Tag Archive for: romance

Keindahan Cinta

Keindahan Cinta dalam Balutan Religi

Dalam sepasang yang penuh rasa, keindahan cinta akan senantiasa hadir di antara mereka. Tapi bagaimana jika keindahan itu melebihi perihal rasa, tapi juga sarat akan nilai religi? Kedua aspek itu bisa melebur menjadi satu komponen yang saling beradu dan memberi dampak positif bagi siapapun yang mengalaminya. Misalnya dalam kisah cinta antara Anisa Rahma dan Anandito Dwis yang saling menawarakan rasa rumah selepas hubungan mereka yang dimulai dengan proses taaruf. Merangkum kisah mereka dalam suatu buku bertajuk Skenario Terindah, keindahan cinta apa saja sih yang begitu inspiratif dari pasangan ini?

Keindahan Cinta nan Inspiratif

Untuk menjadi sepasang, tidak mudah bagi keKeindahan Cintaduanya untuk saling memantaskan. Baik Anisa dan Anandito memulai kebaikan dari diri mereka sendiri, untuk menjadi masing-masing pribadi yang unggul dan pantas bagi pasangan mereka kelak. Nyatanya, sang Maha Cinta mampu menuntut keduanya dalam satu naungan perasaan. Seiring dengan kehidupan mereka yang dimulai setelah proses menemukan itu, keindahan cinta mereka menyelimuti haribaan yang telah mereka bangun.

Bukan hal sepele merajut dari nol hubungan yang dimulai dari kepasrahan dan tawakal padaNya. Kisah mereka ini juga menghadirkan inspirasi-inspirasi perihal nilai religi, yang bersifat berserah atas takdir. Ditunjang dengan usaha-usaha mereka untuk giat pada sesama dan memperluas lingkungan, menjadikan mereka saling berpusat di satu titik, sesuai yang digariskan, sesuai cinta yang merajut mereka menjadi seseorang yang kelak menyambut hari-hari penuh rasa dan keindahan cinta.

Baca juga: Manfaat Taaruf: Hadirkan Cinta dalam Agama

Alih Fiksi

Kisah keduanya ini bisa menjadi suatu acuan seseorang memantaskan diri sebelum menuntun keindahan dalam cinta. Cinta yang terbaik menjemput mereka yang telah baik. Seperti halnya Anisa dan Anandito yang melangkah dalam pasrah, dan merengkuh diri mereka lebih dulu pada cinta pada diri sendiri. Kisah mereka kemudian terangkum dalam Skenario Terindah, suatu novel fiksi yang berdasarkan perjalanan keduanya hingga saling menemukan. Buku ini adalah salah satu rekomendasi kisah cinta yang begitu inspiratif, yang bisa kamu dapatkan melalui MizanStore dengan tebal 400 halaman seharga Rp99.000. Dapatkan bukumu dan salami keindahan cinta dalam balutan religi ini.

 

Musuh Jadi Cinta dalam Masa Remaja

Musuh jadi cinta memang sering terjadi di masa remaja. Awalnya, timbul rasa benci, bertengkar, lalu berubah menjadi dendam karena rasa kesal sudah menumpuk. Bisa jadi, hal itu adalah suatu pendekatan yang tidak kasat mata. Beberapa dari kalian mungkin langsung tebersit siapa orangnya yang suka bikin jengkel, lalu merutuki dalam hati. Indikator sederhana itu biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari di masa sekolah, masa remaja, atau masa ranum-ranumnya emosi seseorang. Pada masa ini, transisi emosi bisa berubah dengan cepat. Misalnya dari membenci seseorang, bisa jadi jatuh cinta beneran. Waduh! Banyak sekali kasus sedemikian yang kemudian diangkat menjadi kisah cinta yang manis. Misalnya dalam Vanilate karya Risma Ridha.

novel musuh jadi cinta

Menengarai Musuh Jadi Cinta

Dalam novel Vanilate sang tokoh utama, Vanila tidak segan-segan untuk meluapkan segala kebencian yang sudah penuh terhadap Late. Baginya, Late bukan seseorang yang bisa terus diperlakukan baik. Perlakuan selanjutnya tentu gelagat yang jutek, atau omongan yang ketus. Kedua tindakan tersebut selalu menjadi sinyal untuk menunjukkan permusuhan. Nanti sesudahnya, akan banyak hal yang merembet, misalnya keinginan untuk terus membuat kebencian itu sebagai suatu yang terpatri. Tapi pada akhirnya, yang terjadi malah teringat terus! Lho?

Menarik garis pada kehidupan remaja, kasus sedemikian ini bisa ditemui bahkan dialami oleh kamu yang membacanya. Usahamu yang terus membenci justru sia-sia karena kamu baru saja membuatnya terus teringat. Seperti Vanila yang meledak, atau dari pihak Late yang justru ikut turut dalam pusaran intensitas besinggungan dengan “musuhnya” ini. Di pihak siapa pun, kasus musuh jadi cinta ini bisa jadi asal muasal kisah kasih yang manis di masa remaja kamu!

(Baca artikel terkait Vanilate di Stereotip Novel Wattpad di Kalangan Pembaca)

Interpretasi Diri

Dengan siapa lagi validasi itu bisa didapat kalau bukan bermula dari kamu? Orang terdekat kamu akan terus mempertanyakan hubungan kalian dan memberi ledekan yang makin membuat perasaanmu menggebu-gebu. Manis dan pahitnya kisah ini bisa kamu temukan dalam Vanilate, sebuah romance remaja dengan topik Musuh jadi Cinta  yang baru saja terbit dan bisa didapat di Mizanstore. Bak berkaca, kamu akan menemukan dirimu sama terjebaknya dengan Vanila dalam perasaannya sendiri.

travelling di rumah

Travelling Saat di Rumah Aja dengan Novel Shirath

travelling withing books

Travelling di rumah mengunjungi lokasi-lokasi impian memang mimpi hampir sebagian orang. Sayangnya di masa ini, mimpi itu menjadi sesuatu yang nampak mustahil. Merebaknya virus covid-19 hampir di seluruh dunia memaksa setiap orang untuk tetap di rumah demi keselamatan bersama. Tetapi jangan biarkan impianmu padam. Apalagi ditambah dengan stres yang berlebih. Ada saran, lho untuk itu. Saat pikiran begitu suntuk dan segala hal terasa tidak sesuai, membaca buku bisa menjadi opsi bantuan yang tepat. Apalagi, saat bacaanmu menghimpun tempat-tempat yang bisa terasa kamu datangi meski hanya dalam cerita fiksi. Sebuah novel karya Tasaro GK berjudul Shirath ini bisa menjadi travelling-mu bermediakan buku.

Menggambarkan Banyak Tempat

Di dalam buku Shirath ini, pembaca akan bertemu dengan Kashmir, “rekan” travelling. Dia adalah seorang tokoh yang melakukan perjalanan panjangnya yang membuatmu mampir di banyak tempat, mulai dari kota-kota di Indonesia hingga manca negara. Perjalanan Kashmir adalah sebuah usaha yang digambarkan oleh Tasaro GK untuk menyembuhkan hatinya yang terluka. Bagi beberapa orang, usaha untuk penyembuhan diri yang sedang patah hati bisa dengan kabur dari kota tempat mereka berasal. Melalui tempat-tempat yang dikunjunginya, Kashmir berusaha menemukan kembali jati dirinya.

(Baca juga artikel terkait Cinta dalam Ancaman Demensia.)

Perjalanan Kashmir tidak semata-mata travelling biasa. Kashmir memiliki pekerjaan yang memang menuntutnya untuk berpindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Penggambaran wilayahnya yang begitu detail membuat pembaca dapat merasakan suasana dan sensasi yang dihadirkan oleh wilayah tersebut. Dalam suatu bab yang menggambarkan wilayah Frankfurt, dituliskan kepentingan Kashmir datang ke sana untuk bertandang pada sebuah acara bazar buku yang begitu megah. Membayangkan wilayah Frankfurt yang begitu asing tapi menarik perhatian saja sudah begitu memanjakan proses pembacaan. Apalagi ditambah dengan sesuatu yang berkaitan dengan bazar dengan lautan buku. Bagi pecinta buku, pasti begitu paket kombo. Sebuah travelling dengan tujuan festival buku yang mewah. Siapa yang tidak tertarik?

Mulai Travelling di Rumah

Sebelum kesuntukan dan rasa gundah menggerogoti waktu-waktu berhargamu selama di rumah aja, membaca buku yang disarankan ini bisa menyelamatkanmu. Melalui buku ini, kamu bisa membuktikan pepatah yang menyebutkan bahwa buku adalah jendela dunia. Sebuah buku karya Tasaro dengan judul Shirath yang bisa kamu dapatkan di sini, mampu mengantarkanmu ke lokasi-lokasi yang beribu-ribu kilometer jauh dari tempatmu berpijak.

Rentang kisah dan seribu pertanyaan tentang cinta

Rentang Kisah dan Seribu Pertanyaan Tentang Cinta

Tentang Kisah Cinta

Rentang kisah dan seribu pertanyaan tentang cinta

 

Cinta memang telah menjadi keniscayaan bagi banyak orang, semua orang bahkan. Termasuk kamu, iya kamu. Ia amat susah didefinisikan, tapi begitu mudah dirasakan. Meskipun tak kelihatan, ia lebih bisa membuatmu merasakan bahagia, sedih, putus asa, kecewa, bahkan perasaan luar biasa lainnya daripada hal-hal yang terlihat. Kali ini ada salah satu buku yang akan terbit dekat-dekat ini. Apa itu? Betul, The Course of Love karya Alain De Botton. Tentang apa, sih?

Baca juga: Pengaruh Latar Sosial dalam Kisah Cinta Manusia

Rentang Kisah

Cinta tidak tumbuh dalam waktu yang singkat, ia merentang dalam jangka waktu tertentu. Buku ini bercerita tentang itu. Sebuah kisah sepasang kekasih yang merentang sejak mulai pertama bertemu hingga berkeluarga. Sebuah rentang kisah yang amat panjang dengan banyak dinamika di antara mereka. Dinamika yang menciptakan pasang-surut dalam suatu hubungan. Nah, buku ini akan bercerita tentang itu, suatu dinamika dalam rentang kisah sepasang kekasih. Tapi, tidak hanya dinamika lho…. Hubungan itu juga menimbulkan seribu pertanyaan tentang cinta!

Seribu Pertanyaan tentang Cinta

Cinta tidak selalu menjawab setiap pertanyaan kita. Terlalu banyak hal bersinggungan dengannya yang tak menemukan jawaban. Dalam hubungan dengan kekasih, kita selalu mempertanyakan segala sesuatu terkait dengan pasangan kita. Pertanyaan-pertanyaan yang tiada akhirnya dan berderet-deret sepanjang hubungan sepasang kekasih. Pertanyaan inilah yang akan berusaha dijawab oleh penulis dalam buku ini. Jawaban yang runtut, komprehensif, dan berhubungan erat dengan urusan kita.

Penasaran dengan jawaban-jawaban Alain De Botton? Sama! Mintang juga! The Course of Love, rentang kisah dan seribu pertanyaan tentang cinta! Nantikan segera tanggal terbitnya!

masa the girl from tomorrow

Keterhubungan Masa ala The Girl From Tomorrow

masa the girl from tomorrow

Masa di The Girl From Tomorrow membuat kita sering mengira-mengira, hal yang terjadi yang tidak pernah ada. Ada pula perihal rasa penasaran terkait peristiwa, bendawi  yang terdapat di waktu lampau, yang bisa memengaruhi saat ini. Serangkaian tanda tanya yang tidak pernah terputus. Manusia yang sibuk mempertanyakan hal-hal dalam hidupnya menjadi indikator sifat harfiah mereka yang tidak pernah bisa puas. Baik kamu maupun orang terdekatmu sibuk menerka-nerka sekaligus menjawab keresahan mereka sendiri. Termasuk Lana, yang menjawab sendiri kegundahan hatinya atas apa yang terjadi dalam hidupnya. Mempertanyakan sebab dari perpisahan kedua orang tuanya yang dirasa sebaiknya tidak terjadi. Lana tidak hanya mempertanyakan, tetapi menemukan solusinya.

Mengubah Masa Lalu

Setiap orang barang kali ingin kembali ke masa seperti di The Girl From Tomorrow yang telah terlewatkan dan membenahi hal-hal yang dianggap tidak pas, atau bahkan menambah hal-hal yang luput. Lana, tokoh dalam The Girl from Tomorrow berusaha melakukan keduanya. Gadis SMA itu sengaja bersusah payah mengarungi masa dan sampai  pada era milik kedua orang tuanya. Meski kedatangannya sedikit mengobrak-abrik kisah yang telah digariskan, Lana tidak peduli. Dia tetap berusaha untuk memperbaiki cikal bakal dari penyebab-penyebab perceraian kedua orang tuanya. Lana menambahkan atau bahkan mengurangi segalanya sesuai yang dia perkirakan terbaik untuk masa depan.

Kita semua adalah Lana. Ia adalah kepuasan batin setiap pembacanya yang berharap bisa kembali ke masa lalu, dan menghubungkan masa kini, dengan masa lalu—yang akan memengaruhi masa depan. Lini waktu tidak pernah ada ujungnya. Meski demikian, kita tetap harus percaya bahwa sesuatu memang sudah digariskan, sudah ditentukan akan seperti apa dan harus bagaimana. Tapi jika memiliki daya lebih, apakah kamu akan sibuk-sibuk mampir ke waku yang lalu?

Keterhubungan Masa di The Girl From Tomorrow

Fantasi menjadi suatu komponen yang begitu mendasari cita-cita manusia yang satu ini. suatu lingkup imajiner yang membawa kita pada rasa puas. Melalui tulisan, kita menjelma menjadi tokoh-tokoh yang singgah di setiap kurun waktu. Lana menjadi kita, dan kita akan dibawa pada pengelanaan milik Lana dalam karya fiksi yang tidak biasa ini.

Jelajahi ruang dan waktu melalui buku The Girl From Tomorrow di sini.

 

sebuah buku tua yang memancarkan manfaat seperti karya Kahlil Gibran

Karya Kahlil Gibran Satu Abad yang Tetap Terkini

Kahlil Gibran dikenal oleh khalayak umum sebagai sastrawan dunia dengan karya-karya yang berdiksi indah. Padanan kata yang dirangkai menjadi satu kesatuan yang memiliki karakteristik khas seorang Kahlil Gibran. Tidak hanya dikenal dengan keindahannya semata, karya-karya Kahlil Gibran juga dikenal dengan kritik sosial yang terjadi pada masanya. Konflik-konflik yang berada di lingkungannya diadaptasi menjadi suatu karya tulis yang menarik. Tidak hanya demikian, tulisan-tulisan beliau seolah menjadi rujukan para penyair “berguru”. Daya tarik lainnya sebab karya ini juga dipercaya sebagai adaptasi kisah cinta dari sang maestro sendiri

Satu Abad yang Tak Kunjung Padam

Salah satu karya yang lahir dari tangan piawai Kahlil Gibran adalah Sayap-Sayap Patah. Karya ini perdana terbit dengan judul The Broken Wings, terbit sebagai poetic-novel yang dituliskan pertama kali dalam Bahasa Arab. Terbitan pertama kali pada tahun 1912. Terhitung pada tahun ini, karya sastra dunia ini telah hadir di dunia literasi sejak 109 tahun yang lalu. Satu abad lebih! Karya tersebut terus-menerus dikonsumsi oleh para pembaca—bahkan dari seluruh dunia, dan telah diterjemahkan dalam banyak bahasa. Sayap-Sayap Patah yang merupakan kisah cinta dengan diksi indah dan romantis, menambah daya tarik karya satu ini. Seolah menjadi satu paket yang utuh, kisah cinta dengan diksi yang indah ditawarkan lewat karya sastra dunia yang satu ini.

Baca juga https://www.arabnews.com/node/1613941/lifestyle

Karya yang direkomendasikan

The Broken Wings terus hadir menjadi karya yang dirujuk untuk proses kreatif. Begitupun dalam Bahasa Indonesia, telah diterjemahkan dengan judul Sayap-Sayap Patah. Di tahun 2021 ini, Bentang Pustaka menghadirkan karya ini kembali dalam edisi bahasa Indonesia. Bentang Pustaka menghadirkan penerjemah yang mampu menerjemahkan karya Kahlil Gibran menjadi relevan di Indonesia, Sapardi Djoko Damono. Edisi Sayap-Sayap Patah kali ini seolah tetap menjaga karya ini terus menarik perhatian, tanpa menghilangkan orisinalitas, sekaligus menyesuaikan dengan pembahasaan di Indonesia. 109 bukan tahun yang sebentar, tapi relevansi karya ini masih begitu kentara dan direkomendasikan untuk para pembaca di seluruh dunia.

 

 

 

cinta dalam ancaman demensia

Cinta dalam Ancaman Demensia

cinta dalam ancaman demensia

Cinta dalam ancaman demensia. Cinta menjadi sesuai yang begitu krusial bagi manusia. Dihadang oleh dua kemungkinan, berbalas ataupun terabaikan. Dari sekian banyak kemungkinan, orang-orang tetap mengusahakan perasaan mereka pada orang yang tercinta. Banyak cara untuk tetap mencintai, banyak cara untuk tetap mengusahakan rasa.

Namun, banyak pula rintangan yang dihadirkan oleh kondisi bagi orang-orang yang mencinta. Tasaro menghadirkan rasa cinta dalam karyanya yang terbaru, Shirath. Usaha untuk tetap mencintai di tengah-tengah konflik, itu yang dibangun oleh penulis kondang ini. Tidak seperti kisah cinta pada umumnya yang tersebar di kancah dunia penulisan, konflik Tasaro GK dapat disebut lebih segar dan “lain”. Tasaro GK memberi imbuhan konflik medis dalam kisahnya—yang mana membutuhkan data dan keabsahan. Demensia memberi sensasi pada karyanya kali ini

Cinta dalam Ancaman Demensia

Mengusung demensia bukan hal yang mudah bagi Tasaro GK. Demensia menjadi komponen yang krusial dalam kisah ini. Kisah Kashmir dan Kanya menjadi lebih berwarna dengan konflik ini. Demensia merupakan penyakit tentang ingatan. Penyakit ini mengikis ingatan secara perlahan, dan ongat. menjadikan pesakitnya akan melupakan hal yang ada di dalam hidupnya. Membawa Demensia dalam kisah ini erat kaitannya dengan usaha untuk mengingat pada memori yang tersisa. Menghubungkan konflik ini dengan kisah romansa menghadirkan usaha berlebih pada rasa yang dihadirkan dalam tokoh-tokohnya.

(Baca lebih lanjut tentang penyakit ini di Shirath.)

Demensia memberi motif berlebih pada Kashmir untuk terus berusaha, untuk terus tetap mencintai Kanya dan mempertahankan Kanya dalam benaknya. Usaha untuk tetap mencintai menjadi begitu relevan, menjadi begitu ternalar, bukan sekadar cinta buta tanpa tujuan. Ingatan dalam lingkup kisah cinta Kashmir dan Kanya memiliki satu tujuan: untuk tetap saling cinta dan mengingat.

Rekomendasi untuk Kamu

Pembaca pun berperan sebagai seorang pengelana dalam perjalanan yang dibangun dalam kisah ini. Perjalanan panjang tentang rasa, bahkan tentang diri sendiri. Mengingat di antara kesempitan bukanlah hal yang mudah. Hal itu justru menjadi daya tarik dari jalan cerita novel Shirath ini. Tasaro GK membangun konflik dengan begitu rapi, terarah dan bermotif. Meninggalkan kesan klise dalam stereotip kisah fiksi romance, karya ini bisa menjadi rekomendasi bagi para pecinta kisah romance yang unik dan tidak biasa. Selain itu, pembaca dihadirkan sebagai seorang “pendengar” bagi para tokohnya yang berkisah. Mereka menanti para pembaca untuk terus merasakan cinta yang sedang berusaha dibangun untuk tetap ada dalam ingatan.

kekalutan cinta sayap patah

Kekalutan Cinta Sayap-Sayap Patah

kekalutan cinta sayap patah

Kekalutan cinta di Sayap-Sayap Patah selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi para pembaca di seluruh dunia. Pada beberapa hal, motif dari cerita romance selalu berulang dan sering kali membentuk “pasar” pembacanya sendiri. Dengan motif yang nyaris selalu sama tersebut. tidak sedikit karya-karya sastra yang menghadirkan kisah cinta dengan balutan konsep yang lebih “meyakinkan”, tidak melulu perkara patah hati dan berporos pada cinta. Misalnya, yang dilakukan oleh Kahlil Gibran pada tulisannya yang berjudul Sayap-Sayap Patah ini. Kahlil seolah memberikan suatu pembuktian bahwa kisahnya ditulis melampaui persoalan cinta, meski memang genre yang diusungnya dalam balutan romance. Ada yang berusaha disampaikannya, dan itu tersirat dengan begitu rapi di dalam karyanya ini.

Kekalutan Cinta Sayap-Sayap Patah

Sayap-Sayap Patah terbit pertama kali pada tahun 1922 dengan judul Broken Wings dan ditulis dengan Bahasa Inggris. Beberapa orang mempercayai bahwa kisah yang satu ini disadur dari kisah kekalutan cinta Sayap-Sayap Patah milik Kahlil Gibran sendiri. Nuansa romance yang dihadirkan begitu nyata, jelas menimbulkan spekulasi bagi para pembacanya pertanyaan yang hingga kini hadir: apakah kekalutan ini benar dirasakan oleh Gibran pada masa itu, sehingga terasa begitu dekat dan nyata? Tidak pernah ada jawaban yang memvalidasi pertanyaan itu. Satu-satunya yang pasti adalah Kahlil Gibran menuliskan karyanya dengan diksi yang begitu indah. Serta, rasa sakit yang dihadirkan terbalut dalam konflik sosial.

(Baca juga Memaknai Cinta dalam Sayap-Sayap Patah)

Rasa dari Bahasa ala Kahlil dan Sapardi

Melampaui unsur romance di dalamnya, Kahlil Gibran dengan berani dan secara terang-terangan menghadirkan berbagai masalah yang berkaitan dengan nasib perempuan, penindasan, ketidakadilan, dan korupsi yang terjadi di Lebanon. Dan, dalam kisah ini semua itu bersumber pada penguasa agama, yakni Uskup.

Karya fenomenal ini kembali hadir. Peminat Kahlil Gibran bisa mulai bersua dengan alur cerita yang membawa pembacanya dalam kekalutan rasa. Dengan alihbahasawan Sapardi Djoko Damono, rasa yang dituliskan oleh Kahlil Gibran ditransformasi dengan begitu baik dengan memberikan sentuhan puitis dan metaforanya. Hal ini menjadi tidak teragukan lagi, mengingat sang penerjemah juga merupakan seorang penyair. Buku ini menjadi “medan” yang menemukan orang yang tepat untuk menggambarkan rasa yang berusaha disampaikah Kahlil Gibran, sesuai dengan segmentasi pembaca di Indonesia. Sayap-Sayap Patah yang hadir untuk masyarakat ini bak Kahlil Gibran yang dibalut oleh Sapardi, dengan kekalutan rasa yang sama.

 

gambaran dua orang yang saling beusaha meraih asa dan rasa mereka

PENGEMBARAAN RASA DALAM SEBUAH KATA

Menggambarkan suatu rasa seperti menuangkan sesuatu yang abstrak. Sesuatu yang tidak berwujud dan maya. Perwujudan dalam penggambaran rasa dapat dihadirkan melalui perwatakan dari setiap tokoh-tokohnya. Dapat pula berupa suasana yang dibangun sepanjang cerita. Semua penunjangnya tidak pernah terlepas dari cara penulis mengekspresikan perasaannya, melebur dalam seluruh tulisan yang dituangkannya dalam satu media. Seperti yang dilakukan Tasaro GK kepada karyanya yang paling baru: Shirath. Sebagai sekuel dari novelnya yang berjudul Sembilu. Novel ini menghubungkan pembacanya dengan dimensi rasa, dengan digiring oleh kedua tokohnya yang saling mencintai, Kashmir dan Kanya. Dalam novel ini, pembaca adalah pengamat dan sisi yang kelak akan dibawa dalam sebuah media yang begitu luas, tapi terangkum dalam satu buku.

Shirath adalah perjalanan panjang Kashmir, yang berusaha menemukan Kanya sebagai muaranya. Dengan gaya tulisannya yang selalu indah, Tasaro GK bermain dengan diksi-diksi yang mendukung genre dari tulisannya ini. betapa suatu paket yang kombo, membaca kisah cinta dengan diksi yang mendayu dan romantis. Keunikan ini ditambah dengan cara Tasaro tidak membuat tulisannya terkesan berlebihan atau yang sering dikenal sebagai klise.

Ekspresi dari Hati

Sebab tokoh adalah perpanjangan tangan dari sang penulis, maka Kashmir adalah perpanjangan tangan dari Tasaro GK. Tasaro memberikan “keleluasaan” sepenuhnya kepada dirinya sendiri untuk menggambarkan tokoh Kashmir sesuai dengan ekspresi yang hendak disalurkannya pada karyanya ini. Baginya, karya ini menguras perasaannya dalam proses penulisannya, dan pada tokoh-tokohnya, termasuk pada Kashmir-lah pembaca akan menemukan ekspresi hati milik Tasaro. Tasaro membangun perspektif cinta seperti pada mata koin, yakni dua sudut pandang, dihadirkannya pula Kanya yang melengkapi rasa yang sedang dibangunnya pada semesta novel Shirath.

Pada setiap jatuh cinta, kehilangan, melepaskan, Shirath bisa mewakili segala rasa dan mengosongkan relung pembacanya. Shirath mampu menjadi suatu media menilik kembali rasa yang pernah ada, sebuah rasa yang dihadirkan oleh Tuhan untuk makhluknya. Sebab pada dasarnya, kita semua pasti pernah masuk dan mengalami sebuah rasa yang menggebu-gebu pada suatu hal bernama cinta. Atau mungkin merasa rindu, Tasaro mengajak pembacanya menafsirkan kembali melalui satu pertanyaan: “untuk apa sejatinya cinta itu ada dan hadir” dan menjawabnya pada perjalanan panjang milik Kashmir dan Kanya.

Mulai perjalananmu di https://mizanstore.com/shirath_70425

© Copyright - Bentang Pustaka