Pahami Ilmu Parenting Sebelum Menikah Agar Mental Beneran Siap!

Sobat Bentang, sudahkah kamu menyadari bahwa faktor-faktor yang berkaitan dengan keluarga atau  pola asuh orang tua mempengaruhi kondisi mentalmu saat ini?. Ketika Sobat Bentang berupaya untuk menjaga kesehatan mental, penting untuk  menyadari bahwa faktor pengalaman masa kecil beserta keluarga yang membentuk kesehatan mental kita. Karena pembangunan kesehatan jiwa dan pembentukan karakter berkaitan dengan pola asuh orang tua kepada anak. Itulah sebabnya, ilmu parenting tak hanya penting dipahami saat sudah memiliki anak tapi sebelum menikah.  Karena menikah dan menjadi orang tua bukanlah perkara yang mudah. 

 

Baca Juga: “Tugas Orang Tua Ribet? Ini Cara Mengatasinya Ala Minimalist Parenting”

Photo by Andrea Piacquadio: https://www.pexels.com/photo/photo-of-man-and-woman-playing-with-their-child-3819567/

 

Peristiwa yang terjadi dalam keluarga, bisa menimbulkan luka mendalam bagi seseorang dan mempengaruhi kondisi mental. Seperti yang terjadi pada John yang diceritakan dalam buku Memilih Pulih. John tumbuh menjadi anak yang kurang kasih sayang dan selalu merasa tidak puas, ia tumbuh dari ayah yang sibuk, keras dan tidak mampu mengungkapkan perasaannya dengan baik. Sedang ibu John, adalah sosok yang tunduk dan tidak berani menentang perkataan suami. Saat John sering dipukuli ayahnya, ibunya pun tak dapat berbuat apa-apa. Kisah John ini semakin menegaskan bahwa ilmu parenting perlu untuk dipahami.

Sebenarnya, ilmu parenting itu apasih?

Ilmu parenting adalah ilmu yang akan dipelajari selama kita hidup. Ilmu parenting adalah proses orang tua dalam membesarkan anak dengan memberi mereka perlindungan dan perawatan untuk memastikan perkembangan diri yang sehat baik secara fisik dan mental.  Menurut UNICEF,  orang tua memiliki peran penting dalam perkembangan kondisi mental anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menyadari kondisi kesehatan mental dirinya secara individu sebagai bentuk support untuk kesehatan mental dirinya dan juga sang buah hati.

Mengapa perlu belajar parenting?

Akses untuk memahami ilmu parenting kini sudah mudah didapatkan. Artinya, tak menutup kemungkinan bahwa ilmu parenting bisa dipahami oleh siapa saja, tak hanya orang yang sudah punya anak atau sudah menikah. Ilmu parenting bagi pasangan muda atau seseorang yang belum menikah juga perlu untuk memahami ilmu parenting. Manfaat belajar parenting dilansir dari Wilder Research antara lain:

  • Meningkatkan kemampuan orang tua agar lebih berdaya 

Belajar parenting mampu mendorong sikap positif orang tua yang akan tersalur kepada anak. Sikap positif yang dimaksud adalah lebih menghargai diri dan lebih mampu menguasai diri. Sikap itu berpengaruh pada pola pengasuhan antara orang tua dan anak

  • Meningkatkan kemampuan sosial

Memahami ilmu parenting berarti memperkuat koneksi anak dan orang tua. Orang tua secara tidak langsung memulai pendekatan dengan anak untuk terus berusaha menjalin kedekatan emosial dengan anak. Ketika orang tua belajar parenting ia akan terus bertukar informasi dengan orang tua lain yang akan berpengaruh terhadap meningkatnya kemampuan sosial.

  • Meningkatkan perilaku positif anak

Anak yang didik oleh orang tua yang telah memahami ilmu parenting akan tumbuh dengan perilaku sosial yang positif. Seperti, kuatnya empati, mau untuk berbagi hingga kemauan untuk membantu sesama. Selain itu, juga mampu untuk mengurangi perilaku negatif seperti bersikap agresif dan merugikan orang lain. 

 

Kita semua terlahir sebagai anak dan pernah memiliki masa kecil, remaja, dewasa dan seterusnya, serta merasakan semua pola asuh orang tua kita. Ada kalanya pola asuh yang kita rasakan selama ini tidak sesuai, senantiasa membuat tak nyaman hingga membuat luka batin dalam diri. Dalam buku Memilih Pulih karya Selvia Lim kita perlu memutus rantai toksik tersebut Apalagi zaman telah berubah, banyak faktor yang mampu mempengaruhi perilaku anak. Sebagai orang tua, “our job is to never stop learning as parents”, agar kita tak mengulangi pengalaman tak mengenakan dan sakit  pada anak-anak kita sendiri nantinya.

 

Ilmu parenting bisa sebagai edukasi sebelum menikah, tak hanya bagi orang tua yang sudah memiliki anak. Namun juga pasangan muda yang baru menikah atau Sobat Bentang yang mungkin masih jomblo perlu memahami ilmu parenting sebagai persiapan sejak dini, hehe. Sebelum menemukan pasangan yang tepat dan akhirnya menikah, alangkah baiknya diri ini untuk terus belajar memperbaiki diri setuju engga, Sobat Bentang?

 

Buku Memilih Pulih bisa membantu Sobat Bentang untuk menelusuri lebih dalam kondisi kesehatan mental kita. Buku ini mengajak kita untuk lebih aware terhadap akar atau awal terbentuknya kesehatan mental kita, sehingga membincang kesehatan mental tidak hanya berdasar quote-quote motivasi dan hanya bersifat jangka pendek. Buku ini berisi refleksi atas peristiwa berdasar kisah pengalaman Selvia Lim serta para followers-nya. Sebagai seorang influencer kesehatan mental, Selvia Lim ingin membagikan kisah-kisah reflektif yang informatif karena juga memuat data-data yang relevan agar setiap pembacanya tak merasa sendiri dalam menghadapi masalah mental. Informasi perihal buku Memilih Pulih bisa Sobat Bentang akses di link ini, ya!.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta