Ekspedisi di Indonesia

Jika kamu mendengar kata ekspedisi, petualangan asyik menyibak hutan untuk mencari tanaman langka atau hewan langka, mungkin berseliweran di kepalamu. Selama ini, berbagai macam ekspedisi dilakukan oleh para ilmuwan untuk meneliti tanaman, hewan, atau situs arkeologi tertentu. Jika kamu mendengar kata ekspedisi petualangan asyik menyibak hutan untuk mencari tanaman langka atau hewan langka, mungkin berseliweran di kepalamu. Selama ini, berbagai macam ekspedisi dilakukan oleh para ilmuwan untuk meneliti tanaman, hewan, atau situs arkeologi tertentu.

Dahulu, pada masa pemerintahan kolonial Belanda, ekspedisi semacam ini sering dilakukan. Salah satunya adalah ekspedisi yang dilakukan oleh Thomas Stamford Raffles pada 1818. Ekspedisi ini berhasil menemukan bunga Rafflesia. Petualangan Raffles ini pun dirangkum dalam buku The History of Java.Selain itu, yang paling mutakhir, kamu bisa menemukannya di buku fiksi Aroma Karsa karya Dee Lestari.

Akan tetapi, pada abad ke-21 seperti sekarang, ternyata ada beberapa ekspedisi serupa yang pernah dilakukan. Penasaran apa saja? Tim Bentang sudah merangkumnya, nih, buat kalian!

Ekspedisi Tim Bambusa Coenuta Munro

Tim Bambusa Coenuta Munro merupakan tim ekspedisi yang diketuai oleh Edy Santosa dengan mengambil Desa Sumbertangkil, Tirtoyudo, Malang, Jawa Timur sebagai lokasi ekspedisi. Dalam ekspedisinya ini, tim berhasil menemukan bambu spesies Bambusa cornuta Munro pada 2015 lalu. Spesies bambu ini merupakan yang tertua di dunia, dan pernah dinyatakan sudah punah. Namun, ternyata spesies ini masih bisa ditemukan di desa tersebut. Warga sekitar menyebut spesies bambu tersebut sebagai Pring Embong atau Pring Apus.

Ekspedisi Tim Widya Nusantara

Pada 2016, Tim Ekspedisi Widya Nusantara menemukan setidaknya 14 kandidat jenis flora dan fauna baru. Bertempat di Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Papua Barat, ekspedisi ini menghabiskan waktu selama 15 hari. Di Papua Barat, tim menemukan 10 jenis hewan endemik yang terdiri atas katak, kadal ular, dan bunglon. Sementara itu, di Sumba, NTT, tim menemukan 266 jenis tumbuhan biji dan 15 jenis tumbuhan paku.

Ekspedisi LIPI

Pada 2014, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar ekspedisi Lengguru dengan lokasi di Papua Barat. Ekspedisi ini bertujuan untuk mengumpulkan keanekaragaman hayati di Papua Barat. Didanai oleh Institut de Recherche pour le Developpement, dinas terkait, dan universitas setempat, ekspedisi ini mencatat 59 spesies baru dari berbagai taksa

Nah, itulah beberapa ekspedisi mutakhir yang pernah dilakukan oleh beberapa tim di Indonesia. Petualangan saat melakukan ekspedisi pun banyak menginspirasi para penulis dan pembuat film, lho.

Ada berbagai macam film dan novel yang bercerita mengenai ekspedisi. Salah satu contohnya adalah film Anacondas: The Hunt for the Blood Orchid yang menceritakan ekspedisi pencarian anggrek darah atau Perrinia immortalis di pedalaman hutan Kalimantan. Selain itu, seperti disebutkan sebelumnya, novel Aroma Karsa karya Dewi Lestari bisa menjadi pilihan bacaanmu. Novel ini menceritakan ekspedisi yang dilakukan oleh Jati Wesi, Suma Tanaya, dan timnya dalam mencari sebuah bunga misterius bernama Puspa Karsa di Gunung Lawu, Jawa Tengah. Dengan menonton film Anacondas: The Hunt for thr Blood Orchid atau membaca novel Aroma Karsa kamu akan diajak menikmati petualangan seru yang bisa membuat adrenalinmu naik turun!

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta