Tag Archive for: Rosalynn Tamara

Rosalynn Tamara, Montessorian dengan Segudang Kontribusi

Rosalynn Tamara, atau yang akrab disapa Miss Rosa merupakan ibu dari 3 anak dan seorang pegiat Montessori di Indonesia. Beliau juga merupakan pendidik di bidang Montessori dan memiliki sebuah institusi Montessori yang diberi nama Montessori Haus Asia (MHA). Institusi ini didirikan pada tahun 2018 dan Rosalynn Tamara menjadi Academic Directress pada institusi tersebut.

Apa itu Montessori Haus Asia (MHA)?

            Montessori Hausa Asia merupakan institusi pendidikan anak usia dini di Indonesia yang menggunakan metode Montessori dalam praktik kerjanya. MHA memiliki banyak kegiatan dan program antara lain mendirikan Sunny Glow Montessori Play School di berbagai kota di Indonesia, membuka bimbingan belajar Calistung Montessori, dan memberikan pelatihan kepada pendidik, orang tua, serta entrepreneur dalam bidang pendidikan anak usia dini. Di MHA, Rosalynn Tamara berperan sebagai perencana yang melakukan persiapan berbagai program yang sesuai dengan kebutuhan keluarga Indonesia.

Aktif Menyapa Lewat Dunia Maya

Rosalynn Tamara kerap diundang untuk mengisi acara bertema pengasuhan anak, dan khususnya tentang kemontessorian. Selain melalui berbagai acara formal, Miss Rosa kerap menyapa keluarga dan orang tua di Indonesia melalui sesi live Instagram yang hampir dilakukan setiap hari. Miss Rosa juga sering membagikan video singkatnya tentang pengasuhan anak dan Montessori di akun Instagram @montessori_haus_asia.

Belasan Tahun di Dunia Montessori

Miss Rosa mendapatkan gelar diploma Montessori pada tahun 2007 dari Modern Montessori International. Ia telah menghabiskan sekitar 13 tahun terakhir untuk berkecimpung di dunia Montessori, mendalami, mengajarkan, dan menyebarkan metode tersebut kepada keluarga Indonesia.

Melalui perjalanan panjang di dunia Montessori, Miss Rosa meyakini bahwa Montessori bukan hanya sekedar metode pengasuhan anak saja. Namun lebih dari itu, Montessori juga merupakan jalan hidup bagi kehidupan bersama anak dan keluarga.

Pada tahun 2021 Miss Rosa menerbitkan buku pertamanya tentang Montessori yang berjudul A-Z Tanya Jawab Montessori-Parenting. Buku ini menjadi pilihan tepat para orang tua yang ingin mengenal Metode Montessori dan mengawali proses pengasuhan anak. Tahun 2022 ini Miss Rosa kembali menerbitkan buku bertema Montessori yaitu 365 Days Montessori dan Exercise of Practical Life. Buku bisa didapatkan di sini atau kunjungi toko buku terdekat. (H.N. Faizah)

Menahan Amarah Kepada Anak

Menahan Amarah

Kita sebagai orang dewasa tentu memiliki batasan tertentu dalam menahan amarah atau emosi, sama seperti anak. Anak juga memiliki pola pikir yang jauh berbeda dari kita sebagai orang dewasa, sehingga kita tidak banyak mengerti pemikiran anak. Sesederhana ketika kita melihat anak-anak naik-turun tangga. Hal itu bukan mereka lakukan karena ingin naik ke tangga yang lebih tinggi, melainkan bagian dari usaha anak mengembangkan kemampuan koordinasi tangan, tubuh, dan kaki. Itu sebabnya anak suka mengulang-ulang aktivitas yang sama.

 

Baca juga: Sulit Mengajari Anak Disiplin?

 

Menahan Amarah dengan Menyesuaikan Diri

            Ketika dalam kondisi marah, kita sering lupa dengan diri kita dan anak. Saat marah, kita perlu menyesuaikan hati, pikiran, dan sikap kita. Penyesuaian ini penting karena merupakan suatu proses yang terus berjalan. Kita perlu menyesuaikan diri secara terus-menerus agar bisa hidup dalam harmoni dengan anak. Penyesuaian ini terjadi saat anak lahir, kemudian seiring bertambahnya usia anak, dan kita pun melakukan penyesuaian dengan perubahan anak.

Penyesuaian adalah proses yang dinamis. Jika tidak ada penyesuaian setiap waktu, setiap tahun, setiap anak lahir, yang terjadi hanyalah kemarahan, ketamakan, dan keegoisan. Jika tidak ada yang mengalah dan memberikan serta mengurangi diri sendiri untuk memperbaiki kondisi, maka bisa terjadi konfik.

 

Melakukan Observasi terhadap Anak

Untuk menyesuaikan diri kita dengan perubahan anak, maka kita perlu melakukan observasi terhadap mereka. Perhatikan usia anak hingga kita bisa tahu apa saja yang anak bisa dan tidak bisa lakukan. Selain itu, kita juga perlu memperhatikan diri kita, usia kita, kemampuan, dan kekurangan kita. Dengan mengamati hal ini, kita bisa mulai melihat penyesuaian seperti apa yang perlu dilakukan dari kita kepada anak.

Ketika melakukan observasi, kita juga perlu sabar karena sabar adalah bagian kecil dari proses penyesuaian tersebut. Kehadirannya hanya untuk menyempurnakan keseluruhan proses penyesuaian. Observasi dilakukan untuk menjembatani perbedaan antara kita dan anak, sehingga kita harus aktif untuk mengobservasi anak. Melalui observasi, kita akan menanggalkan judgement kita terhadap anak. Kita bisa memahami dan mengerti pola pikir anak dan menyeimbangkan ekspektasi kita terhadap mereka.

 

Tidak salah jika kita memiliki emosi tersendiri terhadap anak. Namun, sebelum kita benar-benar mengeluarkan emosi terhadap anak terutama amarah kita, maka kita perlu mempertimbangkan beberapa hal lagi. Kita perlu mempertimbangkan banyak hal agar kita tidak salah mengambil langkah dan malah menjauhkan kita dari anak.

Buku A-Z Tanya Jawab Montessori dan ParentingMelalui buku A-Z Tanya Jawab Montessori dan Parenting karya Rosalynn Tamara, kita akan belajar memahami pemikiran dan dunia anak serta bagaimana cara kita menanggapi perilaku mereka. Dengan begitu, kita lebih bisa menahan amarah kepada anak-anak. Buku ini bisa kamu dapatkan sekarang di linktr.ee/Bentang atau di toko buku kesayanganmu.

Sulit Mengajari Anak Disiplin?

Sering kali kita merasa bahwa setiap tindakan anak hanya mengacau dan sulit untuk membuat anak disiplin. Seolah ketika mereka bergerak, mereka akan menghancurkan sesuatu atau akan berbuat hal-hal yang hanya akan merusak segala hal. Dan ketika ini terjadi, kita mengatakan bahwa anak tidak disiplin dan menyalahkan mereka. Namun, apakah benar ketika anak sulit menjadi disiplin adalah sepenuhnya kesalahan mereka? Lantas, bagaimana caranya agar anak mau menjadi disiplin?

Alasan Sulitnya Membuat Anak Disiplin

Kita sering kali bertanya-tanya mengapa seorang anak sulit sekali untuk menjadi disiplin? Di mana letak kesalahan kita saat mengasuh atau apakah ketidakdisiplinan seseorang adalah turunan dari orang tua? Banyak sekali pemikiran kita terhadap hal ini dan kita tidak tahu apa penyebabnya. Sebenarnya, ada dua macam kedisiplinan yang dapat kita temukan pada anak.

Yang pertama adalah external discipline yang merupakan bentuk kedisiplinan yang lahir karena campur tangan orang lain di sekitar anak. Misalnya, kehadiran kita sebagai orang terdekat anak yang memarahi, memaksa, mengancam, atau bahkan menjanjikan hadiah agar mereka patuh. Proses ini mungkin hanya butuh waktu singkat, namun anak belum tentu memahami arti kedisiplinan tersebut.

Yang kedua adalah internal discipline atau disiplin batin. Hal ini merupakan bentuk kedisiplinan yang tumbuh dalam diri anak. Artinya, anak mampu membuat pilihan yang baik karena ia tahu mana yang benar dan salah. Hal ini tidak datang dari pemahaman yang dipaksakan oleh orang lain. Disiplin batin merupakan pedoman moral bagi anak dalam menjalankan kehidupan mereka.

 

Membentuk Disiplin Batin

Menurut Maria Montessori, kedisiplinan dapat mulai tumbuh ketika anak dibebaskan untuk memilih aktivitas yang menarik dan memiliki tujuan yang jelas saat melakukan sesuatu. Anak mudah berkonsentrasi ketika menemukan suatu aktivitas yang menarik bagi mereka. Akan tetapi, aktivitas yang menarik saja tidak cukup untuk menumbuhkan disiplin pada anak. Aktivitas ini perlu memiliki tujuan yang jelas dan control of error.

Menyediakan aktivitas dengan tujuan yang jelas artinya memberikan anak pekerjaan yang berguna. Ada tujuan yang ingin dicapai dengan melakukan pekerjaan tersebut. Ketika hal ini dipenuhi, anak akan mampu melakukan lebih banyak hal lainnya. Sementara itu, control of error artinya kegiatan tersebut bisa memberi tahu anak akan berhasil atau jauh dari keberhasilan. Ini merupakan ciri khas aktivitas untuk anak dalam metode Montessori. Aktivitas yang memiliki control of error membuat anak merenungkan kembali apa yang sudah ia lakukan sendiri. Orang tua tidak perlu memberikan teguran ketika anak membuat kesalahan. Aktivitas itu akan menunjukkan kepada anak kesalahannya supaya diperbaiki.

Ketiga hal ini memungkinkan adanya proses integrasi dalam diri anak. Hasilnya, kita bisa melihat anak yang tenang, penuh sukacita mengerjakan aktivitas dan mengulangnya terus hingga membentuk keteraturan dalam dirinya. Dari keteraturan ini, maka lahirlah kedisiplinan dalam diri anak. Anak jadi tahu apa saja yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

 

 

Keluhan-keluhan yang kita keluarkan ketika anak terlihat tidak disiplin rupanya bisa kita cegah sejak dini dengan menumbuhkan disiplin batin dalam diri anak. Kita sebagai orang dewasa juga tidak perlu banyak memarahi atau menegur anak ketika mereka tidak disiplin jika disiplin batin sudah ada dalam diri anak. Aktivitas yang dianjurkan oleh Montessori pun bukan aktivitas yang membutuhkan biaya yang besar. Hal ini karena aktivitas yang dibutuhkan berada di sekeliling kita, misalnya mencuci piring, menyiapkan makanan, menuang air, membersihkan rumah, merawat tanaman, membersihkan tempat tidur, dan lain-lain.

Buku A-Z Tanya Jawab Montessori dan ParentingMelalui buku A-Z Tanya Jawab Montessori dan Parenting karya Rosalynn Tamara, founder Montessori Haus Asia, kita akan belajar memahami dunia anak dari kacamata Montessori. Banyak tips yang bisa kamu dapatkan tentang pengasuhan anak serta praktik Montessori. Buku ini bisa kamu dapatkan di linktr.ee/Bentang atau di toko buku kesayanganmu mulai tanggal 26 Juni 2021.

© Copyright - Bentang Pustaka