Tips Mencintai Pekerjaan biar Sukses Berkarier di Masa Kini

Tidak semua orang sanggup mencintai pekerjaan mereka, apalagi jika banyak “drama” muncul saat bekerja. Misalnya, atasan otoriter, lembur hampir setiap hari, rekan kerja kurang menyenangkan, dan lain-lain. Nah, apakah kamu merupakan salah satu di antaranya?

Kali ini Bentang Pustaka akan membahas sedikit topik yang ada pada buku The Leader Who Had No Title. Buku karya Robin Sharma ini memang banyak bicara soal kepemimpinan, tetapi sangat erat juga dengan dunia kerja kamu sehari-hari kok. Terlebih salah satu bagian yang penulis bahas dalam buku ini juga menarik, yakni soal mencintai pekerjaan.

Wah, topiknya pas buat kamu kan! Kira-kira begini nih cuplikan tips yang dapat kamu pelajari dari buku The Leader Who Had No Title:

Setiap Pekerjaan Itu Bermakna

Ada hal menyentuh yang bakal kamu temukan saat membaca buku ini. Salah satu karakter mentor bernama Anna mengatakan begini:

Semua orang penting. Setiap orang dan setiap pekerjaan itu bermakna.

Ya, orang sering kali tak bersemangat dalam bekerja lantaran merasa pekerjaannya “biasa” saja. Padahal, pada dasarnya semua pekerjaan itu istimewa, penting, dan bermakna. Orang cenderung sulit menyukai pekerjaannya karena tak pernah mengapresiasi apa yang dia lakukan.

Tokoh Anna sendiri sebenarnya berprofesi sebagai pengurus rumah tangga sebuah hotel di New York. Bagi orang-orang, mungkin pekerjaannya tidak terlalu istimewa. Dia bukan CEO, pengusaha, ataupun punya jabatan keren.

Namun bagi Anna, pekerjaannya bermakna. Itu sebabnya dia selalu ceria dan bangga dalam bekerja. Sikap diri seperti Anna itulah yang menjadikannya orang yang selalu bersungguh-sungguh dan memberikan yang terbaik untuk pekerjaannya.

Lakukan Pekerjaan Sebaik Mungkin

Kunci penting jika ingin belajar mencintai pekerjaan adalah dengan mengerjakan tugas sebaik-baiknya. Jangan memandang besar atau kecilnya tugas. Apa pun bentuk atau ukuran tugas, berikan kemampuan terbaikmu.

Dalam buku The Leader Who Had No Title, ada sosok bernama Jackson Chan yang merupakan mantan CEO perusahaan besar. Selepas pensiun, dia memilih menjadi tukang kebun di sebuah perpustakaan New York. Bayangkan, apa rasanya lompat karier dari pekerjaan mentereng ke kerja lapangan?

Jackson tak peduli akan sebuah jabatan saat bekerja. Asal mengurus kebun perpustakaan sebaik mungkin, Jackson sudah merasa jadi orang sukses. Tidak ada pencapaian yang lebih baik daripada melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati.

Mau Tumbuh Bersama Pekerjaan

Dalam melakoni sebuah pekerjaan, jalan yang kamu tempuh pasti tak selalu mulus. Ada saja kerikil alias masalah yang menghampirimu. Masalah itu boleh saja membuatmu sedikit stres, tetapi ingatlah bahwa dari situlah kamu berpotensi untuk bertumbuh.

Salah seorang mentor pada buku ini, Ty, mengajarkan bahwa masa-masa sulit dalam kerja adalah kesempatan baik untuk berkembang. Orang yang ingin mencintai pekerjaannya harus punya sikap mau bertumbuh pada setiap momen, termasuk masalah.

Pada akhirnya, tumbuh bersama pekerjaan akan membentuk seseorang menjadi pribadi lebih kuat. Bahkan, bukan tak mungkin akan hadir kesempatan lain yang lebih besar suatu saat nanti.

Kolaborasi dengan Rekan Kerja itu Penting

Orang yang mencintai pekerjaan biasanya jarang bersikap egois. Alih-alih ingin menyelesaikan semua pekerjaan sendirian, dia pasti memilih bekerja sama dengan rekan kerja. Ya, mencapai kesuksesan sendirian bukan tujuannya.

Kolaborasi adalah hal penting dalam bekerja. Sikap mau terbuka dan diskusi dengan rekan kerja dapat meningkatkan kecintaan akan pekerjaan. Ingat, tidak semua beban dalam pekerjaan mesti ditanggung sendirian bukan?

Masih banyak hal menarik dari buku The Leader Who Had No Title yang bisa kamu dapatkan loh. Apalagi banyak hal seputar kepemimpinan yang pastinya bermanfaat buatmu. Daripada penasaran, buruan pesan bukunya lewat https://linktr.ee/Bentang sekarang!

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta