Luka, Cinta, dan Perlawanan Seorang Maestro Dunia
Sebuah novel epik yang menggali sisi terdalam Raden Saleh:
seniman, pemberontak, dan manusia biasa yang merasakan cinta.
Apa yang Akan Kamu Temukan di Dalamnya?
Dua dunia. Satu benang merah sejarah.
Pangeran dari Timur adalah sebuah novel roman sejarah Raden Saleh, diaspora pertama pribumi Nusantara di Eropa yang ditulis dalam dua plot yang merangkai dua masa: masa kehidupan Raden Saleh di abad ke-19 dan masa pergerakan kemerdekaan di abad ke-20.
Lewat jalinan cerita ini, kita akan menyusuri perjalanan kesenian Raden Saleh, termasuk bagaimana ia menyalurkan keresahannya lewat seni. Juga mengikuti bagaimana para pejuang kemerdekaan yang terinspirasi darinya merefleksikan makna nasionalisme dan perjuangan dari berbagai sudut pandang, bersama kisah cinta yang tumbuh di tengah pergolakan zaman.
NUKILAN
Susah payah pergi ke Buitenzorg! Apa yang bisa dia pelajari dari orang ini mengenai seni lukis? Bertukar bicara pun dia enggan. Ah, seharusnya bukan masalah besar.
Masih ada Bik Bersaudara. Ya, rasanya Sarip bisa belajar lebih banyak dari mereka daripada sekadar menggambar serangga atau daun kering. Di atas segalanya, tingkah laku mereka benar-benar sangat menghibur hati.
“Tuan Syamsudin, aku sedang bicara tentang sebuah masa depan. Negara yang lepas seratus persen dari penjajahan. Negara mandiri yang dikelola kaum bumiputra dan diperoleh bukan dari belas kasihan. Yakinlah, kemerdekaan hasil pemberian tentunya akan penuh dengan syarat yang menguntungkan para kolonialis. Beda dengan kemerdekaan yang diupayakan sendiri. Direbut, kalau perlu.”
TENTANG PENULIS
Iksaka Banu dilahirkan di Yogyakarta, 7 Oktober 1964. Semasa kanak-kanak, beberapa tulisannya dimuat di Rubrik Anak Harian Angkatan Bersenjata. Pernah pula dimuat di rubrik anak Kompas, dan majalah Kawanku.
Pada tahun 2000, saat menunggu ibunya yang sakit, dia mencoba menulis sebuah cerita pendek. Ternyata dimuat di majalah Matra. Sejak itu, dia kembali giat menulis. Sejumlah karyanya muncul di berbagai majalah dan koran. Buku kumpulan cerita pendeknya yang bertema kolonial, Semua untuk Hindia (2014) dan Teh dan Pengkhianat (2019) meraih penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa kategori prosa. Buku-bukunya yang lain adalah Ratu Sekop (2017) dan Sang Raja (2017).
Kurnia Effendi dilahirkan di Tegal, 20 Oktober 1960. Menulis untuk media massa sejak 1978. Selain menjadi penulis, juga menjadi pembicara dalam diskusi sastra, instruktur penulisan kreatif, juri lomba sastra, kurator festival sastra, dan penyunting lepas beberapa penerbitan.
Pada 2017 mengikuti residensi penulis beasiswa unggulan dari Kemendikbud yang dikelola Komite Buku Nasional, memilih Negeri Belanda untuk riset tentang Raden Saleh.
Sampai kini telah menerbitkan 25 buku dalam berbagai genre (puisi, cerpen, esai, novel, dan memoar) dan telah meraih sejumlah penghargaan. Buku Mencari Raden Saleh (2019) meraih juara 3 penghargaan buku terbaik Perpusnas 2019.
Kata Mereka
“Karya penting untuk memperluas jangkauan pengetahuan sejarah. Novel Pangeran dari Timur membuat khalayak akan lebih mengenal sosok dan sepak terjangnya, sekaligus ragam perdebatan yang melingkupinya di kemudian hari sampai sekarang.”
—Peter Carey, Sejarawan “Ahli Diponegoro”
“Pewujudan buku ini memerlukan waktu dua dasawarsa setelah inisiasinya pada 1999. Para penulis melakukan riset mendalam terhadap masa pergerakan prakemerdekaan dan kehidupan Raden Saleh yang menjadi latar novel ini.”
—Ivan Lanin, “Wikipediawan” Bahasa Indonesia
“Setelah selesai membaca buku ini, saya jadi merasa benar-benar buta sejarah.”
—Sandy, Pengulas Goodreads
Momen Bersama Buku
Kenapa kalian harus baca novel Pangeran dari Timur?
— Elisa (@elisaapphire) March 24, 2025
Sebuah novel karya Iksaka Banu dan Kurnia Effendi yang pembuatannya (proses riset dan penulisan) memakan 20tahun ini mengangkat kisah tentang seorang Maestro Indonesia, yaitu Raden Saleh.#BacaBukuSejarahBareng @bentangpustaka pic.twitter.com/Oqpy71XtKN
Pangeran Dari Timur
— Will (@SoliloquyGv) January 11, 2024
by Iksaka Banu-Kurnia Effendi#BacaBukuSejarahBareng#Gvcurrentread pic.twitter.com/7dDgdZQlwh
Mulai dari halaman pertama
Perjalanan Komunitas Membaca Raden Saleh
/in Acara, Artikel, mrs/by Bentang PustakaMELUNCUR dan LUNTUR Setelah dua puluh tahun berproses, akhirnya kami meletakkan pena. Novel Pangeran dari Timur yang kami tulis itu sudah dipinang sejak tahun 2006 oleh Gangsar Sukrisno selaku CEO penerbit Bentang Pustaka saat itu. Novel setebal 600 halaman dengan ilustrasi sampul menggunakan sketsa karya Adisuta itu terbit bulan Februari 2020 dan diluncurkan dua kali […]