Cara Mengubah Pasangan agar Dia Merasa Nyaman

“Jangan cintai aku apa adanya. Jangan.”

Salah satu penggalan lirik dari lagu yang berjudul “Jangan Cintai Aku Apa Adanya” dari Tulus, yang meminta pendengarnya untuk tidak benar-benar menerima seseorang apa adanya. Dalam hal ini bisa dikaitkan dengan pasangan. Karena bagi Tulus, “menerima apa adanya seseorang” akan menghambat berkembangnya hubungan atau pribadi orang tersebut.

Lalu, bukankah hal itu membuat kita tidak tulus dalam mencintai pasangan kita?

Pertanyaan yang paling sering muncul di kalangan kaum jomlo atau single adalah bagaimana cara mencari pasangan. Namun, lain halnya bagi seseorang yang sudah memiliki pasangan, pertanyaan yang sering muncul adalah bagaimana cara bertahan dengan seseorang dengan segala sifat baik dan buruknya.

Tentunya, ada satu atau dua sifat buruk yang dimiliki oleh pasangan yang membuat kita tidak nyaman. Bahkan, bisa jadi sifat buruknya tersebut sebenarnya merugikan pasangan kita sendiri. Dan, satu-satunya cara untuk mengurangi atau menghilangkan sifat tersebut adalah dengan mengubahnya.

Bagaimana cara mengubah pasangan tanpa ia merasa terkekang dan marah? Bukankah dengan mengubah pasangan akan membuatnya kehilangan jati diri dan bisa membuatnya terlihat fake saat bersama kita? Untuk itu, simak tips-tips mengubah pasangan yang membuatnya tetap merasa nyaman.

  1. Komunikasikan keinginanmu dengan cara serius. Jangan pakai kode-kodean, apalagi ngedumel.

Ketika kamu ingin mengubah pasangan dari sifat yang membuatmu tidak nyaman, belajarlah untuk mengutarakan langsung kepadanya. Apalagi jika hal tersebut sering kali dilakukannya. Jangan memilih untuk menjadi pasif, dengan memendam kekesalanmu sendirian. Usahakan pula, jangan memberitahunya dengan cara menyindir atau memberikan kode-kode yang justru membuatnya tidak paham. Ingat, pacarmu bukan cenayang atau paranormal. Kalaupun iya, ya udah pakai kode aja, hehe.

Selain itu, ketika kamu ingin membicarakannya, usahakan keadaan kamu tidak dalam emosi yang begitu kalut, agar apa yang ingin kamu sampaikan tetap rasional. Ungkapkan dengan sejelas-jelasnya, dan berikan ruang untuknya berpendapat. Sehingga kamu bisa berkompromi dalam mengubah perilakunya.

  1. Membuatnya sadar atas kesalahan atau ketidaknyamanan yang telah ia perbuat.

Memberikan konsekuensi atas kesalahan yang diperbuat pasangan, dapat kamu lakukan untuk mengubah pasanganmu. Hal itu akan membuatnya sadar bahwa apa yang ia lakukan kepadamu adalah salah, atau tidak membuatmu nyaman.

Misalnya, pacarmu adalah tipikal orang yang suka telat ketika kalian ingin berkencan. Dan selama hal itu terjadi, kamu selalu menjadi pihak yang rela menunggunya berjam-jam. Untuk itu, kamu bisa mengatasi sifat telatnya dengan meninggalkannya dalam batas waktu yang sudah kamu toleransi. Sehingga, ketika ia datang ke tempat yang sudah dijanjikan dan tidak melihatmu, ia akan tahu bahwa keterlambatannya memang sudah melewati batas wajar.

  1. Menghargai usahanya ketika ia mengubah dirinya.

Dalam proses mengubah pasangan, menghargai apa yang sudah ia lakukan adalah salah satu kunci agar pasangan bisa konsisten dengan usahanya. Karena mengubah suatu hal yang sudah melekat dalam diri seseorang, merupakan proses yang tidak mudah.

Dukungan atau support menjadi hal yang sangat penting agar pasangan tahu bahwa apa yang ia usahakan dan lakukan bukanlah sesuatu yang sia-sia. Dukungan juga dapat menjadi sugesti untuk pasangan, agar ia tidak merasa sendirian dalam melakukan proses ini. Karena ada kamu yang siap sedia di samping untuk mendukungnya. Selain itu, dukungan darimu bisa menjadi alasan baginya agar dapat konsisten dalam mengubah prilakunya.

Caramu untuk menghargainya bisa dengan memberikan reward terhadap pasanganmu. Tidak harus dengan barang mahal. Tapi, kamu bisa memberikan hal-hal kecil seperti memberikannya perhatian lebih atau melakukan hal-hal yang ia sukai.

  1. Bersedia untuk berubah juga demi pasangan.

Mengubah pasangan menjadi seseorang/kepribadian yang lebih baik lagi, tidak cukup jika dikerjakan oleh satu pihak saja. Pihak lainnya juga harus memiliki andil untuk melakukan perubahan juga. Bukankah hubungan yang baik adalah hubungan yang dapat membuat kalian berkembang?

Ketika ia tahu hal apa darinya yang tidak kamu suka, kamu juga harus tahu apa yang ia tidak suka darimu. Dan, kamu pun berusaha untuk mengurangi atau menghilangkan kebiasaan yang membuatnya tidak nyaman pula. Hal ini akan membuat pasanganmu berpikir bahwa apa yang ia lakukan juga mendapatkan imbalan yang setimpal. Tidak hanya menguntungkan kamu, tapi juga dia.

 

Hanya Tiga Kata, Apakah Disa Bisa Mengubah Kevin?

Novel Hanya Tiga Kata karya Dwitasari bercerita tentang persahabatan antara Disa dan Kevin. Mereka sudah bersahabat bertahun-tahun, dan saling memberi perhatian satu sama lain. Tapi, apa yang mereka rasakan sebenarnya lebih dari sekadar teman.

Disa heran dengan teman-teman cewek di sekolahnya. Untuk apa mereka mengidolakan Kevin? Bagi Disa yang sudah kenal Kevin dari balita, cowok itu nggak banget selain modal tampang doang. Apa yang bisa diharapkan dari jagoan sekolah yang hobi tawuran dan bolos kelas? Disa sebagai sahabat merasa gagal “mendidik” Kevin.

Tidak hanya itu, selalu ada tingkah dari Kevin yang membuat Disa kesal bahkan marah kepadanya. Baginya, apa yang sering Kevin lakukan adalah tindakan yang sering kali tidak baik bagi Kevin, dan tidak jarang merugikannya. Tapi, Kevin termasuk pria yang ngeyel, jika Disa berusaha mengubahnya.

Lalu, apakah Disa berhasil mengubah Kevin menjadi pria yang baik seperti keinginannya? Dan, apa saja yang sudah Disa lakukan untuk menyadarkan Kevin agar berubah? Jawabannya bisa kamu temukan dalam novel Hanya Tiga Kata dari Dwitasari yang mulai bisa kamu beli pada tanggal 24 Juni 2020 nanti. Untuk info lebih lanjut, kamu bisa cek pada akun Instagram @beliabentang.

(Justika Imaniar Hijri)

 

 

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta