Tag Archive for: rekomendasi buku

Ragam Pengertian Musik dari Para Tokoh Novel Brianna dan Bottomwise

Sobat Bentang, gimana ya rasanya kalau hidup ini engga ada musik?. Betapa hampanya aktivitas kita kalau ngga ada musik. Apalagi keragaman musik mulai dari musik tradisional, musik dangdut sampai yang cadas musik rock memberi warna tersendiri dalam perjalanan hidup setiap orang. Kita tak bisa memungkiri pengertian musik dalam perjalanan hidup seseorang. 

Pengertian musik yang ngga hanya sekedar hiburan

Pengertian musik adalah bahasa universal yang dapat dipahami dan dirasakan oleh banyak orang. Tak hanya dapat dinikmati oleh penyanyi, guru musik atau musisi. Musik dapat dinikmati oleh siapa saja. Namun, tokoh-tokoh dalam novel Brianna dan Bottomwise karya Andrea Hirata menikmati dan memaknai musik dengan pengertian musik  yang beragam. 

 

Beragam tokoh dalam novel Brianna dan Bottomwise memiliki latar belakang, kisah hidup dan kenangan tersendiri dengan musik. Pemahaman perihal musik, luas dikisahkan dalam novel  terbaru karya Andrea Hirata ini. Tema musik dalam novel Brianna dan Bottomwise adalah untuk semua orang. Setiap tokoh dalam novel ber-cover merah ini memberikan kisah dan makna tersendiri perihal apa itu musik.

Musik adalah hal yang membuatmu terinspirasi 

Sebelum menjadi detektif swasta yang bertugas mencari gitar Vintage Sunburst 1960, Brianna hanyalah pembuat waffle di Waffle House. Gitar musisi idolanya hilang sehingga ia nekat melamar sebagai detektif swasta, menemani Bottomwise dalam misi pencarian gitar milik musisi rock ternama. Tak pernah ada pengalaman sebagai detektif sebelumnya. 

 

Bagi Bottomwise, Brianna juga tak dapat diandalkan. Namun, karena musisi idolanya kehilangan gitar yang identik dengan idolanya itulah Brianna nekat menguji kemampuan dirinya dalam pencarian gitar yang ternyata rumit. Musisi idola dan karyanya adalah inspirasi hidup bagi Brianna.

Musik adalah obat bagi jiwa yang sakit dan pikir yang lupa 

Pak Mu hanyalah seorang pesuruh dari band sirkus keliling yang terkenal pelupa. Walaupun pelupa, ia sigap jika disuruh menggulung kabel, membereskan alat musik, hingga membuat kopi untuk para anggota band sirkus. Namun, Pak Mu merasa sangat bahagia apabila berada di tengah alat-alat musik. Ia bahkan merasa kecewa dengan sikap sang gitaris anggota band sirkus yang sembarangan memperlakukan alat musiknya.

 

Hingga akhirnya Pak Mu yang mengidap penyakit demensia itu berani memainkan kembali sebuah gitar yang mampu mengingatkan sosok Ibu dan Ayahnya milik anggota band sirkus. Musik mampu memulihkan jiwa dan membangkitkan kenangan karena pikir yang lupa. Musik juga memiliki manfaat medis dan psikis bagi kinerja saraf dan jiwa melalui terapi musik. Oleh sebab itu, wajar saja ya Pak Mu yang demensia bisa langsung mengingat keluarganya hanya karena alat musik.

 

Baca Juga: Perjalanan Musik dalam Novel Brianna dan Bottomwise

Musik adalah hal yang dapat memberimu harapan 

Kondisi ekonomi keluarga Alma tak karuan. Ibunya sudah bekerja keras berjualan nasi. keluarganya terlilir hutang sana-sini akibat ulah Ayahnya yang gemar berjudi. Alma memiliki bakat musik yang luar biasa yang membuat seluruh orang di sekolahnya ternganga. Ia tak memiliki gitar untuk mengasah bakatnya. Untuk bisa bermain dan berlatih gitar milik tetangganya, Alma harus mencuci tiga buah sepeda motor untuk dapat bermain gitar selama 30 menit. 

 

Karena musik lah hidup Alma yang selama ini senantiasa mengalah dan terkenal dengan anak yang diam jadi memiliki harapan. Musik lah yang membuat jantungnya berdegup, membuat Ia yakin bahwa Ia bukanlah manusia yang senantiasa harus mengalah. Ia tak ingin kalah dalam menikmati musik walaupun Ayahnya (dengan dalih membayar hutang) telah merampas cinta pertamanya, gitar pemberian Ibu.

 

Membicarakan musik ternyata tak hanya sekedar alat musik dan lagu. Ada beragam kisah yang membuat setiap orang “hidup” karena musik. Novel ini syarat akan kisah inspiratif dari beragam tokoh yang memiliki latar belakang yang beragam. Mulai dari tokoh yang tak punya bakat musik dalam keluarganya tapi kekeuh ingin punya orkes Melayu, seorang musisi rock band ternama yang kehilangan gitar kesayangannya, hingga musisi yang dilupakan zaman karena penyakit demensia. 

 

Semua kisah ini dapat Sobat Bentang nikmati dalam novel Brianna dan Bottomwise. Novel ini menyajikan perjalanan bermusik yang seru karena melibatkan dua detektif perempuan. Novel ini unik karena mengawinkan kisah detektif, pencurian alat musik, dan perjalanan bermusik sebagai musisi. Pastikan membeli buku asli ya agar awet. Info produk bisa dicek langsung di Shopee Bentang Official Shop, ya!

Uniknya Kehidupan Newt, Karakter The Maze Runner di Crank Palace

The Maze Runner menjadi buku karya James Dashner yang fenomenal dan menjadi kesukaan para pencinta kisah science fiction. Trilogi bukunya laris manis, bahkan sampai diadaptasi menjadi film sejak tahun 2014 hingga 2018. Tidak heran jika kepopuleran kisah Thomas dan kawan-kawan tak kunjung meredup hingga sekarang.

 

Sebagai penulis, James Dashner sendiri menaruh ketertarikan sendiri pada virus Flare yang menjadi elemen penting dalam kisah buku buatannya. Baginya, baik virus maupun wabah seakan sudah menjadi bagian dari sejarah hidup manusia. Oleh sebab itu, spin off dari The Maze Runner berjudul Crank Palace pun tercipta seusai virus Corona tengah hadir.

 

Pusat cerita Crank Palace ada pada sosok Newt, seseorang yang terinfeksi virus Flare pada seri buku The Death Cure. Mungkin banyak dari kamu yang bertanya-tanya, bagaimana nasib Newt selepas berpisah dari kawan-kawannya. Nah, kamu dapat menemukan jawabannya lewat novela Crank Palace ini!

 

Berikut Bentang Pustaka sajikan sedikit kisah Newt yang tersaji dalam Crank Palace. Siapa tahu kamu jadi penasaran membaca keseluruhan ceritanya!

Konflik Batin di Balik Serangan Virus Flare

Kamu tentu sudah tahu bahwa virus Flare menjadi momok menakutkan dalam cerita The Maze Runner. Siapa pun tidak ingin terkena serangan virus ini. Pasalnya, Flare sanggup memberikan kegilaan bagi penderita. Kegilaan yang tak sanggup dibayangkan orang normal.

 

Setelah mengetahui dirinya terinfeksi virus Flare, Newt mengalami dilema luar biasa. Dia tak ingin hidup sendirian, tetapi tak mau juga menjadi beban buat sahabat-sahabatnya. Newt tentu tidak akan sanggup membayangkan temannya berkorban banyak demi melindunginya.

 

Kegilaan yang bisa hadir kapan saja membuat Newt sadar bahwa satu-satunya jalan adalah dengan menjauh dari Thomas, Minho, dan kawan-kawan lain. Keputusan yang jelas berat, tetapi harus Newt lakoni. Newt bertekad menjalani hidup baru sambil menanti virus Flare menggerogoti kewarasannya pelan-pelan.

 

Bisakah kamu bayangkan konflik batin yang Newt alami? Newt membutuhkan dukungan teman, namun dia harus pergi dari mereka. Jika penasaran naik turunnya kehidupan Newt, kamu wajib baca Crank Palace!

Kegilaan yang Sanggup Menyerang Kapan Saja

Seberapa ngeri sih si virus Flare ini? Seperti yang sudah pernah kamu baca pada buku The Maze Runner, virus ini membuat penderitanya kian tak waras. Nah, teror Flare inilah yang menjadikan Crank Palace makin seru untuk kamu nikmati.

 

Flare menyerang otak, kemudian secara perlahan membuat orang tersebut berubah gila. Tak cuma sampai situ, Flare juga sanggup merenggut semua sisi kemanusiaan. Bahkan, tidak jarang juga seorang penderita Flare berubah menjadi monster yang suka mengamuk-amuk tanpa kendali.

 

Newt, yang sadar hal-hal tersebut akan terjadi pada dirinya, sudah bersiap akan segala kemungkinan. Dalam cerita Crank Palace, kamu akan ikut merasakan berbagai fase kegilaan yang Newt alami. Pergolakan batin Newt, antara mau menerima kondisi atau berharap dapat sembuh, bakal membuat perasaanmu campur aduk.

Sisi Kemanusiaan Newt di Tengah Infeksi Flare

Namun, sesungguhnya Newt tidak berjuang sendirian melawan Flare ini. Dalam Crank Palace, kamu juga akan menemukan karakter-karakter lain yang menjadi “kawan” bagi Newt. Sekali pun Newt tak sepenuhnya percaya pada kawan barunya, toh keberadaan orang yang terinfeksi Flare membuatnya masih merasakan sisi kemanusiaan sebagai manusia.

 

Pertemuan Newt dengan ibu dan anak bernama Keisha dan Dante mengubah segalanya. Bersama mereka, Newt bertekad mengisi sisa kewarasannya dengan hal lebih berguna. Prioritasnya bukan hanya bertahan hidup, tetapi juga membantu Keisha serta Dante.

 

Lalu, akankah Newt berhasil dalam menjalankan misi dan tekadnya? Seberapa banyak halangan yang mesti dia lalui di tengah perjuangan melawan Flare yang menggerogoti otaknya?

Crank Palace merupakan jenis bacaan sekali duduk yang cocok menemani waktu luangmu. Buat pencinta kisah The Maze Runner, yuk buruan pesan novela karya James Dashner tersebut via https://linktr.ee/Bentang sekarang. Jangan lewatkan perjalanan seru Newt sampai akhir!

Kisah Cinta Bareng Crush, Crush itu Apa, Sih?

Kisah cinta sekolah saat remaja emang selalu bikin senyum-senyum sendiri. Apalagi kalau Sobel lagi terpesona banget sama seseorang di sekolah. Awalnya males banget berangkat ke sekolah karena padatnya pelajaran jadi semangat karena teringat mas crush, ya kan Sobel!?, hehe. Melihat wajahnya atau lihat sosoknya dari jauh lagi jalan kelihatan punggungnya aja bisa bikin melting gitu. Hasrat ingin jadi seorang remaja yang keren dan berkualitas biar bisa menarik perhatiannya itu kerasa banget kalau ngomongin soal crush.

Photo by RODNAE Productions: https://www.pexels.com/photo/students-talking-inside-the-classroom-8419621/

Kisah cinta bareng crush, crush itu artinya apa sih?

Crush dalam bahasa Inggris punya arti menghancurkan. Mengalami pergeseran makna menjadi istilah bahasa gaul anak muda kekinian, crush memiliki berbagai arti. Mulai dari seseorang yang sedang ditaksir hingga perasaan kagum kepada seseorang. Menurut Healthline, crush merujuk pada perasaan yang tak terungkap kepada seseorang. 

Perasaan kepada crush tidak melulu bersifat romantis. Ada juga dorongan untuk terkoneksi dengan seseorang dalam level yang lebih dalam. Tenang Sobel, perasaanmu ngga salah kok. Punya crush itu hak setiap orang dan hampir semua orang punya crush apalagi saat di sekolah.

Seperti kisah cinta Nola dalam novel Demi Konten, gadis influencer itu walau dikagumi banyak followers dan bisa dengan mudah disukai oleh banyak teman laki-lakinya di sekolah tapi dia punya rasa kagum kepada Kaisar. Awalnya Nola tak mengenal Kaisar tapi karena Kaisar adalah seorang YouTuber dan anak band yang populer sehingga Nola merasa kagum. Mereka pun menjalin kolaborasi konten bersama. Ternyata Nola have crush on Kaisar, begitu pun sebaliknya. 

Baca juga: Tips Menjadi Remaja yang Keren dan Berkualitas

Beda crush sama pacar, sebenarnya crush bisa jadi pacar ngga sih?

Cinta menggabungkan hormon oxytocin dan dopamine dalam tubuh dan memainkan peran yang penting saat berinteraksi dengan crush. Menurut psikolog Christie Kederian, alasan kita punya crush saat remaja adalah untuk mengambil nilai dari interaksi kita melalui si crush ini. Crush membantu kita untuk memahami mengenai tipe pasangan yang kita ingin dan butuhkan. Ketika sudah siap secara mental untuk berhubungan dengan seseorang secara relasi romansa barulah Sobel bisa tuh punya pacar

Begitu pun Nola. Walaupun Kaisar adalah crush-nya tapi bukan berarti mereka harus dan berakhir dengan jadian. Nola juga ngga wajib menyatakan perasaannya walaupun Kaisar menyatakan rasa sukanya ke Nola. Namun, dari interaksi Nola dengan Kaisar, Nola akhirnya menyadari bahwa ia hanya memiliki rasa kagum dengan Kaisar. Tak ada perasaan yang lebih dalam dari rasa kagum apalagi cinta. 

Dari kisah interaksinya dengan Kaisar inilah, Nola jadi lebih memahami apa yang ia butuhkan dari seorang laki-laki alias pasangannya kelak. Kira-kira siapa yang akan jadi pacar Nola dan bagaimana ya kisah romansanya Nola?

 

Hari ini mungkin Sobel lagi merasakan perasaan berbunga-bunga tak menentu dengan mas crush. Namun, Sobel dilanda kebingungan sampai kapan harus bertahan dengan perasaan itu, bukan?. Barangkali itulah yang bikin Sobel merasa ngga fokus sama diri sendiri dan segala aktivitas. Oleh sebab itu, Sobel perlu take time dan perluas perspektif agar lebih bisa lebih memahami perasaannya. Salah satu cara jitunya adalah dengan membaca novel. Kisah cinta dalam novel bisa jadi sumber inspirasi atas nilai-nilai hidup dan romansa.

Novel Demi Konten yang berkisah tentang lika-liku Nola menjalani kehidupan remaja sebagai influencer juga syarat akan nilai positif perihal romansa. Cerita kisah cinta dalam novel Demi Konten menarik untuk diikuti karena mampu menjadi motivasi tersendiri. Bayangin aja gimana rasanya jadi Nola yang selalu mengukur kebahagiannya melalui jumlah like dan followers menemukan kebahagiaan dari sosok yang tak terduga akan jadi orang penting dalam hidupnya. Sobel bisa ikutin kisahnya dengan membaca novel karya Pit Sansi in, ya!i. Informasi lebih lanjut bisa langsung klik aja di sini ya!

Nyaliku Kecil Seperti Tikus: Cerita Penuh Plot Twist, Wajib Kamu Baca!

Buku Nyaliku Kecil seperti Tikus merupakan salah satu karya penulis Mandarin bernama Yu Hua yang penuh dengan cerita plot twist. Yu Hua sendiri sudah menerima banyak penghargaan, misalnya Grinzane Cavour 1998, Prix Courrier International (2008), Velika nagrada Ivo AndriC (2018), dan lain-lain. Karya-karya Yu Hua sendiri sudah kondang hingga ke berbagai negara, bahkan sudah diterjemahkan hingga 40 bahasa.

 

Nah, Nyaliku Kecil Seperti Tikus menjadi bukti bahwa Yu Hua benar-benar piawai dalam menulis cerita. Bahkan, pembaca dapat ikut larut dalam segala emosi yang karakter-karakternya rasakan. Sensasinya tuh campur aduk: gelap, kelam, serta menarik.

Alasan Kamu Mesti Baca Nyaliku Kecil Seperti Tikus

Tiga cerita novela dalam buku ini memang sarat dengan plot twist. Kamu akan menemukan kejutan tak terduga pada setiap akhir ceritanya. Namun, itu bukan jadi satu-satunya motivasi kamu mesti baca buku ini.

 

Berikut deretan alasan yang bakal bikin kamu tertarik menikmati karya ajaib Yu Hua ini:

Bacaan Asyik Sekali Duduk

Kamu sedang bosan dengan bacaan tebal yang butuh berhari-hari untuk menuntaskannya? Nah, Nyaliku Kecil Seperti Tikus ini bisa jadi referensi terbaik buatmu. Tiga cerita plot twist dalam buku ini dapat kamu selesaikan dalam sekali duduk saja, loh.

 

Andai kamu butuh hiburan akhir pekan seharian penuh, buku setebal 178 halaman ini mampu menjadi teman terbaikmu deh. Tiap bab ceritanya tak terlalu panjang dan pastinya membuatmu ketagihan untuk terus membacanya. Tahu-tahu nih, tiga cerita kelar kamu baca! Kebayang serunya, kan?

Referensi Bacaan Sastra Mandarin

Belakangan ini sastra-sastra Asia menjadi asupan bacaan yang digemari pembaca Indonesia. Kamu mungkin sudah terbiasa membaca buku karya penulis Jepang maupun Korea Selatan. Namun, berapa banyak sih sastra Mandarin yang pernah kamu lahap?

 

Nyaliku Kecil Seperti Tikus cocok sebagai media pengenalan akan sastra Mandarin. Bacaannya tipis dan berbobot. Dari situ, kamu bisa melihat kalau sastra Mandarin nggak kalah populer dari Jepang maupun Korea Selatan.

Penuh Tragedi dan Plot Twist

Cerita plot twist memang menjadi kesukaan banyak pembaca. Cerita ini bukan hanya cenderung tidak membosankan, tetapi juga berbobot. Ya, pembaca memang paling senang jika bisa menemukan banyak kejutan jelang akhir sebuah cerita bukan?

 

Ketiga cerita dalam buku ini menyuguhkan cerita keseharian yang dikemas dengan tak biasa. Saat kamu mulai larut di dalamnya, kamu justru akan mendapati plot twist yang mencengangkan. Pokoknya, tidak akan kecewa menyelesaikan buku ini hingga lembar akhir, deh!

Mengangkat Cerita Realita Keseharian

Tiga hal dalam masing-masing cerita buku ini juga sebenarnya dekat keseharian. Ketiganya antara lain perundungan, hubungan keluarga, serta perselingkuhan. Hal-hal itu erat dengan realita manusia sehari-hari, kan?

 

Nah, Yu Hua meracik tiga topik tersebut menjadi sebuah cerita yang cerdas. Setiap karakter punya konflik yang mampu membawa pembaca berempati kepadanya. Tak hanya itu, pembaca juga dapat mengambil beberapa nilai moral dari kelamnya ketiga novela pada buku ini.

Cocok untuk Pencinta Cerita Dark

Selain punya cerita penuh plot twist, keunggulan dari buku Nyaliku Kecil Seperti Tikus adalah nuansa cerita yang cukup kelam. Buat kamu yang suka cerita dark dan penuh tragedi, pasti bakal suka deh sama buku ini.

 

Yu Hua memang mengangkat banyak tragedi untuk menambah nuansa kelam buku ini. Inilah yang membuat semua cerita pada buku ini sangat asyik dan seru untuk pembaca nikmati.

 

Itulah tadi beberapa alasan kenapa kamu mesti baca buku Nyaliku Kecil Seperti Tikus karya Yu Hua. Gimana, sudah bersiap menikmati cerita plot twist dari sastra Mandarin ini? Segera pesan dan beli bukunya via https://linktr.ee/Bentang atau beli langsung di toko buku kesayanganmu ya! 

Ternyata Fikih itu Engga Sekedar Halal dan Haram, Penasaran?

Apa yang terlintas dalam pikiran Sobat Bentang ketika mendengar kata “Fikih”?. Fatwa ulama yang berkaitan dengan najis atau suci atau soal halal dan haram?. Sebagai sebuah ilmu, Fikih bisa dipelajari. Belajar atau ngaji Fikih itu bukan sekedar halal atau haram, suci atau najis. Namun, juga masalah bagaimana caranya memahami petunjuk yang ada dalam Qur’an dan hadis, memahami pandangan ulama dan mengaplikasikannya dalam konteks kehidupan manusia saat ini. 

 

Kalau kata Gus Nadir, dalam buku Ngaji Fikih, “Memahami Fikih memang membutuhkan pemahaman tekstual (Al-Qur’an dan hadis) tapi harus diimbangi dengan aplikasi yang kontekstual.”

Apa yang dimaksud dengan Fikih?

Fikih adalah aturan hukum Islam yang bersumber dari nas yang zhanni. Nas zhanni adalah ayat Al-Qur’an yang lafalnya membuka peluang adanya beragam penafsiran. Contoh ayat QS Al-Baqarah: 228 yang terbuka untuk ditafsirkan perihal menyentuh wanita dalam keadaan wudhu. Kata “aw lamastumun nisa” dalam ayat tersebut terbuka untuk ditafsirkan. Berbeda dengan nas qathi di mana ayat yang lafalnya tidak mengandung kemungkinan untuk dilakukan penafsiran lain. Contohnya, ayat yang berkaitan dengan kewajiban shalat. Kewajiban shalat itu tidaklah dapat disangkal lagi.

 

Dalil Fikih tak hanya berdasar pada ayat Al-Qur’an dan Hadis. Namun, ada  juga ijma’ yakni keputusan para ulama dalam menetapkan hukum dan qiyas yakni olah pikir ulama menggunakan metode analogi. 

Fikih membuka ruang perbedaan pendapat

Karena metodenya tidak hanya berasal dari Qur’an dan hadis tapi juga ada ijma’ dan juga qiyas. Kajian Fikih membuka ruang perbedaan pendapat dan diskusi. Dalam buku Ngaji Fikih, terdapat penjelasan mengapa ulama sering berbeda pendapat. Bahkan kalau Sobat Bentang mengamati kisah para sahabat Nabi pun, mereka sering berbeda pendapat dalam memandang suatu kejadian atau masalah. 

 

Beberapa hal yang diurai dalam buku ngaji Fikih mengenai perbedaan pendapat para ulama adalah. Pertama, karena faktor perbedaan dalam memahami Al-Qur’an. Kedua, berbeda dalam memahami dan memandang kedudukan suatu hadis. Dan ketiga, perbedaan dalam metode ijtihad. Walaupun berbeda pendapat tapi satu yang harus dipahami, yakni ukhwah (persaudaraan) harus tetap terjaga. Itulah sebabnya, Fikih di setiap negara berbeda-beda, karena menyesuaikan dengan mahzab yang dianut dan konteks masyarakat yang ada. 

Beragama jadi lebih mudah karena Fikih

Kalau sedang dalam perjalanan jauh dan tidak memungkinkan untuk beribadah shalat. Dalam Islam diperbolehkan untuk meng-qashar shalat bagi musafir (sebutan kepada seseorang yang sedang dalam perjalanan jauh). Dalam pemikiran banyak orang yang menganggap aturan agama Islam itu ribet, Islam justru membuat hidup mudah. Kalau kata Gus Nadir dalam buku Ngaji Fikih, “Banyak yang mengeluh mengapa hidupnya terasa sulit. Mungkin karena kita sendiri yang bikin orang lain susah. Gara-gara kita hidup mereka jadi susah. Cobalah permudah hidup orang lain!”.

 

Islam memiliki tujuh prinsip kemudahan. Selain punya prinsip yang memudahkan para penganutnya, Islam menerapkan aturannya dengan bertahap sambil mempertimbangkan kondisi dan situasi di mana hukum itu akan diterapkan. Misalnya, penerapan hukum atas khamar yang tidak langsung diputuskan aturan haram!. Namun, secara bertahap alias berangsur-angsur. 

 

Sobat Bentang yang ingin mengimbangi pemahaman agama dan spiritualitasnya dengan belajar Fikih. Namun dengan pembahasan dan bahasa yang engga berat-berat atau yang kaku-kaku amat, buku Ngaji Fikih adalah jawabannya. Engga hanya membahas hukum-hukum agama yang lalu, Ngaji Fikih juga menyajikan permasalahan manusia zaman now dan bagaimana solusi dari perspektif Islam. Buku ini juga mengajak kita untuk berkaca pada cara Rasulullah dan sahabat menyelesaikan masalah agama yang disesuaikan dengan konteks. Misalnya soal vaksin yang saat pandemi lalu sempat dikabarkan haram!. 

Biar Sobat Bentang engga terjebak pada fatwa atau aturan-aturan agama yang instan dan mudah menghakimi orang lain. Buku Ngaji Fikih bisa jadi teman perjalanan Sobat Bentang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan YME dan ketenangan hati, asyek. Bisa langsung check out di Shopee Official Bentang Shop, Sobat Bentang!

Mengatasi Insecure Melalui Tafsiran Ayat-ayat Al-Qur’an

Bagaimana cara mengatasi insecure dalam ajaran Islam?

Hati yang gelisah atau akhir-akhir ini dikenal dengan istilah insecure. Pikiran yang entah kemana arahnya merupakan situasi yang sangat melelahkan bagi seseorang. Beraktivitas jadi tidak semangat, hingga tak merasa nyaman dan aman dengan dirinya sendiri. Hati manusia memang sulit dipahami bagaimana kondisi dan situasinya. Hati manusia selalu berubah, tapi hati juga yang memegang peranan penting dalam kepribadian seseorang.

 

Perbaikan hati dan jiwa dapat dilakukan dengan cara merawatnya. Karena begitu pentingnya kondisi hati, perlulah kita merawatnya. Upaya merawat jiwa ini semata untuk menggapai rahmat Allah swt serta ketenangan jiwa. Beraktivitas jadi nyaman, mengambil keputusan juga tenang, berperilaku juga dapat menyenangkan diri dan orang sekitar.

 

Sobat Bentang dapat secara perlahan memahami bagaimana upaya merawat hati dan jiwa yang tertera dalam Bab I Tafsir Ayat-ayat Perbaikan Hati dan Jiwa dalam buku Bahkan Tuhan pun Tak Tega Jika Kita Menderita. Buku karya Dr. Ayang Utriza Yakin ini bisa jadi panduan diri untuk membentuk pribadi yang damai dan bahagia. Berawal dari diri sendiri, berlanjut ke dalam keluarga hingga secara luas ke masyarakat. Bagaimanakah cara menenangkan hati dan pikiran agar tak mudah insecure?

Jangan iri jangan iri, jangan iri dengki~

Satu penyakit yang amat berbahaya, yang dapat menghancurkan ikatan keluarga dan jalinan pertemanan yaitu dengki atau dalam Islam yang tersebut dalam Surah Al-Falaq disebut Hasad.  Menurut Imam Muhammad Tahir Ibn Asyur dalam tafsirnya “al-Tahrir wa al-Tanwir” dengki adalah perasaan jiwa yang muncul dari melihat kebaikan pada orang lain dengan harapan agar kebaikan itu hilang dari orang tersebut karena iri atau cemburu. Cara untuk merawat hati yang terkena penyakit dengki adalah jujur. Jujur, tulus dalam berucap adalah upaya memurnikan hati. Baik jujur terhadap orang lain atau pun jujur terhadap dirinya sendiri. 

Ikhlas, Bergantung hanya Kepada Allah

“Maka apabila mereka naik kapal mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)”. QS. Al-Ankabut:65

 

Ikhlas adalah menerima Allah sebagai Tuhan kita dengan menyembahnya sepenuh hati kita,  seperti orang yang akan meninggal di esok hari. Dengan menjalankan apa yang diperintah dan menjauhi apa yang dilarang. Ikhlas membawa kita pada penerimaan kehidupan secara penuh. Ikhlas akan pelan-pelan membawa manusia mengurangi ketergantungan akan penilaian orang lain. Mau bagaimana pun penilaian orang lain, tidak ada masalah.

Senantiasa Memaknai Rasa Syukur

“Dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur” QS. Al-Imran:144

Hanya karena bersyukur, Allah akan menambah nikmat jika nikmat sebelumnya digunakan untuk dekat kepada Allah. Syukur dapat diwujudkan dalam tiga hal:

 

  1. Dengan hati, merasakan kebaikan atas semua nikmat yang diberikan oleh Allah swt
  2. Dengan lisan, memuji Allah sebagai bentuk pengakuan atas anugerah yang telah Allah berikan. Kalimat Hamdalah, Alhamdulillah
  3. Dengan tubuh, menggunakan nikmat yang telah diberikan Allah untuk ketaatan dan tidak menggunakannya untuk hal-hal yang maksiat. Misalnya, kaki digunakan untuk beraktivitas atau menuju tempat yang positif bukan untuk menginjak-injak hak orang lain.

 

Bahkan Tuhan pun Tak tega Jika Kita Menderita mampu menyajikan keberislaman yang menyegarkan melalui tafsiran ayat-ayat Al-Qur’an. Masih ada banyak poin yang dapat menuntun kita berproses menjadi pribadi yang bahagia. Melalui buku ini dapat perlahan lebih memaknai dan menghidupkan ajaran Islam dalam keseharian. Buku ini telah tersedia sekaligus dengan tanda tangan digital langsung oleh Dr. Ayang, akademisi asal Indonesia yang mengajar di FISIP Universitas Ghent, Belgia. Informasi seputar buku yang telah ditandatangani langsung ini bisa langsung cek di sini.

Kata Siapa Musik Rock Telah Mati? Yuk Nostalgia Bareng!

Apa lagu rock yang Sobat Bentang sering dengar? Stairway to Heaven Led Zeppelin? Welcome to the Jungle-nya Gun N’ Roses? atau Sweet Child O’Mine?. Lagu rock emang jaya pada era tahun 90’an. Walaupun musisi dan lagu-lagu rock populer pada era 80-90-an, di era sekarang masih banyak juga, lho yang menikmati. Engga hanya via lagu yang sengaja diputar tapi juga novel!, nostalgia gitu lah ceritanya sekaligus mengingat zaman muda, wkwk. 

“Baca juga:[Salman Aristo Rilis Novel Bernuansa Musik dan 90-an]”

Photo by Sebastian Ervi: https://www.pexels.com/photo/people-in-concert-1763075/

Musik rock memang punya magis tersendiri, ampuh bikin semangat dan mata melek!, hehe.  Karena salah satu manfaat mendengar musik rock adalah  mampu meningkatkan aktivitas otak. Jadi wajar aja, kalau banyak generasi muda yang suka. Walaupun identik dengan lagu lawas, musik rock juga digemari para generasi milenial!. Buktinya, lagu rock masih banyak diputar di kafe, resto maupun warung kopi terdekat. Mendengarkan lagu rock juga masih banyak dipilih banyak orang untuk menemani aktivitas sehari-hari. 

Musik rock juga dikenal sebagai genre yang mampu memberikan sumber kenyamanan dan media pelepas emosi bagi jiwa-jiwa yang sedang dihajar pengalaman dan aktivitas yang berat dan melelahkan. Musik rock juga bisa jadi sumber inspirasi, termasuk bagi Sabit. Bocah SMA yang terpana oleh kecantikan kakak kelasnya, Saira. Sabit makin jatuh cinta pada Saira yang ternyata suka membawa kotak kaset album Gun N’ Roses, Appetite for Destruction. Ia senang bukan kepalang mengetahui senior yang dikaguminya juga menyukai Gun N’ Roses. Band yang lagu-lagunya menginspirasi hari-hari Sabit yang suntuk akibat kondisi keluarganya yang diujung tanduk.

Apa itu musik rock bagi Sabit?

Musik rock adalah sumber inspirasi bagi Sabit. Walaupun kondisi orang tuanya di ujung tanduk. Bagi Sabit, mata Ibunya yang walau menyimpan amarah tetap memancarkan kasih sayang itu mampu mengantarnya pada lirik lagu Sweet Child O’Mine, “I’d hate to look into those eyes and see an ounce of pain”. Saat mendengar lirik itu, Sabit langsung teringat sosok Ibu. Lirik lagu memang hanya sekumpulan kata, tapi bagi Sabit mampu mengingatkannya pada orang terkasih.

Musik rock juga sumber keyakinan Sabit dalam menjalani realitas hidup. Lagi-lagi melalui lirik lagu, Sabit langsung teringat pada yang terkasih, Saira. Misalnya, saat ia terbuai dalam lirik lagu Patience, Gun N Roses. “If I can’t have you right now, I’ll wait, dear.” Saat mendengar lirik lagu itu, Sabit semakin ditampar kenyataan layaknya telah ditinggal kawin oleh senior yang dianggapnya sempurna itu. Lirik-lirik lagu rock yang didengarkannya tak hanya mampu mengingatkan pada sosok yang terkasih, tapi juga mampu menampar realitas hidup yang dihadapinya.

Ciri-ciri Musik Rock Secara Filosofis, hehe

Sabit memang suka musik rock, dia juga punya band dan kelak ingin menjadi musisi. Nama band yang sering latihan di studio musik belakang SD itu bernama Beraja. Hanya karena suka mendengarkan lagu rock, band itu terus latihan walaupun latihannya isinya tengkar mulut antar personel, haha!. Hingga akhirnya, Sabit diajak oleh Saira senior yang dikaguminya itu untuk ke markas band Slank. Karena Sabit tak mengetahui ada band rock asal Indonesia yang lirik dan personelnya keren. Saira pun dengan entengnya berkata “Lo nggak tahu markasnya Slank!? Anak band macam apa lo!?”

Dari diskusi yang diadakan oleh Slank di daerah Potlot, Sabit pun mulai kagum dengan band rock asal Indonesia yang baru saja ia ketahui itu. Ia jadi menemukan inspirasi perihal musik rock Indonesia dan latihan untuk band Beraja-nya. Lirik dengan kata dan kalimat yang slenge’an nan cemerlang, lirik lagu yang penuh dengan gugatan atas ketidakadilann sosial, arasemen musik yang penuh eksperimen merupakan ciri-ciri musik rock yang baru yang akhirnya menjadi inspirasinya.

 

Sobat Bentang pasti merasa dan sering banget kan nemuin kalimat, “Musik rock udah engga zaman!” atau “Musik rock udah mati!?”. Agar tidak dianggap mati sekaligus membuktikan betapa magisnya music rock dengan sentuhan nostalgia era kejayaan musik rock di Indonesia. Sobat Bentang bisa ikuti cerita Sabit dan Saira, dua remaja rebel alias pembangkang yang hidup di era tahun 90-an dalam novel My Rocket Queen karya penulis skenario film, produser dan juga sutradara, Salman Aristo. Sobat Bentang juga bisa merasakan sensasi baca novel bertema musik rock sekaligus dengerin lagu rock melalui novel ini, lho. Penasaran gimana sensasinya? Bisa cek langsung informasi bukunya di Shopee Bentang Shop Official, ya!. Let’s rock n’ roll, Sobat Bentang!

Cara Mencari Jati Diri Versi Novel Brianna dan Bottomwise

Jati diri adalah dua kata yang dalam dimaknai oleh banyak orang. Dalam setiap perjalanannya, mencari jati diri senantiasa penuh dengan cerita yang memadukan emosi baik suka, cita dan duka. Novel terbaru karya Andrea Hirata, Brianna dan Bottomwise apik mengemas perjalanan beragam tokoh dalam mencari jati diri. Walaupun dalam bidang yang sama yakni musik, setiap tokoh dalam novel yang baru rilis Juli 2022 lalu ini kaya akan kisah perjalanan yang seru dengan selipan humor ringan ala Pak Cik.

Proses pencarian jati diri yang dialami oleh John Musiciante, Arsyad dan Alma memiliki perjalanan yang unik. Tiga tokoh ini memiliki latar belakang keluarga, tempat, waktu, dan usia yang berbeda. Bagaimana cara mencari jati diri dalam bermusik bagi ketiga tokoh ini dikisahkan secara seru dan layak sebagai bahan bacaan yang penuh refleksi. Berikut beberapa cara mencari jati diri dalam novel Brianna dan Bottomwise:

Mencari Jati Diri Melalui Kenangan Bersama Orang Tersayang

John Musiciante merupakan seorang lead guitarist salah satu grup rock paling berpengaruh di dunia. Gitar Vintage Sunburst 1960, itu sangat berarti dan personal bagi dirinya. Bukan karena terdapat tanda tangan seorang legenda rock yang pernah Ia temui saat muda. Bukan juga karena telah menemani dirinya bermusik selama 30 tahun, gitar itu adalah pemberian ibunya. “…Saat memainkannya, aku merasa bercakap-cakap dengan ibuku” (hlm.3). Melalui gitar yang bagi banyak orang hanya dianggap sebagai sebuah barang inilah, John berproses mencari jati dirinya. Ia menikmati perjalanan bermusiknya dengan gitar yang Ia yakini  hanya satu dan selamanya akan dimiliki. 

Bagian dari Proses Mencari Jati Diri, Berbicara dengan Diri Sendiri

Bagi banyak orang, berbicara dengan diri sendiri merupakan perilaku yang aneh. Namun bagi Sadman alias Arsyad, berbicara dengan dirinya sendiri merupakan salah satu cara yang istimewa bagi dirinya dalam membela diri selain diam. 

Ia membela diri dari segala anggapan banyak orang yang menganggap mimpinya adalah hal mustahil. Telah banyak orang yang menganggap dirinya “Telinga Kuali”, celaan bagi seseorang yang tak memiliki bakat bermusik sedikit pun. Menjadi musisi orkes Melayu adalah inginnya. Walau Ibu Musdalifah, guru Keseniannya menganggap suaranya adalah kekacauan. Sadman teguh dengan prinsipnya.

Mencari Jati Diri Melalui Observasi

Pencarian jati diri tokoh Alma mengandalkan observasi. Hanya gitar lah yang membuatnya hidup, membuatnya makin penasaran dan membuatnya berjalan pelan ketika ia melewati rumah tetangganya yang gonjrang-gonjreng bermain gitar di teras rumah.

Dengan modal observasi, Alma yang pendiam memberanikan diri mengiringi suara nyanyian temannya di depan kelas dan membuat seluruh sekolah takjub. Alma bukanlah pemain gitar, melalui proses observasi gitar itulah, Ia merasa lebih hidup. Baginya, musik adalah jiwa. Ia akan kembali menjadi seorang pemalu dan memilih untuk mengalah atau menarik diri jika tak ada hal seputar musik yang mengusiknya.

Setiap tokoh dalam novel Brianna dan Bottomwise memiliki cara sendiri dalam mencari jati diri. Perjalanan bermusik yang dialami ketiga tokoh dalam novel terbaru karya Andrea Hirata ini merupakan serangkaian kisah yang menarik dan seru untuk dinikmati. Kalau Sobat Bentang sendiri, apakah sudah menemui cara dalam perjalanan hidup mencari jati diri?. Kisah perjalanan tiap tokoh dalam novel ini bisa menjadi sarana refleksi yang ringan untuk direnungi.

 Novel pertama yang ditulis dalam bahasa Inggris oleh Andrea Hirata ini juga tersedia dalam edisi bahasa Indonesia. Melalui kisah yang seru dengan tema yang unik, novel ini bisa menjadi rekomendasi novel sehari baca, selesai. Bagi yang sudah rindu dengan karya Andrea Hirata dan ingin menambah koleksinya dengan buku asli terbitan Bentang Pustaka, bisa langsung cek di sini, ya!

Kenapa Harus Baca Buku Rencana Besar karya Wisnu Suryaning Adji?

Rencana Besar (untuk Mati dengan Tenang) menjadi salah satu novel karya Wisnu Suryaning Adji yang rilis bulan Desember ini. Buku ini sempat menjadi Naskah yang Menarik Perhatian Juri dalam Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2019. Nama Wisnu sendiri sudah cukup familiar bagi para pencinta buku, mengingat karya-karya sebelumnya juga laris manis. Sebut saja Rahasia Salinem (2019), Legenda Perampok Naga: Seni Membangun Naga dari Laut (2021), serta Legenda Perampok Naga: Reinkarnasi Burung Langit (2022).

Novel Rencana Besar menawarkan cerita menarik dengan karakter utama seorang kakek keturunan Tionghoa. Karena memakai sudut pandang orang pertama, Sobat Bentang akan diajak untuk menelusuri jalan pemikiran orang tua yang serba unik ini. Meski bercerita tentang seorang kakek, bukan berarti jalan ceritanya membosankan kok. Sebagai anak muda, nggak ada salahnya belajar banyak hal dari si kakek ini.

Kalau penasaran sama isi bukunya, Bentang Pustaka bakal kasih deh sedikit bocorannya buat kamu. Ini loh alasan kenapa Sobat Bentang harus baca novel Rencana Besar. Siap-siap tergoda ya!

Lakon Utama Seorang Kakek Berusia 76 Tahun

Dikisahkan seorang kakek yang sudah memasuki usia sekitar 76 tahun tengah berjuang untuk hidup di tengah sakit darah tinggi yang ia derita. Setiap membuka mata pagi hari, si kakek selalu mengecek kondisinya dan sekitarnya. Apakah yang ia lihat adalah langit-langit rumah atau peti mati, apakah kondisi otot dan sendinya masih berfungsi, dan lain-lain. Meski rutin mengecek tanda kehidupannya, si kakek justru punya keinginan untuk mati dengan tenang.

Baginya, hidup sebagai duda bersama dengan lima orang anak beserta para cucunya bukanlah perkara mudah. Kelima anaknya selalu bergantung padanya. Itu sebabnya si kakek kerap melabeli anak-anaknya dengan sebutan “anak bodoh.” Kakek keturunan Tionghoa itu tak menyangka jika hidupnya saat menua bukannya makin mudah, tetapi kian sulit.

Alur Maju Mundur yang Nyaman Dinikmati

Sepanjang cerita, Sobat Bentang pasti bertanya-tanya: pada akhirnya, si kakek bakal bisa mati dengan tenang nggak ya? Rasa penasaran tersebut akan makin seru karena alur penceritaan sang penulis yang maju mundur. Beberapa momen masa kini yang si kakek alami dapat meloncat ke momen masa lalu yang penuh haru. Pokoknya, kamu akan menikmati asam manisnya kehidupan kakek saat masa muda hingga masa tua.

Meski alurnya maju mundur, Sobat Bentang tidak akan kebingungan mengikuti ceritanya kok. Wisnu sangat mahir meramu cerita sehingga malah muncul banyak benang merah dari momen yang berloncatan. Kalau Sobat Bentang suka cerita yang bikin ketagihan, novel ini jawabannya. Tiap berganti bab, ada saja hal menarik yang bakal kamu temukan.

Baca Juga: Memaknai Perjalanan Hidup Melalui Sosok Allan Karlsson

Rencana Besar adalah Historical Fiction yang Menarik

Kakek adalah sosok manusia yang telah hidup melewati berbagai zaman. Meski novel ini menyebut setting bernama “Kota Ini,” kejadian-kejadian yang terjadi erat dengan kondisi Indonesia pada tahun 1965 dan 1998. Ya, Rencana Besar merupakan novel historical fiction yang wajib kamu nikmati. Kilasan-kilasan peristiwa pada rentang waktu tersebut sangat erat dengan sejarah negara ini.

Lewat cerita si kakek pada masa 1965 dan 1998, Sobat Bentang sebagai pembaca akan diajak untuk banyak berempati pada para korban kerusuhan yang terjadi. Mungkin tidak semua Sobat Bentang mengalami peristiwanya. Namun melalui novel ini, kamu bisa belajar banyak hal dari kejadian tersebut. Jenis cerita historical fiction memang selalu menarik untuk diikuti ya.

Hubungan Orang Tua dan Anak yang Pelik

Seperti sudah dibahas sebelumnya, relasi antara si kakek dengan kelima anaknya agaklah jauh dari harmonis. Di mata sang kakek, anak-anaknya tak pernah peduli padanya. Mereka cuma ingin menjual rumah, padahal itu satu-satunya aset besar yang kakek miliki. Bahkan, kakek merasa anak-anaknya berulang kali merencanakan membunuh dirinya biar cepat mati.

Inilah yang makin mendorong si kakek ingin lekas-lekas mati dan menyusul istrinya. Sayangnya, keinginannya untuk mati pun sama sulitnya dengan bertahan hidup. Maka, berbagai rencana pun ia susun agar bisa mati dengan tenang. Pertanyaannya, mampukah kakek bertemu kematian seperti yang ia inginkan?

 

Gimana nih, Sobat Bentang? Perjalanan hidup si kakek berusia 76 tahun tersebut cukup menarik kan? Pasti kebanyakan kalian jadi penasaran deh, bagaimana ya nasib kakek nantinya. Biar menemukan jawabannya, pesan saja novel Rencana Besar lewat Bentang Pustaka. Nikmatilah perjalananmu bersama rencana-rencana besar si kakek menuju kematian!

Kenali Bahaya Perundungan Lewat Buku Nyaliku Kecil Seperti Tikus

Selama ini, perundungan kerap kita anggap sebagai hal “biasa” tanpa memahami bahaya tersembunyi di balik hal tersebut. Praktik dari perundungan ini juga beragam bentuknya, mulai dari kekerasan verbal hingga fisik. Ironisnya, beberapa orang justru lekat dengan perundungan sejak masih anak-anak.

Nah, salah satu novela karya Yu Hua berjudul Nyaliku Kecil Seperti Tikus dapat memberikan gambaran bagaimana perundungan berdampak pada diri seseorang. Salah satu cerita dalam buku tersebut memang mengangkat tema seputar perundungan. Bahkan, karakter dalam cerita tersebut sudah dekat dengan perundungan sejak bangku SD.

Sebagai informasi nih, Nyaliku Kecil Seperti Tikus merupakan salah satu sastra Mandarin yang seru dan menarik. Novela ini tidak terlalu tebal sehingga dapat kamu baca sekali duduk. Tiga cerita dalam novela ini juga penuh tragedi dan plot twist yang mengejutkan.

Kejeniusan Yu Hua dalam mengangkat tema perundungan tercermin dari cerita pertama. Berikut beberapa bahaya dari perundungan yang bisa kamu kenali dari bacaan Nyaliku Kecil Seperti Tikus. Simak ya! 

Karakter dalam Novela Nyaliku Kecil Seperti Tikus

Yang Gao tumbuh sebagai orang dewasa yang kerap mengalami perundungan dari orang-orang. Dia tidak pernah paham kenapa orang suka meremehkannya. Padahal, Yang Gao merasa hidupnya baik-baik saja dan tak pernah merugikan orang lain.

Meski sering menerima perlakukan buruk, Yang Gao tak pernah membalasnya. Semua cacian dan makian orang dia terima. Pada dasarnya, Yang Gao memang tak ingin cari ribut dengan siapa pun.

Efek Buruk Labeling pada Anak

Karena sifatnya yang terkesan “lembek,” Yang Gao mendapat label sebagai seorang pengecut. Bahkan, label itu sudah dia dapatkan sejak masih SD. Kala itu, guru kelasnya mengatakan kalau sosok Yang Gao itu bernyali kecil layaknya seekor tikus.

Labeling yang dia dapatkan rasanya mengakar pada diri Yang Gao. Akhirnya, semua teman sekelas Yang Gao sepakat menyebutnya pengecut. Dari situlah hidup Yang Gao sebagai korban perundungan bermula. Bahkan, anak perempuan pun ikut merundungnya secara verbal.

Korban Perundungan Kehilangan Percaya Diri

Namun, ada juga masa-masa bagi Yang Gao mempertanyakan sikap orang-orang kepadanya. Dia merasa tak mampu membalas perlakuan mereka. Tanpa Yang Gao sadari, sesungguhnya dia telah kehilangan kepercayaan diri.

Hingga dewasa pun, Yang Gao seakan nyaman-nyaman saja dengan ketidakadilan yang terjadi. Inilah salah satu bahaya dari perundungan. Korban perundungan, apalagi yang berlangsung lama, sulit menemukan kelebihan dalam dirinya. 

Perundungan Dianggap Biasa

Nyaliku Kecil Seperti Tikus menggambarkan betapa perundungan terlalu dianggap biasa oleh orang-orang. Bahkan, oleh sang korban sendiri. Pilihan Yang Gao yang memilih enggan melawan menunjukkan bahwa dia merasa baik-baik saja.

Ketika tidak ada satu orang pun yang peduli pada bahaya perundungan, maka jangan heran jika praktik kegiatan ini terus menjamur. Korban perundungan yang tak mendapatkan perlindungan lama-lama juga ikut merasa bahwa kondisi ini sudah “biasa.”

Diam-Diam Korban Perundungan Menyimpan Dendam

Namun, Yang Gao tak selamanya merasa baik-baik saja. Sebuah tragedi dalam hidupnya membuatnya memikirkan satu hal penting: pembalasan. Ya, sang korban perundungan pun sadar bahwa perlakuan orang-orang terhadapnya tidak benar.

Perundungan memang menyimpan bahaya tak terduga, terutama bagi korban. Dendam yang terpendam dapat menjadi bencana. Hal ini tentu tak akan terjadi andai ada orang yang sadar dampak perundungan pada seseorang.

Lantas, apakah Yang Gao berhasil membalaskan dendam pada orang-orang yang merundungnya? Temukan saja jawabannya dengan menuntaskan novela Nyaliku Kecil Seperti Tikus! Kamu bisa pesan langsung lewat https://linktr.ee/Bentang sekarang ya.

 

© Copyright - Bentang Pustaka