Akibat Sering Konsumsi Makanan Manis Bagi Anak
Makanan manis memang tidak pernah gagal membuat kita ngiler. Selain karena rasa yang bisa diterima lidah dari berbagai umur, efek bahagia yang ditimbulkan konsumsi makanan manis juga memicu gairah kita untuk mengonsumsinya terus-menerus.
Makanan manis memiliki banyak manfaat, terutama untuk mengurangi stress. Namun, tetap ada dampak buruk yang menghantui, terutama jika dikonsumsi secara berlebih. Berikut akibat terlalu sering mengonsumsi makanan mani bagi anak yang perlu orang tua ketahui:
-
Kecanduan
Kecanduan makanan manis atau sugar rush sangat rentan terjadi dan menimbulkan efek buruk pada anak. Dalam keadaaan normal, memisahkan anak dengan makanan manis saja sudah cukup sulit, apalagi jika anak sudah kecanduan gula. Efek negatif dari sugar rush adalah meningkatnya dopamin secara berlebih.
Dopamin merupakan hormon yang menyebabkan rasa bahagia. Dopamin dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi gula. Namun, mengonsumsi gula berlebih akan menyebabkan dopamin terlalu meningkat. Efeknya, dopamin bukan lagi memberi rasa bahagia, namun membuat mood swing, hingga mudah lupa karena meningkatnya, tidak bertenaga, cemas.
-
Konsumsi Makanan Manis Menyebabkan Kerusakan Gigi
Kerusakan gigi terjadi karena sisa gula yang menumpuk di celah gigi. Sisa gula ini akan berubah menjadi plak gigi karena tercampur dengan bakteri zat, asam dan liur yang ada di mulut. Plak gigi tersebut mengakibatkan sakit gigi, pembusukan gigi, peradangan, bengkak, pendarahan, dan infeksi di gusi.
-
Obesitas
Anak-anak juga bisa mengalami obesitas, terutama jika sering mengonsumsi makanan manis. Obesitas bukanlah kelebihan berat badan biasa. Perlu pemeriksaan dokter untuk mengetahui seseorang terkena obesitas atau tidak. Obesitas juga bukanlah penyakit biasa. Orang yang terkena obesitas lebih mudah mengalami komplikasi seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit pernapasan, gangguan pola tidur, hingga gangguan pada tulang.
-
Konsumsi Makanan Manis Juga Menyebabkan Hiperaktif
Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis dapat menyebabkan gangguan perilaku seperti hiperaktif. Hiperaktif karena gula biasa disebut sugar high. Hal ini dibuktikan dengan penemuan bahwa anak yang makan makanan manis di malam hari akan sulit tidur maupun bersantai. Anak berkebutuhan khusus juga mengalami hiperaktif setelah mengonsumsi permen dan makanan manis lainnya.
Untuk menghindari kadar gula berlebih, orang tua perlu tahu kadar gula normal pada anak. Untuk anak berusia kurang dari 6 tahun, kadar gula yang normal adalah 100-200 mg. Sementara untuk anak berusia 6-13 tahun, kadar gula normal adalah 70 -150 mg.
Bagi orang dewasa, kesukaan terhadap rasa manis tidak terlalu mengkhawatirkan karena kita masih bisa mengontrolnya. Sebaliknya, kesukaan anak-anak terhadap makanan manis cukup membuat khawatir karena tidak disertai dengan kemampuan membatasi konsumsi makanan manis. Orang tualah yang berperan mengontrol konsumsi makanan manis pada anak. Selain tidak memberikan terlalu banyak makanan manis, orang tua perlu mengedukasi anak mengenai makanan sehat hingga efek negatif mengonsumsi makanan manis terlalu banyak.
Trackbacks & Pingbacks
[…] Baca juga: Akibat Sering Konsumsi Makanan Manis Bagi Anak […]
[…] Baca juga: Akibat Sering Konsumsi Makanan Manis Bagi Anak […]
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!