Kecakapan Komunikasi Sebagai Potensi Anak

Siapa yang menyangka kalau ternyata kecakapan komunikasi juga merupakan sebuah potensi bagi seseorang? Bagi beberapa orang, kecakapan komunikasi adalah sebuah anugerah atau kemampuan semata. Tetapi, kecakapan komunikasi dapat dilatih sejak dini. Komunikasi terbagi menjadi dua, yakni komunikasi verbal dan non-verbal. Dalam buku Montessori: Seni Menggali Potensi Anak Sejak Dini, dijelaskan mengenai komunikasi verbal melalui kemampuan baca dan tulis.

Untuk memahami pendidikan Montessori seperti apa, perlu diingat bahwa pendekatan Montessori selalu tidak langsung. Dalam pendidikan Montessori, tidak pernah ada pendekatan langsung seperti dalam pendidikan konvensional. Pada buku ini, Montessori menjelaskan bahwa kemampuan baca dan tulis sebagai komunikasi verbal anak bisa dilakukan melalui pendekatan tidak langsung.

 

Pendekatan Tidak Langsung

Pendekatan tidak langsung yang dianjurkan Montessori untuk membantu anak mempelajari komunikasi tertulis dimulai sejak anak lahir. Mengapa sejak mereka lahir? Karena komunikasi tertulis adalah bahasa visual dan merupakan kelanjutan dari bahasa oral anak. Sehingga, penting bagi lingkungannya untuk dipenuhi dengan bunyi-bunyi dari manusia sejak dini. Meskipun anak masih baru lahir, mereka tidak boleh dijauhkan dari kehidupan sosial, tetapi justru disertakan dalam seluruh kegiatan keluarga. Hal ini ditujukan agar anak bisa mendengar hal-hal di sekitarnya dan mengetahui banyak nama-nama benda di sekitarnya.

Anak mampu belajar hal-hal yang tidak bisa ia dapatkan di sekolah melalui interaksi sosial dan juga kita sebagai orang dewasa yang membantu mereka berkenalan dengan dunia sejak dini. Setelahnya, kita sebagai orang dewasa maupun guru bisa membantu kemampuan komunikasi tertulis mereka dengan lebih lanjut. Namun, pendekatan yang digunakan bukan mencekoki anak dengan teknik membaca. Menurut Montessori, hal yang bisa dilakukan adalah memerdekakan anak sehingga bebas mengekspresikan diri dan berkomunikasi.

Selain kecakapan anak dalam membaca, ada pula kecakapan anak dalam menulis. Untuk bisa menulis, seorang anak tentu harus bisa menggunakan alat tulis, bisa bergerak di dalam batasan yang tersedia untuk menulis, serta mengetahui bentuk gerakan atau tulisan yang ingin ia buat. Tidak hanya harus menguasai proses mekanis tersebut, anak juga harus mengetahui kata-kata nonfonetik atau kata yang pelafalannya tidak sama dengan penulisan. Ia harus memiliki perbendaharaan kata yang kaya dan memahami konsep bahwa benda memiliki nama dan setiap kata memiliki definisi tertentu.

 

Kemampuan komunikasi ini juga harus disertai dengan kesadaran anak bahwa bahasa merupakan kemampuan unik manusia yang membedakan mereka dengan binatang. Dengan bahasa, memungkinkan anak melampaui batas-batas waktu, emosi pribadi dan sejarah, serta meninggalkan warisan kepada generasi selanjutnya. Bahasa juga membantu anak berkomunikasi dan membuat berbagai macam perjanjian di antara masyarakat.

Melalui buku Montessori: Seni Menggali Potensi Anak Sejak Dini karya Paula Polk Lillard, kita bisa membantu anak menggali potensi ala Montessori yang bisa diterapkan di rumah dan di sekolah. Dapatkan buku ini melalui linktr.ee/Bentang sekarang juga.

3 replies

Trackbacks & Pingbacks

  1. […] (Baca juga: Kecakapan Komunikasi Sebagai Potensi Anak) […]

  2. […] Baca juga: Kecakapan Komunikasi Sebagai Potensi Anak […]

  3. […] Baca juga: Kecakapan Komunikasi Sebagai Potensi Anak […]

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta