Memahami Arti Self-love dari Kisah Gitar yang Hilang

Sobat Bentang, ketika kita sedang kehilangan suatu barang atau orang terdekat, kita cenderung menyalahkan diri sendiri bukan? Saat-saat kehilangan merupakan fase di mana kondisi mental kita diuji untuk lebih mencintai diri sendiri atau saat ini dikenal dengan istilah Self-love. Istilah self-love sering kita temui dalam bentuk self love quotes ataupun dalam perbincangan antar teman. Namun, arti self love seringkali tak dimaknai secara utuh dan disalahartikan misalnya untuk mencari kesenangan hingga boros sebagai dalih untuk melarikan diri dari masalah.

Arti Self Love dari Perjalanan Gitar yang Hilang

Sebelum memahami bagaimana cara self love, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu arti self love.  Saat sedang kehilangan barang, hewan peliharaan atau orang yang berharga kita perlu memahami arti self love secara utuh untuk menyadari kondisi mental yang sedang tidak baik-baik saja. Respon psikologis seseorang saat sedang kehilangan menurut penelitian Caregivers antara lain, senantiasa merasa takut, merasa tidak punya harapan hingga sering menyalahkan diri sendiri. John Musiciante misalnya, ia kalut tak karuan saat Gitar Kesayangannya hilang dicuri. Ia senantiasa murung, bingung bahkan rela vakum saat karir bermusiknya sedang di atas. 

 

Kisah hilangnya gitar Vintage Sunburst milik John Musiciante dalam novel Brianna dan Bottomwise, karya Andrea Hinata memberi banyak pesan perihal self love. Gitar pemberian ibu John Musiciante dalam novel Brianna dan Bottomwise ini mengajarkan kita arti self love yang sesungguhnya. Bagaimana bisa gitar yang sering dianggap rongsok itu dapat mengajarkan kita bahwa setiap diri kita layak dan berhak untuk dicintai. Berikut penjelasannya:

Self-love artinya adalah proses mencintai perjalanan hidup

Sebegitu biasanya gitar itu di mata para pencuri, para amatir yang bangga akan kejahatan yang telah mereka lakukan. Di sisi lain, begitu hampa dan karut marutnya hidup John Musiciante sejak gitar kesayangnya hilang dari sisinya. Pun juga yang dirasakan oleh Ameru, yang tak berhenti menangis pasca gitar pemberian kakaknya itu dicuri.

 

Layaknya diri, gitar Vintage Sunburst 60 memiliki nilai yang tiada tara di tangan orang yang tepat. Gitar yang sering dianggap rongsok tiada guna itu berharga bagi siapa yang memang tepat memainkannya. Tak ada  satu pun kekurangan dari gitar itu di mata orang yang sangat mencintainya. Tak kan ada kata negatif terlontar kepada gitar yang paling dicari di seluruh dunia tersebut, “Ah gitar buluk!”, “Gitar palsu!”. Gitar Vintage Sunburst 60 tak jauh makna adalah kita, yang layak dihargai dan disayangi oleh orang yang tepat. 

Mencintai diri sendiri adalah upaya tidak membandingkan diri 

Tak pernah ingin John Musiciante melepas gitar itu, atau bahkan membeli gitar lain. Ia hanya akan bermain musik dengan gitar yang sudah ia pahami segala kekurangan dan kelebihannya itu. Baginya, gitar berwarna merah gradasi hitam itu adalah identitas diri dan musikalitasnya. Pun dengan diri sendiri, identitas diri adalah kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Kualitas gitar Sunburst tak dapat dibandingkan dengan gitar lain, begitu pula diri. Mencintai diri sendiri adalah upaya memahami diri untuk tak senantiasa membandingkan diri dengan orang lain.

 

Baca Juga: 3 Quotes Self-love dari Buku Memberi Ruang

Self-love Berbeda dengan Selfish 

Bukan tanpa sebab John Musiciante sampai menyewa dua detektif perempuan, Brianna dan Bottomwise untuk mencari gitarnya. Kedua detektif itu juga menggemari segala karya John sebagai seorang musisi. Brianna bertekad dan nekat melamar menjadi detektif untuk membantu Bottomwise dalam misi mencari gitar John yang hilang. Ia juga turut gelisah, gelisah dengan keberadaan gitar dari musisi yang digemarinya.

 

Namun, gitar yang bagi banyak orang dianggap biasa saja layaknya gitar pada umumnya itu adalah bagian dari diri John juga Ameru. Gitar itu adalah upaya keduanya dalam proses mencintai diri melalui musik. Ada makna dan hadirnya orang dekat dibalik gitar itu. Bagi Ameru, dibalik kerennya gitar seharga 520 dolar itu, ada sosok kakaknya yang bekerja jauh nun beda benua. Bagi John, dibalik gitar yang telah berpuluh tahun menemani karir bermusiknya itu, ada sosok Ibu yang telah bekerja keras untuknya. 

Self love adalah upaya menghargai segala emosi, kondisi diri dan orang terdekat. Self love berbeda dengan selfish, selfish adalah kondisi  diri dikendalikan oleh emosi negatif bahkan bisa mencelakakan diri dan orang sekitarnya.

 

Fase kehilangan adalah fase yang tak mudah untuk dilalui. Saat fase inilah Sobat Bentang perlu lagi dan lagi memahami secara utuh arti self love yang sesungguhnya. Agar tak merasa sendiri, Sobat Bentang bisa membersamai John Musiciante dalam Novel Brianna dan Bottomwise dalam upayanya mencari gitar kesayangannya yang hilang. John bahkan berani memberi uang 90 milliar bagi siapapun yang menemukan dan mengembalikan gitar itu padanya. Bagaimana kah nasib gitar yang sudah berkali-kali pindah tangan dan berlayar antar benua tersebut? Sila ikut perjalanan kisahnya dalam novel Brianna dan Bottomwise, info detail novel Brianna dan Bottomwise bisa diakses di Shopee Bentang Official Shop.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta