Rekomendasi Buku dari Maudy Ayunda

Berikut rekomendasi buku dari Maudy Ayunda yang dapat ia tulis dan rekomendasikan untuk kamu. Penasaran apa saja? Simak di sini. Kali ini, saya ingin mengajak kamu untuk berandai-andai–bahkan semoga bisa menjadi sebuah realisasi, ketika Maudy Ayunda akan menulis buku kembali. Sebenarnya, apa harapan Mauders terhadap genre buku yang dapat dijadikan Maudy sebagai referensi?

Setelah sukses dari berbagai sektor, Maudy Ayunda merambah juga ke dalam dunia kepenulisan. Dibuktikan dengan hadirnya buku yang diterbitkan di Bentang Pustaka seperti Dear Tomorrow dan Kina’s Story. Keduanya merupakan buku yang memiliki perbedaan genre. Dear Tomorrow merupakan buku catatan untuk masa depan Maudy dan kita semua sebagi pembaca, dan Kina’s Story masuk dalam genre anak yang disuguhkan dengan dua bahasa, Inggris dan Indonesia.

Rekomendasi Buku dari Maudy Ayunda

Hai, aku Maudy Ayunda! Semisal aku ingin menulis buku lagi,

kira-kira buku bergenre apa yang bisa aku bagi ke kalian? Bisa bantu aku memikirkannya?

Turut menjadi sorotan ketika salah satu postingan di akun Instagram @deartomorrowthebook yang berisikan pertanyaan untuk netizen ketika Maudy akan menulis buku lagi, buku genre apa yang dapat direkomendasikan. Banyak dari Mauders yang menjawab dari berbagai genre. Kita akan mengupasnya di bawah ini:

Pengembangan Diri

Banyak yang menanggapi postingan di Instagram terkait dengan usulan tulisan pengembangan diri. Saya rasa, Maudy Ayunda sudah memiliki bekal untuk dapat dibagikan kembali terkait titik perjuangannya dari awal meniti karier hingga seperti sekarang ini.

Banyak dari Mauders yang mempertanyakan “resep” apa saja yang Maudy Ayunda pegang teguh hingga dapat menjadikan dirinya wanita yang tangguh dan terus mengeksplorasi diri untuk memberdayakan potensi yang ada.

Di dalam pengembangan diri pun tak terlepas dengan kepribadian apik yang sudah ditanam sejak dini. Terlihat berita yang melintas di dalam karier Maudy, banyak cibiran yang membuat dirinya tetap maju dan menghiraukan hal-hal yang tak penting seperti gigi bagian depan Maudy menyerupai gigi kelinci, terlalu kurus, dan warna kulit yang tak berbanding lurus dengan konstruksi sosial masyarakat yang sudah terbangun.

Cemoohan yang berdatangan di kanal media sosial pun dihiraukannya begitu saja. Begitu salut kita semua melihat independensi yang diterapkan Maudy Ayunda. Kita pun semakin mempertanyakan “resep-resep” tersebut yang harapannya dapat dituangkan ke dalam karya tulisan.

Anak

Pendiam, pemalu, dan introver tak dapat dilepaskan dari kepribadian Maudy Ayunda saat masih kecil. Kita pun turut penasaran atas hal-hal yang dapat mendobrak keterbatasan tersebut agar dapat melangkah jauh dan memberikan sumbangsih terbaik.

Menjadi rumus yang sempurna ketika bahasan pendiam, pemalu, dan introver dapat dikemas dalam buku anak selanjutnya. Diberikan pemahaman yang ringan dan menambah dua bahasa–layaknya buku Kina’s Story, sangat apik jika buku bergenre anak ini dapat ditulis dan diterbitkan lagi.

Anggap saja sebagai bekal kemampuan anak, jika batasan-batasan apa pun dalam dikalahkan jika ada kemauan atau ambisi dan tekad yang mendalam. Semua anak berhak atas kedaulatan dan keberhasilan dirinya mencapai titik yang diinginkannya.

Baca Juga : Lima Kiat Maudy Ayunda dalam Meraih Mimpi

Pengasuhan Orang Tua saat Maudy Kecil

Kesuksesan dan keberhasilan seseorang patut untuk diapresiasi. Terlebih jika ada dorongan dan dukungan dari faktor internalnya, yaitu keluarga. Sangat bahagia tentunya keluarga besar Maudy Ayunda melihat karier anak-anaknya cemerlang dan menjadi sorotan baik bagi publik.

Hal itu menjadikan Mauders sangat ingin mengetahui pola parenting atau pengasuhan seperti apa yang diterapkan oleh orang tua Maudy. Harapannya tidak lain yaitu dapat memiliki pengetahuan yang baik agar saat mereka berkeluarga bisa menerapkan pola pengasuhan yang miliki output berkualitas.

Pendidikan

Menjadi tak asing ketika Maudy Ayunda merealisasikan tulisannya dalam genre pendidikan. Menorehkan berbagai curhatan pribadi yang terkait dunia kampusnya. Sangat menarik semisal Maudy membahas persoalan kehidupan S-1 dan S-2 yang dijalaninya di luar negeri, mengulik berbagai perbedaan sistem pendidikan di dalam dan luar negeri, serta berbagai macam tips yang dapat dijadikan motivasi untuk Mauders.

Musik

Selain aktif dalam intrakurikuler, Mauders akan cukup antusias jika semisal benar Maudy menulis buku lagi. Out of the box pula kalau Maudy membahas soal seni musik dan filosofi di dalamnya. Terbukti beberapa lagu sudah ditulis dan diterbitkannya.

Terdapat beberapa playlist kesukaan Maudy yang tercantum dalam buku Dear Tomorrow-nya. Sangat menarik jika Maudy menuliskan alasannya menyukai lagu-lagu yang dijadikannya sebagai peneman diri saat ambisius terhadap sesuatu.

Menjadi semangat juga ketika Mauders mendengarkan lantunan lagu yang direkomendasikan oleh Maudy lewat buku Dear Tomorrow. Karena dengan lagu, ada makna tersendiri dalam menyumbangkan sebuah pesan untuk lebih bisa berjuang dan tak mudah menyerah dalam melangkah maju.

Beberapa poin di atas merupakan gambaran kecil pemikiran kita semua jika dapat direalisasikan oleh Maudy Ayunda. Tentunya, Maudy akan memiliki pandangan juga yang dapat dijadikannya pilihan. Begitu besar harapan kita semua untuk Maudy agar menuliskan kisah inspiratifnya dan dibagikan ke khalayak. Tentu saja, rekomendasi buku dari Maudy Ayunda juga akan menemani pengembangan dirimu.

Terpenting, karya apa pun yang akan menjadi output Maudy Ayunda, baiknya kita mengambil nilai-nilai yang dapat menggugah hasrat kita pula agar dapat mengembangkan kapabilitas diri dan terus maju memberikan kontribusi terbaik.

Notes to My Future Self :

If anything, what you have now is time. Breathe and relax. Now is the time to seek and figure out who we are and what we want–and that is no easy task. Until then, it is natural to change your mind–even if it is for no reason other than “because your heart says so”. (Maudy Ayunda, Dear Tomorrow).

Salam,

Anggit Pamungkas Adiputra

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta