Merengkuh Pembaca dalam Karya ala Tasaro GK

Tasaro GK belum lama ini menghadirkan buku barunya yang berjudul Shirath. Sebuah kisah yang dibumbui dengan begitu banyak gelora, rasa, dan asa. Shirath yang belum setahun terbit ini sebelumnya telah dinantikan oleh pembaca setia dari sang juru cerita, Tasaro GK. Sebagai karya sekuel dari Sembilu, para pembaca begitu antusias menantikan kehadirannya. Pada novel sebelumnya, tokoh Kashmir dan Kanya begitu menarik perhatian dengan kisah keduanya yang begitu menguras emosi pembacanya. Tak hanya itu, Shirat yang kemudian hadir sebagai suatu karya tulis dengan diksi yang begitu mendayu, seolah menjanjikan para pembaca untuk esensi membaca yang sama dengan karya Sembilu.

(Baca juga Shirath: Anak Rohani Tasaro GK)

Mendapat Tempat di Hati Pembaca ala Tasaro GK

Bagi para pembaca, tokoh Kashmir dan Kanya memberikan efek yang begitu dalam sepanjang jalan kisah. Kisah cinta dari kedua tokoh tersebut memang sebuah pusat sekaligus poros cerita, tetapi dimensi cerita perihal keduanya mampu memberi atensi yang begitu besar saat proses pembacaan. Terlebih ketika Kashmir membawa para pembaca dalam perjalanan dari satu wilayah ke wilayah lain, untuk meluruhkan rasanya terhadap Kanya. Dari Bandung, Yogyakarta, hingga Stockholm, dan negara-negara lainnya. Cara Tasaro menggambarkan rasa dan lokasi latar untuk dimensi dalam novel Shirath lagi-lagi tidak mengecewakan para pembaca yang terseret dalam alur cerita. Perpindahan wilayah yang masih melibatkan rasa yang sama untuk satu orang wanita. Rasa cinta dan setia selalu berhasil memenangkan hati pembaca.

Tidak jauh berbeda dengan kisah Sembilu, sekuelnya ini berhasil memeluk para pembaca dengan cara yang tidak kalah romantik dari rasa Kashmir dan Kanya. Para pembaca tidak sedikit yang menyebutkan perasaan mereka yang begitu campur aduk menyaksikan perjalanan kedua tokoh sentral tersebut. beberapa pembaca juga mengakui meloloskan air mata sedih, kecewa, dan haru mereka sepanjang proses pembacaan. Barangkali beginilah cara Tasaro merengkuh pembaca, dengan meletakkan rasa untuk mendapatkan rasa yang lainnya dari orang-orang yang membaca karyanya ini.

Satu di Antara Mereka

Belum genap setahun dan euforianya masih bisa didapatkan dan akan selalu dapat terasa. Buku selalu dapat menemukan pembacanya. Setelah proses pembacaan-pembacaan dari beberapa orang, Shirath masih bisa menjadi rekomendasi kepada para pembaca baru lainnya. Buku ini masih tersedia dan menunggu pembaca lainnya untuk masuk dalam pusaran ceritanya. Jadilah datu dari sekian banyak pembaca yang merasakan sensasi tulisan ala Tasaro GK.

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta