Proses Kreatif Dee Lestari: Dari Penulisan Rapijali hingga Masa Promosi

Penulisan novel Rapijali tidak dapat dilepaskan dari proses kreatif si penulisnya. Selama proses penulisan novel, tidak jarang si penulis harus merenung, mengingat kembali pengalaman-pengalaman, dan menghayati suatu kejadian demi memperoleh ide yang apik. Begitu pula yang dialami oleh Dee Lestari selama menulis serial Rapijali.

Proses Kreatif Rapijali

proses kreatif rapijali

Sebenarnya, penulisan Rapijali telah dimulai oleh Dee Lestari sejak dua puluh tujuh tahun yang lalu. Akan tetapi, penulisan ini terhenti cukup lama sebelum sempat diselesaikan. Awalnya, judul naskah ini bukan Rapijali, melainkan Planet Ping. Memasuki tahun 2020, Dee Lestari pun melanjutkan penulisan naskah yang sempat terhenti lama ini. Ada pembelokan arah saat menulis ulang naskah ini. Selain perubahan judul dari Planet Ping menjadi Rapijali, kisah percintaan yang dialami oleh Ping dalam cerita Rapijali pun berbeda dari rencana awal yang disusun oleh Dee Lestari saat menulis Planet Ping.

Ada banyak pengalaman pribadi Dee Lestari yang ikut serta tercurah dalam novel Rapijali. Salah satunya adalah pengalamannya dalam bermusik. Novel Rapijali memang berkisah tentang sekumpulan anak remaja yang hobi bermusik dan tergabung dalam suatu band. Oleh karena itu, pemahaman dan pengalaman Dee Lestari sebagai musisi banyak diimplementasikan dalam penulisan cerita ini. Latar cerita Jawa Barat sebagai daerah asal Ping juga merupakan buah dari pengalamannya. Dulu, Dee Lestari sering terlibat dalam kegiatan musik di Jawa Barat sehingga ia hafal betul bagaimana guyonan-guyonan khas musisi Jawa Barat.

Selain kisah tentang musik, Rapijali juga memuat konflik dan drama yang beragam dari tokoh-tokohnya. Konflik yang sangat kompleks itu terkadang terasa seperti sebuah teka-teki. Beberapa konflik tidak langsung dibuka secara gamblang, melainkan berupa clue di awal cerita. Dari clue-clue yang tersirat itulah kemudian Dee Lestari menggabungkannya menjadi jalinan cerita yang utuh. Menurut Dee Lestari, menggabungkan cerita yang utuh adalah sebuah kepuasaan yang bisa ditawarkannya kepada pembaca.

(Baca juga: Sinopsis Rapijali 2: Menjadi)

Promosi Serial Rapijali

Sebagaimana buku yang sudah selesai ditulis, proses berikutnya adalah promosi. Promosi novel Rapijali sudah dimulai sejak awal tahun 2021. Akan tetapi, ada yang berbeda dari promosi Rapijali kali ini dibandingkan dengan buku-buku karya Dee Lestari sebelumnya. Dee Lestari menjalankan promosi ini bersamaan dengan prosesnya dalam menulis serial pamungkas Rapijali atau novel Rapijali 3. Dee Lestari mengaku bahwa hal ini belum pernah lakukan sebelumnya.

Menurut Dee Lestari, bagian yang paling menantang dari keseluruhan proses penulisan serial Rapijali secara teknis adalah proses rilisnya. Ini adalah kali pertama ia menulis, berpromo, dan memeriksa penyuntingan secara bersamaan dalam sekali waktu. Baginya, masing-masing proses dalam menghasilkan karya memerlukan mentalitas yang berbeda. Tentu merupakan sebuah tantangan besar ketika harus menggabungkan proses-proses tersebut dalam sekali waktu.

Promosi buku adalah proses yang panjang. Ada banyak hal perlu dilakukan selama proses ini. Oleh karena itu, tidak jarang seorang penulis perlu banyak berinteraksi dengan calon pembacanya baik secara langsung maupun melalui media sosial. Begitu pula Dee Lestari. Di sela-sela kesibukannya menulis Rapijali 3, ia menyempatkan diri untuk menyapa calon pembacanya dalam rangka promosi buku.

Serial Rapijali dari Rapijali 1 hingga Rapijali 3 direncanakan terbit seluruhnya pada tahun ini. Penasaran? Simak terus kelanjutannya, ya! Kamu juga bisa dapatkan Rapijali 2: Menjadi di sini.

 

-Putri Maulita

1 reply

Trackbacks & Pingbacks

  1. […] Baca juga: Proses Kreatif Dee Lestari: Dari Penulisan Rapijali hingga Masa Promosi […]

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta