Sprint, Solusi Pemecahan Masalah Secara Cepat Ala Jake Knapp
Teks: Achmad Muchtar
Dalam rutinitas kerja, kita sering kali merasa bahwa waktu lima hari dalam seminggu itu sudah cukup untuk menyelesaikan pekerjaan. Namun, kenyataannya kita sering merasa lima hari itu tidak cukup. Bahkan, ketika kita dikejar tenggat waktu, kita merasa bahwa satu hari itu tidak cukup jika hanya 24 jam. Terkadang juga, rapat seharian sangat menyita waktu. Rapat juga sering tidak bisa memecahkan masalah secara cepat dan efisien. Untuk itu, Jake Knapp, bersama John Zeratsky dan Braden Kowitz dari Google Ventures, menawarkan metode atau panduan manajemen waktu untuk memecahkan masalah-masalah besar dan menguji ide-ide baru dalam waktu singkat, hanya lima hari.
Kita tahu, Jake Knapp adalah pendiri Google Ventures—sekarang GV, perusahaan investasi di bawah induk perusahaan konglomerat Alphabet Inc. yang juga menaungi Google Inc. Pengalaman-pengalaman Jake Knapp, dkk. mengenai manajemen tersebut termaktub dalam buku Sprint: How to Solve Big Problems and Test New Ideas in Just Five Days yang telah laris di pasaran, antara lain masuk The New York Times dan Wall Street Journal best seller. Dan beruntung, buku tersebut telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Penerbit Bentang dengan judul Sprint: Pecahkan Masalah-Masalah Besar dan Uji Ide-Ide Baru Hanya dalam 5 Hari yang terbit awal 2017 ini.
Bagi kita, memecahkan masalah besar dan menguji ide-ide baru dalam waktu lima hari sepertinya mustahil. Jika tidak, pewujudannya juga akan sangat sulit. Jake Knapp, dkk. tahu itu. Berdasar dari pengalaman-pengalamannya menangani beberapa perusahaan atau usaha, seperti yang ia tulis dalam pendahuluan bukunya, ia menulis buku dengan hati-hati dan meyakinkan. Mulai dari persiapan Sprint, ia menawarkan cukup banyak pertimbangan, seperti susunan Tim Sprint, alat yang harus dipersiapkan, tempat dan ruang, serta peraturan-peraturan yang harus dipatuhi. Bagi Jake Knapp, dkk., susunan Tim Sprint sangatlah mendasar bagi keberhasilan metode ini. Semua anggota Tim Sprint, terutama Pengambil Keputusan, harus selalu hadir selama lima hari rapat Sprint. Susunan Tim Sprint juga harus berbeda-beda karakter, bahkan Jake Knapp, dkk. mengharuskan memasukkan pembuat onar ke dalam susunan Tim Sprint.
Saat Sprint, Jake Knapp, dkk. menawarkan beberapa peraturan, seperti berapa jam dalam sehari, berapa kali kita akan bertatap muka, kapan kita akan diperbolehkan beristirahat, sampai aturan untuk tidak menggunakan gadget atau alat komunikasi lainnya saat Sprint. Jake Knapp, dkk. menyusun metode ini berdasarkan hari dan jam. Untuk Senin misalnya, pukul 10.00 ada perkenalan dan penjelasan tentang Sprint, pukul 10.15 ada penetapan tujuan jangka panjang, pukul 1.00 siang istirahat, dan sebagainya hingga pukul 5.00 sore. Penjelasan seperti itu, yang lengkap dari Senin sampai Jumat, membuat buku ini layaknya sebuah jadwal/rundown lengkap sebuah kegiatan atau acara. Semua langkah-langkah dalam metode Sprint selama lima hari tersebut dijelaskan secara detail dan perinci dalam buku setebal 306 halaman ini. Menariknya lagi, di akhir dari setiap metode harian itu ada catatan dari Fasilitator yang telah hafal dan berpengalaman mengenai apa saja hal-hal yang sering luput. Jangan bayangkan buku setebal 306 halaman ini penuh dengan teks yang kadang membuat kita bosan, buku ini justru diselingi ilustrasi-ilustrasi dan foto-foto yang cukup membantu dalam menerapkan metode Sprint. Dan, sekadar informasi, Ilustrasi-ilustrasi dalam buku ini dibuat sendiri oleh penulisnya, yaitu Jake Knapp.
Dalam menulis buku ini, Jake Knapp mencontohkan beberapa perusahaan atau usaha yang sebelumnya pernah ia tangani atau berdasarkan laporan atas perusahaan-perusahaan yang telah melakukan uji coba Sprint ini. Dalam memberi contoh, Jake Knapp sangat objektif. Ia tidak hanya mencontohkan perusahaan-perusahaan yang sukses menerapkan metode Sprint ini, tetapi juga mencontohkan perusahaan-perusahaan yang gagal menerapkan metode ini, yang tentu saja data perusahaan yang gagal tersebut ia palsukan. Hal tersebut dapat membantu dalam hal pembelajaran mengenai bagaimana sebuah perusahaan dapat sukses dalam menerapkan metode Sprint dan bagaimana atau apa saja yang membuat sebuah perusahaan gagal dalam menjalankan Sprint. Hal-hal yang demikian itu dikupas secara bijaksana oleh Jake Knapp, dkk.
Buku ini enak dibaca karena sebagian besar kontennya bersifat umum, terutama untuk sebuah perusahaan. Tak hanya itu, Jake Knapp, dkk. menyelipkan beberapa contoh dari budaya populer seperti buku dan film untuk menjelaskan metodenya. Seperti misalnya, untuk perekrutan Tim Sprint, ia mencontohkan film Ocean’s Eleven dalam hal menetapkan susunan tim. Lalu, untuk pengambilan keputusan secara cepat dan tepat, ia mencontohkan film Apollo 13, yang mengumpulkan Tim Pusat Kendali di sekitar papan tulis untuk membuat rencana. Untuk pentingnya pembuatan peta untuk rencana jangka panjang, ia mencontohkan pentingnya peta yang dilampirkan dalam buku-buku The Lord of the Rings karya J.R.R. Tolkien untuk memahami karya fenomenal itu. Lalu, untuk data wawancara konsumen, ia mencontohkan bagaimana novel fenomenal Harry Potter and the Philosopher’s Stone dapat diterbitkan—setelah berkali-kali ditolak penerbit—hanya karena komentar seorang anak kecil, yang merupakan anak editor buku tersebut.
Jika dilihat secara umum, buku ini seperti panduan rapat sebuah perusahaan selama seminggu. Namun, sesungguhnya bukan sekadar rapat karena dalam seminggu tersebut termasuk membuat purwarupa dan mempelajari konsumen melalui wawancara dan tanya-jawab. Dari segi kenyamanan pun, buku ini menawarkan sesuatu yang baik bagi calon penerap Sprint. Dari awal dijelaskan bahwa ada Daftar Periksa yang berisi ringkasan atau poin-poin penting untuk penerapan Sprint sehingga dalam membaca, kita tidak harus membuat coretan pada buku atau mencatat poin-poin penting dalam buku catatan. Perancang buku ini memang sudah mempersiapkan buku ini matang-matang sehingga saat membaca, kita benar-benar membacanya sembari tidak mengerjakan apa-apa. Hal tersebut dapat membuat kita bisa fokus dan memahami buku tersebut.
Sprint: Pecahkan Masalah-Masalah Besar dan Uji Ide-Ide Baru Hanya dalam 5 Hari adalah buku manajemen yang bagus. Tidak hanya bagi calon pembaca yang ingin menerapkan metode ini bagi perusahaannya, tetapi juga pembaca umum yang dapat menafsirkannya dan mengambil intisarinya untuk pemecahan masalah dan pengujian ide-ide baru untuk bidang lainnya, seperti tindakan pencegahan, pembelajaran dari kegagalan, pengambilan keputusan secara tepat, pemanfaatan waktu, dan sebagainya. Buku ini tidak hanya menyoroti bagaimana sebuah usaha bisa sukses, tetapi juga bagaimana sebuah usaha bisa gagal. Buku ini juga tidak hanya berisi langkah-langkah layaknya buku how to yang didaktis, tetapi juga berisi pengalaman penulisnya. Ditulis secara baik oleh Jake Knapp—bersama John Zeratsky dan Braden Kowitz dari Google Ventures—yang sudah berpengalaman bertahun-tahun di bidangnya, kualitas buku ini sudah tidak bisa diragukan lagi. Sprint adalah metode yang bagus untuk diterapkan di sebuah perusahaan atau usaha, dan buku Sprint: Pecahkan Masalah-Masalah Besar dan Uji Ide-Ide Baru Hanya dalam 5 Hari adalah buku yang sebaiknya kita baca. []
Teks: Achmad Muchtar
Dalam rutinitas kerja, kita sering kali merasa bahwa waktu lima hari dalam seminggu itu sudah cukup untuk menyelesaikan pekerjaan. Namun, kenyataannya kita sering merasa lima hari itu tidak cukup. Bahkan, ketika kita dikejar tenggat waktu, kita merasa bahwa satu hari itu tidak cukup jika hanya 24 jam. Terkadang juga, rapat seharian sangat menyita waktu. Rapat juga sering tidak bisa memecahkan masalah secara cepat dan efisien. Untuk itu, Jake Knapp, bersama John Zeratsky dan Braden Kowitz dari Google Ventures, menawarkan metode atau panduan manajemen waktu untuk memecahkan masalah-masalah besar dan menguji ide-ide baru dalam waktu singkat, hanya lima hari.
Kita tahu, Jake Knapp adalah pendiri Google Ventures—sekarang GV, perusahaan investasi di bawah induk perusahaan konglomerat Alphabet Inc. yang juga menaungi Google Inc. Pengalaman-pengalaman Jake Knapp, dkk. mengenai manajemen tersebut termaktub dalam buku Sprint: How to Solve Big Problems and Test New Ideas in Just Five Days yang telah laris di pasaran, antara lain masuk The New York Times dan Wall Street Journal best seller. Dan beruntung, buku tersebut telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Penerbit Bentang dengan judul Sprint: Pecahkan Masalah-Masalah Besar dan Uji Ide-Ide Baru Hanya dalam 5 Hari yang terbit awal 2017 ini.
Bagi kita, memecahkan masalah besar dan menguji ide-ide baru dalam waktu lima hari sepertinya mustahil. Jika tidak, pewujudannya juga akan sangat sulit. Jake Knapp, dkk. tahu itu. Berdasar dari pengalaman-pengalamannya menangani beberapa perusahaan atau usaha, seperti yang ia tulis dalam pendahuluan bukunya, ia menulis buku dengan hati-hati dan meyakinkan. Mulai dari persiapan Sprint, ia menawarkan cukup banyak pertimbangan, seperti susunan Tim Sprint, alat yang harus dipersiapkan, tempat dan ruang, serta peraturan-peraturan yang harus dipatuhi. Bagi Jake Knapp, dkk., susunan Tim Sprint sangatlah mendasar bagi keberhasilan metode ini. Semua anggota Tim Sprint, terutama Pengambil Keputusan, harus selalu hadir selama lima hari rapat Sprint. Susunan Tim Sprint juga harus berbeda-beda karakter, bahkan Jake Knapp, dkk. mengharuskan memasukkan pembuat onar ke dalam susunan Tim Sprint.
Saat Sprint, Jake Knapp, dkk. menawarkan beberapa peraturan, seperti berapa jam dalam sehari, berapa kali kita akan bertatap muka, kapan kita akan diperbolehkan beristirahat, sampai aturan untuk tidak menggunakan gadget atau alat komunikasi lainnya saat Sprint. Jake Knapp, dkk. menyusun metode ini berdasarkan hari dan jam. Untuk Senin misalnya, pukul 10.00 ada perkenalan dan penjelasan tentang Sprint, pukul 10.15 ada penetapan tujuan jangka panjang, pukul 1.00 siang istirahat, dan sebagainya hingga pukul 5.00 sore. Penjelasan seperti itu, yang lengkap dari Senin sampai Jumat, membuat buku ini layaknya sebuah jadwal/rundown lengkap sebuah kegiatan atau acara. Semua langkah-langkah dalam metode Sprint selama lima hari tersebut dijelaskan secara detail dan perinci dalam buku setebal 306 halaman ini. Menariknya lagi, di akhir dari setiap metode harian itu ada catatan dari Fasilitator yang telah hafal dan berpengalaman mengenai apa saja hal-hal yang sering luput. Jangan bayangkan buku setebal 306 halaman ini penuh dengan teks yang kadang membuat kita bosan, buku ini justru diselingi ilustrasi-ilustrasi dan foto-foto yang cukup membantu dalam menerapkan metode Sprint. Dan, sekadar informasi, Ilustrasi-ilustrasi dalam buku ini dibuat sendiri oleh penulisnya, yaitu Jake Knapp.
Dalam menulis buku ini, Jake Knapp mencontohkan beberapa perusahaan atau usaha yang sebelumnya pernah ia tangani atau berdasarkan laporan atas perusahaan-perusahaan yang telah melakukan uji coba Sprint ini. Dalam memberi contoh, Jake Knapp sangat objektif. Ia tidak hanya mencontohkan perusahaan-perusahaan yang sukses menerapkan metode Sprint ini, tetapi juga mencontohkan perusahaan-perusahaan yang gagal menerapkan metode ini, yang tentu saja data perusahaan yang gagal tersebut ia palsukan. Hal tersebut dapat membantu dalam hal pembelajaran mengenai bagaimana sebuah perusahaan dapat sukses dalam menerapkan metode Sprint dan bagaimana atau apa saja yang membuat sebuah perusahaan gagal dalam menjalankan Sprint. Hal-hal yang demikian itu dikupas secara bijaksana oleh Jake Knapp, dkk.
Buku ini enak dibaca karena sebagian besar kontennya bersifat umum, terutama untuk sebuah perusahaan. Tak hanya itu, Jake Knapp, dkk. menyelipkan beberapa contoh dari budaya populer seperti buku dan film untuk menjelaskan metodenya. Seperti misalnya, untuk perekrutan Tim Sprint, ia mencontohkan film Ocean’s Eleven dalam hal menetapkan susunan tim. Lalu, untuk pengambilan keputusan secara cepat dan tepat, ia mencontohkan film Apollo 13, yang mengumpulkan Tim Pusat Kendali di sekitar papan tulis untuk membuat rencana. Untuk pentingnya pembuatan peta untuk rencana jangka panjang, ia mencontohkan pentingnya peta yang dilampirkan dalam buku-buku The Lord of the Rings karya J.R.R. Tolkien untuk memahami karya fenomenal itu. Lalu, untuk data wawancara konsumen, ia mencontohkan bagaimana novel fenomenal Harry Potter and the Philosopher’s Stone dapat diterbitkan—setelah berkali-kali ditolak penerbit—hanya karena komentar seorang anak kecil, yang merupakan anak editor buku tersebut.
Jika dilihat secara umum, buku ini seperti panduan rapat sebuah perusahaan selama seminggu. Namun, sesungguhnya bukan sekadar rapat karena dalam seminggu tersebut termasuk membuat purwarupa dan mempelajari konsumen melalui wawancara dan tanya-jawab. Dari segi kenyamanan pun, buku ini menawarkan sesuatu yang baik bagi calon penerap Sprint. Dari awal dijelaskan bahwa ada Daftar Periksa yang berisi ringkasan atau poin-poin penting untuk penerapan Sprint sehingga dalam membaca, kita tidak harus membuat coretan pada buku atau mencatat poin-poin penting dalam buku catatan. Perancang buku ini memang sudah mempersiapkan buku ini matang-matang sehingga saat membaca, kita benar-benar membacanya sembari tidak mengerjakan apa-apa. Hal tersebut dapat membuat kita bisa fokus dan memahami buku tersebut.
Sprint: Pecahkan Masalah-Masalah Besar dan Uji Ide-Ide Baru Hanya dalam 5 Hari adalah buku manajemen yang bagus. Tidak hanya bagi calon pembaca yang ingin menerapkan metode ini bagi perusahaannya, tetapi juga pembaca umum yang dapat menafsirkannya dan mengambil intisarinya untuk pemecahan masalah dan pengujian ide-ide baru untuk bidang lainnya, seperti tindakan pencegahan, pembelajaran dari kegagalan, pengambilan keputusan secara tepat, pemanfaatan waktu, dan sebagainya. Buku ini tidak hanya menyoroti bagaimana sebuah usaha bisa sukses, tetapi juga bagaimana sebuah usaha bisa gagal. Buku ini juga tidak hanya berisi langkah-langkah layaknya buku how to yang didaktis, tetapi juga berisi pengalaman penulisnya. Ditulis secara baik oleh Jake Knapp—bersama John Zeratsky dan Braden Kowitz dari Google Ventures—yang sudah berpengalaman bertahun-tahun di bidangnya, kualitas buku ini sudah tidak bisa diragukan lagi. Sprint adalah metode yang bagus untuk diterapkan di sebuah perusahaan atau usaha, dan buku Sprint: Pecahkan Masalah-Masalah Besar dan Uji Ide-Ide Baru Hanya dalam 5 Hari adalah buku yang sebaiknya kita baca. []
bentang
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!