Ssstt.. Ajak Anak Main “Silence Game” Untuk Terapkan Metode Montessori!

Sssttt.. Jangan berisik.. Kali ini kita akan mempelajari apa itu Silence Game yang sering banget diterapkan di  metode pembelajaran Montessori. Tunggu, berarti di Silence Game ini anak-anak tidak boleh berbicara sama sekali? Bukan juga guys! Anak-anak akan diajari untuk bisa mencintai sebuah ketenangan. Berdasarkan buku Filosofi Montessori karya Rosalynn Tamara, Maria Montessori sendiri telah menerapkan permainan ini pada setiap kelas yang dia ajarkan guna untuk mengajak anak-anak dalam mengalahkan keriuhan dalam kelas menjadi tenang. Lalu, permainan dengan jenis seperti apa sih, yang bisa dilakukan di Silence Game ini? Simak tulisan ini lebih lanjut ya!

Game Montessori dengan Silence Game

Pertama-tama, kenalan dulu nih sama salah satu game Montessori yang dinamakan Silence Game ini. Silence Game sendiri merupakan sebuah permainan atau kegiatan Montessori yang mana dirancang secara khusus untuk menenangkan anak-anak dalam kelas yang sedang ramai. Akan tetapi, Silence Game ini tidak bisa diterapkan begitu saja ketika kelas sedang tidak kondusif untuk melakukannya. Misalnya ketika kelas benar-benar ricuh keadaannya.

Untuk permainannya sendiri, salah satu contohnya adalah para guru maupun orang tua yang akan menunjukkan gambar sesuatu yang menenangkan. Misalnya lumba-lumba. Di belakang gambar itu ada kata ‘diam’. Guru maupun orang tua akan mengangkat gambar ini untuk dilihat anak-anak, dan anak-anak akan tahu sudah waktunya untuk menenangkan diri dan menggunakan suara hati mereka, artinya suara dengan volume yang sesuai untuk di dalam kelas.

Contoh Silence Game

Selain contoh diatas, kira-kira apalagi yang bisa diterapkan dalam Silence Game? Para orang tua maupun guru bisa mengikuti contoh-contoh Silence Game ini. Pada awalnya, anak-anak masih belum familiar dengan Silence Game sendiri. Maka untuk mengawali Silence Game, orang tua maupun guru bisa mengenalkan Silence Game dengan kegiatan seperti membawa nampan, membawa kursi maupun meja, menggulung dan membuka tikar, membawa gunting, dan duduk di meja.

Untuk langkah selanjutnya, guru maupun orang tua bisa melatih dasar Montessori melalui kegiatan Silence Game dengan menyendok dan menuangkan sesuatu, membuka dan menutup botol, menyortir objek, melipat kain, maupun mengajari cara menjepit pakaian dengan penjepit.

Jika permainan tersebut sudah diajarkan, maka kita bisa beralih ke permainan yang lebih luas lagi, seperti penerapan Silence Game Montessori pada lingkungan. Contohnya, menyiram tanaman, menata dan menggosok meja, perawatan lingkungan luar, ataupun memotong dan merangkai bunga.

Setelah menerapkan game Montessori diatas, saatnya melatih anak berlaku kesopanan dengan cara mencuci tangan, mengundang seseorang ke kelas, cara menyela orang yang sedang bekerja maupun berbicara, mengamati tanpa mengganggu, mengucapkan; maaf, tolong, dan terimakasih, cara menyapa seseorang, dan cara mengantri dengan benar.

Kegiatan-kegiatan tersebut bisa diajarkan oleh guru maupun orang tua dalam melatih game Montessori agar anak bisa belajar caranya melatih kesabaran dan berusaha untuk tenang dalam setiap kegiatan.

Cara Melakukan Silence Game Montessori

Sebelum melakukan setiap kegiatan tersebut, pastinya orang tua dan guru harus mengajari pemahaman terlebih dahulu terhadap anak-anak mengenai apa yang saat ini akan dilakukan. Untuk itu, hal yang harus dipersiapkan dalam melakukan Silence Game ini adalah:

Persiapan

Semua latihan persiapan membantu anak mencapai kontrol dan anak-anak dapat berpartisipasi dalam Silence Game.

  • Mengajarkan anak untuk duduk dengan tenang dan diam.
  • Tunjukkan pada mereka bagaimana mengatur diri mereka dengan nyaman di kursi atau lantai; jika menggunakan kursi, pusatkan diri kita di kursi (penting bahwa anak-anak memiliki kursi yang memungkinkan kaki mereka menyentuh lantai).
  • Anak-anak membutuhkan kesempatan untuk mendengar keheningan dan suara keheningan
  • Mintalah sekelompok kecil anak untuk duduk diam dan melihat apa yang benar-benar dapat mereka dengar… minta mereka mendengarkan hujan di kaca jendela, kicauan burung, salju yang turun, suara alam, dan suara lalu lintas).
  • Biarkan anak-anak mengalami keheningan tanpa kita (guru) memunculkan hal-hal untuk mereka sadari (jangan tanyakan apa yang mereka cium, dengar, atau rasakan, biarkan saja).
  • Setelah anak-anak menjadi unit kohesif yang bekerja menuju tujuan bersama untuk kebaikan semua (kehendak kolektif), permainan diam dapat dimainkan.

Petunjuk untuk memainkan The Silence Game

Lalu, petunjuk apa saja yang harus diterapkan dalam Silence Game? Berikut untuk petunjuknya.

  1. beri tahu anak-anak bahwa kita para orang tua dan guru akan membuat keheningan
  2. mintalah anak-anak untuk duduk di lantai dengan nyaman, duduk di suatu tempat yang dapat mereka bangun dengan mudah
  3. menyuruh anak-anak untuk duduk dengan mata tertutup dan mendengarkan nama mereka; ketika mereka mendengar nama mereka, mereka harus datang dengan tenang dan duduk
  4. diam-diam, guru berjalan di luar kelas (atau ke sisi lain ruangan) dan membiarkan sekitar satu menit hening
  5. lalu dengan lembut, diam-diam, sang guru membisikkan nama seorang anak
  6. ketika nama seorang anak telah dipanggil, anak itu bangkit dari tempat duduknya, dan diam-diam berjalan ke arah guru dan duduk di lantai
  7. setelah anak terakhir bergabung dengan grup baru, semua orang dapat menikmati momen hening terakhir bersama

Seperti yang telah kita bicarakan sebelumnya, permainan ini akan sangat membantu anak dalam mencapai titik keheningan mereka. Seperti yang telah dijelaskan pada buku Filosofi Montessori karya Rosalynn Tamara dengan berdasarkan apa yang dilakukan oleh Maria Montessori secara langsung. 

Kalian bisa membaca ajaran Montessori lainnya melalui buku Filosofi Montessori karya Rosalynn Tamara dengan membelinya melalui Official Store milik Bentang Pustaka maupun datang secara langsung ke toko buku kesayanganmu. Jangan lupa juga untuk share moment kalian bersama anak maupun ajarkan ilmu ini pada yang lainnya agar dapat terciptanya generasi muda yang cerdas dan santun.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta