Andrea Hirata Terinspirasi oleh Para Guru

Telah berkarya selama belasan tahun dalam dunia literasi Indonesia, Andrea Hirata ternyata memiliki satu figur khusus yang memberinya inspirasi. Figur yang pastinya selalu ada dan selalu menjadi karakter dalam setiap novelnya, siapa lagi kalau bukan sosok guru. Ya, bagi kalian yang memperhatikan, sosok guru ini pasti hampir selalu muncul pada setiap novel Andrea Hirata. Begitu terinspirasi Andrea Hirata oleh para guru, terutama yang bertugas di pedalaman, ia menjadikan mereka sebagai tokoh dalam karya-karyanya. Kekagumannya tersebut sangat tergambar dari bagaimana ia menceritakan sosok Bu Muslimah dan Pak Harfan, dua tokoh guru di Laskar Pelangi.

Andrea kembali ingin memusatkan cerita novelnya pada peran sosok guru dalam karya terbarunya yang akan segera rilis awal Februari 2020 nanti, Guru Aini. Dalam akun Instagram-nya, Andrea Hirata mengunggah tampilan sampul depan novel Guru Aini dan menuliskan sebuah caption singkat. Dia menulis, “Persembahan sederhanaku untuk guru-guru dan murid-murid Indonesia. Salam belajar. Andrea Hirata.”

Terinspirasi dari Dedikasi Guru Honorer dan Guru di Pelosok

Dalam novel pertamanya, Laskar Pelangi, kita bisa melihat bagaimana Andrea Hirata sangat kagum pada dedikasi Bu Muslimah sebagai seorang guru di pelosok. Dalam novel terbarunya yang berjudul Guru Aini pun Andrea Hirata ingin menceritakan tentang perjuangan seorang guru yang ditempatkan di pelosok. Bu Desi, itulah namanya. Seorang guru yang ditempatkan di wilayah antah berantah, namun ia tetap melakoni perannya dengan penuh pengabdian. Punya kesempatan untuk dipindahtugaskan, namun ia tetap memilih bertahan.

Mengapa Andrea Hirata sangat terinspirasi oleh para guru yang ditempatkan di pelosok? Pastinya karena dedikasi dan perjuangan mereka yang begitu besar pada pendidikan dan upaya mereka yang serius dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Apalagi ditempatkan sebagai guru di kawasan pelosok yang terpencil biasanya harus bersedia merasakan hidup yang apa adanya, serba kekurangan, tempat terpencil, dan tak jarang jauh dari keluarga. Di sisi lain, fasilitas sekolah-sekolah di pelosok biasanya sangat minim, sehingga para guru yang mengajar di pelosok harus memutar otak dan mencari cara agar materi yang mereka ajarkan dapat tersampaikan dengan baik, meskipun fasilitas dan alat ajar tidak memenuhi standar.

Di sisi lain, Andrea Hirata juga ingin menyampaikan apresiasinya kepada para guru honorer lewat novel Guru Aini. Mengingat diberikan amanah sebagai guru honorer bukanlah hal yang mudah. Kesejahteraan hidup guru honorer biasanya jauh dari kata layak. Kasus-kasus seperti ini sering kali kita temui dan beredar di media sosial. Gaji yang rendah, fasilitas yang tak seberapa, dan apresiasi pemerintah yang kurang merupakan beberapa hal yang melekat pada titel guru honorer ini. Meskipun begitu, semangat mereka dalam mengajar dan membagikan ilmu pengetahuan agar anak didiknya menjadi insan yang berpendidikan sangat layak diapresiasi. (Nas)

 

Guru Aini, Andrea Hirata

Guru Aini karya terbaru Andrea Hirata

1 reply

Trackbacks & Pingbacks

  1. […] menuliskan kisah yang terinspirasi dari ilmu tersebut, dan hal ini terealisasikan melalui novel Guru Aini. Penulisan novel ini juga sekaligus untuk mengajak siswa-siswi di Indonesia yang takut dengan […]

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta