Cara Mencari Jati Diri Versi Novel Brianna dan Bottomwise

Jati diri adalah dua kata yang dalam dimaknai oleh banyak orang. Dalam setiap perjalanannya, mencari jati diri senantiasa penuh dengan cerita yang memadukan emosi baik suka, cita dan duka. Novel terbaru karya Andrea Hirata, Brianna dan Bottomwise apik mengemas perjalanan beragam tokoh dalam mencari jati diri. Walaupun dalam bidang yang sama yakni musik, setiap tokoh dalam novel yang baru rilis Juli 2022 lalu ini kaya akan kisah perjalanan yang seru dengan selipan humor ringan ala Pak Cik.

Proses pencarian jati diri yang dialami oleh John Musiciante, Arsyad dan Alma memiliki perjalanan yang unik. Tiga tokoh ini memiliki latar belakang keluarga, tempat, waktu, dan usia yang berbeda. Bagaimana cara mencari jati diri dalam bermusik bagi ketiga tokoh ini dikisahkan secara seru dan layak sebagai bahan bacaan yang penuh refleksi. Berikut beberapa cara mencari jati diri dalam novel Brianna dan Bottomwise:

Mencari Jati Diri Melalui Kenangan Bersama Orang Tersayang

John Musiciante merupakan seorang lead guitarist salah satu grup rock paling berpengaruh di dunia. Gitar Vintage Sunburst 1960, itu sangat berarti dan personal bagi dirinya. Bukan karena terdapat tanda tangan seorang legenda rock yang pernah Ia temui saat muda. Bukan juga karena telah menemani dirinya bermusik selama 30 tahun, gitar itu adalah pemberian ibunya. “…Saat memainkannya, aku merasa bercakap-cakap dengan ibuku” (hlm.3). Melalui gitar yang bagi banyak orang hanya dianggap sebagai sebuah barang inilah, John berproses mencari jati dirinya. Ia menikmati perjalanan bermusiknya dengan gitar yang Ia yakini  hanya satu dan selamanya akan dimiliki. 

Bagian dari Proses Mencari Jati Diri, Berbicara dengan Diri Sendiri

Bagi banyak orang, berbicara dengan diri sendiri merupakan perilaku yang aneh. Namun bagi Sadman alias Arsyad, berbicara dengan dirinya sendiri merupakan salah satu cara yang istimewa bagi dirinya dalam membela diri selain diam. 

Ia membela diri dari segala anggapan banyak orang yang menganggap mimpinya adalah hal mustahil. Telah banyak orang yang menganggap dirinya “Telinga Kuali”, celaan bagi seseorang yang tak memiliki bakat bermusik sedikit pun. Menjadi musisi orkes Melayu adalah inginnya. Walau Ibu Musdalifah, guru Keseniannya menganggap suaranya adalah kekacauan. Sadman teguh dengan prinsipnya.

Mencari Jati Diri Melalui Observasi

Pencarian jati diri tokoh Alma mengandalkan observasi. Hanya gitar lah yang membuatnya hidup, membuatnya makin penasaran dan membuatnya berjalan pelan ketika ia melewati rumah tetangganya yang gonjrang-gonjreng bermain gitar di teras rumah.

Dengan modal observasi, Alma yang pendiam memberanikan diri mengiringi suara nyanyian temannya di depan kelas dan membuat seluruh sekolah takjub. Alma bukanlah pemain gitar, melalui proses observasi gitar itulah, Ia merasa lebih hidup. Baginya, musik adalah jiwa. Ia akan kembali menjadi seorang pemalu dan memilih untuk mengalah atau menarik diri jika tak ada hal seputar musik yang mengusiknya.

Setiap tokoh dalam novel Brianna dan Bottomwise memiliki cara sendiri dalam mencari jati diri. Perjalanan bermusik yang dialami ketiga tokoh dalam novel terbaru karya Andrea Hirata ini merupakan serangkaian kisah yang menarik dan seru untuk dinikmati. Kalau Sobat Bentang sendiri, apakah sudah menemui cara dalam perjalanan hidup mencari jati diri?. Kisah perjalanan tiap tokoh dalam novel ini bisa menjadi sarana refleksi yang ringan untuk direnungi.

 Novel pertama yang ditulis dalam bahasa Inggris oleh Andrea Hirata ini juga tersedia dalam edisi bahasa Indonesia. Melalui kisah yang seru dengan tema yang unik, novel ini bisa menjadi rekomendasi novel sehari baca, selesai. Bagi yang sudah rindu dengan karya Andrea Hirata dan ingin menambah koleksinya dengan buku asli terbitan Bentang Pustaka, bisa langsung cek di sini, ya!

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta