buku minimalist parenting

Buku Minimalist Parenting Kini Terbit dalam Bahasa Indonesia

Pernah mendengar tentang minimalist parenting? Benar. Itu adalah sebuah buku parenting yang membahas pola asuh minimalis. Versi asli buku Minimalist Parenting ditulis dalam bahasa Inggris. Kini, buku Minimalist Parenting sudah terbit dalam bahasa Indonesia.

Minimalist Parenting ditulis oleh Christine Koh dan Asha Dornfest. Keduanya adalah pencetus sekaligus pengelola blog minimalistparenting.com. Minimalist parenting adalah pola asuh yang mengaplikasikan gaya hidup minimalis. Artinya, minimalist parenting berprinsip untuk mengasuh anak secara maksimal dengan memangkas kelimpahan yang memberatkan orang tua. Kelimpahan yang dimaksud adalah sumber daya yang selama ini terlalu banyak kita miliki seperti mainan anak, tips-tips parenting, hingga peralatan dapur. Sumber daya yang terlalu berlimpah tersebut dapat menjadi boomerang bagi kita. Bukannya membantu, kelimpahan tersebut hanya akan membuat kita pusing dan ribet. Bayangkan, jika anak memiliki terlalu banyak mainan, kita akan sibuk membereskan mainan tersebut. Padahal, kita dapat melakukan hal lain yang lebih penting.

Isi Buku Minimalist Parenting

Dalam menjelaskan minimalist parenting, penulis tidak hanya memberikan pengertian semata. Christine Koh dan Asha Dornfest juga memberikan gambaran kehidupan sehari-hari orang tua yang penuh dengan kewalahan dan bagaimana minimalist parenting dapat menyelesaikan masalah tersebut. Penjelasan tersebut memudahkan kita untuk mengerti aplikasi minimalist parenting dengan lebih mudah. Selain itu, penulis juga memberikan tips menerapkan minimalist parenting, seperti cara mengatur waktu, keuangan, ruangan, pendidikan anak, hingga cara berhenti memedulikan komentar orang lain tentang hidup dan pola asuh kita.

Penerjemah yang Menerjemahkan Buku Marie Kondo

Reni Indardini, penerjemah buku Minimalist Parenting, adalah penerjemah yang memiliki jam terbang tinggi. Reni merupakan penerjemah buku-buku fantasi karya Rick Riordan dan penulis lain. Selain itu, Reni juga menerjemahkan buku romance hingga buku nonfiksi. Salah satu buku nonfiksi yang sudah Reni terjemahkan adalah buku Seni Beres-Beres dan Metode Merapikan Ala Jepang karya Marie Kondo.

Buku karya Marie Kondo tersebut adalah buku panduan gaya hidup minimalis. Artinya, buku Seni Beres-Beres dan Metode Merapikan Ala Jepang dan Minimalist Parenting mengusung tema besar yang sama: gaya hidup minimalis. Jadi, Reni memang sudah mengerti betul mengenai seluk beluk gaya hidup minimalis. Tidak mengherankan jika Reni diberi kepercayaan untuk menerjemahkan buku Minimalist parenting.

Baca juga: Manfaat Minimalist Parenting: Satu Tahap Menjuju Keluarga Bahagia

Apa Kata Editor tentang Minimalist Parenting?

Noni Rosliyani, editor Minimalist Parenting, percaya bahwa Minimalist Parenting penting untuk dipelajari. Dengan membaca Minimalist Parenting, kita akan mendapat life hacks untuk meminimaliskan pola asuh. Dengan begitu, kita bisa memiliki kontrol terhadap metode parenting keluarga kita dan memiliki kepercayaan diri terhadap pola asuh tersebut tanpa memasukkan standar parenting orang lain.

Pemesanan Buku Minimalist Parenting

Buku yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka ini sudah dapat dipesan melalui pre-order sejak 19 Oktober 2020 hingga 8 November 2020. Harga asli buku ini adalah Rp 98.000,00. Namun, selama pre-order, pembeli mendapatkan diskon 15%. Pemesanan dapat dilakukan melalui link bit.ly/minimalistparenting untuk pemesanan pre-order. Menariknya, akan ada undian untuk mendapatkan home decor minimalis bagi 24 orang beruntung. Beli buku gratis home decor? Kesempatan emas, nih.

Orang tua yang ingin meminimalkan beban atau keribetan sebagai orang tua memang wajib membaca buku ini. Tips yang ada di buku ini sangat bermanfaat untuk menuju keluarga bahagia minim stres.

Manfaat Bermain Bersama Anak: Dari Meningkatkan Kesehatan Mental hingga Edukasi

Sebelum pandemi, banyak dari kita yang menghabiskan waktu di luar rumah untuk bekerja. Karena jarang di rumah, kita juga jarang bermain dengan anak. Selama pandemi, artinya kita lebih sering menghabiskan waktu di rumah. Inilah kesempatan kita untuk merasakan manfaat bermain bersama anak.

Banyak alasan orang tua jarang bermain bersama anak. Mulai dari tidak adanya waktu hingga tidak memiliki energi. Untuk masalah waktu, kita memang perlu mengatur supaya dapat memiliki waktu bermain dengan anak. Jika terhalang waktu dan tenaga, kita bisa memilih memilih permainan yang tidak banyak menguras tenaga dan waktu. Contohnya, kita bisa bermain board game atau activity book di mana kita hanya perlu duduk dan bebas menentukan waktu bermain.

Memang banyak yang menganggap bermain bersama anak itu tidak terlalu penting. Mereka bisa bermain sendiri, kok. Kan mereka juga udah punya mainan sendiri. Lagi pula mereka punya teman sebaya untuk diajak bermainan. Kira-kira begitu yang sering kita pikirkan untuk membenarkan alasan kita tidak bermain bersama anak. Padahal, bermain bersama anak memiliki berbagai manfaat baik untuk anak itu sendiri hingga keluarga. Berikut manfaat bermain bersama anak:

  1. Manfaat bermain bersama anak untuk membangun bonding antara anak dan orang tua

Ketika bermain bersama anak, kita sekaligus membangun ikatan emosional dengan anak. Ikatan ini terjadi karena anak akan merasakan kasih sayang orang tua saat bermain dengan mereka. Rasa percaya anak ke orang tua juga akan meningkat. Inilah yang akan meningkatkan bonding antara orang tua dana anak. Bonding dengan anak sangat penting untuk menjaga keharmonisan keluarga dan membuat anak mau mendengarkan hingga menghargai orang tua.

Baca juga: CARI TAHU! AKTIVITAS SERU UNTUK MELATIH MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI

  1. Menjaga kesehatan mental anak

Anak yang jarang menghabiskan waktu dengan orang tua rentan mengalami gangguan kesehatan mental, baik muncul sejak dini atau ketika tumbuh dewasa. Kurangnya kehangatan dari orang tua membuat mereka merasa kurang dicintai. Efeknya, anak bisa kesulitan untuk mencintai dirinya sendiri hingga memendam masalah sendiri yang berujung pada stress. Bermain dengan anak dapat menjaga kesehatan mental mereka karena akan mendapat kasih sayang yang cukup dan memiliki orang untuk berbagi cerita.

  1. Manfaat bermain  bersama anak untuk meningkatkan kemampuan motorik anak

Dengan bimbingan orang tua, anak dapat meningkatkan kemampuan motoriknya dengan maksimal. Ketika bermain dengan board game atau activity book, anak akan mengasah kemampuan motorik halus. Saat berlari atau memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain, motorik kasar mereka akan terasah.

  1. Mengedukasi anak

Edukasi memang bisa dilakukan di sekolah. Tapi, masih banyak hal yang perlu anak tahu yang tidak diajarkan di sekolah. Seperti cara menjaga hidup sehat. Walaupun mereka masih anak-anak, bukan berarti mereka tidak perlu diajari cara menjaga kesehatan sendiri. Bermain bersama anak adalah momen tepat menyisipkan pengetahuan tersebut tanpa terkesan menggurui. Terlebih lagi jika kita menggunakan sarana bermain tepat seperti starter kit Healthy Kids yang fokus mengajarkan anak menjaga kesehatan diri.

Manfaat bermain bersama anak sendiri sudah memiliki manfaat yang signifikan untuk keluarga. Supaya manfaat bermain bersama anak tercapai secara efektif, kita perlu menggunakan alat permainan yang tepat. Salah satu sarana efektif adalah starter kit Healthy Kids yang berisi board game dan activity book untuk meningkatkan kesadaran anak tentang kesehatan diri.

Menata Rumah

Menata Rumah ala Montessori: Tips Optimalkan Perkembangan Anak

Bingung menentukan cara menata rumah adalah hal biasa. Mengandalkan “yang penting rapi dan bagus” memang cara yang baik. Kita perlu memperhatikan apakah penempatan barang rumah mengganggu aktivitas atau membuat ruangan terasa penuh. Tapi menata rumah lebih dari sekadar rapi dan menarik.

Untuk orang tua, menata rumah lebih membutuhkan perhatian daripada saat belum memiliki anak. Ketika menata rumah, orang tua tidak hanya memikirkan kenyamanan sendiri, tapi juga kenyamanan anak. Metode Montessori bahkan menyoroti pentingnya penataan rumah terhadap perkembangan anak.

Berdasarkan buku Montessori Play and Learn, Maria Montessori percaya bahwa anak memerlukan lingkungan yang dapat membantunya bergerak aktif, memiliki privasi sendiri, hingga merasa dekat dengan keluarga. Hal tersebut dapat diupayakan dengan menata rumah yang sesuai untuk anak. Berikut beberapa tips cara menata rumah ala Montessori untuk mengoptimalkan perkembangan mereka.

  1. Menata Rumah Bagian Kamar Tidur

Kamar tidur adalah bagian terpenting bagi anak. Di kamar tidurlah mereka memiliki ruang privasi sendiri. Ruang privasi yang dapat mereka gunakan ntuk mengeksplorasi kegiatan atau hal yang mereka suka. Di kamar tidurlah anak merasa bebas bermain tanpa ada gangguan. Untuk itu, orang tua perlu memperhatikan kamar tidur anak dengan saksama.

Montessori menyarankan orang tua untuk menata kasur atau tempat tidur sesuai usia anak. Untuk bayi, kasur bisa diletakkan di lantai atau menggunakan boks tempat tidur. Tujuannya adalah untuk memudahkan akses naik turun dan meningkatkan keamanan. Untuk rak buku, rak baju dan rak mainan, pastikan ukurannya sesuai dengan ukuran anak-anak. Pastikan juga anak dapat meraih barang di rak. Hal ini membantu mereka untuk mandiri dan belajar merapikan kamar.

Baca juga: Rekomendasi Sarana Montessori untuk Aktivitas Montessori Di Rumah

  1. Ruang Keluarga

Sebagai ruang berkumpulnya seluruh anggota keluarga, ruang keluarga harus nyaman untuk semua orang, termasuk si kecil. Kenyamanan adalah hal utama dalam menata ruang keluarga. Dengan rasa nyaman, ruang keluarga bisa mencapai tujuannya yaitu merekatkan seluruh anggota keluarga.

Walaupun banyak peralatan yang biasa dipakai orang dewasa, seperti alat elektronik, bukan berarti ruang keluarga bukan tempat untuk anak bermain. Orang tua perlu mengkonsiderasi kebutuhan anak selama menata ruang keluarga. Beri tempat yang cukup untuk anak bermain. Sediakan pula rak tempat menyimpan mainan mereka. Jika orang tua takut anak merusak alat elektronik, beri anak pemahamanan tentang nilai alat elektronik. Mengajari anak cara menggunakan alat elektronik juga dapat mengurangi risiko mereka merusak barang.

  1. Menata Rumah Bagian Dapur

Dapur memang paling sering digunakan oleh orang dewasa. Tapi, bukan berarti kita tidak memperhatikan kebutuhan anak saat menata dapur. Faktanya, ada banyak aktivitas yang bisa anak lakukan di dapur untuk menunjang perkembangannya. Contohnya, anak bisa membantu menata meja, mencuci piring, hingga mencampur adonan makanan. Ketika menata dapur, pastikan dapur aman digunakan oleh anak. Letakkan pisau atau benda tajam lainnya di tempat yang tidak terjangkau anak. Untuk menunjang aktivitas anak di dapur, sediakan pula kursi tinggi supaya anak dapat duduk sejajar denga meja atau dapat berdiri di atas kursi untuk membantu orang tua mencuci piring.

Masih banyak ruangan yang bisa dioptimalkan dalam penataannya supaya ramah anak. Masih banyak tips yang lebih detail di buku Montessori Play and Learn yang diterbitkan Bentang Pustaka untuk membantu kita menata rumah sesuai metode Montessori. Dengan begitu, anak bisa nyaman, aman, dan bebas beraktivitas di dalam rumah.

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta