Mencintai Deadline

Siapa yang tidak membenci Deadline, apalagi jika tugas sudah menumpuk ditambah deadline yang mepet. Pasti semua orang langsung menggunakan SKS, Sistem Kebut Semalam untuk menyelesaikannya. Namun secara tidak sadar kita juga terkadang mencintainya, akui saja, kita sering menunda-nunda pekerjaan hingga batas waktu.

Berangkat dari ide disekitarnya, AisahPL mencoba memahami, kenapa banyak orang selalu mengerjakan tugas mepet dengan batas waktu, padahal jika ditanya, mereka sangat membenci batas waktu. Apakah diam-diam mereka suka dengan batas waktu. Dari pemikiran tersebut, terciptalah dua karakter bernama April yang diam-diam mencintai Deadline.IMG_20160401_100407_HDR

April, seorang siswi SMA yang sangat rajin. Saking rajinnya, sampai-sampai tidak mengenal kata terlambat. Semua tugas dikerjakan dengan tepat waktu, jauh sebelum batas waktu yang ditentukan. Tapi, semua konsep rajin itu berubah sejak April tanpa sengaja bertemu sosok deadline. Ya, April yang rajin itu hampir terlewat batas waktu. Tiba-tiba saja, ada seseorang datang menghampirinya, dan Ia mengaku bahwa dia adalah sang dewa Tenggat waktu, alias Deadline.

Deadline adalah seorang laki-laki misterius dengan baju serba hitam. Ia hanya datang beberapa saat, kemunculannya berarti menandakan batas waktu. Untuk kali pertama April bertemu dengan Deadline, dan Ia langsung jatuh cinta untuk yang pertama kalinya kepada sosok itu!

Sejak saat itu, april menyengaja untuk mendekati ‘batas waktu’ hanya untuk bertemu dengan sosok deadline yang sangat April cintai.Tapi, masalahnya, semua orang mulai menyadari keanehan April, dan menganggap April sudah gila dan si lelaki misterius bernama Deadline itu hanyalah imajinasinya saja. April pun mulai menanyakan kewarasannya, lalu, apakah sosok deadline ini adalah nyata atau hanya ilusi April saja?

Ada diskon khusus lho untuk kamu yang membeli lewat web Bentang Pustaka disini

Vivekananda Gitandjali

 

Siapa yang tidak membenci Deadline, apalagi jika tugas sudah menumpuk ditambah deadline yang mepet. Pasti semua orang langsung menggunakan SKS, Sistem Kebut Semalam untuk menyelesaikannya. Namun secara tidak sadar kita juga terkadang mencintainya, akui saja, kita sering menunda-nunda pekerjaan hingga batas waktu.

Berangkat dari ide disekitarnya, AisahPL mencoba memahami, kenapa banyak orang selalu mengerjakan tugas mepet dengan batas waktu, padahal jika ditanya, mereka sangat membenci batas waktu. Apakah diam-diam mereka suka dengan batas waktu. Dari pemikiran tersebut, terciptalah dua karakter bernama April yang diam-diam mencintai Deadline.IMG_20160401_100407_HDR

April, seorang siswi SMA yang sangat rajin. Saking rajinnya, sampai-sampai tidak mengenal kata terlambat. Semua tugas dikerjakan dengan tepat waktu, jauh sebelum batas waktu yang ditentukan. Tapi, semua konsep rajin itu berubah sejak April tanpa sengaja bertemu sosok deadline. Ya, April yang rajin itu hampir terlewat batas waktu. Tiba-tiba saja, ada seseorang datang menghampirinya, dan Ia mengaku bahwa dia adalah sang dewa Tenggat waktu, alias Deadline.

Deadline adalah seorang laki-laki misterius dengan baju serba hitam. Ia hanya datang beberapa saat, kemunculannya berarti menandakan batas waktu. Untuk kali pertama April bertemu dengan Deadline, dan Ia langsung jatuh cinta untuk yang pertama kalinya kepada sosok itu!

Sejak saat itu, april menyengaja untuk mendekati ‘batas waktu’ hanya untuk bertemu dengan sosok deadline yang sangat April cintai.Tapi, masalahnya, semua orang mulai menyadari keanehan April, dan menganggap April sudah gila dan si lelaki misterius bernama Deadline itu hanyalah imajinasinya saja. April pun mulai menanyakan kewarasannya, lalu, apakah sosok deadline ini adalah nyata atau hanya ilusi April saja?

Ada diskon khusus lho untuk kamu yang membeli lewat web Bentang Pustaka disini

Vivekananda Gitandjali

bentang

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta