Maudy Ayunda Beri Tips Lolos Beasiswa Luar Negeri

Mendapatkan pengumuman lewat surel perihal kelolosan beasiswa sangatlah bahagia, tetapi bagaimana cara mendapatkan beasiswa luar negeri, ya? Maudy akan berbagi tips agar kamu tembus beasiswa di luar negeri!

Kuliah di kampus bergengsi yang ada di luar negeri, bukan hanya untuk gaya-gayaan, biaya ditanggung oleh pihak yang berwenang, siapa pula yang tak menginginkannya? Terlebih para pengejar akademisi sangat mendambakan hal tersebut bisa menjadi miliknya. Kamu salah satunya?

Akan tetapi, tak serta-merta beasiswa yang terjabarkan di linimasamu juga bisa kamu ambil begitu saja, tentunya ada sederet syarat dan ketentuan agar kamu bisa mendapatnya tiket tersebut. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang sangat matang agar bisa menembus beasiswa tersebut.

Kali ini, saya membeberkan tips dari Kak Maudy Ayunda agar kita semua yang menginginkan beasiswa di luar negeri ada pandangan yang memudahkan langkah kita. Berikut beberapa poin penting dari Kak Maudy yang bisa kamu telaah dalam meraih beasiswa impian!

Persiapan yang Matang

Enam bulan hingga satu tahun merupakan waktu terbaik untuk mempersiapkan berbagai persiapan yang matang. Isi dari poin ini yang terpenting yaitu, ketika kamu benar-benar menginginkan ada lampu hijau dalam kelolosan beasiswa, berarti pacuan kegigihanmu juga harus ditambah.

Poin ini bisa juga kamu gunakan untuk mencari tahu lebih dalam daftar kampus mana saja yang ingin kamu jajaki. Mulai dari mencari kenalan yang sefrekuensi, teman belajar yang bisa ambisius, mengulik profil kampus dengan berbagai jalur tes yang disediakan, dan daftar beasiswa apa saja yang sedang dicanangkan. Mulai dari hal tersebut, kamu bisa memulai mengupas satu per satu materi soal-soal.

Pada tahap persiapan pikiran, kamu seharusnya sudah benar-benar matang dan tak ada keraguan lagi untuk melangkah agar mendapatkan beasiswa tersebut. Layaknya pepatah pada umumnya, pikiranmu memberikan sugesti terhadap dirimu. Jika dirimu yakin akan segala tindakan dan keputusan yang kamu ambil, hasilnya pun diharapkan dapat maksimal pula. Begitu pun sebaliknya.

Perhatikan Tema dan Topik

Dalam persyaratan kelolosan beasiswa, pastinya akan diberikan assignment test salah satunya berupa esai. Esai yang dibuat harus nyata dan kreatif sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Menulis sebuah esai sama dengan menulis pada umumnya, tetapi akan ada perbedaan dari isi dan kerangka yang dibuatnya.

Esai untuk persyaratan beasiswa harus benar-benar terstruktur dan tersistem. Cara kita menggambarkan diri kita ke dalam sebuah tulisan. Kalian juga bisa mencari berbagai referensi untuk menambah pengetahuan membuat esai. Lalu, bisa juga diberikan referensi sebagai sumber tambahan. Esai yang ditulis harus nyata dan tak bersifat fiksi. Di dalam esai, nantinya akan ada penggambaran angan beberapa tahun ke depan kalian ingin menjadi seperti apa dan sebagainya.

Esai berfungsi sebagai salah satu penilaian kelolosan karena esai dapat digunakan tolok ukur bagaimana kita menyikapi suatu permasalahan, bagaimana pola pikir kita saat ini dan masa mendatang, dan lain-lain. Maka dari itu, menulis esai bukan perkara cepat atau lambat, melainkan harus benar-benar disusun berdasarkan penelitian pula.

Baca Juga : Ngobrolin Sukses Bareng Maudy? Beberapa Nasihat Untukmu

Jangan Hanya Fokus pada LoA (Letter of  Accaptance) Kampus

Masih banyak hal yang perlu diperhatikan, jangan hanya berkutat pada LoA. Banyak pelamar beasiswa fokus mendapatkan LoA dari kampus mereka. Padahal, LoA (Letter of Acceptance) itu baru 10% dari proses yang akan dihadapi, sisanya mencari beasiswa yang susah.

“Jangan kebalik urutannya, pertama beasiswanya dulu apa, baru cari tahu beasiswa tersebut akan biayain kita kalau kita daftar di kampus mana. Jadi, jangan fokus ke negara atau kampusnya. Harus tahu beasiswanya apa,” ucap Maudy Ayunda.

Jangan Hanya Fokus pada Satu Kampus

Perbanyak referensi daftar kampus yang akan dituju. Taruh harapan pada beberapa pilihan. Sediakan rapid recovery. Jika dirimu kurang yakin akan kampus utama, sediakan pula beberapa jalur beasiswa dari kampus yang lain. Hitung-hitung, kamu bisa memperluas pengetahuan sistem dan persyaratan beasiswa dari kampus-kampus ternama seperti apa dan bagaimana.

Tak Kenal Lelah Mempelajari TOEFL & IELTS

Sebenarnya, untuk poin ini bisa kalian gunakan latihan jauh-jauh sebelum masa pendaftaran beasiswa berlangsung. Bahasa Inggris memang bukan bahasa utama kita, tetapi kita harus bisa menjadikan bahasa Inggris sebagai alat penghubung kita dengan yang lain. Toh, nantinya kita juga akan tinggal dengan orang-orang dari luar negeri pula jika sudah lolos beasiswa.

Bahasa Inggris pula banyak ragamnya. Banyak yang masih perlu kita kuasai. Banyak grammar dan vocabulary yang perlu kita perkaya. Berlatih menggunakan soal-soal yang bisa diakses secara gratis maupun berbayar di berbagai platform sudah banyak yang tersedia.

Minta Doa Restu dari Kedua Orang Tua

Terakhir, tetapi mujarab. Doa terbaik dari orang-orang tersayang akan menambah peluang berhasilmu, terlebih doa yang tulus dari kedua orang tua. Orang tua bisa juga Maudears jadikan sebagai tempat berkeluh kesah dan meminta berbagai pertimbangan yang berkaitan dengan karier, terutama pendidikan.

Kalian bisa menemukan pengembangan diri lainnya ala Maudy Ayunda lewat buku Dear Tomorrow yang tersedia di mizanstore.com.

Selamat berproses dengan beasiswa luar negeri impianmu!

Salam,

Anggit Pamungkas Adiputra

1 reply

Trackbacks & Pingbacks

  1. […] Pertama kali dipublikasikan di Bentangpustaka.com […]

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta