potensi anak

Menggali Potensi Anak dengan Lingkungan Montessori

“Anak bertumbuh karena potensi kehidupan di dalam dirinya berkembang, mewujud ke permukaan.”

 

Kutipan di atas diambil dari buku Montessori: Seni Menggali Potensi Anak Sejak Dini yang ditulis oleh Paula Polk Lillard dan baru diterbitkan oleh Bentang Pustaka. Membicarakan tentang potensi anak, kita seolah telah memberikan banyak kebebasan pada anak untuk mengeksplorasi hal di sekitarnya. Namun, apakah hanya dengan memberikan kebebasan sudah cukup? Menurut Montessori, banyak hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan lingkungan Montessori dan ramah anak.

Menciptakan Lingkungan Montessori

Montessori memberikan penekanan pada lingkungan dan terdapat tiga hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, lingkungan adalah nomor dua setelah kehidupan. Anak bertumbuh seperti demikian bukan karena ia kebetulan berada di suatu lingkungan tertentu. Ia bertumbuh karena potensi di dalam dirinya berkembang.

Kedua, lingkungan harus dipersiapkan agar anak bisa menjadi orang dewasa yang memiliki pengetahuan dan kepekaan. Ketiga, orang dewasa juga harus ikut berpartisipasi dalam kehidupan dan pertumbuhan anak di dalam lingkungan tersebut.

Menurut Montessori, lingkungan yang hidup serta mendukung anak akan membuat proses penggalian potensi lebih terbuka untuk anak. Pada lingkungan Montessori ini, ditekankan pentingnya peran orang dewasa untuk membantu anak. Orang dewasa sudah pasti harus membuka diri terhadap kehidupan dan proses yang sedang dijalankan oleh anak. Jika orang dewasa tidak bisa terbuka dan bersikap kaku terhadap pandangan tentang kehidupan, maka anak juga akan menghadapi hambatan dalam prosesnya.

(Baca juga: Kecakapan Komunikasi Sebagai Potensi Anak)

Enam Komponen Montessori

Lingkungan kelas Montessori mengandung enam komponen dasar. Komponen ini diperlukan tidak hanya untuk menciptakan lingkungan kelas yang baik tetapi juga membantu kita untuk menggali potensi anak. Komponen-komponen ini antara lain ialah konsep kebebasan, struktur dan keteraturan, realitas dan alam, keindahan dan atmosfer, aparatus Montessori, dan pengembangan kehidupan bermasyarakat.

Kebebasan adalah elemen esensial dalam lingkungan Montessori. Anak bisa mengungkapkan dirinya hanya di tengah lingkungan yang bebas. Komponen struktur dan keteraturan berhubungan dengan alam semesta atau lingkungan sekitar anak. Jika kita membiasakan anak melihat dan merasakan keteraturan maka ia juga akan memercayai lingkungannya. Dengan adanya keteraturan, anak juga bisa menyelesaikan aktivitasnya.

Komponen ketiga adalah realitas dan alam. Pada komponen ini, anak harus memperoleh kesempatan untuk memperhatikan batas-batas alam dan realitas agar anak terbebas dari fantasi dan ilusinya sendiri. Dengan cara ini, anak bisa mengembangkan disiplin dan keyakinan dirinya. Komponen keempat adalah keindahan dan atmosfer. Keindahan dan atmosfer ini untuk memupuk respons positif terhadap kehidupan. Montessori mengatakan bahwa keindahan bukan hanya alat bantu anak yang sedang berkembang tetapi juga sebagai hal yang dibutuhkannya untuk mengeluarkan kemampuan dalam merespons kehidupan.

Apa saja Komponen Montessori?

Komponen selanjutnya adalah aparatus Montessori. Banyak anggapan yang salah mengenai hal ini. Aparatus Montessori bukan bahan ajar karena tujuannya bukan untuk mengajari anak keterampilan. Aparatus Montessori berfungsi internal untuk anak, yaitu membantu konstruksi diri dan perkembangan psikisnya. Komponen yang terakhir adalah pengembangan kehidupan bermasyarakat. Pada perkembangan anak, mereka akan belajar untuk menumbuhkan rasa memiliki dan bertanggung jawab. Rasa tanggung jawab ini juga akan berkembang menjadi rasa peduli, simpati, dan empati.

Menciptakan lingkungan kelas Montessori yang bisa membantu kita untuk menggali potensi anak memang bukan hal yang mudah. Namun, jika kita sudah memahami filosofi serta caranya, hal tersebut bukan lagi perkara yang begitu sulit. Melalui buku Montessori: Seni Menggali Potensi Anak Sejak Dini karya Paula Polk Lillard, kita akan mempelajari filosofi Montessori lebih mendalam. Selain itu, kita juga bisa memahami bagaimana untuk menciptakan lingkungan Montessori yang tepat untuk anak sehingga bisa menguak potensi dalam diri mereka.

 

Enda Sinta Apriliana

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta