Citrawati, Sosok Kartini dari Negeri Magada

Sosok Dewi Citrawati dalam buku Serat Tripama: Gugur Cinta di Maespati

Sosok Dewi Citrawati dalam buku Serat Tripama: Gugur Cinta di Maespati

 

Jika Raden Ajeng Kartini diberi gelar kehormatan atas perjuangannya memuliakan perempuan, maka Indonesia juga patut berbangga karena memiliki tokoh pewayangan bernama Dewi Citrawati. Dalam cerita pewayangan tanah air, aneh rasanya jika tak membincang sosok yang dikenal akan kecantikan luar dan dalamnya ini. Citrawati adalah putri sulung dari Prabu Citradarma yang berpermaisurikan Dewi Citraresmi. Keluarga ini hidup bahagia hingga Citrawati tumbuh dewasa dan dicintai banyak wayang lainnya. Mengapa? Ini lima alasan Dewi Citrawati memang patut dicintai layaknya R.A Kartini:

  1. Cantik luar dalam

Tak hanya parasnya yang cantik, Dewi Citrawati pun memiliki kelembutan hati yang luar biasa. Ia mudah bergaul dengan siapa saja, bahkan dengan tokoh pewayangan lain yang notabene tidak berasal dari kalangan kerajaan. Terbukti, Citrawati sangat dekat dengan dua abdi pribadinya, bernama Limbuk dan Cangik.

2. Penyabar

Selain lembut, Dewi Citrawati digambarkan sebagai sosok perempuan yang sabar. Ia bukan sosok yang emosinya meledak-ledak, dan senantiasa berkepala dingin dalam menghadai kehidupan.

3. Setia

Bersuamikan Prabu Arjuna Sasrabahu, Dewi Citrawati bisa dibilang sebagai perempuan yang setia pada pasangannya. Pasalnya, meskipun ia sebenarnya mengalami dilema cinta pada patih suaminya, Sumantri, namun Citrawati tak pernah meninggalkan Arjuna Sasrabahu. Bahkan Citrawati rela mengorbankan perasaannya demi kesetiaan dan kebahagiaan suaminya.

4. Penuh perjuangan

Citrawati memang mengalami dilema cinta, karena sosok Sumantri yang sebenarnya telah lebih dulu merebut hatinya. Tak ingin meninggalkan sang suami, Arjuna Sasrabahu, pun Citrawati tak tinggal diam demi bisa bertemu dengan Sumantri. Berbagai cara Citrawati perjuangkan, agar ia juga tak melukai perasaan siapa saja. Termasuk meminta Taman Sriwedari dipindahkan ke Maespati, hingga sengaja untuk mengusik Rahwana. Semua itu ia lakukan demi cinta.

5. Perempuan idaman

Atas kecantikan paras dan hatinya, pantaslah Citrawati menjadi idaman seribu pria. Dikisahkan, sejak Citrawati remaja, ia sudah diperebutkan beribu pria yang datang ke Magada untuk melamarnya. Sampai pada suatu waktu Prabu Darmawisesa hampir memenangkan perebutan, Sumantri, utusan Arjuna Sasrabahu datang. Sumantri berhasil merebut mengalahkan Darmawisesa dan memboyong Citrawati ke Maespati, kerajaan rajanya, Arjuna Sasrabahu. Namun, di tengah perjalanan, keduanya justru jatuh cinta. Tak ada pilihan lain, perang pun sudah Sumantri lakukan dengan rajanya sendiri, demi Citrawati. Namun sang pujaan hati tetap jatuh ke pelukan Sang Arjuna Sasrabahu.

Itulah lima alasan mengapa Citrawati patut untuk dicintai. Tak hanya itu, sosok Citrawati juga bisa dijadikan teladan para perempuan Indonesia. Cerita inspiratif Citrawati, Sumantri, dan Arjuna Sasrabahu ini telah dituangkan Sujiwo Tejo dalam novel-grafis-bermusik, Serat Tripama: Gugur Cinta di Maespati.

Selamat Hari Kartini! 

Sosok Dewi Citrawati dalam buku Serat Tripama: Gugur Cinta di Maespati

Sosok Dewi Citrawati dalam buku Serat Tripama: Gugur Cinta di Maespati

 

Jika Raden Ajeng Kartini diberi gelar kehormatan atas perjuangannya memuliakan perempuan, maka Indonesia juga patut berbangga karena memiliki tokoh pewayangan bernama Dewi Citrawati. Dalam cerita pewayangan tanah air, aneh rasanya jika tak membincang sosok yang dikenal akan kecantikan luar dan dalamnya ini. Citrawati adalah putri sulung dari Prabu Citradarma yang berpermaisurikan Dewi Citraresmi. Keluarga ini hidup bahagia hingga Citrawati tumbuh dewasa dan dicintai banyak wayang lainnya. Mengapa? Ini lima alasan Dewi Citrawati memang patut dicintai layaknya R.A Kartini:

  1. Cantik luar dalam

Tak hanya parasnya yang cantik, Dewi Citrawati pun memiliki kelembutan hati yang luar biasa. Ia mudah bergaul dengan siapa saja, bahkan dengan tokoh pewayangan lain yang notabene tidak berasal dari kalangan kerajaan. Terbukti, Citrawati sangat dekat dengan dua abdi pribadinya, bernama Limbuk dan Cangik.

2. Penyabar

Selain lembut, Dewi Citrawati digambarkan sebagai sosok perempuan yang sabar. Ia bukan sosok yang emosinya meledak-ledak, dan senantiasa berkepala dingin dalam menghadai kehidupan.

3. Setia

Bersuamikan Prabu Arjuna Sasrabahu, Dewi Citrawati bisa dibilang sebagai perempuan yang setia pada pasangannya. Pasalnya, meskipun ia sebenarnya mengalami dilema cinta pada patih suaminya, Sumantri, namun Citrawati tak pernah meninggalkan Arjuna Sasrabahu. Bahkan Citrawati rela mengorbankan perasaannya demi kesetiaan dan kebahagiaan suaminya.

4. Penuh perjuangan

Citrawati memang mengalami dilema cinta, karena sosok Sumantri yang sebenarnya telah lebih dulu merebut hatinya. Tak ingin meninggalkan sang suami, Arjuna Sasrabahu, pun Citrawati tak tinggal diam demi bisa bertemu dengan Sumantri. Berbagai cara Citrawati perjuangkan, agar ia juga tak melukai perasaan siapa saja. Termasuk meminta Taman Sriwedari dipindahkan ke Maespati, hingga sengaja untuk mengusik Rahwana. Semua itu ia lakukan demi cinta.

5. Perempuan idaman

Atas kecantikan paras dan hatinya, pantaslah Citrawati menjadi idaman seribu pria. Dikisahkan, sejak Citrawati remaja, ia sudah diperebutkan beribu pria yang datang ke Magada untuk melamarnya. Sampai pada suatu waktu Prabu Darmawisesa hampir memenangkan perebutan, Sumantri, utusan Arjuna Sasrabahu datang. Sumantri berhasil merebut mengalahkan Darmawisesa dan memboyong Citrawati ke Maespati, kerajaan rajanya, Arjuna Sasrabahu. Namun, di tengah perjalanan, keduanya justru jatuh cinta. Tak ada pilihan lain, perang pun sudah Sumantri lakukan dengan rajanya sendiri, demi Citrawati. Namun sang pujaan hati tetap jatuh ke pelukan Sang Arjuna Sasrabahu.

Itulah lima alasan mengapa Citrawati patut untuk dicintai. Tak hanya itu, sosok Citrawati juga bisa dijadikan teladan para perempuan Indonesia. Cerita inspiratif Citrawati, Sumantri, dan Arjuna Sasrabahu ini telah dituangkan Sujiwo Tejo dalam novel-grafis-bermusik, Serat Tripama: Gugur Cinta di Maespati.

Selamat Hari Kartini!bentang

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta