manfaat minimalist parenting

Manfaat Minimalist Parenting: Satu Tahap Menuju Keluarga Bahagia

Pernah berpikir bahwa manfaat minimalist parenting terlalu utopik? Kita sering berpikir bahwa tidak mungkin mengurangi barang yang ada di rumah, mainan anak, hingga daftar bacaan parenting karena semua penting. Padahal, pikiran bahwa kita membutuhkan banyak barang hanyalah konstruksi masyarakat yang belum tentu tepat bagi semua orang.

Sebagai orang tua, kita perlu memikirkan banyak hal—cara merawat anak dengan baik, mainan anak yang perlu dibeli, kebutuhan rumah tangga, hingga pekerjaan lain. Ujung-ujungnya, kita kewalahan dan menjadi lebih mudah stres. Sayangnya, kondisi tersebut tidak hanya memengaruhi diri sendiri, tapi juga keluarga, termasuk anak. Oleh karena itu, kita butuh pola asuh yang minimalis.

Minimalist parenting adalah pola asuh modern dengan mengusung prinsip minimalis. Pola asuh minimalis dicetuskan oleh Christine Koh dan Asha Donferst yang juga merupakan penulis buku Minimalist Parenting. Berikut manfaat minimalist parenting yang akan meringankan tugas kita sebagai orang tua.

  1. Manfaat minimalist parenting terhadap mudahnya mengambil keputusan

Ketika standar kebahagiaan kita ditentukan oleh diri sendiri, bukan masyarakat, kita akan lebih mengenal diri sendiri maupun keluarga. Kita tahu apa kebutuhan anak, barang apa yang sebenarnya tidak diperlukan, dan bagaimana menghabiskan waktu bersama keluarga. Dengan begitu, kita dapat menentukan prioritas mulai dari yang mendesak hingga bisa ditunda. Keputusan pun lebih mudah dibuat tanpa pusing memikirkan pendapat orang lain.

  1. Tidak mudah stres

Bukan berarti kita akan 100% bebas dari stres. Sebagai manusia, kita mungkin tetap bisa menghadapi stres. Namun, dengan minimalist parenting, kemungkinan untuk mengalami stres karena tugas yang diemban orang tua akan berkurang.

Standar kebahagiaan yang ditentukan diri sendiri mencegah kita untuk melihat keberhasilan sebagai orang tua berdasarkan standar orang lain. Artinya, kita bisa berhenti membandingkan diri kita dengan orang tua lain, dan membandingkan anak kita dengan anak lainnya. Kita bisa fokus pada apa yang benar-benar membuat kita bahagia dan mengurangi beban pikir yang tidak perlu.

Baca juga: Minimalist Parenting: Pola Asuh Modern Bebas Stress

  1. Manfaat minimalist parenting terhadap perkembangan anak

Tanpa minimalist parenting, kita mungkin akan terlalu mengontrol hidup anak karena dipenuhi rasa khawatir akan perkembangannya. Alih-alih membantu anak berkembang, terlalu mengontrol hidup anak hanya akan menghambat perkembangannya. Pada dasarnya, anak membutuhkan kebebasan supaya dapat berkembang optimal.

Dengan minimalist parenting, kita dapat memberi anak waktu dan ruang untuk bereksplorasi. Kebebasan bereksplorasi inilah yang membantu anak menguasai berbagai kemampuan dan mengenal dirinya lebih dalam. Manfaatnya, anak dapat mengembangkan potensinya secara maksimal, ditambah kita berhenti membandingkan anak dengan orang lain.

  1. Memiliki quality time

Minimalist parenting mengajarkan bahwa hidup kita tidak harus diisi dengan kegiatan sehari penuh. Kita layak mendapatkan waktu istirahat maupun refreshing bersama keluarga. Walaupun sebelum mengenal minimalist parenting kita sudah menyadarinya, tanpa minimalist parenting, mencari jadwal quality time akan terasa sulit.

Ketika kita menggunakan gaya parenting minimalis, beban pikiran dan kegiatan yang sebenarnya tidak perlu akan berkurang. Mengatur waktu dan mendapatkan jadwal luang pun akan lebih mudah. Hidup kita akan diisi dengan kegiatan yang benar-benar membuat keluarga bahagia.

Manfaat minimalist parenting di atas akan terasa jika kita serius mempraktikkan minimalist parenting. Untuk orang yang belum terbiasa, hal ini terasa sulit. Namun, ada banyak tips menerapkan minimalist parenting dari buku Minimalist Parenting yang diterjemahkan oleh Bentang Pustaka.

1 reply

Trackbacks & Pingbacks

  1. […] Baca juga: Manfaat Minimalist Parenting: Satu Tahap Menuju Keluarga Bahagia […]

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta