Perempuan Perkasa dalam Novel Andrea Hirata
Bagi pembaca novel Andrea Hirata, siapa yang tidak kenal Bu Muslimah? Guru muda sederhana yang mendedikasikan hidupnya untuk mengajar anak-anak di sebuah SD yang nyaris roboh. Karakternya begitu kuat hingga membuat siapa pun selalu teringat akan sosoknya bahkan belasan tahun sejak pertama kemunculannya lewat novel Laskar Pelangi pada 2015. Di balik kelembutannya, tersimpan tekad yang kuat memperjuangkan nasib anak-anak didiknya yang kala itu terancam berhenti sekolah.
Bu Muslimah bukan satu-satunya perempuan perkasa dalam novel-novel Andrea Hirata. Dalam semua novelnya, Pak Cik hampir selalu menyelipkan tokoh-tokoh perempuan nan perkasa, entah sebagai tokoh utama maupun pendukung. Siapa saja mereka? Yuk, kita kulik sebagian di bawah ini.
Nong Maryamah
Langkah tokoh penambang wanita ini tidak lantas surut hanya karena harus berhenti sekolah. Dalam novel Buku Besar Peminum Kopi, dikisahkan Nong Maryamah mengemban tanggung jawab besar selepas kematian ayahnya. Setiap hari dia rela berpanas-panas menggali tanah mencari timah demi bisa menghidupi keluarganya, terutama memastikan ketiga adiknya bisa menyelesaikan sekolahnya. Dia tidak peduli kulitnya makin legam atau tangannya makin kasar. Dan, tidak sekali pun dia mengeluhkan teriknya matahari yang memanggangnya saat bekerja. Pengorbanan Nong Maryamah untuk keluarganya akan selamanya menjadi kisah yang tidak pernah dilupakan siapa pun.
Aini
Dalam Orang-Orang Biasa dan Guru Aini, tokoh Aini muncul sebagai anak yang berbakti kepada orang tuanya. Semangatnya yang tinggi terlihat saat dia ingin menjadi dokter demi mengobati penyakit yang diderita ayahnya tercinta. Namun, masalahnya, kemampuan Aini bermatematika sangatlah memprihatinkan. Nilai-nilainya ibarat bilangan biner komputer, hanya berkutat antara 0 dan 1. Belum lagi Aini selalu diserang sakit perut saat hendak belajar matematika karena stres. Namun, cinta kepada ayahnya sangat besar, hingga mampu memberinya kekuatan dalam menempuh upayanya belajar matematika bersama Bu Desi. Tepat seperti kalimat yang dikutip berikut ini: “Mereka yang mau belajar tidak dapat diusir.”
Bu Desi
Sama seperti Aini, Bu Desi juga muncul dalam novel Orang-Orang Biasa dan Guru Aini. Guru muda ini teguh mengejar idealismenya menjadi guru matematika yang baik bagi anak-anak di daerah pelosok. Padahal, jika mau, dia bisa saja memilih menjadi model berkat penampilannya yang tinggi dan rupawan. Kehidupan keluarganya juga terbilang berada. Namun, dia justru memilih meninggalkan semua itu, menuju Ketumbi, sebuah desa pelosok yang membutuhkan perjalanan darat dan laut selama berhari-hari. Jauh dari orang tua dan keluarga yang menawarkan kenyamanan, satu per satu ujian hidup dia temui. Patah hati dalam mengajar anak genius pernah pula dia alami. Mengajar murid keras kepala yang tidak kunjung paham juga menjadi kesehariannya. Namun, Bu Desi tidak menyerah. Idealisme yang membara dalam dadanya menjadi bahan bakar pengabdiannya.
Tokoh-tokoh perempuan perkasa dalam novel Andrea Hirata ini bertahan di jalanan terjal dan curam menggapai cita-citanya demi membahagiakan orang lain. Mereka meletakkan kepentingannya di bawah kepentingan orang-orang yang mereka sayangi, untuk ayah, adik, orang tua, atau bahkan orang-orang yang tidak pernah mereka temui. Keperkasaan mereka bukan karena mereka berhasil mengalahkan siapa. Mereka menjadi perkasa karena berani mengalahkan keinginan diri untuk berhenti di tengah jalan menuju cita-cita. Sesuatu yang terdengar familier, kan? Di sekeliling kita pastilah ada perempuan-perempuan semacam ini. Tertarik untuk berbagi cerita? Silakan share di kolom komentar.
Lengkapi koleksi novel Andrea Hirata di toko-toko kesayangan Anda. Koleksi novel Andrea Hirata juga bisa ditemukan di Mizan Store dan Mizan Book Corner dengan diskon menarik!
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!