Tempat Penitipan Anak di Prancis: Berkualitas hingga Menjadi Rebutan!

Tempat Penitipan Anak di Prancis: Berkualitas hingga Menjadi Rebutan!

 

Tempat penitipan anak masih belum familier untuk orang Indonesia, tidak berbeda jauh dengan orang Amerika. Mereka masih tidak memercayai tempat penitipan anak untuk mengasuh anak-anak mereka. Padahal, di Prancis, tempat penitipan anak sangat digandrungi oleh para orang tua.

Ada berbagai alasan orang menolak memasukkan anaknya ke tempat penitipan anak. Orang tua merasa khawatir akan kesejahteraan anak selama berada di tempat penitipan, takut akan adanya aksi pedofilia, dan merasa bahwa menitipkan anak ke tempat penitipan anak sama saja tidak menyayangi anak. Sementara itu, orang tua Prancis berebut untuk memasukkan anaknya ke tempat penitipan anak. Tempat penitipan anak termasuk tempat ideal untuk menjamin perkembangan anak. Bahkan, ibu yang tidak bekerja tetap memasukkan anaknya ke tempat penitipan anak. Dalam bahasa Prancis, tempat penitipan anak disebut crèche.

Dalam buku Bringing Up Bèbè, Pamela Druckerman, seorang jurnalis asal Amerika yang tinggal di Prancis, menceritakan pengalamannya berhubungan dengan crèche dan seluk-beluk crèche. Sebagai orang Amerika, Pamela menjadi antusias untuk memasukkan anaknya ke crèche setelah melihat testimoni orang Prancis mengenai crèche. Berikut beberapa fakta yang membuat orang tua Prancis sangat berminat terhadap crèche.

  1. Tempat Penitipan Anak Disubsidi oleh Pemerintah

Di Prancis, biaya crèche disubsidi oleh pemerintah. Bukan hanya itu, biaya crèche yang dibebankan kepada orang tua juga mengikuti penghasilan orang tua per bulannya. Oleh karena itu, banyak orang yang dapat mengakses crèche. Hal ini memang berbeda dengan orang Amerika dan Indonesia, menitipkan anak di tempat penitipan anak hanya bisa diakses oleh orang tertentu saja.

  1. Persaingan Masuk Cukup Ketat

Mendaftarkan anak ke tempat penitipan anak di Prancis bukanlah hal mudah. Orang tua perlu mendaftar dan meyakinkan pemerintah bahwa anaknya layak untuk diterima di crèche. Selain pendaftaran yang perlu usaha cukup keras, diterima di crèche juga menjadi tantangan tersendiri. Tidak semua anak dapat diterima di crèche karena jumlah crèche tidak seimbang dengan jumlah anak di Prancis yang semakin banyak.

Bukan hanya karena kualitas yang bagus, orang tua Prancis memasukkan anaknya ke crèche karena tidak ingin anaknya kehilangan pengalaman komunal yang dialami oleh banyak anak Prancis. Bahkan, karena kebutuhan dan permintaan tinggi orang tua terhadap crèche, banyak para politikus Prancis yang memasukkan agenda crèche ke dalam kampanyenya.

  1. Sangat Memperhatikan Perkembangan Anak

Crèche sebenarnya sangat berbeda dengan tempat penitipan yang orang Amerika bayangkan. Tidak ada penyiksaan, pedofilia, maupun tempat yang kotor. Di Prancis, crèche sangat merupakan tempat aman bagi anak dan dapat membantu perkembangan anak.

Petugas yang bekerja di crèche merupakan orang-orang yang profesional dan berpengalaman. Mereka merupakan pendidik anak. Bahkan, ada dokter yang rutin berkunjung ke crèche untuk memastikan kesehatan anak.

Selain itu, crèche sangat peduli terhadap perkembangan anak. Para petugas benar-benar mengasuh anak sesuai dengan cara asuh orang Prancis. Sebelum hari pertama anak dititipkan di crèche, para petugas akan berdiskusi dengan orang tua mengenai cara asuh. Selain orang tua, para petugas juga akan banyak berkomunikasi dengan anak supaya mereka lebih memahami anak dan dapat menentukan cara parenting yang tepat. Sebenarnya perbedaan cara asuh orang tua Prancis dengan crèche bukanlah masalah yang banyak terjadi. Di Prancis, ada keseragaman cara pengasuhan anak karena pemerintah Prancis melatih orang tua cara mengasuh anak.

Untuk menunjang perkembangan anak, anak akan dilatih kemandirian, ketertiban, cara bersosialisasi, dan kecerdasan majemuk lainnya. Untuk menunjang perkembangan anak, crèche menerapkan sistem kebebasan kepada anak. Sistem ini mirip dengan sistem Montessori saat anak diberi kendali atas hidupnya. Saat sedang bermain di crèche, anak akan dibebaskan untuk bermain. Para petugas tidak terlalu mencampuri kegiatan anak. Hal ini dapat meningkatkan kecerdasan dan kemandirian anak. Itulah alasan Pamela Druckerman melihat bahwa anaknya yang sudah dititipkan di crèche menjadi lebih mandiri daripada anak Amerika seumurannya.

 

Prancis memang sangat peduli terhadap cara pengasuhan anak. Tidak hanya orang tuanya, tetapi juga pemerintahnya. Itulah sebabnya Pamela Druckerman sangat takjub dengan pengasuhan ala Prancis yang memotivasinya menulis buku Bringing Up Bébé. Berita baiknya, parenting ala Prancis dapat dilakukan di negara mana pun, tidak hanya di Prancis. Jadi, sebagai orang Indonesia, kita juga bisa menggunakan cara pengasuhan ala Prancis untuk memudahkan kita menunjang perkembangan anak secara optimal.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta