5 Cara Ampuh Membangun Akhlak Anak yang Mulia pada Bulan Ramadan

Memang ya, bulan ini adalah bulan ibadah, saat yang sangat tepat untuk membangun akhlak anak. Ya, Rasulullah Saw. sendiri berpesan bahwa sudah seharusnyalah kita memperlakukan sesama dengan akhlak yang baik. Dan, akhlak yang baik tak bisa muncul begitu saja, melainkan harus dipupuk sejak kecil. Lalu, bagaimana caranya? Ternyata cukup sederhana saja, lo. 5 Cara ampuh membangun akhlak anak selama Ramadan <p>Memang ya, bulan ini adalah bulan ibadah, saat yang sangat tepat untuk <strong>membangun akhlak anak</strong>.</p>

<p>Ya, Rasulullah Saw. sendiri berpesan bahwa sudah seharusnyalah kita memperlakukan sesama dengan akhlak yang baik. Dan, akhlak yang baik tak bisa muncul begitu saja, melainkan harus dipupuk sejak kecil.</p>

<p>Inilah tugas orang tua untuk menanamkan dan menumbuhkan akhlak yang baik kepada anak-anak. Lalu, bagaimana caranya? Ternyata cukup sederhana saja, lo.</p>

<h1>5 Cara ampuh <strong>membangun akhlak anak</strong> selama Ramadan</h1>

<p> </p>

<h2><strong>Kenalkan dan ajak anak untuk mengikuti setiap kegiatan yang ada pada Bulan Ramadan</strong></h2>

<p>Tentunya Ramadan menjadi bulan yang paling tepat untuk memulai karena pada bulan ini banyak sekali kegiatan ibadah yang bisa <strong>membangun akhlak anak</strong>.</p>

<p>Misalnya, kita mesti salat Tarawih, tadarus, dan memperbanyak sedekah. Belum lagi kegiatan lain yang rutin dilakukan setiap berpuasa, misalnya sahur dan berbuka, serta menahan nafsu.</p>

<p>Tak hanya mengajak mereka untuk melakukan kegiatan rutin tersebut, tetapi jelaskan juga makna yang ada di baliknya. Mengapa ada salat Tarawih pada bulan puasa, mengapa ada tadarus? Apa pula artinya sahur dan berbuka? Apa itu menahan nafsu, dan apa saja hal-hal yang tergolong nafsu?</p>

<p> </p>

<h2><strong>Berikan apresiasi jika si kecil berkelakuan baik</strong></h2>

<p>Setelah si kecil memahami apa saja hal atau perbuatan yang dilakukan atas dasar nafsu, ia pun pasti bisa memahami, mana hal yang baik dan boleh dilakukan selama berpuasa, dan mana hal yang tidak boleh dilakukan.</p>

<p>Saat si kecil sudah bisa melakukan perbuatan baik, selalulah berikan apresiasi untuknya. Bukan bentuk barang, melainkan bentuk pujian, senyuman manis, dan pelukan. Apresiasi sederhana seperti ini sangat penting dalam <strong>membangun akhlak anak,</strong> lo.</p>

<p> </p>

<h2><strong>Beri penjelasan jika ia berperilaku kurang baik</strong></h2>

<p>Hukuman justru akan merusak jiwa dan mental anak. Jadi, jika ia masih berperilaku kurang sesuai, itu berarti ia belum sepenuhnya paham dengan maksud kita mengenai perbuatan baik. Tugas kitalah sebagai orang tuanya untuk memberikan penjelasan kembali.</p>

<p>Usia mereka yang belia membuat mereka butuh penjelasan yang berulang-ulang, dan hal tersebut hanya bisa diberikan oleh kita, orang tuanya.</p>

<p> </p>

<h2><strong>Ceritakan kisah-kisah teladan</strong></h2>

<p>Dalam usaha <strong>membangun akhlak anak</strong> yang mulia, mereka pun perlu contoh riil, karena “perbuatan baik” bagi mereka merupakan hal yang abstrak. Mereka harus melihat sesuatu yang nyata.</p>

<p>Anda dapat memanfaatkan buku-buku cerita Islami yang bisa menjelaskan dengan tepat, apa itu perbuatan baik. Seperti buku <em>25 Kisah Nabi dan Rasul</em> yang ditulis oleh Aan Wulandari, misalnya. Di dalamnya ada kisah Nabi Adam, Nabi Ibrahim, hingga kisah hijrah Nabi Muhammad Saw. yang menakjubkan.</p>

<p>Juga ada buku <a href="https://mizanstore.com/kisah_teladan_25_nabi_58564"><em>Kisah Teladan 25 Nabi dan Rasul</em></a> serta <a href="https://mizanstore.com/kisah_menakjubkan_binatang_dalam_60417"><em>Kisah Menakjubkan Binatang dalam Al-Quran</em></a>, yang juga berisi kisah-kisah kebaikan yang bisa diteladani oleh si kecil.</p>

<p>Ilustrasi ketiga buku tersebut sangat menarik dan <em>full color</em>, juga dilengkapi dengan <em>E-pen</em> (khusus buku<a href="https://mizanstore.com/25_kisah_nabi_dan_60056"> <em>25 Kisah Nabi dan Rasul</em></a>) dan berbagai halaman aktivitas yang bakalan membuat pengalaman membaca si kecil tambah seru. </p>

<p> </p>

<h2><strong>Beri contoh dari diri kita sendiri</strong></h2>

<p>Pastinya, contoh yang paling dekat adalah kita sendiri, orang tuanya, bukan? Dan memang, cara mendidik anak yang terbaik adalah dengan menunjukkannya secara langsung.</p>

<p>Tak perlu yang terlalu rumit. Perbuatan kecil seperti mau meminta maaf, berterima kasih, meminta tolong, selalu berkata-kata baik, bahkan sesimpel membuang sampah pada tempatnya dan mau mengantre, itu saja sudah cukup bisa menjadi contoh memupuk dan <strong>membangun akhlak anak</strong> yang baik.</p>

<p>Bukankah segala sesuatu selalu berawal dari yang kecil dan sederhana? Tentunya akan mudah, bukan, bagi Anda untuk melakukannya?</p>

<p> </p>

<h3>Yang paling penting untuk diingat bahwa <strong>membangun akhlak anak</strong> bukanlah hal yang bisa dilakukan secara instan, melainkan harus dilakukan secara konsisten dan terus-menerus.</h3>

<p>Artinya, jangan berhenti untuk <strong>membangun akhlak anak</strong> hanya pada bulan puasa saja, tetapi dilakukan seterusnya. Butuh proses untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Namun, percaya saja, Anda pasti bisa melakukannya demi anak-anak.</p>

<p> </p>

<p> </p>

<p>Referensi:</p>

<p>7 Cara Mudah Menanamkan Akhlak Mulia Dalam Diri Anak Sejak Dini <a href="http://dapur-aqiqah.com/7-cara-mudah-menanamkan-akhlak-mulia-dalam-diri-anak-sejak-dini/">http://dapur-aqiqah.com/7-cara-mudah-menanamkan-akhlak-mulia-dalam-diri-anak-sejak-dini/</a> | Diakses 25/05/2018</p>

<p>Ramadhan Fokus Membangun Akhlaq dan Tauhid Anak <a href="https://www.hidayatullah.com/kajian/jendela-keluarga/read/2016/06/03/95835/ramadhan-fokus-membangun-akhlaq-dan-tauhid-anak.html">https://www.hidayatullah.com/kajian/jendela-keluarga/read/2016/06/03/95835/ramadhan-fokus-membangun-akhlaq-dan-tauhid-anak.html</a> |Diakses 25/05/2018</p>

<p> </p>

<p>Sumber foto :</p>

<p>www.google.com</p>Carolina Ratri

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta