Manfaat Cuci Tangan

Manfaat Cuci Tangan untuk Kesehatan

Mencuci tangan terkesan aktivitas sepele yang tidak memiliki efek besar. Namun siapa sangka cuci tangan memiliki manfaat yang besar? Salah satu manfaat cuci tangan adalah untuk menjaga kesehatan diri. Banyak sekali penyakit yang bisa menyerang tubuh disebabkan oleh tangan kotor. Maka, mencuci tangan adalah hal penting yang perlu dilakukan rutin.

Manfaat Cuci Tangan

Photo: Pixabay

Manfaat mencuci tangan akan lebih terasa ketika menggunakan sabun, karena akan membantu mematikan kuman-kuman yang ada di tangan. Cuci tangan dengan sabun juga lebih efektif daripada hanya menggunakan air saja. Sabun mengandung bahan yang dapat membantu proses pelepasan kuman dan bakteri yang menempel di kulit.

Selain menjaga kebersihan tangan, berikut uraian beberapa manfaat cuci tangan:

  1. Mencegah berbagai macam penyakit

Tangan manusia menjadi media persebaran penyakit yang paling besar. Tangan adalah bagian tubuh yang paling sering beraktivitas sehingga sangat penting untuk membersihkannya dengan cuci tangan.

Salah satu manfaat cuci tangan adalah mencegah persebaran berbagai macam penyakit yang bisa menyerang tubuh seperti flu, diare, keracunan makanan, infeksi saluran kencing, dan penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri, kuman, atau virus.

 

Baca juga: Antara Sabun dan Hand Sanitizer

 

  1. Membunuh kuman, bakteri, dan mikroorganisme berbahaya lain

Tangan menjadi tempat menempel bagi sekitar 2 hingga 10 juta kuman dan bakteri. Mikroorganisme inilah yang menjadi penyebab timbulnya penyakit. Manfaat cuci tangan menggunakan sabun dapat membantu membunuh jutaan kuman dan bakteri tersebut.

 

  1. Mencegah potensi resistensi antibiotik

Penggunaan hand sanitizer  yang terlalu sering dapat menyebabkan bakteri kebal dengan antibiotik dan menimbulkan iritasi. Maka dari itu, para ahli tidak menganjurkan pemakaian hand sanitizer yang terlalu sering untuk membersihkan tangan.

Manfaat mencuci tangan perlu dikenalkan pada anak supaya mereka memahami pentingnya mencuci tangan. Ajari anak kebiasaan mencuci tangan bersama serial Cican. Wahyu Aditya menulis buku berjudul Cican dan Cini Bisa Cuci Tangan Sendiri untuk mengajak anak membiasakan cuci tangan dengan asyik dan mandiri. Dapatkan bukunya di sini atau di toko buku kesayangan Anda.

Manfaat Bermain Bersama Anak: Dari Meningkatkan Kesehatan Mental hingga Edukasi

Sebelum pandemi, banyak dari kita yang menghabiskan waktu di luar rumah untuk bekerja. Karena jarang di rumah, kita juga jarang bermain dengan anak. Selama pandemi, artinya kita lebih sering menghabiskan waktu di rumah. Inilah kesempatan kita untuk merasakan manfaat bermain bersama anak.

Banyak alasan orang tua jarang bermain bersama anak. Mulai dari tidak adanya waktu hingga tidak memiliki energi. Untuk masalah waktu, kita memang perlu mengatur supaya dapat memiliki waktu bermain dengan anak. Jika terhalang waktu dan tenaga, kita bisa memilih memilih permainan yang tidak banyak menguras tenaga dan waktu. Contohnya, kita bisa bermain board game atau activity book di mana kita hanya perlu duduk dan bebas menentukan waktu bermain.

Memang banyak yang menganggap bermain bersama anak itu tidak terlalu penting. Mereka bisa bermain sendiri, kok. Kan mereka juga udah punya mainan sendiri. Lagi pula mereka punya teman sebaya untuk diajak bermainan. Kira-kira begitu yang sering kita pikirkan untuk membenarkan alasan kita tidak bermain bersama anak. Padahal, bermain bersama anak memiliki berbagai manfaat baik untuk anak itu sendiri hingga keluarga. Berikut manfaat bermain bersama anak:

  1. Manfaat bermain bersama anak untuk membangun bonding antara anak dan orang tua

Ketika bermain bersama anak, kita sekaligus membangun ikatan emosional dengan anak. Ikatan ini terjadi karena anak akan merasakan kasih sayang orang tua saat bermain dengan mereka. Rasa percaya anak ke orang tua juga akan meningkat. Inilah yang akan meningkatkan bonding antara orang tua dana anak. Bonding dengan anak sangat penting untuk menjaga keharmonisan keluarga dan membuat anak mau mendengarkan hingga menghargai orang tua.

Baca juga: CARI TAHU! AKTIVITAS SERU UNTUK MELATIH MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI

  1. Menjaga kesehatan mental anak

Anak yang jarang menghabiskan waktu dengan orang tua rentan mengalami gangguan kesehatan mental, baik muncul sejak dini atau ketika tumbuh dewasa. Kurangnya kehangatan dari orang tua membuat mereka merasa kurang dicintai. Efeknya, anak bisa kesulitan untuk mencintai dirinya sendiri hingga memendam masalah sendiri yang berujung pada stress. Bermain dengan anak dapat menjaga kesehatan mental mereka karena akan mendapat kasih sayang yang cukup dan memiliki orang untuk berbagi cerita.

  1. Manfaat bermain  bersama anak untuk meningkatkan kemampuan motorik anak

Dengan bimbingan orang tua, anak dapat meningkatkan kemampuan motoriknya dengan maksimal. Ketika bermain dengan board game atau activity book, anak akan mengasah kemampuan motorik halus. Saat berlari atau memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain, motorik kasar mereka akan terasah.

  1. Mengedukasi anak

Edukasi memang bisa dilakukan di sekolah. Tapi, masih banyak hal yang perlu anak tahu yang tidak diajarkan di sekolah. Seperti cara menjaga hidup sehat. Walaupun mereka masih anak-anak, bukan berarti mereka tidak perlu diajari cara menjaga kesehatan sendiri. Bermain bersama anak adalah momen tepat menyisipkan pengetahuan tersebut tanpa terkesan menggurui. Terlebih lagi jika kita menggunakan sarana bermain tepat seperti starter kit Healthy Kids yang fokus mengajarkan anak menjaga kesehatan diri.

Manfaat bermain bersama anak sendiri sudah memiliki manfaat yang signifikan untuk keluarga. Supaya manfaat bermain bersama anak tercapai secara efektif, kita perlu menggunakan alat permainan yang tepat. Salah satu sarana efektif adalah starter kit Healthy Kids yang berisi board game dan activity book untuk meningkatkan kesadaran anak tentang kesehatan diri.

Aktivitas Untuk Melatih Motorik Halus Anak Usia Dini

Cari Tahu! Aktivitas Seru untuk Melatih Motorik Halus Anak Usia Dini

Mengamati dan mencatat tiap periode tumbuh kembang anak itu penting sekali. Namun, yang tidak kalah pentingnya juga adalah mengamati perkembangan motorik halus anak.

Meskipun sepertinya sederhana, namun apabila motorik halus anak terasah dengan baik maka akan memberikan dampak baik pula untuk tumbuh kembang selanjutnya. Salah satunya adalah melatih kemampuannya baca, tulis, hitung atau calistung.

Apa hubungan antara stimulasi motorik halus dan calistung?

Jauh sebelum anak mulai belajar membaca, menulis, dan membiasakan untuk duduk tenang di kelas, dia membutuhkan stimulasi yang bisa merangsang kekuatan otot-otot punggung, pergelangan tangan dan juga jari-jarinya.

Dengan otot punggung yang kuat, anak bisa duduk dengan tenang saat di kelas. Mereka tidak akan mudah lelah saat harus duduk menyimak pelajaran di kelas, termasuk bisa memegang buku dengan baik, lalu duduk dan membacanya.

Dengan otot pergelangan tangan dan jari-jari yang kuat pula, anak akan mampu memegang pensil dengan benar. Lalu, pada akhirnya mereka bisa menulis dengan rapi dan baik, serta tidak mudah lelah saat harus mencatat pelajaran.

Apa saja stimulasi motorik halus yang baik untuk anak usia dini?

Di setiap usianya, anak-anak membutuhkan stimulasi motorik halus yang berbeda-beda.

1. Tummy Time

Untuk bayi, posisi tengkurap atau tummy time sangat diperlukan untuk merangsang kekuatan otot punggung dan lehernya.

2. Merangkak

Merangkak juga merupakan step milestone anak yang penting karena saat anak merangkak mereka akan menguatkan otot punggung dan juga tangannya. Lalu, nantinya mereka bisa duduk dengan tegak karena otot punggungnya sudah kuat.

3. Membiarkan anak menggenggam makanannya sendiri

Untuk bayi yang baru memulai fase makan, mungkin kita enggan memberinya kesempatan makan sendiri karena akan belepotan. Padahal ini bisa melatih motorik halus anak, termasuk juga berilah finger food di jarinya untuk digenggam dan dimakan sendiri.

4. Menggambar dengan jari

Menggambar tidak harus dengan kuas atau pensil warna. Kita bisa mengajak mereka menggambar menggunakan jari-jemarinya dengan bahan-bahan yang aman tentunya. Selain menyenangkan, kegiatan ini bisa menstimulasi keterampilan jarinya.

5. Belajar mengikat tali sepatu dan mengancingkan baju

Kegiatan ini merupakan kegiatan praktis sehari-hari yang nantinya harus dikuasai anak. Tidak hanya melatih kekuatan tangan, tetapi juga ketangkasannya.

6. Bermain dengan objek-objek kecil

Misalnya balok kayu, Lego, atau puzzle bisa mengasah kekuatan jari-jari anak. Namun, jangan pernah meninggalkan anak bermain sendirian ya, karena khawatir benda-benda kecil tersebut berisiko masuk ke mulut dan membahayakan mereka.

7. Melakukan tugas dengan menggunakan dua tangan

Keterampilan tangan anak akan semakin terasah ketika kedua tangannya bekerja melakukan sesuatu, misalnya memotong dengan pisau, makan menggunakan sendok dan garpu, atau bermain playdough.

8. Menggosok gigi

Selain bisa memberi kesadaran pentingnya menjaga kesehatan gigi, menggosok gigi ternyata melatih kemampuan motorik halus anak. Mereka akan belajar menggenggam sikat gigi dengan baik dan melakukan gerakan menggosok keseluruhan giginya.

9. Menggunting kertas

Berilah gunting yang aman dan dengan ukuran yang pas untuk jari anak. Meskipun mungkin belum terampil dan hasil guntingan masih melenceng-melenceng, tetapi percayalah aktivitas ini sangat baik untuk keterampilan jari-jarinya.

10. Membaca buku berfitur

Saat ini buku berfitur ada banyak sekali, namun buku berfitur yang baik untuk melatih kekuatan otot jari anak-anak adalah fitur-fitur seperti push-pull, slide, spin, lift the flap. Selain menyenangkan, membaca buku berfitur seperti ini juga baik untuk jari-jarinya. Biasanya, fitur sudah disesuaikan dengan ukuran jari anak-anak sehingga tentu akan cocok sekali dimainkan anak-anak.

Pedoman Gizi Seimbang

Pedoman Gizi Seimbang: Cara Hidup Sehat Pengganti 4 Sehat 5 Sempurna

Menggunakan 4 sehat 5 sempurna sebagai pedoman hidup sehat sudah ketinggalam zaman. Sejak 2014, pemerintah Indonesia telah mengganti 4 sehat 5 sempurna menjadi Pedoman Gizi Seimbang. Pedoman tersebut dibuat lebih lengkap daripada 4 sehat 5 sempurna.

Jika 4 sehat 5 sempurna hanya fokus mengatur konsumsi jenis makanan, Pedoman hidup sehat yang tidak hanya menekankan pada jenis makanan yang perlu kita makan setiap hari, namun juga kegiatan yang perlu kita lakukan untuk menjaga kesehatan di luar makanan. Bahkan, dalam mengatur makanan, pedoman gizi seimbang lebih lengkap karena menganjurkan anak untuk makan beragam makanan dengan beragam porsi sesuai kebutuhan masing-masing anak.

Dalam penerapannya, ada 10 pedoman di Pedoman Gizi Seimbang dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan Kementerian Kesehatan:

  1. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
  2. Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak
  3. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal
  4. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
  5. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
  6. Biasakan sarapan pagi
  7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
  8. Banyak makan buah dan sayur
  9. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
  10. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan

Selain 10 pedoman, terdapat juga 4 prinsip yang perlu diperhatikan:

  1. Konsumsi berbagai macam makanan

Anjuran makanan pada Pedoman Gizi Seimbang dimuat dalam Tumpeng Gizi Seimbang. Pada dasarnya, Pedoman Gizi Seimbang menganjurkan anak untuk mengonsumsi beragam makanan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan beragam gizi sesuai dengan kebutuhan.

Baca juga: Akibat Sering Konsumsi Makanan Manis Bagi Anak

  1. Menjaga kebersihan

Selain makanan, pola hidup bersih juga penting. Hanya mengonsumsi makanan bergizi saja belum cukup untuk hidup sehat. Jika kita atau anak tinggal di lingkungan yang kotor, akan ada banyak kuman penyebab penyakit yang mudah menyerang. Ketika kita sakit, gizi pun akan lebih sulit untuk masuk ke dalam tubuh kita.

  1. Beraktivitas fisik

Aktivitas fisik dapat dilakukan dengan olahraga. Olahraga dapat membantu anak menjaga berat badan, menjauhkan anak dari penyakit, meningkatkan emosi positif dan menjaga kebugaran tubuh. Untuk hasil yang maksimal, olahraga perlu diimbangi makanan bergizi. Aktivitas fisik dalam Pedoman Gizi Seimbang tidak harus terlalu berat seperti berolahraga di gymnastic. Kita cukup mengajarkan anak untuk beraktivitas fisik sesuai kebutuhan.

  1. Mempertahankan berat badan ideal

Alasan untuk mempertahankan berat badan ideal bukan supaya anak bisa tampil sesuai standar kecantikan. Tetapi, menjaga berat badan ideal diperlukan untuk hidup sehat. Berat badan yang berlebih dapat menyebabkan anak sulit beraktivitas fisik hingga rentan terkena obesitas dan penyakit lainnya. Untuk mengukur berat badan ideal, kita bisa melihat indeks massa tubuh. Indeks massa tubuh dapat dihitung dengan cepat menggunakan rumus “tinggi badan (cm) – 110.”

Menganut Pedoman Gizi Seimbang adalah usaha pemerintah untuk menciptakan generasi bangsa yang sehat. Karenanya, anak-anak sangat dianjurkan untuk hidup sehat sesuai anjuran pemerintah. Semakin dini anak menerapkan hidup sehat, manfaatnya akan semakin terasa sejak kecil hingga dewasa.

Akibat Sering Konsumsi Makanan Manis Bagi Anak

Akibat Sering Konsumsi Makanan Manis Bagi Anak

Makanan manis memang tidak pernah gagal membuat kita ngiler. Selain karena rasa yang bisa diterima lidah dari berbagai umur, efek bahagia yang ditimbulkan konsumsi makanan manis juga memicu gairah kita untuk mengonsumsinya terus-menerus.

Makanan manis memiliki banyak manfaat, terutama untuk mengurangi stress. Namun, tetap ada dampak buruk yang menghantui, terutama jika dikonsumsi secara berlebih.  Berikut akibat terlalu sering mengonsumsi makanan mani bagi anak yang perlu orang tua ketahui:

  1. Kecanduan

Kecanduan makanan manis atau sugar rush sangat rentan terjadi dan menimbulkan efek buruk pada anak. Dalam keadaaan normal, memisahkan anak dengan makanan manis saja sudah cukup sulit, apalagi jika anak sudah kecanduan gula. Efek negatif dari sugar rush adalah meningkatnya dopamin secara berlebih.

Dopamin merupakan hormon yang menyebabkan rasa bahagia. Dopamin dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi gula. Namun, mengonsumsi gula berlebih akan menyebabkan dopamin terlalu meningkat. Efeknya, dopamin bukan lagi memberi rasa bahagia, namun membuat mood swing, hingga mudah lupa karena meningkatnya, tidak bertenaga, cemas.

  1. Konsumsi Makanan Manis Menyebabkan Kerusakan Gigi

Kerusakan gigi terjadi karena sisa gula yang menumpuk di celah gigi. Sisa gula ini akan berubah menjadi plak gigi karena tercampur dengan bakteri zat, asam dan liur yang ada di mulut. Plak gigi tersebut mengakibatkan sakit gigi, pembusukan gigi, peradangan, bengkak, pendarahan, dan infeksi di gusi.

  1. Obesitas

Anak-anak juga bisa mengalami obesitas, terutama jika sering mengonsumsi makanan manis. Obesitas bukanlah kelebihan berat badan biasa. Perlu pemeriksaan dokter untuk mengetahui seseorang terkena obesitas atau tidak. Obesitas juga bukanlah penyakit biasa. Orang yang terkena obesitas lebih mudah mengalami komplikasi seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit pernapasan, gangguan pola tidur, hingga gangguan pada tulang.

  1. Konsumsi Makanan Manis Juga Menyebabkan Hiperaktif

Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis dapat menyebabkan gangguan perilaku seperti hiperaktif. Hiperaktif karena gula biasa disebut sugar high. Hal ini dibuktikan dengan penemuan bahwa anak yang makan makanan manis di malam hari akan sulit tidur maupun bersantai. Anak berkebutuhan khusus juga mengalami hiperaktif setelah mengonsumsi permen dan makanan manis lainnya.

Untuk menghindari kadar gula berlebih, orang tua perlu tahu kadar gula normal pada anak. Untuk anak berusia kurang dari 6 tahun, kadar gula yang normal adalah 100-200 mg. Sementara untuk anak berusia 6-13 tahun, kadar gula normal adalah 70 -150 mg.

Bagi orang dewasa, kesukaan terhadap rasa manis tidak terlalu mengkhawatirkan karena kita masih bisa mengontrolnya. Sebaliknya, kesukaan anak-anak terhadap makanan manis cukup membuat khawatir karena tidak disertai dengan kemampuan membatasi konsumsi makanan manis. Orang tualah yang berperan mengontrol konsumsi makanan manis pada anak. Selain tidak memberikan terlalu banyak makanan manis, orang tua perlu mengedukasi anak mengenai makanan sehat hingga efek negatif mengonsumsi makanan manis terlalu banyak.

 

Baca juga: Jaga Daya Tahan Tubuh Anak dengan Makanan Ini

bahaya menahan bersin

Bahaya Menahan Bersin

Kita semua pasti pernah mengalami bersin. Bersin sering muncul tak terduga sehingga kadang kita ingin menahannya. Tapi sebenarnya, adakah bahaya menahan bersin?

Bersin adalah sebuah reaksi alami tubuh ketika ada yang menggelitik di hidung. Bahkan, bersin bisa juga menjadi indikator bahwa ada sesuatu yang tidak fit pada tubuh kita. Meskipun tidak selalu bahwa bersin adalah pilek, tetapi pada dasarnya bersin adalah cara alami tubuh kita menghilangkan iritasi di hidung atau tenggorokan.

Ketika ada kotoran, debu, serbuk, atau asap yang masuk ke hidung, lapisan halus di hidung akan mengirimkan sinyal perintah ke otak supaya hidung dibersihkan. Sinyal itu ditangkap oleh otak untuk bersin dan tubuh bereaksi mempersiapkan diri untuk bersin. Proses ini hanya berlangsung selama beberapa detik. Mungkin karena itulah beberapa orang tidak siap sehingga bersin sembarang atau tidak menutup hidung serta mulutnya.

Padahal saat terjadi bersin, banyak mikroba yang keluar dari tubuh. Mikroba tersebut keluar dalam bentuk droplet melalui hidung atau mulut kita. Dan, bisa saja mikroba tersebut mengandung virus atau bakteri yang menyebabkan penyakit flu.

Ditambah lagi, jumlah droplet yang dikeluarkan oleh bersin jauh lebih banyak ketimbang batuk, yaitu sekitar 40.000 droplet. Kecepatannya pun jauh lebih cepat dibandingkan batuk, yaitu 321 km per jam. Itulah sebabnya alasan kita harus menutup hidung dan mulut ketika hendak bersin. Bisa dengan menggunakan tisu atau jika tidak ada, gunakan saja lengan dalam baju.

Jangan sampai, bersin yang kita keluarkan justru membuat penyakit tersebar dan menulari orang lain.

Apa Bahayanya Menahan Bersin

Lantas, bagaimana jika kita ingin menahan bersin? Mungkin beberapa di antara kita ada yang sungkan jika bersin di depan umum. Lalu, kita berusaha menahannya.

Berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan di atas, bahwa di dalam bersin terdapat banyak mikroba. Itu artinya, menahan bersin berbahaya bagi tubuh. Jika kita menahan bersin, berarti kita sedang membiarkan organ-organ di dalam tubuh kita terkontaminasi oleh mikroba yang seharusnya dikeluarkan melalui bersin tersebut.

Seperti dilansir dari UAMSHealth, ada risiko lain yang bisa dialami jika kita menahan bersin, yaitu kerusakan bagian tengah dan dalam telinga yang bisa menyebabkan gendang telinga pecah. Meski ini risikonya sangat kecil, tetapi menahan bersin berisiko menyebabkan gangguan pendengaran.

Pasalnya, saat bersin ada sejumlah tekanan udara yang terbentuk di dalam paru-paru dan akan dikeluarkan melalui rongga hidung. Namun, ketika itu ditahan maka tekanan udara ini dipaksa masuk kembali ke dalam rongga telinga tengah sehingga menyebabkan telinga sakit.

Cedera fisik lain yang bisa saja terjadi akibat menahan bersin adalah vertigo, melemahnya pembuluh darak di otak, bahkan pecahnya pembuluh darah di mata.

Jadi, satu-satunya cara mencegah hal tersebut terjadi adalah dengan membiarkan bersin keluar. Jangan ditahan.

Untuk itu, supaya bersin kita tidak mengganggu kenyamanan orang lain, selalu lakukan etika bersin dengan benar, yaitu gunakan tisu atau tutup mulut dengan lengan siku bagian dalam.

Etika Bersin pada Anak

Lalu, bagaimana dengan mengajarkan etika bersin kepada anak-anak?

Pada dasarnya, anak-anak akan dengan mudah mengikuti jika orang dewasa memberi contoh yang benar. Jadi, jangan lelah mengingatkan serta memberikan contoh cara bersin dengan benar. Cara seru lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikannya bacaan tentang bersin.

Salah satu contohnya adalah buku Achoo! Cover Your Mouth Wheen You Sneeze. Melalui buku cerita dengan fitur geser-tarik dan dengan ilustrasi yang menarik, anak-anak pasti akan mengikuti ceritanya dengan asyik. Pada akhirnya, pesan tentang etika bersin ini bisa tersampaikan kepada anak dengan baik.

Menjaga daya tahan tubuh anak

Jaga Daya Tahan Tubuh Anak dengan Makanan Ini

Saat pandemi Covid-19 ini, ada baiknya kita menjaga kesehatan tubuh anak-anak. Apalagi, resistensi imunitas tubuh anak masih rendah dibandingkan orang dewasa. Selain memberinya madu dan multivitamin, ada baiknya kita memperhatikan asupan makanan anak-anak. Berikut ini adalah makanan-makanan yang harus dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh anak.

1. Brokoli

Brokoli mengandung banyak nutrisi yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan sel. Sayuran yang kaya akan vitamin A, C, dan E ini berfungsi sebagai antioksidan. Dalam dosis yang cukup, brokoli bisa menangkal penyakit-penyakit yang mungkin menyerang anak-anak.

Kita bisa menyediakan brokoli dalam berbagai bentuk. Supaya lebih menarik, mungkin dengan menyisipkan brokoli dalam omeletnya. Bisa juga dengan membuat sup brokoli, atau untuk batita yang baru memulai MPASI bisa dengan membuatkannya brokoli kukus untuk camilan sehatnya.

2. Bayam

Bayam atau dikenal sebagai makanan super adalah sumber zat besi yang dapat mengikat oksigen dan menurunkan risiko anemia pada anak. Selain itu, sayuran ini mengandung beta karoten yang bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun tubuh dan melawan infeksi.

Bayam adalah sayuran yang mudah diolah dan kebanyakan anak-anak menyukainya. Kita bisa menjadi sayur bening bayam yang segar atau bayam rebus pelengkap makan siang.

3. Kacang Almond

Kacang almond adalah sumber vitamin E yang baik untuk menjaga kekebalan tubuh. Di dalam kacang almond terdapat asam lemak omega, serat, protein, dan seng yang dibutuhkan oleh anak-anak. Seperempat mangkuk almond mengandung riboflavin untuk mengurai karbohidrat, protein, dan lemak menjadi energi. Sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan aktif bergerak.

Saat ini, olahan almond sudah ada banyak sekali. Ketimbang memberinya snack dengan pengawet dan pewarna, mengapa kita tidak memberinya camilan almond panggang yang lezat. Selain itu, bisa juga dalam bentuk olahan susu almond yang nikmat diminum saat dingin.

4. Jeruk

Buah jeruk adalah sumber mineral dan vitamin C yang dibutuhkan oleh meningkatkan daya tahan tubuh anak dan produksi sel darah putih. Nantinya, kandungan di dalam buah jeruk ini bisa membersihkan tubuh anak dari racun. Selain itu, dalam serabut jeruk juga terdapat zat flavonoid yang bisa melindungi tubuh dari radikal bebas berbahaya serta meminimalisasi munculnya kanker.

Kita bisa memberikan jeruk dalam bentuk jus jeruk atau buah jeruk yang dimakan langsung. Pilihlah buah jeruk yang manis dan menyegarkan maka anak-anak pasti akan menyukainya.

5. Yogurt

Probiotik adalah salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mengembalikan bakteri baik ke dalam tubuh. Probiotik baik untuk menjaga sistem pencernaan. Pencernaan yang baik adalah kunci kesehatan tubuh. Jadi, jangan lupa untuk memperhatikan saluran cerna anak-anak ya.

Yogurt rendah lemak dipercaya dapat meningkatkan imunitas anak. Vitamin D dalam yogurt berfungsi menyerap nutrisi dan melawan bakteri jahat penyebab penyakit. Cobalah memberinya yogurt, bisa dalam bentuk campuran buah atau minuman yang menyegarkan.

Baca juga: Tujuh Makanan Paling Sehat untuk Anak

Baca juga: 5 Kebiasaan Hidup Sehat yang Harus Dilatih Sejak Dini

Beberapa jenis makan tersebut kaya kandungan yang diperlukan oleh anak-anak dan bisa menjaga daya tahan tubuh anak. Kita memang harus kreatif dalam menyajikan berbagai jenis varian makanan supaya anak mau menyantapnya dan lama-lama terbangun kebiasaan makan yang baik.

Supaya lebih mudah lagi mengajak anak menyantap makanan, kita bisa memberinya beberapa bacaan seputar makanan sehat. Misalnya, buku ensiklopedia makanan atau membacakannya buku My Healthy Food dengan ilustrasi yang menarik.

Dengan demikian, imunitas tubuh anak terjaga. Mereka akan terjauhkan dari penyakit berkat pilihan makanan dengan nutrisi yang sehat. Selamat menyiapkan makanan untuk anak!

Sering buang air kecil

Anak Sering Buang Air Kecil? Perhatikan Hal Berikut Ini

Kenapa seorang anak sering buang air kecil? Sebenarnya, berapa frekuensi buang air kecil anak yang dianggap normal? Buang air kecil memang proses yang penting bagi anak. Namun, penting juga bagi orang tua mengetahui frekuensi buang air kecil mereka. Tujuannya adalah agar orang tua cepat tanggap jika ada keanehan dengan rutinitas BAK anak.

 

Buang Air Kecil yang Sehat bagi Anak

Salah satu alasan kita ingin mengetahui frekuensi anak buang air kecil pada umumnya adalah untuk mengetahui apakah anak BAK normal. Namun, sebelum mengetahui frekuensi BAK, kita perlu melihat tanda-tanda lain juga. Kita bisa melihat warna urine anak.

Pada dasarnya, warna urine anak dapat berubah-ubah. Hal ini dipengaruhi oleh kadar air yang dikonsumsi. Urine yang sehat akan berwarna kekuningan cenderung jernih. Jika warna urine semakin kuning atau keruh, artinya anak kekurangan kadar air dalam tubuhnya. Jika urine berwarna merah atau merah gelap, artinya urine sudah benar-benar tidak sehat. Warna merah tersebut bisa disebabkan dehidrasi parah hingga gangguan pada ginjal. Beberapa faktor yang menyebabkan perubahan warna pada urine adalah dehidrasi, makanan, pendarahan, hingga gangguan pada organ tubuh.

 

Frekuensi BAK Anak

Sebelum megetahui frekuensi buang air kecil anak, kita perlu tahu bahwa ukuran ginjal anak akan berkembang sesuai usia. Umumnya, ginjal anak-anak seukuran ginjal orang dewasa ketika mereka berusia 2 tahun. Di usia ini juga anak sudah dapat mengenali keinginan untuk buang air kecil. Inilah alasan orang tua mengajari toilet training saat anak mulai beranjak 2 tahun.

Besar kecilnya ginjal berpengaruh pada frekuensi buang air kecil anak. Semakin kecil ukuran ginjal, semakin sering pula anak buang air kecil. Artinya, bayi akan lebih sering BAK daripada anak-anak dan orang dewasa. Umumnya, frekuensi buang air kecil anak adalah 4 hingga 6 kali dalam sehari dengan volume 500 hingga 600 ml.

 

Yang Harus Dilakukan Jika Anak Sering Buang Air Kecil

Sebelum kita panik karena anak sering BAK, ada baiknya kita perhatikan kebiasaan anak. Apakah anak minum berlebih atau sering menahan BAK? Jika anak terbiasa minum terlalu banyak atau sering menahan BAK, orang tua bisa memperbaiki kebiasaan anak terlebih dahulu. Jika keadaan membaik, anak tidak perlu dibawa ke dokter.

Namun, terlalu sering buang air kecil bisa juga merupakan gejala gangguan kesehatan. Beberapa gangguan tersebut antara lain konstipasi, infeksi saluran kemih, hingga diabetes. Jika dirasa anak sering BAK karena gangguan kesehatan, orang tua bisa segera membawa anak ke dokter.

Sebagai orang tua, kita perlu juga mengedukasi anak akan pentingnya menjaga kadar air dalam tubuh dan buang air kecil ketika tubuh menginginkannya. Caranya, orang tua dapat mengenalkannya melalui bacaan atau permainan mengenai pentingnya BAK. Mengedukasi anak sejak dini sangatlah penting untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.

 

Baca juga: 5 Bahaya Sering Menahan Buang Air Kecil

Tips Menjaga Asupan Nutrisi Anak

Tips Menjaga Asupan Nutrisi Anak

Menjaga asupan nutrisi anak adalah hal yang harus dilakukan oleh setiap keluarga. Mungkin sebagian dari kita memiliki jadwal yang padat sehingga sulit menyiapkan makanan sehat untuk keluarga. Akibatnya, asupan nutrisi untuk keluarga pun tidak terjaga dan efek jangka panjangnya tidak baik untuk kesehatan.

Menjaga asupan nutrisi anak memiliki banyak manfaat seperti, menjaga energi, meningkatkan kemampuan otak atau pikiran, menjaga keseimbangan emosi, dan menjaga berat badan tetap stabil. Selain itu, nutrisi yang seimbang juga baik untuk menjaga kesehatan mental termasuk meminimalisasi depresi serta kecemasan.

Beberapa tips di bawah ini baik dilakukan untuk menjaga asupan nutrisi anak. Cobalah rutin menerapkannya setiap hari, niscaya keluarga kita sehat.

1. Mulai hari dengan sarapan

Pagi hari memang saat-saat yang sibuk, dan kita menyiapkan semuanya dengan terburu-buru sehingga melewatkan sarapan. Padahal, sarapan adalah sumber tenaga kita untuk mengawali sebuah hari. Sarapan dengan makanan mengandung protein, baik untuk tubuh anak.

Supaya lebih hemat waktu, kita bisa menyiapkan sarapan yang sederhana asalkan nutrisinya terpenuhi. Contohnya adalah membuat roti lapis telur, yogurt, telur rebus, roti panggang, apel, atau roti gandum dengan selai kacang.

2. Waktu makan adalah saat yang penting

Oleh karena kesibukan, sering kali kita menyantap makanan sambil bekerja atau membalas pesan di ponsel. Tanpa disadari, lama-kelamaan ini bisa ditiru oleh anak-anak. Untuk itu, mulai sekarang kita harus mengubah kebiasaan itu. Duduklah bersama di meja makan, jauhkan TV dan gadget, lalu santaplah makanan bersama-sama.

Dengan makan bersama, kita bisa memberikan contoh secara langsung kepada anak-anak, cara etika makan yang benar, nikmatnya makan sayur, dan kebiasaan baik yang harus dilakukan sebelum dan sesudah makan. Selain itu, dengan makan bersama juga bisa meningkatkan bonding atau hubungan erat antar-anggota keluarga.

3. Ajak anak mengenal makanan dan manfaatnya

Dengan mengajak anak belanja bersama di pasar atau swalayan, kita bisa mengajarkannya memilih macam-macam makanan yang sehat. Kita juga bisa mengajak anak untuk menanam sayur di kebun dan menyiraminya bersama. Melihat sayuran tumbuh subur dan besar bisa membuat anak tertarik untuk menikmatinya.

Untuk anak yang sudah sedikit lebih besar, kita bisa mengajaknya melabeli wadah penyimpanan makanan bersama-sama, atau membaca kandungan nutrisi yang ada di setiap kemasan makanan. Pada akhirnya, mereka akan memahami nutrisi dan vitamin yang baik untuk dikonsumsi.

4. Kurangi konsumsi gula

Gula yang manis memang disukai oleh anak-anak. Kelebihan gula tidak baik bagi tubuh karena gula dapat memicu hiperaktif, obesitas, bahkan diabetes tipe-2 pada anak. Gula ada di mana-mana, kita mungkin tidak bisa benar-benar menghindarinya. Namun, kita bisa menguranginya, misal dengan memodifikasi resep atau mengurangi porsi gulanya, termasuk mengurangi gula dalam minumannya.

Jangan pernah mengiming-imingi anak dengan makanan manis, seperti membujuk anak supaya diam lalu dibelikan cupcake. Sebagai gantinya, alihkan dengan makan buah-buahan.

5. Membuat buah dan sayur menjadi lebih menarik

Supaya buah dan sayur lebih menarik bagi anak-anak, kita siapkan dengan lebih kreatif lagi. Kita bisa menyembunyikan sayur di menu makanannya, membuat permainan makan sayur, atau mendongeng dengan mengimajinasikan sayur terhadap suatu benda: brokoli seperti pohon; kol seperti awan; dan jeruk seperti matahari.

Selain itu, kita juga bisa mengajak anak untuk berperan serta dalam memilih sayur dan buah kesukaannya sendiri. Hal tersebut adalah langkah awal mengajak anak menyukai sayur dan buah. Tidak lupa, selalu menyediakan sayur segar di dalam kulkas sehingga anak bisa menyantapnya sewaktu-waktu.

Baca juga: Tujuh Makanan Paling Sehat untuk Anak

Akan tetapi, semua usaha akan sia-sia jika kita tidak memberinya contoh menjaga asupan nutrisi yang benar. Orang tua adalah contoh terbaik bagi anak-anaknya. Orang tua sehat, anak-anak pun akan sehat.

Jadi, yuk, jaga asupan nutrisi keluarga kita!

melatih hidup sehat

5 Cara Melatih Kebiasaan Hidup Sehat Sejak Dini

Sehat adalah harta yang paling berharga bagi kita semua. Namun, biasanya hal itu baru akan terasa ketika kita sakit. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaga kesehatan tubuh dengan memiliki pola hidup yang baik. Cara yang paling efektif adalah dengan melatih kebiasaan hidup sehat sejak dini. Dengan demikian, ketika dewasa, kita tidak akan kesulitan untuk rutin menerapkannya.

melatih hidup sehat

Beberapa kebiasaan hidup sehat yang harus dilatih sejak dini antara lain:

1. Mencuci tangan dengan sabun

Rajin mencuci tangan adalah kunci hidup sehat karena kebanyakan sumber penyakit berawal dari tangan yang tidak bersih. Yuk, ajarkan cara mencuci tangan dengan benar kepada anak kita. Caranya adalah membasahi tangan dengan air secukupnya, dan selalu gunakan sabun supaya lebih bersih. Jangan lupa menggosok sela-sela jari, punggung tangan, bagian bawah kuku, dan pergelangan tangan. Lalu terakhir, bilas dengan air dan keringkan dengan handuk bersih.

Kita bisa membiasakan cuci tangan setiap sebelum dan sesudah makan, sesudah dari toilet, setelah memegang benda kotor. Selain itu, juga selalu cuci tangan setelah bersin, setelah bermain dengan hewan peliharaan, dan setelah pulang dari bepergian.

2. Menutup mulut ketika bersin dan batuk

Virus dan bakteri tidak hanya menyebar lewat tangan, tetapi juga dari batuk atau bersin. Jadi, setiap akan batuk atau bersin biasakan untuk menutup hidung dan mulut dengan tisu atau dengan siku dalam lengan baju.

Kebiasaan ini perlu dicontohkan terus-menerus di depan anak. Mungkin kita perlu mengingatkannya ketika mereka sedang batuk atau bersin. Dengan demikian, lama-kelamaan mereka akan mau melakukannya.

3. Mengonsumsi buah dan sayuran

Buah dan sayur adalah makanan yang sangat baik untuk kesehatan kita. Di dalam buah dan sayur terdapat berbagai macam vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Semuanya sangat penting dan berguna bagi tumbuh kembang anak kita.

Akan tetapi, masalahnya tidak semua anak suka sayur dan buah. Jadi, kita harus menyiapkan menu makanan yang lebih bervariasi supaya anak mau makan sayur dan buah. Pola makan kita pun menjadi contoh yang baik bagi mereka. Jika keluarga kita selalu menyediakan menu buah dan sayur dan dikonsumsi setiap hari, anak-anak pun akan menirunya.

4. Buang sampah pada tempatnya

Membuang sampah pada tempatnya adalah satu langkah kecil untuk melatih kebiasaan hidup sehat. Tidak hanya baik untuk menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal kita, membuang sampah pada tempatnya juga membuat rumah kita menjadi sehat. Pada akhirnya, rumah yang sehat akan membuat kesehatan kita lebih terjaga.

Kita bisa memberinya contoh membuang sampah pada tempatnya, anak pasti akan mengikutinya. Selanjutnya, bisa dikembangkan lagi dengan mengenalkannya cara memilah-milah sampah dan mendaur-ulangnya. Dengan demikian, anak ikut berperan serta dalam menjaga kesehatan dan lingkungannya.

5. Kurangi penggunaan gadget, perbanyak aktivitas fisik

Gadget adalah alat elektronik yang dekat sekali dengan anak-anak zaman sekarang. Di satu sisi, gadget mempermudah mereka untuk berkomunikasi dan mencari informasi. Namun, di sisi lain gadget bisa membuat anak kecanduan sehingga malas beraktivitas fisik. Padahal, aktivitas fisik sangat diperlukan untuk menjaga tubuhnya agar tetap sehat dan bugar.

Untuk mencegah anak kecanduan gadget, kita harus membatasi waktu screen time anak. Selain itu, kita juga bisa mengajaknya bersama-sama melakukan aktivitas fisik di luar, misalnya bersepeda bersama, berenang, atau berjalan-jalan keliling taman.

Baca juga: 6 Tips Menjaga Kesehatan Anak

Cara seru lain untuk melatih kebiasaan hidup sehat anak usia dini adalah dengan memberinya bacaan yang menunjang hal ini. Salah satu buku yang sangat baik untuk mengajak anak memiliki kebiasaan hidup sehat adalah boks set Healthy Kids.

Di dalamnya, anak-anak akan diajak mencuci tangan dengan baik dan benar, menutup hidung dan mulut setiap batuk atau bersin, dan makan makanan sehat. Melalui boardbook yang dikemas dengan fitur push, pull, lift the flap, dan cut up card, mengajak anak memiliki kebiasaan hidup sehat jadi lebih menyenangkan! Dapatkan di sini.

© Copyright - Bentang Pustaka