Jl. Pesanggrahan No.8 RT/RW : 04/36, Sanggrahan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, 55584.
Bentang Pustaka terus berkomitmen untuk memperkaya pengalaman membaca masyarakat dan menjadi bagian penting dari ekosistem penerbitan buku di Indonesia.
. . . . .
Good Inside: Parenting Anak Gaya Baru yang Lebih Welas Asih
/in Artikel, Parenting/by Bentang PustakaParenting anak atau pola pengasuhan anak mengalami perbedaan zaman membuat kita sebagai orang tua senantiasa upgrade diri untuk mengasuh anak. Dulu, kita terbiasa diasuh dengan arogan bahkan penuh dengan kekerasan. Namun kini, dengan perkembangan ilmu parenting dan kemudahan akses untuk belajar, mengasuh anak bisa dilakukan dengan cara yang lebih welas asih.
Baca Juga: Pola Asuh yang Baik Mulai Terapkan Hal Ini!
Parenting Anak Dimulai dari Perkembangan Diri Orang Tua
Selama ini ketika berbicara tentang parenting anak, fokus pembahasannya selalu membahas bagaimana mengasuh anak. Tanpa melihat lebih dalam bagaimana kondisi sang pengasuh dalam hal ini adalah kita, orang tua. Menurut penulis Good Inside, Dr. Becky Kennedy dalam model pengasuhan Good Inside lebih mengedepankan perkembangan diri daripada perkembangan anak.
Mengapa? Ketika orang tua sebagai pengasuh anak bisa berwelas asih kepada diri sendiri, memiliki kendali dalam pengaturan diri, dan akhirnya memiliki kepercayaan diri yang baru. Parents nantinya akan merasa utuh dalam membekali anak dengan sifat-sifat dan keinginan untuk terus bertumbuh.
Prinsip Parenting Anak Gaya Baru Ala Good Inside
Ada beberapa prinsip yang membuat parenting anak ala Dr. Becky dalam buku Good Inside bisa jadi perspektif baru dalam mengasuh anak. Prinsip-prinsip pengasuhan Dr. Becky didapat dari riset dan proses kreatif sebagai psikolog klinis. Beberapa prinsip parenting anak ala Dr. Becky dalam buku Good Inside antara lain:
Berhati Baik
Memegang keyakinan bahwa anak-anak dan orang tua pada dasarnya berhati baik adalah kunci parenting anak . Dengan kepercayaan ini, sebagai orang tua, Parents akan didorong untuk senantiasa mencari tahu alasan dibalik perilaku anak, termasuk perilaku buruk. Harapannya dengan adanya prinsip ini, kita lebih fokus untuk merangkul anak daripada terus berpikir buruk tentang perilaku anak.
Tujuannya bukan untuk berpihak pada kesalahan apabila anak kita berbuat buruk, tapi membedakan anatara anak dengan perilaku. Membedakan identitas seseorang dengan perilaku adalah kunci menciptakan ruang interaksi yang dapat menjaga hubungan dan sekaligus membawa perubahan yang berdampak.
Pentingnya Tahun-Tahun Awal
Berbicara soal parenting anak usia dini tidak hanya fokus saat usianya telah menginjak 2 atau 3 tahun saja. Bahkan saat mereka baru lahir, pola asuh orang tua punya pengaruh yang kuat untuk tumbuh kembang anak kedepannya. Anak-anak akan mengingat tahun-tahun awal yang mereka lewati bahkan sejak 0-3 tahun usianya.
Tentu mereka tidak akan mengingat dan tidak bisa menceritakan. Namun mereka dapat mengingat dengan sesuatu yang lebih kuat yakni tubuh. Dr. Becky berprinsip bahwa, cara orang tua berinteraksi dengan anak-anak pada tahun-tahun awal adalah tonggak tumbuh kembang anak selanjutnya. Dengan kata lain, pengalaman anak dengan orang tuanya di tahun awal mempengaruhi cara mereka berpikir tentang diri dan sekitarnya di masa depan.
Perawatan Diri
Parents tentu sering mendengar bahwa memiliki anak berarti mengorbankan diri sendiri. Bahkan ada yang sampai merasa bahwa, saat mengemban tanggung jawab mengurus anak, Parents nggak lagi berhak mengurus diri sendiri. Ini adalah bentuk kesalahpahaman dari pemahaman parenting anak. Padahal, bagaimana bisa kita mengurus anak apabila kita sendiri tidak punya energi?
Dalam buku Good Inside, Dr. Becky mengingatkan, orang tua tidak akan bisa mencurahkan energi kepada anak-anak bila tidak memiliki energi untuk diberikan. Parents” tidak bisa memancarkan kesabaran saat mengasuh anak jika tidak sabar kepada diri sendiri. Kita tidak dapat mengubah hal-hal di luar diri kita sebelum mengubah internal diri kita.
Dalam buku Good Inside ada berbagai strategi perawatan diri untuk orang tua yang disarankan. Buku ini tidak hanya memuat teori atau hanya pemaparan informasi dari Dr. Becky. Good Inside banyak tips parenting anak yang memuat strategi sebagai bentuk praktik dari parenting anak.
Buku karya penulis yang mendapat penghargaan “The Millennial Parenting Whisperer” dari majalah Time ini sudah siap membersamai proses belajar Parents dalam parenting anak, ya! Sudah tersedia di Shopee Bentang Official! Dan dapatkan banyak penawaran menarik~
Buku Parenting Apa Saja yang Baik untuk Orang Tua dan Anak?
/in Artikel, Parenting/by Bentang PustakaBuku parenting bisa membantu para orang tua dalam metode pengasuhan yang baik dan benar. Namun, apakah kamu sudah mencari tahu, buku parenting mana saja yang baik untuk diterapkan baik bagi anak-anak maupun orang tua?
Salah satu buku yang bisa dijadikan panutan dalam pengasuhan anak adalah Mindful Parenting karya Zaneti Sugiharti. Buku ini akan mengajarkan kamu agar menjadi orang tua yang mindfulness dalam pembelajaran bagi diri sendiri maupun anak-anak.
Untuk lebih lanjutnya, kamu bisa menyimak beberapa rekomendasi buku-buku terbitan Bentang Pustaka berikut ini untuk metode parenting yang baik.
1. Play the Danish Way oleh Iben Dissing Sandahl
Menyusul kesuksesan bukunya The Danish Way of Parenting, Iben Dissing Sandahl mengungkap rahasia membesarkan anak di Denmark sekali lagi. Kunci kesenangan anak-anak Denmark dirangkai di buku sebelumnya menjadi akronim PARENT, yang merupakan singkatan dari Play, Authenticity, Reframing, Empathy, No Ultimatum, dan Togetherness.
Penulis akan membahas lebih detail tentang bermain dan betapa pentingnya bermain untuk diri anak-anak dalam buku parenting ini. Namun, buku ini bermain secara berbeda dari yang sebelumnya bayangkan, seperti bermain atau melakukan aktivitas yang terorganisasi dan teratur. Rahasia kebahagiaan dan ketahanan anak-anak Denmark adalah, bahwa mereka memiliki kebebasan untuk bermain secara bebas dan tidak terstruktur.
Mereka punya waktu untuk bermain dengan bebas tidak hanya ketika mereka masih anak-anak, tetapi bahkan di sekolah menengah. Anak-anak berlatih bersosialisasi, menawar, dan mencegah perundungan melalui permainan bebas, yang memiliki beberapa keuntungan.
Iben Dissing Sandahl akan membahas ide bermain bebas dan tidak terstruktur untuk anak yang lebih bahagia dalam buku parenting ini. Serta beberapa saran untuk mendidik anak kreatif dan percaya diri melalui bermain.
2. Cara Ajaib Menutrisi Otak Anak oleh dr. Putri Zalika Kesuma, M.Pd., Ked.
Putri Zalika adalah seorang dosen yang tertarik dengan dunia anak dan literasi. Sebagai pemegang diploma Montessori yang terlatih, dia memiliki keahlian sebelumnya dalam mengasuh anak secara global. Dia juga telah menerima sertifikasi neuroparenting dan pelatihan membaca keras.
Buku parenting ini akan menjelaskan secara menyeluruh dan sederhana tentang manfaat membaca nyaring pada anak dan pengaruhnya terhadap perkembangan otak. Salah satu anjuran dan dukungan untuk penanganan medis, khususnya bagi anak-anak, adalah mengungkap fakta dan tips cara membaca buku dengan suara lantang.
Pentingnya membaca dengan suara keras untuk anak-anak sejak usia muda juga dijelaskan. Sangat ideal bagi calon orang tua yang masih mengandung anaknya untuk membaca sebagai bekal pendidikan anaknya.
Buku parenting ini akan mempresentasikan kajian yang dibacakan oleh penulis dari publikasi nasional dan internasional tentang manfaat dan kelebihan membaca nyaring bagi perkembangan anak, khususnya untuk nutrisi otak.
Buku ini mendemonstrasikan cara menumbuhkan minat baca anak agar tidak dikenalkan gadget di usia dini. Selain itu, juga dibahas bagaimana membaca baik untuk otak dan iman anak. Serta saran-saran dan metode jitu untuk mengajarkan karakter dan spiritualitas anak melalui membaca.
Baca Juga:
Pahami Ilmu Parenting Sebelum Menikah agar Mental Beneran Siap!
3. Montessori: Seni Menggali Potensi Anak Sejak Dini oleh Paula Polk Lillard
“Anak-anak bertindak demi proses. Sedangkan orang dewasa terlibat untuk mencapai hasil akhir.”
Karena perbedaan ini, orang tua sering terjebak dalam pengasuhan anak. Orang tua menganggap anaknya sebagai makhluk kecil tak berdaya yang harus dibatasi dalam tindakannya karena rasa khawatir yang berlebihan atau harus selalu menghadapi ini dan itu.
Padahal, potensi luar biasa yang dibawa sejak lahir disimpan dalam diri anak, dan pendidikan yang benar adalah proses untuk mengungkap potensi tersebut. Di situlah Montessori, yang hadir ratusan tahun lalu, telah berkembang menjadi teknik pendidikan yang layak saat ini.
Menuangkan air, menyendok biji-bijian, berjalan di garis, pink tower, atau menyusun angka tongkat adalah contoh kegiatan Montessori. Buku parenting ini bisa menjadi bekal perjalanan parenting kamu di tengah lingkungan yang serbacepat. Orang tua yang ingin menjalani proses menggali potensi anaknya dengan gembira, bukan orang tua yang menginginkan perkembangan segera.
4. Montessori for Multiple Intelligences oleh Ivy Maya Savitri
Montessori for Multiple Intelligences oleh Ivy Maya Savitri
Setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh menjadi pribadi yang bijaksana dan mandiri. Namun, kecerdasan hampir selalu dikaitkan dengan prestasi akademik. Padahal, setiap bayi memiliki 9 kecerdasan ganda.
Sementara itu, aksi bermain dengan anak hampir selalu diasosiasikan dengan Montessori. Siapa yang menyangka bahwa setiap stimulasi Montessori yang diberikan dapat membantu anak mengembangkan semua Kecerdasan Gandanya?
Ivy akan melihat banyak aktivitas atau stimulasi Montessori yang mungkin kita gunakan untuk membantu anak-anak mengembangkan sembilan kecerdasan mereka yang berbeda.
Ivy berpikir bahwa ketika banyak kecerdasan anak diseimbangkan, mereka tumbuh menjadi makhluk sosial yang kuat dan efisien untuk mendukung kecerdasan khusus mereka.
Baca Juga:
Pentingnya Belajar Ilmu Parenting Sejak Dini
5. Mindful Parenting oleh Zaneti Sugiharti
Masalah yang dihadapi orang tua baru dalam menyesuaikan diri dengan peran barunya jarang dibahas karena sejak lama ketika seorang anak lahir ke dunia, tampaknya setiap orang wajib bersukacita dan menghilangkan segala pikiran tidak menyenangkan yang mungkin wajar terjadi pada ayah dan ibu.
Sebenarnya banyak pasangan yang tidak siap mental untuk membesarkan anak, tetapi segera memiliki anak karena kewajiban sosial dan keluarga. Alhasil, anak-anak diasuh oleh orang tua yang tidak dewasa yang penuh drama, konflik ego, dan anak-anak telantar yang bahkan tidak terlihat.
Melalui buku parenting ini, kita akan mempelajari apa yang sebenarnya ada dalam diri kita masing-masing, yaitu kesadaran, khususnya bagi kamu yang saat ini dibebani tanggung jawab untuk merawat dan menjaga anak.
Manfaat buku ini sendiri adalah:
Setelah mengetahui manfaat dan keunggulan masing-masing buku, kamu bisa membeli buku-buku ini melalui toko buku kesayangan kamu. Atau, jika kamu ingin membelinya secara online, kamu bisa membelinya melalui official store dari Bentang Pustaka!
Cara Mengajarkan Gaya Hidup Sehat yang Kekinian Untuk Anak!
/in Artikel, Parenting/by Bentang PustakaMengajarkan gaya hidup sehat kepada anak merupakan sebuah tantangan tapi juga kewajiban kita sebagai orang dewasa terutama orang tua. Salah satu tantangannya adalah mencari metode yang cocok dengan usia anak apalagi untuk anak yang hidup di zaman digital native saat ini. Agar dalam proses pembelajarannya anak tidak bosan tapi tetap mendapat pengetahuan, perlu metode yang tepat agar anak terbiasa dengan prosesnya. Apalagi, kalau proses pembelajarannya di lakukan di rumah sebagai pengisi aktivitas anak di rumah. Namun, sebelum membahas ke metode pembelajarannya, apa saja, sih gaya hidup sehat yang akan diajarkan kepada anak?
“Baca Juga: [Efektif Mendidik Anak dengan Metode Montessori]”
Apa Saja Topik Pendidikan Gaya Hidup Sehat Anak Usia Dini?
Mengajarkan gaya hidup sehat untuk anak penting sebagai pengetahuan dasar menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Kita bisa melihat saat pandemi Covid-19 lalu, betapa sangat pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan bagi manusia. Mengajarkan gaya hidup sehat untuk anak penting dilakukan untuk menjaga kualitas hidup anak hingga mereka dewasa nanti. Berikut topik-topik kesehatan yang bisa orang tua ajarkan untuk mengajarkan gaya hidup sehat pada anak:
Mengenalkan Fungsi dan Menjaga Kebersihan Toilet
Toilet training merupakan istilah populer yang sering digunakan untuk menjelaskan aktivitas dan fungsi toilet. Misalnya, mengajarkan anak untuk buang air besar dan kecil di toilet. Selain itu, menjaga kebersihan toilet juga jadi topik untuk mengajarkan gaya hidup sehat pada anak. Hal ini penting dan harus terus didampingi keluarga agar anak benar-benar memahami juga mempraktekan tapi tidak membahayakan.
Berkenalan dengan Makanan Sehat
Mengenalkan beragam sumber dan jenis makanan yang sehat dan bergizi merupakan topik yang paling dekat dengan aktivitas anak. Setiap orang tua menemukan banyak cerita soal kegiatan makan bagi anak. Mulai dari susah makan, nggak mau makan buah dan sayur hingga anak yang kelewat doyan permen! Dengan mengenalkan makanan sehat, anak akan lebih memahami juga peduli kondisi kesehatan mereka
Menjaga Kebersihan Badan
Mandi memang aktivitas yang menyenangkan bagi anak, karena bisa leluasa bermain air! Tak banyak anak yang memahami bahwa menjaga kebersihan badan melalui mandi merupakan aktivitas yang penting untuk menjaga kesehatan badan. Ada juga anak yang enggan atau tak suka gosok gigi. Oleh karena itu, mengajarkan betapa pentingnya menjaga kebersihan bisa dilakukan oleh orang tua di rumah. Karena aktivitas tersebut membutuhkan situasi aman dan nyaman
Pentingnya Cuci Tangan Setelah Beraktivitas!
Anggota tubuh yang paling rentan bertemu dengan bakteri dan kuman adalah tangan. Tangan merupakan perantara yang dapat mempertemukan bakteri dan kuman ke dalam tubuh kita. Memahami pentingnya cuci tangan harus diajarkan sejak usia dini. Apalagi, anak-anak dikenal aktif beraktivitas yang membuat tangannya menyentuh apapun yang ada di sekitarnya.
Etika Menutup Area Mulut Saat Bersin
Dalam mengajarkan gaya hidup sehat sebenarnya anak juga didorong untuk belajar beradaptasi dan berempati dengan lingkungan sekitar. Misalnya saat bersin, pentingnya menutup area mulut saat bersin untuk menghindarkan penyebaran virus dari udara yang tak kasat mata. Dengan mengenalkan etika ini, anak jadi belajar bagaimana menghargai lingungan sekitarnya serta lebih perhatian dengan kondisi kesehatan tubuhnya. Kita juga bisa memperkenalkan terlebih dahulu apa itu kuman dan bakteri serta dampaknya bagi kesehatan.
Bagaimana cara menerapkan gaya hidup sehat kepada anak?
Setelah memahami topik-topik apa saja yang bisa kita angkat sebagai media pembelajaran. Kini saatnya untuk mengetahui bagaimana cara menerapkan gaya hidup sehat pada anak yang tepat untuk saat ini. Kita ketahui bersama bahwa sebuah metode akan tepat digunakan jika sesuai dengan kondisi dan situasi. Saat ini, anak-anak merupakan generasi yang hidup di dunia digital, atau dikenal sebagai generasi alpha.. Anak-anak generasi alpha adalah merupakan generasi pertama yang berdekatan dengan teknologi bahkan sejak mereka lahir.
Walaupun sering dianggap cerdas karena dekat dengan teknologi, tapi perlu ada dampak yang harus diwaspadai oleh orang tua. Dampak yang muncul sehingga menyebabkan masalah yang cukup serius pada anak akibat eratnya hubungan dengan teknologi antara lain; sulit berkonsentrasi, minim sosialisasi, hingga perilaku agresif dan mudah tersinggung. Sebagai orang tua, tentu ini merupakan tantangan karena membutuhkan kerja keras untuk mempersiapkan stimulasi yang lebih maksimal sebagai penyeimbang kemajuan zaman.
Menerapkan gaya hidup sehat merupakan satu dari topik practical life. Kegiatannya mencakup kegiatan sehari-hari yang dilakukan dan diajarkan secara berulang dengan tujuan untuk mengembangkan konsentrasi, koordinasi panca indra, kemandirian, kontrol tubuh dan keteraturan untuk memiliki perilaku yang baik terhadap lingkungan sekitar. Dengan tujuan demikian, metode yang dapat digunakan adalah metode montessori yang dalam kurikulumnya juga terdapat topik practical life. Metode montessori (pembelajaran ekslploratif dan mandiri) bisa diterapkan di rumah sebagai aktivitas tapi tetap dalam bimbingan orang tua.
Salah satu cara yang bisa dilakukan para orang tua untuk menerapkan gaya hidup sehat kepada anak adalah melaui media pembelajaran yang tepat dan kekinian. Media pembelajaran yang kekinian akan mendorong anak untuk aktif memaksimalkan panca indera dan potensinya tanpa harus didikte dan sesuai perkembangan zaman. Healthy Kids Universe merupakan salah satu media pembelajaran yang kekinian karena memiliki teknologi AR yang bisa diakses di beragam platfrom.
Topik-topik soal penerapan gaya hidup sehat yang tersebut di atas juga tersedia dalam satu paket Healthy Kids Universe Kit. Jadi, nggak perlu ribet kehabisan topik pembahasan karena topik pembelajaran yang disediakan ada beragam. Selain itu, Healthy Kids Universe juga membantu para orang tua untuk memberi sekaligus mendampingi aktivitas anak dengan bahasa yang mudah dipahami. Dapatkan Healthy Kids Universe di Book Advisor Mandiri di seluruh Indonesia, ya!