Tag Archive for: online

Idulfitri ala Anak Indekos

Idulfitri ala Anak Indekos di Perantauan

Gimana sih rasanya Idulfitri ala Anak Indekos? Umat Muslim seluruh dunia tengah memperingati Hari Lebaran 1 Syawal 1441 H setelah satu bulan berpuasa. Bisa kita maknai bahwa Idulfitri berarti sebuah perayaan kemenangan iman, takwa, dan berperang melawan hawa nafsu saat Ramadan. Kemudian, umat Muslim bisa kembali fitrah, seperti diumpakan dengan bayi yang baru saja lahir, suci tanpa ada setitik dosa sedikit pun yang melekat.

Masih belum terlepas dari Coronavirus, mau tak mau kita harus merayakan Idulfitri tahun ini bersamaan dengan virus yang sedang mewabah tersebut. Keadaan Idulfitri tahun ini membuat semuanya berbeda, tetapi hakikatnya tak bisa dibedakan. Jika pada tahun-tahun sebelumnya kita melakukan tradisi mudik, tahun ini harus berdiam diri dahulu di tanah rantau dan jauh dari kampung halaman.

Idulfitri ala Anak Indekos

Idulfitri ala Anak Indekos

Merayakan idulfitri di tahun ini meskipun berbeda namun jangan sampai makna dari bulan kemenangan tergantikan pula.

Sedih itu pasti, kecewa tak bisa dimungkiri, dan rindu menggebu-gebu pun tak bisa dikhianati. Ada saatnya kita semua merindukan masa-masa yang pernah kita benci sebelum ini. Masa yang pernah kita jalani sebagai rutinitas harian, lalu kita terasa berat tangan untuk melakukan, tetapi justru sekarang kita mengharapkan semua itu kembali seperti semula. Manusia memang tak bisa ditebak apa maunya, sama seperti saya.

Artikel ini membahas tips bagi para perantau yang ingin mengakrabkan silaturahmi dengan keluarga di rumah. Nyatanya, jarak tak bisa sepenuhnya menjadi penghalang untuk kita agar tetap tersambung dengan orang-orang tersayang yang ada di kampung halaman. Kita hanya perlu membiasakan diri untuk menjalani keseharian dengan alternatif lain agar tidak menyumbat rindu yang berlebihan.

Baca juga : Bagaimana Cara Memutus Penyebaran Virus Corona menurut Cak Nun?

Video Call dengan Keluarga

Teknologi menjadi alat bantu manusia dalam aktivitas sehari-hari. Terlebih dalam masa pandemi yang berlangsung hingga saat ini, berbagai aplikasi telah banyak diunduh di gawai maupun laptop. Mulai dari Google Hangouts Meet, Webex, Zoom, Google Duo, dan Skype turut meramaikan dunia aktivitas online bersama.

Dengan bantuan berbagai aplikasi di atas, kita bisa memanfaatkannya masa-masa sekarang ini dengan silaturahmi secara online. Misalnya, selepas shalat Idulfitri, kita menelepon keluarga yang ada di rumah, lalu bisa berbincang mengenai keseharian masing-masing, makan bersama secara online, bertegur sapa dengan kakak dan adik, juga tak lupa untuk terus mengingatkan agar tetap menjaga kesehatan dengan anjuran yang telah dicanangkan oleh pemerintah.

Seperti yang akan dilakukan selepas ini, keluarga besar Bentang Pustaka akan mengadakan kumpul bersama secara online. Menggeser urusan kantor sejenak, lalu bercengkerama bersama dengan membahas hal-hal asyik yang dilakukan setiap harinya selama menerapkan Work From Home. Sejatinya, akan tetap ada hal-hal lain untuk tetap berada dalam kehangatan meskipun terpisah jarak, kita bisa lakukan dengan panggilan video.

Akrab dengan Keluarga Pemilik Indekos

Jangan pernah berpikir bahwa di perantauan akan sendirian. Masih banyak teman lain yang senasib dengan kita semua. Masalah tak bisa mudik bukan hanya menjadi problematika personal, melainkan khalayak ramai.

Hal kedua yang bisa dijadikan referensi, yaitu mengakrabkan diri dengan bapak maupun ibu indekos. Jangan pernah merasa malu, gengsi, atau takut untuk mendatangi rumah dan memulai percakapan dengan mereka. Lagi pula, bisa dikatakan bahwa bapak dan ibu indekos merupakan wali kita selama di tanah rantau, bukan?

Alangkah lebih baiknya jika kita mengakrabkan diri tidak hanya sewaktu Idulfitri, tetapi juga dalam keseharian. Hubungan yang bersifat mutualisme antara anak penghuni indekos dan pemilik akan menambah keeratan hubungan seperti persaudaraan dalam keluarga.

Memasak di Indekos

Jika di indekos ada dapur atau setidaknya memiliki peralatan memasak yang multifungsi, bisa digunakan untuk memasak dengan menggunakan resep-resep pilihan dari laman internet atau keluarga di rumah. Kegiatan ini bisa dilakukan setelah shalat Idulfitri atau sebelumnya. Memasaknya pun juga bisa dilakukan sendirian atau bersama dengan penghuni indekos lain.

Hasil dari memasak tersebut bisa dibagikan dan dimakan bersama dengan rekan penghuni indekos lain yang juga terjebak di tanah rantau dan tidak bisa mudik. Ditambah dengan obrolan santai seputar kegiatan selama kuliah atau bekerja dari indekos, dan sebagainya. Dengan hal-hal tersebut, secara tidak langsung kita juga menambah keakraban dengan mereka. Tali kekeluargaan pun bertambah di tanah perantauan.

Berbagi dengan Orang yang Membutuhkan

Dampak dari Coronavirus memang sangat nyata dari berbagai sektor, tak lain halnya dengan pekerjaan. Kita bisa menggunakan momen Idulfitri untuk berbagi terhadap orang-orang yang masih berada di perantauan, bekerja di jalanan, dan sebagainya.

Bantuan yang kita berikan juga tak selalu berupa uang, tetapi bisa dengan barang-barang sembako dan sejenisnya. Bantuan bisa kita berikan kepada penyapu jalanan, ojek pangkalan/ojek online, pedagang sayuran di perumahan, tukang antar-jemput isi ulang galon, dan lain-lain.

Melalui cara tersebut, kita bisa lebih dekat dan hangat dengan mereka. Bisa saja ketika lain waktu kita membutuhkan pertolongannya, mereka bisa membantu kita kembali berupa bantuan yang lain. Namun, tetap jaga keikhlasan dan jangan pernah ada kata pamrih dalam sebuah pertolongan.

Beberapa hal di atas dapat dijadikan referensi idulfitri ala anak indekos yang terjebak tak bisa mudik ke kampung halaman karena pandemi yang masih terus mewabah. Terpenting, di mana pun berada, kebaikan dan kehangatan bersama keluarga harus terus ditorehkan.

Kita tak bisa berbicara bahwa keluarga yang dimaksud hanya dalam lingkup ayah, ibu, dan anak. Lebih dari itu, keluarga memiliki makna yang luas. Keluarga bisa bermakna sekumpulan orang yang sedang tinggal dan berada dalam satu kesatuan.

Terakhir, kami segenap keluarga besar Bentang Pustaka mengucapkan Minal Aidin wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin. Semoga segala ibadah kita selama Bulan Suci Ramadan dan Bulan Kemenangan ini tetap membawa keberkahan untuk sesama.

Selamat Idulfitri bagi seluruh umat Muslim!

 

Salam,

Anggit Pamungkas Adiputra

Bersaing di Era Jurnalisme Daring | Review Buku

Dalam hal informasi, kecenderungan masyarakat mulai bergeser dari media konvensional ke media online. Perubahan tersebut kemudian membawa konsekuensi pada praktik jurnalisme yang berkembang. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi membawa dampak luar biasa bagi seluruh aspek kehidupan. Dalam hal informasi, kecenderungan masyarakat mulai bergeser dari media konvensional ke media online. Perubahan tersebut kemudian membawa konsekuensi pada praktik jurnalisme yang berkembang. Di buku ini, Wendratama memaparkan pelbagai hal penting seputar jurnalisme online.

Pengajar Jurnalisme Online di Departemen Ilmu Komunikasi UGM ini memaparkan dengan cukup lengkap, baik yang bersifat konseptual sampai petunjuk praktis tentang hal-hal yang berkaitan dengan jurnalisme online. Menurutnya, perkembangan jumlah media daring talah menciptakan persaingan sangat ketat. Sebab, rentang perhatian khalayak terhadap konten internet semakin pendek. Riset Microsoft menunjukkan, rentan perhatian khalayak internet saat mengonsumsi sebuah laman daring rata-rata hanya 8 detik (2015), turun dari 12 detik pada tahun 2010.

Persaingan merebut perhatian khalayak tersebut juga dianggap ikut menurunkan kualitas jurnalisme daring. Sebab, media harus mengejar jumlah klik dan kecepatan menerbitkan berita. Namun, ada sisi positif dari persaingan tersebut. Yakni, beragam inovasi muncul seiring dengan tantangan yang dinamis. Hampir setiap hari, berbagai pubikasi terkait jurnalisme digital seperti Nieman Lab dan Poynter Institute menerbitkan bermacam cara dan eksperimen yang dilakukan media pers dalam memanfaatkan internet, mulai dari ragam konten hingga model bisnis,tulis Wendratama (hlm 4).

Di samping dari segi tampilan medianya, perkembangan tersebut juga menuntut jurnalis memiliki kecakapan khusus yang berbeda dengan era media cetak. Pertama, jurnalis online harus mampu menggunakan pelbagai alat mulitimedia. Kedua, secara umum, teks media daring lebih ringkas daripada media cetak, tetapi lebih panjang daripada radio dan televisi. Untuk itu, kemampuan menulis secara efisien menjadi penting. Ketiga, jurnalis harus bekerja lebih cepat, meski kecepatan bukan segalanya. Efisiensi, kepraktisan, dan kecepatan menjadi kunci media online.

Setelah memberi gambaran perkembangan media online, penulis mulai mengulas dasar-dasar jurnalisme dan kaitannya dengan jurnalisme online. Di sini, dipaparkan tentang cara menulis berita atau liputan dengan bahasa efisien dan sesuai kaidah, kecakapan menyunting, merangkum, dan disertai contoh-contoh dan latihan yang dibuat untuk memudahkan pemahaman pembaca.

Kita diajak melangkah ke materi tentang bagaimana menampilkan hasil liputan, terutama di media daring. Terkait liputan, penulis memaparkan tiga jenis liputan jurnalistik. Yakni liputan pendek, liputan langsung, dan liputan panjang. Pemaparan poin-poin dari setiap jenis liputan banyak disertai referensi dari media-media online ternama seperti Time, CNN, BBC.com, hingga theguardian.com.

Misalnya, dalam hal menulis lead, yang menjadi kunci liputan pendek, ditunjukkan contoh gaya yang sangat padat dalam merangkum dan tiap alinea hampir selalu tersusun atas satu kalimat saja. Ketika memberi contoh liputan langsung yang menarik, disuguhkan gaya tampilan Guardian.com. Tanda liputan langsung yang berkedip-kedip di pojok kiri atas artikel menunjukkan nilai kebaruan yang kuat, yang bisa bersaing dengan televisi dalam menyajikan liputan langsung, terangnya (hlm 70-71).

Penulis juga menerangkan penggunaan pelbagai alat mulitimedia yang tak terpisahkan dengan jurnalisme online, baik itu berupa teks, foto, slideshow, video, timeline, infografik, animasi, tautan, dll. Misalnya, terkait teks di media online, gaya tulisan percakapan yang santai biasanya banyak digunakan untuk menghibur khalayak daring. Biasanya, tulisan yang santai digunakan sebagai pengantar akun media sosial milik situs berita sebagai promosi. Meski menggunakan bahasa santai, setiap ungkapan harus bisa dipertanggungjawabkan. Jangan sampai promosi di medsos ataupun judul berita menjadi clickbait yang menipu khalayak, tegas Wendratama (hlm 79).

Buku ini juga memberi perhatian khusus terkait media sosial. Medsos menyediakan banyak sumber berita bagi jurnalis online. Bahkan, menggunakan medsos dan laporan warga sebagai sumber cerita merupakan keniscayaan bagi jurnalisme onlline. Konten non-liputan jurnalis ini bentuknya bisa beragam, mulai kicauan di Twitter, foto atau meme di Instagram, status di Facebook, atau infografik di Tumblr. Konten di medsos menyimpan sumber berita melimpah dan tinggal bagaimana pengelolaan dan penyajiannya menjadi berita yang menarik bagi khalayak internet.

Akhirnya, buku yang dikemas dengan bahasa ringan dan sistematis ini merupakan panduan yang cocok bagi siapa pun sebelum mendalami jurnalisme online. Bahasan yang lengkap, mulai prinsip-prinsip dan etika mendasar penulisan berita, karakter media dan jurnalisme online, pemanfaatan beragam alat mulitimedia, sampai gambaran bisnis media online terkini merupakan pengetahuan mendasar yang bisa menjadi pijakan awal untuk mendalami jurnalisme di era digital sekarang.

 

*Resensi ini telah dimuat di Radar Mojokerto, 22 April 2018. Al-Mahfud

© Copyright - Bentang Pustaka