Tantangan Mendidik Anak Generasi Internet
Beda generasi beda pula karakteristiknya. Untuk mengimbangi karakteristik anak pada setiap zaman, pola asuh anak pun harus menyesuaikan karakteristik anak pada zaman tersebut. Mengasuh anak yang karakteristik generasinya sangat berbeda dengan generasi orang tua merupakan sebuah tantangan mendidik anak Generasi Internet. Generasi internet merupakan Generasi Z dan Generasi Alpha.
Generasi Z merupakan generasi yang lahir setelah 1997 hingga 2010. Sementara itu, Generasi Alpha lahir setelah 2010. Dua generasi tersebut sering disebut sebagai Generasi Internet karena mereka lahir saat internet sudah mulai berkembang. Terlebih lagi, Generasi Alpha lahir saat internet sudah berkembang pesat. Bahkan, mereka sudah mengenal gadget sejak mereka masih bayi. Oleh karena itu, tidak heran jika kedua generasi tersebut memiliki karakteristik yang sangat berbeda dari generasi lainnya.
Mendidik anak Generasi Internet membutuhkan kemampuan dan energi ekstra. Perbedaan zaman membuat orang tua harus bisa beradaptasi dengan teknologi internet dan mengerti pola pikir anak yang berbeda dengan kita. Berikut beberapa tantangan mendidik anak Generasi Internet.
-
Anak lebih pintar dari orang tua
Generasi Alpha dianggap sebagai generasi yang paling pintar. Tidak ada yang salah jika anak lebih pintar daripada kita. Namun, kita perlu memiliki pengetahuan yang luas untuk mengimbangi pengetahuan dan rasa penasaran anak. Hal ini dikarenakan anak Generasi Internet memiliki rasa penasaran yang tinggi. Menambah pengetahuan akan membantu kita untuk menjawab pertanyaan yang belum bisa mereka jawab sendiri. Dengan begitu, kepercayaan anak kepada orang tua bahwa orang tua dapat membimbing mereka pun akan bertambah.
Keuntungan lainnya, ketika kita bisa mengimbangi pengetahuan anak, kita dapat satu frekuensi saat mengobrol dengan anak. Sebuah langkah baik untuk meningkatkan kedekatan anak dengan orang tua. Namun ingat, kita perlu menyesuaikan pengetahuan sesuai dengan zamannya.
-
Kesehatan mental yang rentan
Kesehatan mental anak Generasi Internet rentan terganggu karena banyaknya tantangan sosial yang anak hadapi, terutama di sosial media. Akses networking yang semakin mudah di internet membuat mudahnya anak menerima cyber bullying. Di internet, orang-orang bisa mengutarakan pendapatnya tanpa aturan yang jelas. Oleh karena itu, mudah bagi orang-orang untuk mengomentari kehidupan orang lain di internet. Mereka tidak merasa segan memberikan komentar negatif baik kepada orang yang asing maupun orang yang mereka kenal. Bahkan, bullying dalam kehidupan nyata secara langsung juga semakin mudah terjadi. Hal ini dikarenakan kebiasaan cyber bullying yang terbawa hingga di kehidupan nyata.
-
Anak kecanduan gadget
Kecanduan gadget merupakan hal yang cukup sulit untuk dicegah bagi anak Generasi Internet. Oleh karena itu, kontrol orang tua terhadap penggunaan gadget perlu diperhatikan. Sayangnya, mengontrol penggunaan gadget anak tidaklah mudah.
Saat ini, sebagian besar kehidupan mereka dilakukan di internet dan dengan gadget, mulai dari kehidupan sosial hingga akademik. Orang tua harus pintar memberi batasan kapan anak bisa menggunakan gadget dan kapan mereka perlu istirahat dari gadget sejenak.
-
Akses informasi yang tidak terbatas
Kemudahan akses informasi merupakan hal positif bagi anak dan juga orang tua. Dengan begitu, kita bisa mengembangkan pengetahuan kita dan tetap up to date terhadap isu yang sedang berkembang. Namun, kemudahan akses informasi juga memudahkan anak mengakses hal negatif atau informasi yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak. Mencegah anak untuk mengakses informasi yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak memang cukup sulit. Hal ini bisa dibantu dengan pengaturan parental controls di gadget anak.
Tantangan mendidik anak Generasi Internet memang bukan tantangan yang mudah. Namun, perhatian dan relasi yang baik dengan anak dapat membantu orang tua mengatasi tantangan tersebut. Terlebih lagi, bila anak dan orang tua saling percaya dan terbuka, orang tua tidak perlu terlalu khawatir terhadap kesejahteraan anak. Selain itu, orang tua bisa mencari informasi dari sumber tepercaya seperti buku parenting, situs web tepercaya, maupun psikolog untuk mengatasi tantangan tersebut.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!