Tag Archive for: relationship

Sudahkah Kamu Menjadi Teman Baik dan Pengertian

Sudahkah Kamu Menjadi Teman Baik dan Pengertian?

Sebagai makhluk sosial tentunya kita saling membutuhkan satu sama lain. Maka dari itu setiap orang pastinya memiliki teman baik atau sahabat masing-masing. Layaknya Kevin dan Disa dalam Hanya Tiga Kata karya Dwitasari, mengisahkan kehidupan persahabatan mereka sejak kecil. Disa selalu ada dan pengertian untuk Kevin, begitu juga sebaliknya. Namun, di kehidupan sehari-hari kita masih banyak yang belum menjadi teman seutuhnya, yaitu baik dan pengertian.

Teman baik dan pengertian sebenarnya memiliki arti yang luas. Tentu tidak semua orang dapat menjadi teman baik bagi kita, begitu juga kita untuk teman kita. Namun, hal itu dapat diubah atas dasar kemauan kita. Terkadang kita tidak membutuhkan teman yang banyak, namun cukup beberapa namun dengan kualitas yang baik. Berikut tips menjadi teman yang baik dan pengertian

Hadir Saat Suka Maupun Duka

Banyak tipe teman yang hanya memanfaatkan momen menyenangkan dalam hidup kita. Misalnya, ia hanya akan muncul di kala kita sedang senang dan bersuka hati. Namun ketika kita dalam keadaaan duka dan terpuruk, ia akan menghilang. Maka dari itu, kita harus selalu hadir dalam setiap kondisi baik suka maupun duka.

Mau Membantu Satu Sama Lain

Ibarat sebuah simbiosis, pertemanan harus menjadi simbiosis mutualisme. Sebagai teman baik dan pengertian, kita harus mau saling membantu. Jangan hanya memanfaatkan temanmu! Jadilah pribadi yang ringan tangan sebagai sahabat baik. Bahkan ketika Kevin dan Disa merasa kesal, mereka tetap mau saling membantu satu sama lain.

Bersikap Jujur dan Terbuka

Sebagai sahabat yang baik kita harus dapat saling terbuka dan jujur. Hal ini merupakan awal mula membangun kepercayaan satu sama lain. Ketika sebagai teman, kita dapat mengungkapkan segala hal dengan terbuka. Masalah yang datang bertubi-tubi pun akan mudah diselesaikan bersama. Dalam segala macam bentuk hubungan, komunikasi adalah kunci utamanya.

Dapat Menjaga Rahasia dengan Baik

Untuk apa kepercayaan yang telah dibangun namun tidak dapat dijaga? Maka dari itu, sebagai teman yang baik kita harus bisa menjaga rahasia sahabat kita, sekecil apa pun. Jangan menjadi pribadi yang menjual teman kita sendiri.

Beri Ruang dan Mau Mengerti

Inti dari sahabat yang pengertian adalah dapat mengerti kondisi teman atau sahabat kita. Jika dia sedang membutuhkan teman disisinya maka datanglah dan hibur dia. Namun, jika memang teman kita sedang membutuhkan waktu sendiri, kita harus mengerti dan memahaminya juga. Jangan memaksakan kehendak satu sama lain.

Disa dan Kevin yang bersahabat sejak kecil membangun kepercayaan, koneksi, dan komunikasi dengan baik. Semua orang bisa menjadi seorang teman yang baik dan pengertian. Jika kalian memiliki perasaan lebih terhadap sahabat kalian, hubungan pertemanan yang baik akan membawa hubungan kalian ke jenjang yang lebih tinggi.

“Persahabatan ini terasa begitu rumit ketika aku semakin menyadari bahwa aku sangat mencintaimu. Dan, aku sangat cemburu jika ada orang lain yang memelukmu.”

Jadi, sudahkah kamu menjadi teman baik dan pengertian bagi temanmu?

 

Penulis: Stevanus Febryanto W.S

Cemburu_tapi_Nggak_Punya_Hak_Friend_Zone_Tuh

Cemburu, tapi Nggak Punya Hak? Friend Zone, Tuh!

Dalam setiap hubungan seseorang tentunya akan terselip rasa kecemburuan. Besar atau kecil, sering ataupun jarang pastinya hal tersebut akan muncul. Lantas, apa arti dari cemburu itu sendiri? Cemburu adalah emosi yang kita rasakan terhadap sesuatu atau seseorang yang kamu miliki dan ingin kita pertahankan. Kecemburuan tak berbeda jauh dengan sikap posesif. Cemburu juga dapat diartikan sebagai ketakutan bahwa sesuatu yang berharga untuk kita akan direbut dari kita kapan pun.

Ketika kita sedang menjalin hubungan dengan orang lain dalam perihal asmara, rasa cemburu akan wajar muncul. Cemburu juga hak setiap orang untuk diungkapkan dalam sebuah hubungan. Namun, akan lain cerita ketika kita dalam hubungan friend zone. Hubungan sebatas teman ini kerap kali memunculkan rasa cemburu ketika pasangan atau teman kita bersama dengan orang lain. Namun, kita akan teringat bahwa kita tidak memiliki hak untuk cemburu terhadapnya. Karena pada dasarnya dalam hubungan friend zone tidak ada komitmen dan hubungan yang jelas secara nyata.

Hanya Tiga Kata Menggambarkan Cemburu dalam Friend Zone

Kisah hubungan sebatas teman atau friend zone antara tokoh Disa dan Kevin dalam novel Hanya Tiga Kata karya Dwitasari menggambarkan jelas bagaimana hubungan mereka. Ketika Kevin ataupun Disa memiliki rasa kecemburuan satu sama lain, mereka akan selalu sadar bahwa dalam hubungan mereka tidak ada ikatan apa pun sehingga tidak berhak memunculkan dan mengungkapkan rasa cemburu itu.

“Kamu tahu bagian tersedih dari status hanya teman ini? Ketika kamu bersama yang lain, aku tak berhak cemburu.”

Ketika Kevin merasa cemburu karena ada laki-laki lain yang mendekati dan mengantar jemput Disa, Kevin secara sadar bahwa dirinya tak punya hak. Kerap kali Kevin melampiaskannya dengan kekerasan dan emosi yang meluap. Berbeda dengan Disa yang selalu diam dan tak mengungkapkan kecemburuannya ketika melihat Kevin bersama dengan perempuan lain di sekolahnya. Friend zone menjadi belenggu bagi mereka yang tak pandai ungkapkan dan menahan cemburu.

Kenali Tanda-Tanda Kecemburuan Kalian

Setiap orang pasti pernah merasakan kecemburuan. Namun uniknya, sikap cemburu yang ditunjukkan oleh pria dan wanita akan berbeda. Melalui penelitian berjudul From Vigilance to Violence pada tahun 1997 mengatakan bahwa terdapat istilah mate-guarding. Istilah tersebut diartikan sebagai sikap yang kerap kali muncul pada pasangan ketika mereka dikuasai oleh rasa cemburu.

Pada perempuan, biasanya ketika cemburu mereka akan meningkatkan penampilan luar mereka. Para perempuan akan memamerkan hubungan mereka ke publik, misalnya seperti update status dan mengunggah foto ke media sosial. Sedangkan pada pria akan berbeda. Ketika sedang dilanda kecemburuan para pria akan memamerkan pencapaian mereka, mulai dari status pekerjaan hingga kekayaannya. Selain itu, pria juga akan melakukan hal-hal kecil untuk mengesankan pasangannya.

Akan tetapi, hal ini akan sulit ketika kalian berada dalam hubungan friend zone. Seperti kisah Kevin dan Disa dalam Hanya Tiga Kata, mereka sulit mengungkapkan rasa cemburu mereka terhadap satu sama lain.

Fakta Menarik Perihal Cemburu

Berdasarkan penelitian Evolution and Human Behavior diungkapkan bahwa orang-orang dengan tinggi badan tertentu lebih rentan mengalami kecemburuan terhadap pasangannya. Perempuan dengan tinggi sedang serta memiliki pasangan lebih tinggi cenderung tidak mudah curiga terhadap pasangannya. Kemudian perempuan dengan tinggi badan lebih pendek atau terlalu tinggi daripada pasangannya lebih rentan dilanda kecemburuan.

Selanjutnya berdasarkan pada penelitian tahun 1997 sebelumnya, diungkapkan bahwa pria akan lebih mudah cemburu pada pasangan jika pasangan mereka terlihat muda dan menarik bagi banyak pria lain. Hal ini menjelaskan bahwa kasus kecemburuan kerap kali ditemukan pada pasangan di usia 20-an, ketika masih berpacaran, tidak tinggal serumah, ataupun mereka yang menikah muda.

Pada penelitian Archives of Sexual Behavior pada tahun 2014, mengatakan bahwa penyebab kecemburuan antara pria dan wanita berbeda secara jelas. Para perempuan akan lebih mudah cemburu terhadap perselingkuhan secara emosional. Sedangkan para pria akan lebih mudah cemburu terhadap hubungan yang dirahasiakan.

Tips Mengontrol dan Menahan Kecemburuan

Untuk mengontrol dan membatasi sikap cemburu agar tidak berdampak buruk tentunya harus dilakukan untuk menjaga sebuah hubungan yang baik. Maka dari itu, sangatlah penting untuk setiap pasangan membicarakan mengenai batasan diri dan tindakan apa saja yang dianggap sebagai perselingkuhan oleh pasangan. Kemudian kalian juga harus membuang jauh-jauh pikiran negatif. Hubungan yang baik tentunya dibangun atas dasar kepercayaan satu sama lain antara pasangan. Jangan sampai sikap curiga kalian akan mengontrol dan mengekang pasangan kalian. Khususnya dalam kasus friend zone, kalian tidak dapat atau memiliki hak untuk melakukan hal-hal tersebut.

Segala hubungan tentunya dilandasi komunikasi yang kuat. Kuncinya adalah komunikasi, termasuk sebuah hubungan friend zone. Dwitasari selaku penulis Hanya Tiga Kata mengatakan bahwa jika tidak ingin terjebak dalam hubungan friend zone harus mau mengungkapkannya. Jika hubungan itu menyakitkan segera bicarakan dan tinggalkan.

“Persahabatan ini terasa begitu rumit ketika aku semakin menyadari bahwa aku sangat mencintaimu. Dan, aku sangat cemburu jika ada orang lain yang memelukmu.”

 

Penulis: Stevanus Febryanto W.S

Nggak_Melulu_Sakit_Hati,_Ada_Juga_Lho_Manfaat_Friend_Zone

Nggak Melulu Sakit Hati, Ada Juga Lho Manfaat Friend Zone

Hubungan friend zone adalah saat dirimu dan orang yang kamu sukai atau sebaliknya berakhir dengan hanya sebatas hubungan pertemanan. Seperti yang dikisahkan dalam karya terbaru Dwitasari yaitu Hanya Tiga Kata.

Hanya Tiga Kata mengisahkan hubungan friend zone Disa dan Kevin sejak lama. Kevin yang seorang bad boy memiliki hubungan spesial dengan sahabatnya Disa. Disa yang seorang cewek tegas, pintar, dan kuat juga memiliki perasaan yang sama terhadap Kevin. Namun, keduanya dilanda kebingungan akan hubungan mereka sendiri.

Friend zone bagi sebagian orang merupakan kondisi yang menakutkan. Banyak orang beranggapan bahwa friend zone situasi yang menyakitkan. Banyak yang juga menganggap friend zone sama dengan bertepuk sebelah tangan.

Meski begitu, anggapan-anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Berada dalam hubungan friend zone dapat memberikanmu banyak keuntungan. Sebaiknya kamu menanamkan ini sedalam-dalamnya di pikiran, bahwa bentuk cinta tidak selalu perihal pacaran, atau terlibat dalam suatu jalinan asmara. Cinta yang tulus dapat lahir dari ikatan persahabatan yang kuat. Hal tersebut dapat bermula ketika kamu hanya dianggap teman oleh doi alias masuk dalam hubungan friend zone. Jadi, jangan cemas! Berikut manfaat yang dapat kamu petik melalui hubungan friend zone

Menjaga Hubungan Persahabatanmu yang Berharga

Persahabatan yang kuat dalam kondisi friend zone membuat dirimu dan lebih dekat dengan si dia. Kemudian hubungan persahabatan memiliki risiko yang lebih kecil dan hubungannya akan tahan lama. Sebagian orang juga akan setuju bahwa persahabatan memiliki hubungan yang lebih kuat jika dibandingkan dengan hubungan percintaan. Terkadang kamu yang terjebak dalam hubungan friend zone sering berpikir bahwa cinta harus memiliki. Namun, pada kaidahnya sebagai sahabat, kamu dapat tetap mendukung dan selalu ada di sisinya, lho!

Kamu Dapat Menjadi Dirimu Sendiri di Depan Doi, Tanpa Berpura-pura

Kita sering kali bersikap jaim di depan orang yang kita sukai. Namun, jika di depan sahabatmu sendiri, tentunya kamu nggak perlu berpura-pura, kan? Dia juga nggak akan menuntutmu tampil sempurna di depannya sebagai teman ataupun sahabat. Pada akhirnya, kita dapat lebih terbuka satu sama lain.

Kemudian sebagai sahabat, tentunya kita dapat meminta bantuan apa pun dan kapan pun tanpa sungkan. Misalnya butuh diantar ke suatu tempat atau bantuan lainnya, jangan khawatir! Dia bisa membantumu dengan senang hati. Kamu juga bisa bersikap blak-blakan sama doi. Termasuk juga meminta saran kepadanya. Mulai dari memilih baju ataupun wangi parfum yang disukai lawan jenis. Saran dari seorang sahabat tentunya akan jujur dan apa adanya. Maka dari itu, manfaat friend zone dengan hanya bersahabat dapat terasa.

Bersahabat dengan Doi Dapat Membantu Kamu Membangun Relasi yang Baik dengan Lawan Jenis

Pola pikir lawan jenis tentunya akan berbeda. Kamu dapat mempelajari dan memahami cara berpikir dan bersikap lawan jenis dari si dia tanpa ragu. Bahkan, kamu juga dapat bertanya tentang banyak hal tanpa merusak hubunganmu. Kamu juga dapat memberi nasihat kepada si dia sebagai seorang sahabat yang baik. Hal tersebut akan memberikan kepuasan tak terhingga jika dirinya mau menerima saranmu dengan baik.

Jika beruntung, si dia akan mengenalkan dirimu kepada teman-temannya. Hal ini akan memberimu kesempatan untuk mendapatkan pasangan tentunya! Jodoh nggak akan ke mana-mana, kan? Melalui hubungan friend zone juga akan meningkatkan kemampuan komunikasimu. Mulai dari komunikasi dengan lawan jenis, maupun bagaimana kita harus bersikap jujur. Karena pada kenyataannya bahwa kamu memasuki hubungan friend zone karena kamu nggak bisa mengungkapkan maksudmu dengan baik sejak awal.

Friend Zone Mencegah Kamu Jatuh dalam Hubungan yang Salah

Kamu yakin si dia merupakan orang yang tepat? Yakin kalau dia juga memiliki perasaan yang sama? Terjebak dalam hubungan seperti ini mungkin menjadikan kita sadar bahwa si dia bukanlah yang terbaik dan tepat untuk diri ktia saat ini. Bagaimana kalau doi mau berpacaran denganmu hanya karena kasihan? Nggak banget, kan! Melalui hubungan friend zone juga memberikanmu waktu yang tepat untuk mengenalnya lebih jauh. Kondisi tersebut dapat kamu manfaatkan untuk menuntun menjadi pribadi yang lebih dewasa.

Bijak dalam mengambil keputusan khususnya mengikat diri dan berkomitmen dalam sebuah hubungan. Friend zone juga dapat melatih dirimu kuat menghadapi sebuah penolakan. Kamu sudah mencoba mengutarakan dan ditolak? Jangan khawatir! Kalian dapat terus bersahabat dan berteman baik.

Bebas Menjalin Hubungan Tanpa Ikatan Khusus

Menjadi sahabat tentunya membuat kalian dapat terus bersama. Jalan bareng? Nggak masalah, kan? Bahkan, kamu dapat berkonsultasi seputar hubungan percintaan secara gratis. Kalian dapat curhat sepuasnya satu sama lain, dan menemukan versi terbaik masing-masing untuk diri kalian. Kamu juga tidak harus berkomitmen. Terkadang menjalin sebuah hubungan asmara dan berkomitmen menjadi sebuah hal yang mengekang bagi sebagian orang.

Pada intinya, hubungan friend zone tidak selamanya hanya memberi sakit hati. Jika kita mau belajar dari setiap hubungan, kita akan menemukan pelajaran yang baik. Untuk pendewasaan diri, hubungan persahabatan, dan juga bagaimana kita bersikap satu sama lain terhadap orang lain, khususnya lawan jenis. Hubungan yang baik dan penuh cinta tidak semata-mata dari hubungan asmara saja, persahabatan dan keluarga juga menjadi simbol cinta yang kuat, lho!

 

Penulis: Stevanus Febryanto W.S

cara mengubah pasangan

Cara Mengubah Pasangan agar Dia Merasa Nyaman

“Jangan cintai aku apa adanya. Jangan.”

Salah satu penggalan lirik dari lagu yang berjudul “Jangan Cintai Aku Apa Adanya” dari Tulus, yang meminta pendengarnya untuk tidak benar-benar menerima seseorang apa adanya. Dalam hal ini bisa dikaitkan dengan pasangan. Karena bagi Tulus, “menerima apa adanya seseorang” akan menghambat berkembangnya hubungan atau pribadi orang tersebut.

Lalu, bukankah hal itu membuat kita tidak tulus dalam mencintai pasangan kita?

Pertanyaan yang paling sering muncul di kalangan kaum jomlo atau single adalah bagaimana cara mencari pasangan. Namun, lain halnya bagi seseorang yang sudah memiliki pasangan, pertanyaan yang sering muncul adalah bagaimana cara bertahan dengan seseorang dengan segala sifat baik dan buruknya.

Tentunya, ada satu atau dua sifat buruk yang dimiliki oleh pasangan yang membuat kita tidak nyaman. Bahkan, bisa jadi sifat buruknya tersebut sebenarnya merugikan pasangan kita sendiri. Dan, satu-satunya cara untuk mengurangi atau menghilangkan sifat tersebut adalah dengan mengubahnya.

Bagaimana cara mengubah pasangan tanpa ia merasa terkekang dan marah? Bukankah dengan mengubah pasangan akan membuatnya kehilangan jati diri dan bisa membuatnya terlihat fake saat bersama kita? Untuk itu, simak tips-tips mengubah pasangan yang membuatnya tetap merasa nyaman.

  1. Komunikasikan keinginanmu dengan cara serius. Jangan pakai kode-kodean, apalagi ngedumel.

Ketika kamu ingin mengubah pasangan dari sifat yang membuatmu tidak nyaman, belajarlah untuk mengutarakan langsung kepadanya. Apalagi jika hal tersebut sering kali dilakukannya. Jangan memilih untuk menjadi pasif, dengan memendam kekesalanmu sendirian. Usahakan pula, jangan memberitahunya dengan cara menyindir atau memberikan kode-kode yang justru membuatnya tidak paham. Ingat, pacarmu bukan cenayang atau paranormal. Kalaupun iya, ya udah pakai kode aja, hehe.

Selain itu, ketika kamu ingin membicarakannya, usahakan keadaan kamu tidak dalam emosi yang begitu kalut, agar apa yang ingin kamu sampaikan tetap rasional. Ungkapkan dengan sejelas-jelasnya, dan berikan ruang untuknya berpendapat. Sehingga kamu bisa berkompromi dalam mengubah perilakunya.

  1. Membuatnya sadar atas kesalahan atau ketidaknyamanan yang telah ia perbuat.

Memberikan konsekuensi atas kesalahan yang diperbuat pasangan, dapat kamu lakukan untuk mengubah pasanganmu. Hal itu akan membuatnya sadar bahwa apa yang ia lakukan kepadamu adalah salah, atau tidak membuatmu nyaman.

Misalnya, pacarmu adalah tipikal orang yang suka telat ketika kalian ingin berkencan. Dan selama hal itu terjadi, kamu selalu menjadi pihak yang rela menunggunya berjam-jam. Untuk itu, kamu bisa mengatasi sifat telatnya dengan meninggalkannya dalam batas waktu yang sudah kamu toleransi. Sehingga, ketika ia datang ke tempat yang sudah dijanjikan dan tidak melihatmu, ia akan tahu bahwa keterlambatannya memang sudah melewati batas wajar.

  1. Menghargai usahanya ketika ia mengubah dirinya.

Dalam proses mengubah pasangan, menghargai apa yang sudah ia lakukan adalah salah satu kunci agar pasangan bisa konsisten dengan usahanya. Karena mengubah suatu hal yang sudah melekat dalam diri seseorang, merupakan proses yang tidak mudah.

Dukungan atau support menjadi hal yang sangat penting agar pasangan tahu bahwa apa yang ia usahakan dan lakukan bukanlah sesuatu yang sia-sia. Dukungan juga dapat menjadi sugesti untuk pasangan, agar ia tidak merasa sendirian dalam melakukan proses ini. Karena ada kamu yang siap sedia di samping untuk mendukungnya. Selain itu, dukungan darimu bisa menjadi alasan baginya agar dapat konsisten dalam mengubah prilakunya.

Caramu untuk menghargainya bisa dengan memberikan reward terhadap pasanganmu. Tidak harus dengan barang mahal. Tapi, kamu bisa memberikan hal-hal kecil seperti memberikannya perhatian lebih atau melakukan hal-hal yang ia sukai.

  1. Bersedia untuk berubah juga demi pasangan.

Mengubah pasangan menjadi seseorang/kepribadian yang lebih baik lagi, tidak cukup jika dikerjakan oleh satu pihak saja. Pihak lainnya juga harus memiliki andil untuk melakukan perubahan juga. Bukankah hubungan yang baik adalah hubungan yang dapat membuat kalian berkembang?

Ketika ia tahu hal apa darinya yang tidak kamu suka, kamu juga harus tahu apa yang ia tidak suka darimu. Dan, kamu pun berusaha untuk mengurangi atau menghilangkan kebiasaan yang membuatnya tidak nyaman pula. Hal ini akan membuat pasanganmu berpikir bahwa apa yang ia lakukan juga mendapatkan imbalan yang setimpal. Tidak hanya menguntungkan kamu, tapi juga dia.

 

Hanya Tiga Kata, Apakah Disa Bisa Mengubah Kevin?

Novel Hanya Tiga Kata karya Dwitasari bercerita tentang persahabatan antara Disa dan Kevin. Mereka sudah bersahabat bertahun-tahun, dan saling memberi perhatian satu sama lain. Tapi, apa yang mereka rasakan sebenarnya lebih dari sekadar teman.

Disa heran dengan teman-teman cewek di sekolahnya. Untuk apa mereka mengidolakan Kevin? Bagi Disa yang sudah kenal Kevin dari balita, cowok itu nggak banget selain modal tampang doang. Apa yang bisa diharapkan dari jagoan sekolah yang hobi tawuran dan bolos kelas? Disa sebagai sahabat merasa gagal “mendidik” Kevin.

Tidak hanya itu, selalu ada tingkah dari Kevin yang membuat Disa kesal bahkan marah kepadanya. Baginya, apa yang sering Kevin lakukan adalah tindakan yang sering kali tidak baik bagi Kevin, dan tidak jarang merugikannya. Tapi, Kevin termasuk pria yang ngeyel, jika Disa berusaha mengubahnya.

Lalu, apakah Disa berhasil mengubah Kevin menjadi pria yang baik seperti keinginannya? Dan, apa saja yang sudah Disa lakukan untuk menyadarkan Kevin agar berubah? Jawabannya bisa kamu temukan dalam novel Hanya Tiga Kata dari Dwitasari yang mulai bisa kamu beli pada tanggal 24 Juni 2020 nanti. Untuk info lebih lanjut, kamu bisa cek pada akun Instagram @beliabentang.

(Justika Imaniar Hijri)

 

 

 

Normal People

Normal People Menyuarakan Isi Hati Milenial

Normal People merupakan buku karangan Sally Rooney. Terbit kali pertama di Eropa pada Agustus 2018. Novel ini mencapai kesuksesan besar dengan menjadi best seller di Amerika Serikat dengan penjualan mencapai 64.000 salinan pada 4 bulan pertama setelah perilisan. Hingga akhirnya pada Maret 2020 Bentang Pustaka menerbitkan versi terjemahan dalam bahasa Indonesia.

Penceritaan Normal People

Sally Rooney berhasil merajut dan mengkaji kisah mengenai konflik psikologis. Mulai dari asmara, kelas sosial, hingga hubungan antarindividu yang dirasakan oleh kaum muda. Dalam novel ini bercerita mengenai Connell seorang cowok populer di sekolah. Ia merasa bahwa popularitas merupakan belenggu. Tokoh Connell yang selalu mencemaskan pendapat orang lain. Bahkan, ia tak berani mengakui hubungannya dengan Marianne, cewek yang dianggap aneh di sekolah. Namun, Connell merasa bisa menjadi diri sendiri ketika bersama Marianne.

Akan tetapi, semuanya berubah ketika memasuki dunia perkuliahan. Keadaan menjadi berbalik. Connell terabaikan di lingkaran pergaulan dunia kampus. Di sisi lain, Marianne justru menjadi begitu populer. Ia banyak diundang ke pesta-pesta serta perkumpulan elite sudah menjadi jadwal Marianne. Hingga akhirnya hubungan mereka memasuki fase baru. Babak baru yang lebih rumit. Terdapat trauma, kecemasan, hingga penyangkalan diri yang selalu mengusik.

Keistimewaan Normal People

Selain konflik psikologis yang diramu secara apik, banyak keistimewaan lain di dalamnya. Segala persoalan mengenai kelas sosial, cinta pertama, hingga kompleksitas hubungan dalam keluarga dan pertemanan. Dilansir dari The Guardian, novel ini merupakan sebuah cerita klasik. Novel ini dinobatkan sebagai karya klasik abad ke-21. Pembaca akan dibawa pada sensasi kembali ke masa muda. Kaum muda juga akan terwakilkan di mana segalanya mabuk kepayang karena cinta.

Sally Rooney sebagai penulis memiliki karakter penceritaan yang lucu, cekatan, dan terkesan blak-blakan. Meskipun terlihat tidak begitu istimewa, akan menjadi lain cerita jika dilemparkan pada pembaca dengan gaya Rooney. Ia seakan seperti penyihir yang dapat menyulap permasalahan menjadi kata-kata yang sangat relate dengan target pembaca.

Rooney menulis dengan gaya dan ciri khasnya sendiri. Mengenai cinta serta nafsu di antara orang-orang muda yang terpengaruh dan terisolasi dalam kerinduan. Penceritaan mengenai hubungan cinta yang intens tetapi melalui cara yang berbeda. Berhubungan secara sembunyi-sembunyi yang akhirnya digagalkan oleh kesalahpahaman yang betubi-tubi.

Bahkan di sisi lain, konflik diangkat melalui ketidakseimbangan antara masalah keuangan, hubungan antara teman dan kekasih. Novel Rooney ini memang dikenal berbagi antara tema dan obsesi. Salah satunya diperlihatkan dalam karakter Normal People. Dilansir dari The New York Times, sejak awal Normal People merupakan salah satu judul yang paling dinanti.

 

Kesuksesan dan kehebatan Sally Rooney

Melalui Normal People, Sally Rooney selaku penulis telah mencapai banyak kesuksesan. Sejak perilisannya, banyak artikel dengan cepat memuji penulis berusia 28 tahun tersebut. Karya kedua Rooney telah masuk dalam daftar 2018 Booker Prize. Bahkan, Normal People telah menempatkan Sally Rooney pada puncak daftar best seller di Irlandia dan Inggris.

Sally Rooney, penulis muda kelahiran tahun 1991 di bagian barat Irlandia. Diprofilkan dengan sangat baik oleh Lauren Collins di The New Yorker. Melalui penulisan Conversation With Friends (2017) dan sekarang melalui Normal People telah membawa ulasan yang menyenangkan melalui pers Inggris dan Irlandia. Normal People juga telah lama dinominasikan untuk Man Booker Prize.

Gaya penulisan yang membuat karakter-karakter sekunder masuk dan keluar dari penceritaan dibuat dengan tanpa keriuhan. Intensitas Marianne dan Connell sebagai karakter utama tentunya diutamakan. Menjadi plot utama di atas plot kecil yang dibumbui dengan drama kampus dan politik sosial kecil.

Gaya Penulis

Daya tarik utama penulis terletak pada pengamatannya yang tepat pada kisah cinta para dewasa muda. Diperlihatkan melalui penceritaannya dalam hal-hal kecil. Ketika kemajuan teknologi membuat lebih mudah untuk berkomunikasi, tetapi tokoh utama melewatkan banyak hal. Banyak hal yang tidak terucapkan. Hal tersebut juga membuka banyak mata pembaca.

Kesalahpahaman dapat dengan mudah diselesaikan dengan percakapan langsung tanpa adanya kebuntuan emosional. Penulis mempertahankan sudut pandang orang ketiga yang dekat, tetapi juga bergeser pada tokoh Connell dan Marianne, menawarkan pembaca sebuah sisi baru. Sebuah jendela yang menyisakan hal-hal yang dijaga satu sama lain dalam kisah Normal People.

Penggunaan bahasa yang jelas menjadi daya tarik tersendiri. Dialog yang disajikan juga mengekspresikan kesadaran diri dari para tokoh. Bahkan, mengungkapkan ketidaknyamanan dan penghindaran dari Marianne dan Connell.

Kemampuan Rooney untuk menyelami setiap detail menjadikannya istimewa. Detail menit dari kehidupan yang emosional menggambarkan karakternya. Karakter yang memperlihatkan bagian lain dari generasi media sosial sehingga mencerminkan kebenaran dengan menampilkan sebuah kerentanan pada generasi milenial. Melalui Normal People, anak muda, cinta, dan hal-hal sepele saling terkait. Diberi benang merah sehingga menjadi novel yang menuntut untuk dibaca secara kompulsif pada satu kesempatan.

Adaptasi Serial Televisi

Serial televisi Normal People telah tayang sejak 26 April 2020 kemarin. Serial televisi ini merupakan adaptasi dari novel Normal People karya Sally Rooney. Secara garis besar penceritaan di dalamnya sama, berkisah mengenai hubungan ketertarikan antara tokoh Connell dan Marianne. Serial ini juga dibumbui dengan konflik psikologis seperti yang terdapat di dalam novel. Serial dengan total 12 episode ini mampu mendapatkan skor tinggi.

Skor dari IMDb mencapai angka 8.9/10. Kemudian untuk Rotten Tomatoes sebesar 86%. Angka-angka tersebut dinilai cukup tinggi untuk sebuah serial TV yang memiliki total 12 episode.

 

Penulis: Stevanus Febryanto W.S

© Copyright - Bentang Pustaka