Gaya Menulis Spontan Ala Andrea Hirata

Salah satu hal yang kerap  ditanyakan oleh para pembaca kepada penulis idolanya selain isi novel adalah gaya menulisnya. Hal ini terjadi pula pada Andrea Hirata. Beberapa orang pembaca setia Andrea Hirata pernah menanyakan tentang gaya menulisnya dan kebiasaannya dalam menulis. Saat itu, pertanyaan yang diajukan adalah apakah Andrea Hirata tipikal orang yang menulis dengan membuat outline (kerangka karangan) terlebih dahulu? Atau justru masuk dalam jajaran penulis dengan tipikal menulis spontan? Tanpa pikir panjang, Andrea Hirata lantas mengatakan bahwa ia adalah seseorang yang spontan dalam menulis novel.

Saat menemukan atau mendapatkan ide, Andrea tak pernah membuat outline terlebih dahulu. Ia memilih langsung menuliskan skenario cerita yang saat itu terlintas di kepalanya. Andrea mengakui bahwa ia adalah tipikal penulis dengan gaya menulis cepat. Oleh karena itulah alur cerita dalam novel-novelnya terkesan mengalir dan mudah untuk diikuti. Tak jarang juga membuat pembaca ikut terlarut dalam alur yang ia buat. Namun, di sisi lain, ia juga mengatakan bahwa riset yang ia lakukan untuk satu novel memakan waktu lama.

Pernah mendengar sekilas informasi bahwa novel Sirkus Pohon membutuhkan waktu selama 6 tahun hanya untuk risetnya, padahal proses menulisnya sendiri memakan waktu lebih singkat, yakni 1 tahun? Ya, itulah salah satu contoh dari pengakuan Andrea Hirata terkait fakta di atas. Contoh yang lainnya adalah novel Padang Bulan yang memakan waktu selama 4 bulan untuk riset. Sedangkan proses penulisannya hanya membutuhkan waktu selama 2 sampai 3 minggu saja. Sehingga Andrea Hirata selalu mengatakan bahwa ia adalah tipikal penulis yang menulis cepat, namun membutuhkan waktu riset yang lama untuk satu novelnya.

Peran Editor Sangat Penting

Selain menjelaskan bahwa ia menulis cepat, Andrea Hirata juga mengakui bahwa peran editor sangatlah penting dalam setiap karyanya. Editor memiliki peran besar dalam merapikan tulisan, memberikan masukan terkait cerita, dan pastinya merapikan tata bahasanya agar mudah dipahami oleh para pembaca. Peran editor ini sangat dibutuhkan oleh Andrea Hirata mengingat kebiasaannya yang menulis cepat juga tak jarang memunculkan beberapa kesalahan dalam ejaan dan tata bahasa.

Namun, Andrea Hirata mencoba memberikan kejutan kepada pembaca setianya melalui novel terbarunya, Guru Aini. Penasaran juga kan? (Nas)

 

Guru Aini, Andrea Hirata

Guru Aini karya terbaru Andrea Hirata

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta