[CERMIN] Wedding Plan

“SCERMIN - Wedding Planudah sampai mana persiapan pernikahan kalian?” tanya Calon Mama Mertua, yang sontak membuatku gugup.

“Belum sampai mana-mana, Ma. Baru juga survey WO…” Jawab Mas Aji.

“Kalian itu gimana, sih? Pernikahan tinggal dua minggu lagi, tapi belum ada persiapan. Tahu gitu dari awal Mama yang urus!”

“Maaf, Ma. Kami terlalu sibuk sehingga persiapan pernikahan jadi sedikit terbengkalai. Tapi, alhamdulillah pekerjaan saya dan Mas Aji sudah agak longgar, jadi sekarang kami bisa mengurus segala sesuatunya.” Ujarku dengan hati-hati. Berharap tak menyinggung perasaan beliau.

Mas Aji menggenggam tanganku yang gemetar. Calon Mama Mertuaku itu mendesah keras. Seolah lelah menghadapi aku dan Mas Aji yang keras kepala.

“Ya, baguslah kalau pekerjaan kalian sudah mulai longgar. Mama ikuti konsep kalian saja. Yang penting, Mama tidak mau melihat ada kesalahan sedikit pun dalam pesta. Mengerti?”

“Mengerti, Ma.” Jawabku dan Mas Aji, kompak.

“Bagus. Oh, iya, lalu apa rencana kalian hari ini untuk persiapan pernikahan?”

Aku dan Mas Aji kembali bersitatap.

“Hari ini aku harus ke Bandung untuk menemui mitra kerjaku dari Jepang, Ma. Sedangkan, Niken harus ke Jogja untuk mempersiapkan sidang disertasinya besok.” Jawab Mas Aji.

Aku hanya menunduk tak berani melihat raut wajah Calon Mama Mertua setelah mendengar jawaban Mas Aji itu.

***

Oleh Ayu Rizki Susilowati (@yurizkisusilo)

3 Januari 2015

  “SCERMIN - Wedding Planudah sampai mana persiapan pernikahan kalian?” tanya Calon Mama Mertua, yang sontak membuatku gugup.

“Belum sampai mana-mana, Ma. Baru juga survey WO…” Jawab Mas Aji.

“Kalian itu gimana, sih? Pernikahan tinggal dua minggu lagi, tapi belum ada persiapan. Tahu gitu dari awal Mama yang urus!”

“Maaf, Ma. Kami terlalu sibuk sehingga persiapan pernikahan jadi sedikit terbengkalai. Tapi, alhamdulillah pekerjaan saya dan Mas Aji sudah agak longgar, jadi sekarang kami bisa mengurus segala sesuatunya.” Ujarku dengan hati-hati. Berharap tak menyinggung perasaan beliau.

Mas Aji menggenggam tanganku yang gemetar. Calon Mama Mertuaku itu mendesah keras. Seolah lelah menghadapi aku dan Mas Aji yang keras kepala.

“Ya, baguslah kalau pekerjaan kalian sudah mulai longgar. Mama ikuti konsep kalian saja. Yang penting, Mama tidak mau melihat ada kesalahan sedikit pun dalam pesta. Mengerti?”

“Mengerti, Ma.” Jawabku dan Mas Aji, kompak.

“Bagus. Oh, iya, lalu apa rencana kalian hari ini untuk persiapan pernikahan?”

Aku dan Mas Aji kembali bersitatap.

“Hari ini aku harus ke Bandung untuk menemui mitra kerjaku dari Jepang, Ma. Sedangkan, Niken harus ke Jogja untuk mempersiapkan sidang disertasinya besok.” Jawab Mas Aji.

Aku hanya menunduk tak berani melihat raut wajah Calon Mama Mertua setelah mendengar jawaban Mas Aji itu.

***

Oleh Ayu Rizki Susilowati (@yurizkisusilo)

3 Januari 2015

 bentang

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta