6 Alasan Kenapa Harus Memiliki Novel Hanya Tiga Kata

“Apakah memiliki status hubungan yang jelas akan menjamin kebahagiaan? Sementara sekadar jadi sahabatnya pun sudah membuatku cukup bahagia.” (Hanya Tiga Kata, Dwitasari)

Salah satu kutipan yang dapat ditemukan dalam novel Hanya Tiga Kata karya Dwitasari. Hanya Tiga Kata bercerita tentang dua remaja yang sudah menjalin hubungan pertemanan sejak lama, bernama Disa dan Kevin. Namun sayangnya, dalam perjalanan pertemanan mereka, justru berhasil menumbuhkan sepercik perasaan lebih dari sekadar teman.

Selain menceritakan kisah antara Disa dan Kevin, ada banyak hal dalam Hanya Tiga Kata yang dapat menjadi alasan untuk segera memiliki novel ini. Pada kepo, nggak nih? Yuk, scroll and read this article!

  1. Kisah friend zone yang bikin gemas.

Kenapa dikatakan gemas? Karena kedua tokoh ini memiliki sifat yang sangat jauh bertolak belakang. Bahkan, dapat dibilang bagai langit dan bumi sehingga kisah mereka menjadi seru dan tidak biasa. Selain itu, cerita ini berlatar di sekolah sehingga pembaca remaja dapat relate dengan kisah mereka.

Disa adalah cewek yang tegas, mandiri, dan memiliki pendirian yang teguh. Selain itu, di sekolah ia terkenal sebagai murid yang berprestasi. Sedangkan Kevin justru berkebalikan dengan Disa. Kevin adalah cowok berandal yang sangat jarang masuk sekolah. Hidupnya dipenuhi dengan berantem dan tawuran. Walau begitu, di hadapan Disa, Kevin adalah pelindungnya. Kevin tidak akan ragu untuk pasang badan demi melindungi Disa.

  1. Karya dari penulis best seller.

Hanya Tiga Kata merupakan karya dari Dwitasari, seorang penulis best seller yang sudah melahirkan kurang lebih 20 judul novel. Kisah-kisah yang telah dituliskan oleh Dwitasari tidak jauh dengan pengalamannya seputar cinta. Latar waktu yang sering ditulisnya berkisar pada masa remaja. Sehingga banyak pembacanya yang berusia remaja merasa dekat dengan karya-karyanya.

Dikutip dalam wawancaranya di Bentang Pustaka podcast, Dwita menjadikan pengalaman sebagai inspirasi dalam tulisannya. Dwita mengakui, ia tidak selalu berhasil dalam urusan hati. Ia pernah patah hati dan itu membuatnya galau. Pengalaman patah hati itulah yang membuatnya tidak ingin banyak orang mengalami apa yang ia rasakan. Baginya, cukup dia yang patah hati, dan sebaiknya pembaca novelnya jangan.

  1. Kevin, si Bad Boy yang bikin gereget.

Salah satu tokoh dalam novel ini bernama Kevin. Ia memiliki karakter bad boy. Tak jarang ia sering terlibat dalam suatu kasus yang mengharuskannya untuk berantem atau bahkan tawuran. Namun, jika berhadapan dengan Disa, ia akan menjelma menjadi good boy.

Baginya, Disa adalah cewek yang berharga dalam kehidupannya. Ia bisa saja meninggalkan kepentingan pribadinya demi Disa. Meskipun tak jarang, ia sengaja tidak menuruti permintaan Disa sehingga Disa kesal kepadanya. Namun, ia akan segera menebusnya dengan permintaan maaf yang sangat manis. Dan bocoran ya, perlakuan Kevin ke Disa itu terlampau manis.

  1. Terdapat isu girl power.

Jika kamu membayangkan akan menemukan sosok cewek lemah yang harus selalu dilindungi oleh cowok, kamu tidak akan menemukannya dalam novel ini. Karena novel ini mengajak pembaca untuk menjadi cewek yang kuat.

Disa mengajarkan pembaca untuk selalu optimis meskipun ada banyak masalah yang harus ia hadapi. Selain itu, ia juga memiliki tanggung jawab besar yang harus ia pikul. Namun, ia jarang mengeluh, bahkan ia sering kali menyembunyikan kesedihan dalam senyumannya. Sehingga, banyak orang yang tidak menyadari, apa yang sebenarnya dipendam oleh Disa.

Kehadiran Kevin sebagai pelindungnya, tidak membuatnya bergantung pada Kevin. Bahkan, tak jarang, Kevin harus memaksa Disa untuk tidak terus-menerus memendam masalahnya. Bagi Disa, selama ia bisa mengerjakannya sendiri, ia tidak akan merepotkan orang lain.

  1. Banyak kutipan yang bikin baper.

Karya-karya Dwitasari terkenal dengan kutipan-kutipan yang bisa membuat pembacanya baper. Karena tidak hanya manis, terkadang kutipannya juga mengandung kalimat yang menyindir. Sehingga, pembaca bisa saja tersenyum atau merengut karena kutipan Dwitasari berhasil menyenggol hati dan pikiran mereka.

Tak jarang pula, dialog-dialog yang berhasil dibangun oleh Dwitasari, bisa menjadi kutipan yang berhasil membuat pembaca baper. Entah itu yang diucapkan oleh Disa, Kevin, atau tokoh lainnya yang ada di dalam novel Hanya Tiga Kata.

  1. Bonus novel yang menggoda saat pre-order.

Novel Hanya Tiga Kata karya Dwitasari ini dapat kamu miliki mulai dari tanggal 24 Juni 2020. Dalam pre-order ini, kamu bisa memiliki bonus-bonus yang menarik pada setiap periodenya. Tahap pertama dimulai dari tanggal 24 Juni-30 Juni 2020, kamu bisa mendapatkan free workshop menulis bersama Dwitasari dan Wattpadindo via ZOOM, block notes/mini diary, photo card, dan tanda tangan beserta kutipan dari Dwitasari.

Tahap kedua dimulai dari tanggal 1 Juli-7 juli 2020. Dalam masa ini, bonus yang akan kamu dapatkan adalah photo card dan tanda tangan beserta kutipan dari Dwitasari. Dan, tahap ketiga atau tahap terakhir, bonus yang kamu dapat yaitu sticker dan tanda tangan beserta kutipan dari Dwitasari.

Informasi seputar Hanya Tiga Kata dapat kamu lihat pada akun Instagram @beliabentang dan @dwitasaridwita. Kamu bisa menemukan sedikit bocoran tentang hal-hal apa saja yang bisa kamu temukan dalam novel ini. Mulai dari potongan percakapan antara Kevin dan Disa yang bikin baper, tips seputar friend zone, hingga kutipan-kutipan dalam novel Hanya Tiga Kata.

Jika kamu tertarik, kamu bisa langsung klik ke bit.ly/POHanyaTigaKata dan pilih toko buku online yang terdekat dengan kotamu. Selamat menikmati kisah seru antara Kevin dan Disa, ya!

(Justika Imaniar Hijri)

1 reply

Trackbacks & Pingbacks

  1. […] Tiga Kata mengisahkan hubungan friend zone Disa dan Kevin sejak lama. Kevin yang seorang bad boy memiliki hubungan spesial dengan sahabatnya […]

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta