Jl. Pesanggrahan No.8 RT/RW : 04/36, Sanggrahan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, 55584.
Bentang Pustaka terus berkomitmen untuk memperkaya pengalaman membaca masyarakat dan menjadi bagian penting dari ekosistem penerbitan buku di Indonesia.
. . . . .
Cara Menerapkan Metode Montessori bagi Guru
/in Artikel, Parenting, serial montessori/by Bentang PustakaMetode Montessori tidak hanya diperuntukkan bagi orang tua untuk dipraktikkan di rumah saja, namun para guru juga bisa menggunakan metode ini untuk diaplikasikan kepada anak didiknya di sekolah. Terutama bagi para guru pendidikan anak usia dini. Namun bagaimana cara menerapkan metode Montessori bagi para guru?
Berikut ini cara menerapkan metode Montessori bagi para guru:
Menerapkan Metode Montessori dengan Persiapan Diri
Salah satu hal yang cukup penting untuk diperhatikan bagi seorang guru adalah memiliki pribadi yang bertumbuh, sehingga guru tidak akan pernah berhenti berusaha mengembangkan potensinya. Terutama bagi guru-guru yang ingin menerapkan metode Montessori pada murid-muridnya. Sebab metode Montessori sangat mungkin berbeda dengan metode pendidikan sebelumnya, sehingga para guru harus terus mau belajar dan memiliki pemikiran terbuka.
Banyak hal yang bisa dilakukan guru untuk mempersiapkan diri, seperti membaca buku panduan metode Montessori, mengikuti kelas-kelas Montessori, dan bergabung dengan komunitas Montessori. Hal tersebut merupakan persiapan sebelum menerapkan metode Montessori bagi para guru untuk anak-anak didik mereka.
Baca juga: Penerapan Praktis Metode Montessori dalam Pendidikan
Melakukan Pengamatan kepada Anak Didik
Mungkin ini menjadi hal yang cukup merepotkan, namun salah satu prinsip metode Montessori adalah orang tua dan guru yang memahami kondisi anak supaya bisa menyesuaikan perlakukan yang harus diterapkan kepada anak. Untuk bisa memahami, tentu saja perlu dilakukan pengamatan. Cara menerapkan metode Montessori selanjutnya adalah dengan pengamatan untuk memahami anak akan mendukung dan membantu anak berkembang dalam kehidupannya.
Pengamatan tidak hanya sebatas mengamati individu anak saja, namun juga pengamatan lingkungan sekitar anak. Termasuk bagaimana kondisi kelas, persiapan aktivitas keseharian, dan bahan ajar bagi anak.
Menumbuhkan Kemandirian pada Anak Sebagai Cara Menerapkan Metode Montessori
Metode Montessori memberikan kebebasan pada anak untuk mengembangkan potensi mereka. Kebebasan inilah yang akan menumbuhkan kemandirian dalam diri anak. Dengan kebebasan, anak memperoleh kesempatan unik untuk merenungi setiap tindakannya. Dengan kemandirian, anak akan lebih mudah mengenal lingkungannya dan menjalin relasi sosial dengan manusia lain.
Metode Montessori yang terkesan rumit bukan hal yang tidak mungkin untuk dipelajari. Terlebih bagi para guru yang mengajar anak usia dini, yang ingin menggali potensi-potensi tersembunyi dalam diri mereka. Tips-tips lain untuk menerapkan metode Montessori bisa diperoleh dalam buku Montessori: Seni Menggali Potensi Anak Sejak Dini karya Paula Polk Lillard. Buku ini bisa menjadi acuan bagi para guru maupun orang tua untuk menemukan potensi unggul dalam diri anak-anak. Dapatkan bukunya di sini atau di toko buku kesayangan Anda.
Efektivitas Cuci Tangan Tanpa Sabun
/in Artikel, Buku Anak, Gaya Hidup, Parenting/by Bentang PustakaCuci tangan tanpa sabun memang terlihat lebih ringkas daripada jika harus menggunakan sabun. Namun tentu efektivitas antara keduanya berbeda. Sabun mengandung senyawa kimia yang bisa mengangkat kotoran dan kuman di kulit. Ketika mencuci tangan hanya menggunakan air saja, kotoran dan kuman tidak akan terangkat sehingga akan tetap menempel pada kulit.
Photo by: Pezibear on Pixabay
Bagaimana Jika Tidak Ada Sabun?
Pada masa pandemi ini kita dianjurkan selalu mencuci tangan sesering mungkin. Padahal tidak setiap tempat menyediakan air dan sabun untuk mencuci tangan. Lalu bagaimana solusinya? Hand sanitizer menjadi pilihan baik jika dibandingkan dengan harus cuci tangan tanpa sabun. Hand sanitizer mengandung alkohol minimal 60%, sehingga efektivitasnya baik untuk membunuh kuman dan virus sumber penyakit.
Beberapa tempat saat ini sudah menyediakan hand sanitizer selain juga menyediakan sabun dan wastafel. Selain itu banyak dijual hand sanitizer dengan bentuknya yang ringkas dan ringan, membuat hand sanitizer mudah dibawa kemana-mana. Ini menjadi pilihan baik selain harus cuci tangan tanpa sabun.
Baca Juga: Antara Sabun dan Hand Sanitizer
Cuci Tangan Tanpa Sabun Adalah Sebuah Kesalahan
Di antara beberapa kesalahan saat mencuci tangan, tidak menggunakan sabun saat cuci tangan termasuk salah satunya. Cuci tangan dengan air saja tidak cukup karena kuman tidak dapat larut dan mati jika hanya dibasuh dengan air. Agar lebih mudah, gunakan sabun cair untuk mencuci tangan. Selain lebih ringkas, menggunakan sabun cair juga akan mencegah penularan kuman melalui sabun batang yang dipakai bersama-sama.
Selain cuci tangan tanpa sabun, kesalahan lainnya adalah langsung membilas tangan setelah diberi sabun. Setidaknya setelah menuangkan sabun ke telapak tangan, lakukan proses mencuci tangan dengan menggosok seluruh bagian tangan selama minimal 20 detik.
Tips untuk Mencuci Tangan
Lakukan cuci tangan dengan sabun selama minimal 20 detik, dengan menggosok seluruh bagian tangan. Jangan lupa untuk segera mengeringkan tangan setelah membasuhnya dengan air mengalir. Hindari menyentuh objek lain saat tangan masih basah, karena tidak menutup kemungkinan akan kembali terpapar oleh kuman.
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan dengan melakukan cuci tangan sesering mungkin. Mengajarkan kebiasaan mencuci tangan pada anak akan lebih mudah jika dibersamai oleh Cican dalam serial Cican dan Cini Bisa Cuci Tangan Sendiri. Buku karya Wahyu Aditya ini akan menemani anak-anak untuk belajar membiasakan cuci tangan. Segera miliki dengan lakukan pemesanan di sini atau kunjungi toko buku kesayangan.
Tips Mempersiapkan Kelahiran Bayi
/in Artikel, Parenting, serial montessori/by Bentang PustakaKehadiran bayi merupakan salah satu hal yang paling dinantikan oleh pasangan baru. Agar kehadiran si kecil bisa membawa keceriaan lebih bagi keluarga, ada baiknya orang tua mempersiapkan kelahiran bayi dengan baik dan maksimal.
Salah satu hal hebat yang diyakini oleh prinsip Montessori yaitu bahwa setiap anak bukan wadah kosong yang mesti diisi oleh orang tua. Bahkan termasuk bayi sekalipun. Setiap manusia yang lahir ke dunia telah membawa potensi mereka masing-masing. Orang tua tinggal menuntun dan mengarahkan mereka untuk menemukan potensi hebat tersebut. Sehingga persiapan kelahiran bayi menjadi hal penting untuk bisa mempelajari bayi yang akan menjadi anggota keluarga baru.
Alih-alih mempersiapkan perlengkapan dan kamar bayi, persiapan diri sebagai orang tua menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Orang tua perlu merawat diri sendiri dulu sebelum merawat manusia lain. Berikut akan diurai tips mempersiapkan diri untuk menyambut kelahiran bayi:
Persiapan Intelektual
Pertama, orang tua perlu mempersiapkan pengetahuan mengenai perkembangan dan kebutuhan anak. Persiapan ini bisa dilakukan dengan membaca buku, browsing di internet, maupun mengikuti webinar pengasuhan anak. Dari semua sumber tersebut tentu akan banyak sekali informasi yang diperoleh, yang kadang justru membuat kita kewalahan. Maka, orang tua perlu selektif memilih hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing.
Persiapan Fisik untuk Mempersiapkan Kelahiran Bayi
Dibutuhkan energi yang cukup banyak untuk merawat bayi. Tidak jarang orang tua justru jatuh sakit jika kelelahan dalam mengasuh bayi. Maka kebutuhan fisik perlu diperhatikan supaya bayi tetap mendapat pengasuhan yang maksimal dari kedua orangtuanya. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan fisik di antaranya memperhatikan asupan nutrisi, olahraga rutin, serta istirahat yang cukup.
Persiapan Emosional dan Spiritual
Depresi pascamelahirkan adalah salah satu hal yang cukup sering dialami oleh para ibu. Dukungan dari lingkungan, seperti suami, ibu, ayah, maupun mertua akan sangat membantu mengondisikan emosional ibu supaya tetap tenang. Jangan sungkan untuk meminta pertolongan jika membutuhkan, serta banyak berbagi dan bercerita kepada teman-teman sesama ibu. Memang persiapan kelahiran bayi tidak hanya dilakukan oleh calon orang tua saja, namun juga lingkungan sekitar dan keluarga.
Baca Juga: Manfaat Mengajak Bayi Berbicara
Mempersiapkan kelahiran bayi mungkin terkesan sulit dan rumit, namun tidak menutup kemungkinan bisa menjadi mudah bagi sebagian orang tua. Kehadiran buku The Montessori Baby bisa menjadi salah satu pilihan untuk mempersiapkan kelahiran si kecil. Buku karya Simone Davis dan Junnifa Uzodike ini bisa didapatkan di sini atau di toko buku terdekat kesayangan Anda.