminisme Islam merupakan hasil penelitian Etin Anwar selama 10 tahun. Karya ini merupakan penelitian genealogis untuk menunjukkan perubahan hubungan antara Islam dan feminisme; merekam proses wacana tentang kemunculan feminisme Islam; dan menelaah bentuk-bentuk wacana tentang dukungan feminisme Islam terhadap kesetaraan pada awal 1990-an di Indonesia. 

Nah, kalian dapat membeli bukunya disini!

Ponokawan

Mengenal Lebih Jauh Para Ponokawan

Wayang merupakan salah satu budaya tradisional Indonesia yang harus kita lestarikan bersama. Selain berfungsi sebagai media dakwah, komunikasi, dan hiburan, pewayangan juga dapat digunakan sebagai alat edukasi untuk mempromosikan nilai moral dan filosofis, tak terkecuali wayang ponokawan.

Baca juga: Lupa Endonesa: Satir Penuh Humor

Sujiwo Tejo, yang dikenal dengan sebutan sang dalang edan, menghadirkan wayang dalam tokoh-tokoh di buku-bukunya. Apabila Rahvayana berisi kisah dekonstruktif antara Rahwana dan Sinta, Lupa Endonesa menggandeng ponokawan sebagai tokoh utama. Ponokawan terdiri atas Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Berkenalan lebih jauh dengan mereka, yuk?

Semar: Ayah Gareng, Petruk, dan Bagong

Semar memiliki nama lain Janggan Smarasanta. Sebagai sosok ayah dari tiga ponokawan lainnya, ia dikenal sakti dan bijaksana. Fisiknya dideskripsikan bertubuh pendek, memiliki rambut pendek, berwajah putih, dan memiliki perut buncit. Banyak yang mengatakan bahwa ia adalah simbol penggambaran jagat raya. Kepala dan pandangan Semar yang mendongak dipercayai sebagai representasi kehidupan manusia agar selalu mengingat Tuhan. Kain Semar Parangkusumorojo yang dikenakannya adalah imbauan agar manusia menegakkan keadilan dan kebenaran di bumi.

Gareng: Anak Gandarwa yang Diangkat Semar

Tak hanya Semar, Gareng pun memiliki nama lain, yaitu Pancalpamor. Ia digambarkan sebagai sosok dengan hidung bulat, tubuh pendek, lengan kurus, rambut dikuncir, kaki pincang, tangan ceko, dan mata yang juling. Dibalik kekurangan fisik yang dimiliki Gareng, rupanya ada makna filosofis yang terselip, lho! Kakinya yang pincang menunjukkan bahwa dalam menjalani kehidupan ini, Gareng sangat berhati-hati. Tangannya yang ceko, menunjukkan bahwa ia tidak akan mengambil yang bukan haknya. Matanya yang juling menyimbolkan mata yang bisa menerawang seantero jagat.

Petruk: Si Jangkung yang Gemar Bercanda

Dalam dunia pewayangan, tokoh Petruk juga dikenal dengan nama Dawala. Ia kerap dideskripsikan sebagai sosok jangkung dengan perut buncit dan kulit yang hitam. Petruk adalah anggota ponokawan yang hobi bergurau. Meskipun begitu, ia juga dikenal sebagai pribadi yang selalu membela tuannya dan tidak takut untuk mengakui kesalahannya. Ia memiliki istri yang bernama Dewi Ambarwati.

Bagong: Si Bungsu yang Muncul dari Bayangan

Ketika Sang Hyang Tunggal berkata , “Ketahuilah bahwa temanmu adalah bayanganmu sendiri,” sosok Bagong muncul dari bayangan. Ia adalah anak bungsu Semar yang digambarkan botak, memiliki bibir dower dan perut buncit. Nama lainnya adalah Cepot. Bibirnya yang dower menunjukkan bahwa ia kerap berkata lancang, tapi berisi kejujuran. Bagong juga dikatakan sebagai pribadi yang sering melakukan sesuatu dengan tergesa-gesa.

 

Jika disuruh memilih satu dari keempat ponokawan ini, mana yang akan menjadi favoritmu? Buku Mbah Tejo yang baru terbit ulang bulan Mei lalu, Lupa Endonesa, menceritakan kisah-kisah penuh humor dari para ponokawan yang akan meningkatkan kepedulian kita kepada situasi dan kondisi Indonesia. Walau masa prapesan telah berakhir, bukunya masih bisa kamu temukan di sini.

 

Nur Aisyiah Az-Zahra

Feminisme Islam

Feminisme Islam karya Etin Anwar Hadir untukmu

Feminisme Islam

Feminisme dan Islam adalah dua hal yang sering diperdebatkan. Banyak yang mengatakan, keduanya tidak sejalan. Feminisme bukan Islam dan Islam tidak pernah mengajarkan tentang feminisme. Benarkah demikian? Feminisme Islam: Genealogi, Tantangan, dan Prospek di Indonesia akan meyakinkan kamu bahwa dua hal itu nyatanya saling berkelindan dalam tatanan etik. Buku ini berisi kajian mendalam yang membahas tentang perkembangan feminisme di Indonesia sejak masa kolonialisme hingga poskolonialisme.

Sekilas tentang Penulis

Etin Anwar adalah seorang ahli di bidang humaniora interdisipliner dan dosen di Hobart and William Smith College, Geneva, New York, yang aktif menulis dan melakukan riset. Ia merupakan founder Reducates yang merupakan platform webinar dan networking untuk membagikan ilmu dan pertukaran budaya secara daring. Etin Anwar telah menulis buku dan artikel dalam jurnal internasional yang juga mengangkat isu perempuan dan feminisme khususnya di Indonesia. Bukunya yang berjudul Jati Diri Perempuan dalam Islam juga telah diterbitkan oleh Mizan pada tahun 2017. Karya terbarunya menawarkan wacana tentang pentingnya menjadi seorang perempuan Muslim dalam memperjuangkan kesetaraan gender.

Hasil Riset Selama 10 Tahun

Tahukah kamu? Etin Anwar sudah pernah menerbitkan buku ini sebelumnya dalam bahasa Inggris dengan judul A Genealogy of Islamic Feminism: Pattern and Change in Indonesia. Karyanya diterjemahkan oleh sahabat penulis, Profesor Nina Nurmila. Buku ini merupakan hasil riset selama 10 tahun tentang relasi antara gender, feminisme, dan Islam. Singkatnya buku ini mengeksplorasi bagaimana perempuan Muslim mempromosikan, memperlombakan, mewujudkan, dan membentuk kembali definisi kesetaraan yang sesuai pada zaman dan konteks mereka. Kita juga perlu menyadari bahwa feminisme sejalan dengan perubahan budaya yang ada.

5 Fase Perkembangan Feminisme di Indonesia

Dalam bukunya, Etin Anwar membagi tahap perkembangan feminisme di Indonesia menjadi 5 fase yaitu emansipasi, asosiasi, pembangunan, integrasi, dan penyebaran. Setiap fase menyoroti momen sejarah dan kondisi masa kini yang membentuk hubungan antara Islam dan feminisme. Etin Anwar juga menjabarkan bahwa feminisme kerap dipandang sebagai produk barat, sehingga sulit diterima masyarakat Timur Tengah dan Asia, termasuk Indonesia. Tentunya, pembaca akan mendapat pisau analisis baru untuk isu kesetaraan gender, feminisme, dan Islam usai membaca buku ini.

Akan Terbit Bulan Juni 2021

Jika kamu termasuk orang yang gelisah dengan situasi ketimpangan gender di Indonesia, masukkan Feminisme Islam dalam daftar bacaanmu. Kabar baiknya, penerbit Mizan akan meluncurkan buku hebat ini bulan depan. Kamu bisa mengikuti prapesannya dari tanggal 31 Mei—14 Juni 2021 di sini. Dapatkan bonus tanda tangan dan sapaan eksklusif dari sang penulis! Pantau terus info terbaru buku ini dari Instagram Bentang Pustaka.

 

Nur Aisyiah Az-Zahra

Emha Mbah Nun Bertutur

Karya Baru Emha Ainun Nadjib: Mbah Nun Bertutur

Jika kamu bertanya-tanya buku apa yang cocok, karya terbaru Emha Ainun Nadjib adalah jawabannya, berjudul Mbah Nun Bertutur. Penulis yang akrab dipanggil Mbah Nun ini selalu aktif menuangkan buah pikirnya dalam bentuk kolom, artikel, dan esai. Kira-kira, Mbah Nun Bertutur akan membahas tentang apa?

Lanjutan Indonesia Bagian dari Desa Saya?

Ada pertanyaan menarik di sini. Beberapa telah berasumsi bahwa Mbah Nun Bertutur merupakan “sekuel” Indonesia Bagian dari Desa Saya? Tidak, Mbah Nun Bertutur dan Indonesia Bagian dari Desa Saya bukan merupakan buku serial. Namun, karya terbaru ini akan sangat “nyambung” apabila dibaca setelah Indonesia Bagian dari Desa Saya yang terbit tahun lalu.

Bahasan lebih lanjut mengenai modernisme dalam Indonesia Bagian dari Desa Saya, akan kamu temukan dalam Mbah Nun Bertutur yang menuliskan bahwa modernitas adalah anak sulung dari sekularisme. Melalui buku ini, para pembaca juga akan diperkenalkan dengan karya kesenian, “musik-puisi” yang menghiasi jagat budaya Yogyakarta pada akhir 1970 sampai awal 1980-an.

Musik-Puisi, Keseimbangan yang Ciptakan Harmoni

Jangan salah sangka, ini bukan musikalisasi puisi, puitisasi musik, puisi-musikal, atau pun musik-puitis. Mbah Nun memilih idiom musik-puisi sebab kadar dan peran keduanya dikelola untuk tetap seimbang dan komplementer. Ini bukan bunyi musik yang diaransemen sehingga menjadi puitis. Bukan pula puisi yang dinyanyikan jadi penampilan musikal. Bukan juga pembacaan puisi yang diiringi musik ilustratif. Dan bukan musik yang memimpin. sedangkan puisi jadi pelengkap penderita.

Bahkan, kalau kita menyebutnya “puisi-musik” pun tidak masalah karena keduanya seimbang. Mereka sama-sama berperan, menjadi dasar pertimbangan, dan sumber inspirasi kreatif, musik dan puisi menghiasi satu sama lain hingga menghasilkan harmoni. Penyatuan, keseluruhan, dan keseimbangan. Itu adalah makna dari karya musik-puisi menurut Mbah Nun.

Emha Mbah Nun BertuturMbah Nun Bertutur karya Emha Ainun Nadjib Sudah Hadir

Masih dengan gaya tulisnya yang sama, dicampur dengan istilah bahasa Jawa, disisipkan pengetahuan tentang Islam, dan diselipkan kebudayaan Indonesia, Mbah Nun Bertutur akan menjadi sebuah karya yang membekas di hati para pembaca. Dapatkan bukunya di sini.

 

Nur Aisyiah Az-Zahra

JOMO: Tertinggal Bukan Bencana

Bukan tanpa alasan sang penulis memilih The Joy of Missing Out sebagai judul untuk buku yang menakjubkan ini. Tanya Dalton mengambil istilah yang dipopulerkan oleh Anil Dash dalam blognya, yaitu JOMO, Joy of Missing Out. JOMO merupakan antitesis dari FOMO, Fear of Missing Out, sebuah istilah yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 2004 di kolom The Harbus dalam majalah Harvard Business School oleh Partrick McGinnis.

FOMO dapat diartikan sebagai kecemasan yang muncul karena takut ketinggalan sesuatu, terutama yang sedang viral. Pada umumnya, orang-orang yang mengalami FOMO merasa gelisah apabila tidak membuka media sosial. Hal ini mengarah pada kecenderungan bahwa mereka tidak bisa menikmati momen saat ini karena terlalu terpaku pada apa yang sedang dilakukan orang lain di luar sana. Sementara itu, JOMO memiliki makna yang menenangkan kita bahwa tertinggal bukanlah sebuah bencana.

Seni Menghadapi Hidup Tanpa Rasa Panik

Maraknya media sosial pada zaman sekarang telah mengakibatkan banyak orang menjadi FOMO yang berujung pada standarisasi negatif, sebab merasa dirinya tidak memiliki momen keren yang bisa diunggah di media sosial sebagaimana following mereka. Sekarang ini, menjadi sulit bagi kita untuk tidak membandingkan diri dengan pencapaian dan pengalaman orang lain yang dipublikasikan di dunia maya.

Selain mengajakmu untuk terlepas dari kegiatan yang membuatmu kewalahan, The Joy of Missing Out juga akan membantumu untuk memiliki perspektif yang baru untuk menyikapi FOMO yang diperparah oleh media sosial. Tidak hanya memberikan pengetahuan baru, arahan, dan saran, The Joy of Missing Out juga dinilai sebagai buku yang sangat aplikatif. Kamu bisa langsung mempraktikkan langkah-langkah yang diberikan Dalton di buku ini dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tagline buku ini, The Joy of Missing Out akan memberitahumu seni menghadapi hidup tanpa rasa panik.

JOMO Akan Terbit Versi Bahasa Indonesia

Pernahkah kamu merasa kewalahan ketika harus melakukan banyak hal dalam satu hari? Ya, kewalahan yang menjurus pada kepanikan mengingat begitu banyak tumpukan pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Biasanya, orang mengakalinya dengan membuat to-do list guna memastikan tidak ada kegiatan yang lupa untuk dilakukan pada hari itu. Namun, apa benar itu adalah langkah yang tepat  untuk mengatasinya?

The Joy of Missing Out hadir untuk membantumu menyelesaikan permasalahan kita. Jika kamu termasuk salah satu orang yang menganggap bahwa 24 jam sehari tidaklah cukup, maka buku ini cocok untukmu! Meskipun buku ini didedikasikan Dalton kepada para perempuan tangguh yang harus membagi fokusnya antara pekerjaan dan urusan rumah tangga, semua orang bisa membacanya.

 

Berdasarkan testimoni dari orang-orang yang sudah pernah membaca, The Joy of Missing Out mereka kategorikan sebagai buku yang life-changing. Dengan semua keunggulan yang disebutkan di atas mengenai buku ini, Bentang Pustaka merasa bahwa harus lebih banyak orang Indonesia yang membaca buku ini mengingat banyak warga kita yang terperangkap dalam jeratan FOMO. Mulai bulan Maret 2021, The Joy of Missing Out versi bahasa Indonesia sudah bisa kamu pesan! Mari belajar bersama tentang bagaimana mengatakan tidak pada kegiatan yang bukan prioritasmu.

 

Temukan prioritas dan tujuan supaya kamu tidak lagi berusaha mengerjakan “semuanya”. – Tanya Dalton

 

Nur Aisyiah Az-Zahra

Jepang Maskot Polisi

Jepang Memiliki Maskot Polisi untuk Setiap Prefektur

Maskot polisi di Jepang? Seperti apa, tuh? Pernahkah terbayang olehmu kalau polisi berseragam yang rata-rata berwajah datar itu dibuat versi karakter animasi yang lucu dan menarik? Itulah yang Jepang lakukan untuk membuat ikon populer supaya polisi mereka dapat diterima di kalangan masyarakat, khususnya anak-anak.

Di Jepang, polisi membutuhkan waktu dan cara untuk dapat diterima masyarakat. Katakanlah, ini merupakan upaya PDKT alias pendekatan dari pihak berwajib kepada warga yang mereka layani. Kalau maskot-maskotnya sudah dibuat selucu dan semenggemaskan itu, siapa yang tidak akan jatuh hati?

Jepang Maskot Polisi

Setiap Maskot Memiliki Nama

Jepang memiliki 47 prefektur dan seluruhnya memiliki maskot kepolisian. Asal kalian tahu, semua maskot di Jepang memiliki nama khusus, termasuk maskot polisi. Sebagai contoh, maskot polisi Tokyo bernama Pipo-kun.

Nama-nama itu bukan acak, lho. Pipo merupakan kependekan dari PeePo atau People and Police. Nama yang disandang tersebut bertujuan agar memberikan kesan bahwa polisi dan masyarakat dapat bersahabat dan menjalin hubungan yang baik. Desain maskot mereka juga bukan dengan prinsip ‘asal lucu saja’, setiap bagian dari maskot tersebut memiliki filosofi.

Telinga Pipo-kun dibuat lebar, itu mengartikan bahwa polisi akan selalu mendengar keluhan warga mereka. Mata yang besar menyiratkan bahwa polisi Tokyo akan melihat apa yang dilakukan warganya. Antena di atas kepala menyimbolkan bahwa para polisi akan mengamati warga mereka untuk memastikan keadaan sekitar baik-baik saja.

Baca juga: Rp 2 Jutaan Keliling Jepang

Maskot sebagai Komoditas Pasar yang Menarik

Selain menjadi “actor” utama untuk iklan promosi tertib lalu lintas dan lainnya di prefektur masing-masing, maskot Jepang juga telah menjadi komoditas yang laris di pasaran. Mereka membuat maskot itu dalam berbagai macam produk yang dapat dijual di tempat wisata. Gantungan kunci, stiker, boneka, poster, dan miniatur adalah beberapa produk maskot polisi yang kerap paling terkenal.

Orangtua Jepang sering membelikan produk tersebut untuk anak-anak mereka. Jadi, selain memberikan hadiah, mereka juga mengedukasi anak tentang kepolisian. Anak kecil cenderung lebih memahami sesuatu dalam pemaparan yang menarik ketimbang penjelasan panjang lebar. Komoditas maskot polisi ini adalah produk yang bisa memberikan hal itu.

Pentingnya Maskot dalam Pemasaran dan Promosi

Maskot menjadi wajah bagi perusahaan, lembaga, organisasi, acara, atau daerahmu. Salah satu cara untuk meningkatkan brand awareness adalah dengan membuat maskot yang akan diingat oleh masyarakat, sehingga ketika mereka mendengar suatu brand disebutkan, hal pertama yang akan terbayang di otak mereka adalah si maskot.

Maskot menyederhanakan hal-hal rumit. Bagi orang yang kesulitan memahami bacaan panjang tak menarik tentang suatu prosedur, akan lebih mudah, eye-catching, dan diingat jika si maskotlah yang menunjukkan caranya. Sebagai contoh, maskot memeragakan cara memakai sabuk pengaman untuk anak-anak dengan lagu dan tarian sederhana.

Maskot merupakan alat pemasaran yang bagus, terutama jika promosi yang dilakukan berbasis media sosial. Engagement dengan pelanggan dapat ditingkatkan dan mascot marketing bisa mengurangi segala keengganan customer untuk berinteraksi dengan perusahaan atau lembaga di media sosial. Pipo-kun bahkan punya Instagram, lho!

Haruskah Polisi Indonesia Memiliki Maskot Polisi di Jepang?

Ya! Setelah apa yang disebutkan di atas, polisi Indonesia harus memiliki maskot juga. Apabila masih terlalu sulit untuk membuat maskot bagi 34 provinsi, mungkin pemerintah dapat memulai dengan mendesain maskot untuk Polisi Republik Indonesia (POLRI) terlebih dahulu.

Sungguh disayangkan polisi Indonesia kerap mendapat komentar negatif dari masyarakat. Dengan adanya maskot, diharapkan hal tersebut dapat berkurang, sehingga polisi Indonesia akan dipandang sebagai pelindung warga yang ramah dan bersahabat. Apakah kamu sependapat? Temukan sisi kreatif kamu untuk eksplor lebih jauh di sini.

 

Nur Aisyiah Az-Zahra

© Copyright - Bentang Pustaka