Tag Archive for: rekomendasi novel

Perjalanan Musik dalam Novel Brianna dan Bottomwise

 

Musik Menjadi Kebutuhan

Apakah musik sesungguhnya? Musik adalah sinar paling terang kefanaan, sebab ketika musik berbunyi, kemanusiaan menjadi terang-benderang. Dunia tanpa musik, macam hutan tak berhewan, macam sungai tak ber-ikan, macam awan tak berangin. (hal. 268). Musik telah menjadi kebutuhan bagi banyak orang. Di Indonesia, identitas musik dikenal sejak abad ke-3 sebelum Masehi dengan menggunakan alat tradisional sebagai pengiringnya.

Novel Brianna dan Bottomwise (Juli, 2022) mengisahkan dua detektif swasta yang menangani kasus hilangnya gitar legendaris John Musiciante. John ialah musisi yang mampu mencipta komposisi rock progresif dari membaca novel, puisi, memandang lukisan, dan patah hati. Disebutkan juga jika dirinya tak kurang dari satu lelaki Renaissance paling berbakat di muka bumi.

“Aku tak bisa lagi main musik. Mendengar musik saja, hatiku sakit. Kehilangan gitar itu membuatku merasa kehilangan ibuku, untuk kedua kalinya.” (hal. 47). Melihat kondisi John Musiciante, membuat Brianna dan Bottomwise berjanji akan terus mencari gitar itu hingga menemukannya.

Penjelajahan pun dimulai mengendarai mobil El Camino kesayangan Bottomwise. Keluar dari negara bagian California, Brianna dan Bottomwise menuju Las Vegas, Nevada. Dilanjutkan lagi menembus jantung Amerika, singgah di Utah, Wyoming, Iowa, South Dakota, terus ke utara menuju Minnesota, menempuh jarak beratus-ratus kilometer. (hal. 49).

Kehadiran yang dinanti-nantikan

Pembaca mafhum novel ini memulai kisahnya dengan latar Amerika. Selanjutnya, penulis mengkolaborasikan kasus crime of opportunity dengan menghadirkan Brianna dan Bottomwise sebagai detektif sekaligus mengangkat keduanya sebagai judul buku ini. Sebagai pembaca, judul automatis melekat dalam ingatan serta memiliki kesan tersendiri di hati pembaca. Sehingga tak ayal jika kehadirannya tentu dinanti-nantikan.

Bersiap akan ditemani Brianna dan Bottomwise sepanjang membaca novel bersampul merah ini, saya bersiap menyimak detail kasus sambil menebak-nebak peristiwa apa yang akan terjadi. Namun rupanya, jejak mereka hilang sejak The Terong Brothers, Hamzah dan Baharudin menggantikan posisinya. Bersamaan dengan itu, gitar vintage berpindah setting ke Indonesia.

Migrasi gitar ini justru membawa hawa sejuk sebab keleluasaan Andrea Hirata menceritakan Indonesia terasa real, khususnya perihal Orkes Melayu. Ada Melayu Semenanjung, hadrah, rebana, qasidah, hingga hentakan-hentakan staccato funk rock ala Frusciante mengalun dalam novel. Melalui Orkes Melayu Kami Mau Lagi, penulis lugas memainkan peran. Sadman menyokong hidupnya sendiri, hidup kedua orang tuanya, dan menabung sedikit demi sedikit untuk satu tujuan: membeli alat-alat musik, agar dapat mendirikan orkes. (hal. 42).

Musisi yang dilupakan zaman

Keterlibatan Alma, Ameru, bahkan Pak Mu dalam memperjuangkan musik tak kalah seru. Masing-masing memiliki peran dominan melebihi Brianna dan Bottomwise. Alih-alih menceritakan strategi pencarian gitar, Alma justru ditampakkan dengan kesulitan mendapatkan pinjaman gitar demi memenuhi hasrat bermusik. Gadis kecil itu harus mencuci sepeda motor tetangganya sebagai syarat meminjam gitar. Begitu pun Pak Mu yang tak lagi dipercaya untuk sekadar memainkan gitar sebab mengidap demensia dini. Meski mahir, kesulitan bicara dan kelainan ingatan membuat Pak Mu dilupakan zaman.

Menuju halaman 238, saya mendapati Brianna dan Bottomwise kembali meski dengan perseteruan yang cukup menegangkan hingga nyaris terjadi perpecahan. Sebagai pembaca mungkin sedikit-banyak berharap jika novel ini menyajikan strategi pemecahan kasus yang cerdas dan taktis sebagaimana novel-novel detektif. Namun saya merasa fokus utama memang tertuju kepeda gitar milik John Musiciante berikut perjalanan musik dan singgahnya bersama banyak orang.

Buktinya: Bagaimanakah selanjutnya nasib prodigy Alma dan Ameru, Pak Mu, Mr. Orkes Man, dan orkes Melayu Semenanjung terakhir di dunia? (hal. 315). Pertanyaan penutup ini cukup menjelaskan apa yang akan disuguhkan Andrea Hirata di buku kedua dwilogi Brianna dan Bottomwise. Maka tak heran jika Orkes Melayu lebih eksis sejak gitar Vintage Sunburst 1960 berada di tangan mereka.

Cita rasa membaca karya Andrea Hirata

Di samping hal itu, novel ini mengandung banyak lelucon, misalnya: warung kopi bernama Maryati Kawin Lagi (hal. 45), celetukan “Ai, kalau Sadman saja bisa bikin orkes, kita bisa bikin apa pun!” (hal. 57). Pernyataan ini cukup satire mengejek Sadman yang dianggap payah dalam bermusik. “Apa kataku, Boi! Dunia tidaklah selalu tempat yang kejam bagi musisi tak berbakat!” (hal. 152).

Selama membaca novel ini, kita dengan mudah dibuat menangis sekaligus tertawa dalam waktu bersamaan. Happyness is Back, Pengorbanan Dua Ibu, hingga Job Sisa, Buku Rekor Dunia, dan Listrik Negara sengaja mencampuradukkan perasaan pembaca. Humor ringan ditambah kisah haru seseorang selalu menjadi cita rasa tersendiri dalam karya-karya Andrea Hirata.

Judul buku                          : Brianna dan Bottomwise

Penulis                                 : Andrea Hirata

Penerbit                              : Bentang Pustaka

Tahun terbit                       : Juli 2022

ISBN                                      : 978-602-291-942-1

Jumlah halaman               : xvii + 361

 

Artikel ini telah terbit di Rubrik Pabukon, Pikiran Rakyat, Sabtu, 27 Agustus 2022 (Oleh: Mutia Senja)

Salman Aristo Rilis Novel My Rocket Queen Bernuansa Musik dan 90-an

Penulis skenario film, produser, sekaligus sutradara, Salman Aristo kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam menulis. Kali ini, Salman Aristo menerbitkan novel berjudul My Rocket Queen, yang banyak terinspirasi dari band terkenal G’nR. Novel ini bercerita tentang pemberontakan anak muda yang dibalut dalam konflik percintaan, peliknya keluarga, sahabat, dan idealisme bermusik. My Rocket Queen menjadi novel original pertama Salman Aristo dan ditulis dengan nuansa 90-an. Dalam novelnya, Salman Aristo juga menampilkan isu korupsi, kolusi, konflik vertikal antar kelas, dunia patriakis dan sexist, yang dikemas apik dalam cerita.

Tentang My Rocket Queen

My Rocket Queen bercerita tentang kisah cinta Sabit dan Saira. Sabit memang bukan bocah yang naif, meski baru saja masuk SMA. Tapi, jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Saira di hari awal OSPEK telah membuka mata dan hatinya bahwa hidup sama sekali tidak naif. Ini dimulai dari Saira, kakak kelasnya yang berusia dua tahun lebih tua. Mereka ternyata sepupu jauh yang dijodohkan dalam transaksi keluarga besar yang penuh tikungan kepentingan. Puncaknya, mereka harus melawan ayah Saira, sang mantan Letnan Jenderal rezim Orde Baru yang otoriter. Bergandengan tangan, Sabit dan Saira, berusaha menentang itu semua.

“Ini tentang pergulatan anak muda membebaskan cita dan cinta mereka dari masa yang mengekang dan gejolak darah muda mereka sendiri,” ungkap Salman Aristo. “Genggaman hati Sabit dan Saira bisa ikut memikat mimpi yang sedang kalian perjuangkan,” tambahnya.

Kata Mereka tentang My Rocket Queen

Dalam kesempatan terpisah, Dee Lestari memberikan komentar tentang novel terbaru Salman Aristo, “Penceritaan Salman Aristo yang lincah, lugas, dan segar menjadikan pengalaman membaca My Rocket Queen menjadi menyenangkan. Sebagai bagian dari generasi ‘90-an, saya menikmati referensi musiknya. Sementara, perspektif remaja yang bergelut dengan isu cinta, keluarga, persahabatan, dan cita-cita yang diangkat novel ini tetap relevan untuk dinikmati oleh pembaca segala usia, segala masa.”

Selain Dee, Fajar Nugroho (sutradara film Yowes Ben) juga memberikan testimoni tentang novel ini, “Salman Aristo adalah pencerita yang luar biasa. Semua akan mengalir, tersusun dan tersampaikan dengan baik. Kisah ini adalah pemikiran liarnya yang belum pernah kita lihat dalam film-film Indonesia yang dia tulis. Bacalah!”

“Untuk masa pre-order novel My Rocket Queen, pembaca akan mendapatkan eksklusif tanda tangan basah Salman Aristo,” ungkap Imam, selaku manager Marcom Bentang Pustaka. “Jadi pastikan kamu ikutan pre-order-nya dari tanggal 5 – 19 Agustus, ya,” tambah Imam.

Rapijali generasi Dee Lestari

Tiga Generasi dalam Rapijali

Dalam satu cerita utuh Rapijali, sering kali akan berkisah tentang drama pelik yang terpusat pada salah satu tokoh/generasi. Tokoh utama inilah yang biasanya akan mencerminkan genre novel tersebut. Kisah tokoh utama memberi identitas genre novel. Misalnya, novel tentang remaja, anak-anak, atau orang dewasa. Akan tetapi, hal itu berbeda dengan novel Rapijali. Melalui novel ini, Dee Lestari meramu sebuah drama yang melibatkan tiga generasi sekaligus.

Rapijali generasi Dee Lestari

Bertemu Generasi Rapijali: Yuda Alexander

Kisah tiga generasi dalam Rapijali dimulai dengan cerita Yuda Alexander. Pembaca Rapijali 1: Mencari pasti sudah tidak asing lagi dengan sosok ini. Ya! Dia adalah kakek Ping. Yuda Alexander digambarkan sebagai sosok yang pandai dalam bermusik dan mantan anggota band yang cukup terkenal pada eranya. Dari dialah bakat musik Ping mengalir. Yuda Alexander adalah orang yang dengan gigih berusaha menjamin masa depan Ping setelah ia tiada nanti.

Sebagai generasi yang paling tua, bayang-bayang kematian sering menghampirinya. Pada momen itulah orientasi hidup berubah. Prioritas utamanya adalah keluarga. Agaknya poin penting ini yang ingin Dee Lestari tanamkan pada diri pembaca melalui kisah generasi Yuda Alexander.

 

Baca juga : Memandang Dunia Politik Lewat Rapijali

Bertemu Generasi Guntur

Kisah tiga generasi dalam Rapijali berlanjut ke kisah Guntur. Guntur adalah ayah Ping. Guntur juga seorang politikus yang sedang mencalonkan diri menjadi gubernur DKI Jakarta. Kisah Guntur banyak dibahas dalam Rapijali 2: Menjadi. Kisahnya merupakan salah satu konflik besar yang membuat Rapijali 2: Menjadi seru untuk dibaca.

Melalui kisahnya, pembaca akan diajak menyelami betapa sibuk dan padatnya kehidupan generasi Guntur. Guntur seolah sedang dihadapkan pada tantangan untuk menyeimbangkan hidup antara karier dan keluarga. Usianya yang telah matang membuatnya cemerlang dalam meniti karier. Akan tetapi, ada keluarga yang juga harus ia jaga. Begitulah gambaran tantangan yang dihadapi oleh orang-orang pada generasi Guntur.

Bertemu Generasi Ping

Dalam Rapijali, Ping adalah generasi yang paling muda. Ia digambarkan sebagai sosok anak remaja kelas 12 SMA. Sebagaimana generasi seusia Ping, Ping juga merasakan banyak keresahan tentang masa depannya. Pada masa ini, biasanya seseorang akan dihadapkan pada kebimbangan dalam pilihan melanjutkan sekolah. Pilihan tentang sekolah yang lebih tinggi tentu juga dipengaruhi oleh bakat dan minat seseorang. Ping sebagai remaja yang berbakat dalam musik memiliki keinginan untuk melanjutkan sekolah musik. Akan tetapi, keinginannya itu berbenturan dengan situasi dan kondisinya.

Melalui novel Rapijali 2: Menjadi, Dee Lestari meramu dengan apik drama kehidupan dari tiga generasi tersebut. Penasaran dengan kisah kelanjutannya?

 

-Putri Maulita

 

rapijali bermusik dee lestari

Rapijali: Perpaduan Bakat Menulis dan Bermusik Dee Lestari

Menghasilkan sebuah karya bukanlah hal yang sederhana. Dalam proses produksi karya, bakat dan kerja keras saling memengaruhi. Oleh karena itu, ada proses panjang yang harus dilalui seorang kreator hingga karyanya selesai dan matang. Novel serial Rapijali adalah salah satu maha karya Dee Lestari. Menariknya, novel ini tidak hanya buah dari bakat menulis Dee melainkan juga bakat bermusiknya. Rapijali adalah perpaduan yang apik antara bakat menulis dan bermusik Dee Lestari.

Bakat Menulis Dee Lestari

Dee Lestari banyak menghasilkan buku best seller. Dee Lestari begitu luwes dalam menulis hingga karyanya dapat diminati oleh berbagai kalangan. Buku-bukunya pun telah banyak mendulang berbagai penghargaan. Salah satunya yaitu Filosofi Kopi, dinobatkan sebagai karya sastra terbaik tahun 2006 pada Penghargaan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

Bakat Bermusik Dee Lestari

Selain seorang penulis, Dee Lestari juga seorang musisi. Banyak lagu fenomenal yang lahir darinya. Lagu Perahu Kertas dan Tahu Diri yang dinyanyikan oleh Maudy Ayunda merupakan hasil karyanya. Selain itu, lagu Malaikat Juga Tahu dan Firasat yang sering menemani kegundahan dan kesedihan hati para penikmat musik ini juga hasil ciptaannya. Keren, bukan?

Baca juga: Proses Kreatif Dee Lestari: Dari Penulisan Rapijali hingga Masa Promosi

Perpaduan Bakat Menulis dan Bermusik dalam Rapijali

Novel serial Rapijali terbit pada tahun 2021. Saat ini novel Rapijali 1: Mencari dan Rapijali 2: Menjadi sudah beredar luas di pasaran. Sedangkan, untuk serial ketiga masih dalam proses penulisan. Melalui Rapijali, Dee Lestari seolah sedang menyandingkan bakatnya dalam menulis dan bermusik. Ia tidak hanya menulis, tetapi juga menciptakan lagu sebagai soundtrack dari novelnya.

Rapijali bercerita tentang kehidupan seorang remaja yang pandai bermusik. Tokoh-tokoh di dalamnya tergabung dalam sebuah band dan aktif menciptakan lagu. Dalam beberapa bagian, diceritakan pula bahwa tokoh-tokohnya juga menciptakan lagu mereka sendiri. Nah, lagu yang diciptakan dalam band atau diciptakan oleh tokoh secara pribadi sesungguhnya merupakan ciptaan Dee Lestari.

Hal ini tentu merupakan terobosan baru dalam dunia tulis-menulis. Biasanya kita mendapati soundtrack dalam film. Kali ini, kita akan mendapati soundtrack dalam novel. Melalui serial Rapijali, Dee Lestari membuktikan bahwa bakatnya dalam menulis dan bermusik dapat berjalan sejajar, beriringan, dan saling melengkapi dengan begitu indah.

-Putri Maulita

 

Anniversary Ke-3, Anisa Rahma & Dito Terbitkan Novel Skenario Terindah

Menyentuh angka pernikahan yang ketiga, Anisa Rahma Adi dan Anandito Dwis memutuskan untuk mengeluarkan novel yang ditulis berdua berjudul Skenario Terindah. Novel ini akan diterbitkan oleh Bentang Pustaka perdana di tanggal yang sama, yakni 16 September 2021. Novel setebal 400 halaman ini akan menjadi debut perdana mereka dalam bidang literatur, setelah sebelumnya meluncurkan single yang berjudul Pernikahan Impian pada tahun yang sama dengan pernikahan mereka. Diangkat dari kisah nyata, Skenario Terindah menggambarkan dengan lugas kepribadian kedua tokoh dan cara Tuhan mempertemukan keduanya. 

Di dalam novel tersebut juga diceritakan perihal perjalanan Anisa sejak memutuskan merombak ulang mimpinya. Hingga keputusannya untuk memantaskan diri demi kualitas kepribadian yang terbaik. Sejak memutuskan hengkang dari girlband yang menaunginya, Anisa Rahma memang memilih jalan hidupnya yang berbeda. Tidak hanya persoalan bersolo karier, Anisa juga memutuskan untuk mengubah penampilannya. Seperti mengenakan hijab dan melakukan beberapa kegiatan yang bernapas religi. Anisa juga memutuskan untuk melakukan proses taaruf dan kemudian menikah dengan Anandito Dwis.

Baca juga: Sinopsis Skenario Terindah karya Anisa Rahma dan Anandito

Kisah Taaruf Anisa Rahma dan Anandito 

Anandito Dwis adalah seorang penyanyi religi yang tergabung dalam grup Adam Musik. Pamornya di bidang musik masih menciptakan relevansi atas dunia yang selama ini digeluti oleh Anisa. Selain dari sisi  keagamaan, Anandito merupakan pria dengan budi baik dan kelembutan hati sama halnya dengan kepribadian yang dimiliki oleh Anisa. Beberapa persamaan ini yang menciptakan perasaan di antara keduanya. Hal ini juga akan banyak ditemui oleh para pembaca dalam novel terbaru mereka, perihal chemistry tokohnya.

Perjalanan menemukan yang membuat mereka menghadirkan Sang Kuasa dalam skenario kehidupan keduanya ini dirasa dapat menjadi suatu yang inspiratif. Kisah dalam buku ini diharapkan dapat menumbuhkan harapan pada mereka yang kehilangan asa untuk percaya keajaiban cinta. Dari sanalah, makna judul buku menjadi sebuah perwakilan sekaligus wajah dalam kisah mereka. Belahan jiwa yang mereka temukan adalah bentuk skenario terindah. Lebih jauh dari kisah Anisa Rahma dan Anandito Dwis, Skenario Terindah juga akan menghadirkan perjalanan keduanya selama mengarungi bahtera rumah tangga. 

Banyak sudut pandang baru tentang kisah cinta, terutama yang dilingkupi oleh proses taaruf, sebuah proses yang menuai kontra dari beberapa pihak. Dari kisah Anisa Rahma dan Anandito Dwis, diharapkan pembaca akan diajak menyelami sebuah keputusan, harapan, dan perjalanan yang telah menjadi keputusan yang ditentukan oleh-Nya. /j

Kisah Perjalanan Taaruf Anisa Cherrybelle dalam Sebuah Novel

INILAHKORAN, Bandung-Figur publik yang pernah bergabung dalam grup idola CherrybelleAnisa Rahma bersama suaminya, penyanyi religi Anandito Dwis menuangkan kisah perjalanan taaruf mereka melalui sebuah novel berjudul “Skenario Terindah”.

Novel setebal 400 halaman yang mereka tulis berdua ini akan diterbitkan Bentang Pustaka. Yang akan terbit perdana pada 16 September 2021 atau bertepatan dengan peringatan tiga tahun pernikahan keduanya.

Sejak memutuskan hengkang dari Cherrybelle, Anisa Rahma bersolo karier, mengubah penampilannya, seperti mengenakan hijab dan melakukan beberapa kegiatan yang bernapas religi.

perjalanan taaruf anisa

Dia juga memutuskan untuk melakukan proses taaruf dan menikah dengan Anandito, personel grup Adam Musik.

Baca juga Perjalanan Taaruf Anisa dan Dito di Novel Skenario Terindah

Seperti dikutip dari keterangan tertulis Bentang Pustaka, Minggu, kisah dua sejoli dalam buku ini diharapkan dapat menumbuhkan harapan. Terutama pada mereka yang kehilangan asa untuk percaya keajaiban cinta.

Dari sanalah, makna judul buku menjadi sebuah perwakilan sekaligus wajah dalam kisah mereka. Yakni belahan jiwa yang mereka temukan adalah bentuk skenario terindah. Lebih jauh dari kisah Anisa Rahma dan Anandito Dwis, “Skenario Terindah” juga akan menghadirkan perjalanan keduanya selama mengarungi bahtera rumah tangga.

Pembaca akan diajak menyelami sebuah keputusan, harapan, dan perjalanan yang telah menjadi keputusan yang ditentukan oleh Sang Pencipta.

Rencananya novel Skenario Terindah bakal terbit pada 16 September 2021 dan dibanderol seharga Rp 99 ribu. Tertarik beli?

anisa rahma skenario

Anisa Rahma Rilis Novel Skenario Terindah di Ultah Pernikahan ke-3

Jakarta (detik.com 12/09) – Merayakan hari jadi yang ke-3 tahun, pasangan suami-istri Anisa Rahma dan Anandito Dwis merilis novel. Diterbitkan oleh Bentang Pustaka, novel yang ditulis berdua itu berjudul Skenario Terindah.

Novel setebal 400 halaman menjadi debut mereka di industri buku Tanah Air setelah merilis single Pernikahan Impian.

Skenario Terindah diangkat dari kisah nyata dan menggambarkan kepribadian kedua tokoh serta cara Tuhan mempertemukan keduanya. Dalam novel itu, juga menceritakan perjalanan Anisa sejak memutuskan ulang mengenai mimpinya.

anisa rahma skenario

Sejak hengkang dari girlband yang membesarkan namanya, Anisa Rahma memilih jalan yang berbeda. Ia mengubah penampilannya dengan menutup aurat dan mengenakan hijab.

Baca juga Sinopsis Novel Skenario Terindah

Dia pun memutuskan untuk menikah dengan penyanyi religi yang tergabung dalam grup Adam Musik, Anandito Dwis.

Anandito Dwis dikenal sebagai pria dengan budi yang baik, lembut hatinya, dan persamaan inilah yang membuat Anisa jatuh cinta. Beberapa persamaan dari kepribadian keduanya membuat mereka bersatu.

“Perjalanan menemukan yang membuat mereka menghadirkan Sang Kuasa dalam skenario kehidupan dirasa menjadi cerita yang inspiratif,” tulis keterangan Bentang Pustaka, dalam keterangan pers yang diterima detikcom.

Cerita dalam novel Skenario Terindah, lanjut keduanya, diharapkan dapat menumbuhkan harapan pada mereka yang kehilangan asa.

“Dari sanalah, makna judul buku menjadi sebuah perwakilan sekaligus wajah dalam kisah mereka: Belahan jiwa yang mereka temukan adalah bentuk skenario terindah,” tulis keterangan pers.

Di dalam novel juga menceritakan sudut pandang baru tentang apa itu cinta khususnya yang melewati masa taaruf. Proses perkenalan yang menuai pro kontra di kalangan masyarakat Indonesia.

Rencananya novel Skenario Terindah bakal terbit pada 16 September 2021 dan dibanderol seharga Rp 99 ribu. Tertarik beli?

(tia/aay)
Dee Lestari novel baru

Proses Kreatif Dee Lestari: Dari Penulisan Rapijali hingga Masa Promosi

Penulisan novel Rapijali tidak dapat dilepaskan dari proses kreatif si penulisnya. Selama proses penulisan novel, tidak jarang si penulis harus merenung, mengingat kembali pengalaman-pengalaman, dan menghayati suatu kejadian demi memperoleh ide yang apik. Begitu pula yang dialami oleh Dee Lestari selama menulis serial Rapijali.

Proses Kreatif Rapijali

proses kreatif rapijali

Sebenarnya, penulisan Rapijali telah dimulai oleh Dee Lestari sejak dua puluh tujuh tahun yang lalu. Akan tetapi, penulisan ini terhenti cukup lama sebelum sempat diselesaikan. Awalnya, judul naskah ini bukan Rapijali, melainkan Planet Ping. Memasuki tahun 2020, Dee Lestari pun melanjutkan penulisan naskah yang sempat terhenti lama ini. Ada pembelokan arah saat menulis ulang naskah ini. Selain perubahan judul dari Planet Ping menjadi Rapijali, kisah percintaan yang dialami oleh Ping dalam cerita Rapijali pun berbeda dari rencana awal yang disusun oleh Dee Lestari saat menulis Planet Ping.

Ada banyak pengalaman pribadi Dee Lestari yang ikut serta tercurah dalam novel Rapijali. Salah satunya adalah pengalamannya dalam bermusik. Novel Rapijali memang berkisah tentang sekumpulan anak remaja yang hobi bermusik dan tergabung dalam suatu band. Oleh karena itu, pemahaman dan pengalaman Dee Lestari sebagai musisi banyak diimplementasikan dalam penulisan cerita ini. Latar cerita Jawa Barat sebagai daerah asal Ping juga merupakan buah dari pengalamannya. Dulu, Dee Lestari sering terlibat dalam kegiatan musik di Jawa Barat sehingga ia hafal betul bagaimana guyonan-guyonan khas musisi Jawa Barat.

Selain kisah tentang musik, Rapijali juga memuat konflik dan drama yang beragam dari tokoh-tokohnya. Konflik yang sangat kompleks itu terkadang terasa seperti sebuah teka-teki. Beberapa konflik tidak langsung dibuka secara gamblang, melainkan berupa clue di awal cerita. Dari clue-clue yang tersirat itulah kemudian Dee Lestari menggabungkannya menjadi jalinan cerita yang utuh. Menurut Dee Lestari, menggabungkan cerita yang utuh adalah sebuah kepuasaan yang bisa ditawarkannya kepada pembaca.

(Baca juga: Sinopsis Rapijali 2: Menjadi)

Promosi Serial Rapijali

Sebagaimana buku yang sudah selesai ditulis, proses berikutnya adalah promosi. Promosi novel Rapijali sudah dimulai sejak awal tahun 2021. Akan tetapi, ada yang berbeda dari promosi Rapijali kali ini dibandingkan dengan buku-buku karya Dee Lestari sebelumnya. Dee Lestari menjalankan promosi ini bersamaan dengan prosesnya dalam menulis serial pamungkas Rapijali atau novel Rapijali 3. Dee Lestari mengaku bahwa hal ini belum pernah lakukan sebelumnya.

Menurut Dee Lestari, bagian yang paling menantang dari keseluruhan proses penulisan serial Rapijali secara teknis adalah proses rilisnya. Ini adalah kali pertama ia menulis, berpromo, dan memeriksa penyuntingan secara bersamaan dalam sekali waktu. Baginya, masing-masing proses dalam menghasilkan karya memerlukan mentalitas yang berbeda. Tentu merupakan sebuah tantangan besar ketika harus menggabungkan proses-proses tersebut dalam sekali waktu.

Promosi buku adalah proses yang panjang. Ada banyak hal perlu dilakukan selama proses ini. Oleh karena itu, tidak jarang seorang penulis perlu banyak berinteraksi dengan calon pembacanya baik secara langsung maupun melalui media sosial. Begitu pula Dee Lestari. Di sela-sela kesibukannya menulis Rapijali 3, ia menyempatkan diri untuk menyapa calon pembacanya dalam rangka promosi buku.

Serial Rapijali dari Rapijali 1 hingga Rapijali 3 direncanakan terbit seluruhnya pada tahun ini. Penasaran? Simak terus kelanjutannya, ya! Kamu juga bisa dapatkan Rapijali 2: Menjadi di sini.

 

-Putri Maulita

politik di rapijali

Memandang Dunia Politik Lewat Rapijali

politik di rapijali

Dunia politik di Rapijali tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Manusia hidup dalam tataran masyarakat yang terstruktur dan tertib dengan dipimpin oleh seorang pemerintah. Hal itu dekat sekali dengan politik. Namun, ketika pembahasan tentang politik muncul, sering yang terbayang oleh kita adalah pembahasan yang pelik, besar, dan alot.

Dunia Politik dalam Rapijali

Melalui novel Rapijali 2: Menjadi, Dee Lestari seolah sedang berusaha untuk membantah stigma bahwa politik di Rapijali adalah pembahasan yang sulit. Guntur, salah satu tokoh dalam Rapijali 2: Menjadi, adalah seorang politikus yang sedang mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta. Pembaca Rapijali 2: Menjadi akan diajak untuk melihat kehidupan politikus melalui tokoh Guntur. Pembaca juga akan mengetahui tentang tantangan-tantangan yang dirasakan seorang politikus dalam menyusun kampanye.

Menariknya, pembahasan tentang politik ini dikemas oleh Dee Lestari menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Selain itu, Dee Lestari tidak hanya menggambarkan sisi Guntur sebagai politikus, tetapi juga sisinya yang manusiawi sebagai manusia apa adanya.

Guntur yang Manusiawi

Sebagai seorang politikus, seseorang tentu harus memiliki personal branding yang bagus. Ia sepatutnya memiliki wibawa dan siap tampil di depan umum kapan saja. Karena perannya adalah sebagai pemimpin, seorang politikus tidak jarang harus selalu mampu terlihat kuat di depan banyak orang terlepas dari masalah pribadi yang ia hadapi. Kurang lebih demikianlah penggambaran tokoh Guntur dalam novel Rapijali 2: Menjadi. 

Bagian yang menarik adalah Dee Lestari tidak hanya menggambarkan keseharian Guntur sebagai politikus. Dee Lestari juga menceritakan Guntur dalam kehidupan sehari-seharinya sebagaimana manusia pada umumnya. Ada part di mana Guntur merasa sedih atas masalah yang dihadapi. Ada pula masa ketika Guntur hanyut dalam perasaan sepi. Dalam beberapa bagian, tampak bahwa Guntur mengalami masalah dalam urusan rumah tangganya. Masalah yang paling besar tentu adalah fakta bahwa Guntur merupakan ayah kandung Ping.

Penceritaan tokoh Guntur yang apik dalam novel Rapijali 2: Menjadi ini menunjukkan pada pembaca bahwa manusia, siapa pun itu, juga tetap memiliki sisi manusiawi. Tidak ada manusia yang sempurna tentunya. Semua orang punya masa lalu, masalah, emosi, dll.

Penasaran dengan kisah Guntur? Simak selengkapnya hanya di Rapijali 2: Menjadi.

 

-Putri Maulita

 

 

dilema rapijali 2

Dilema dalam Melabuhkan Hati di Rapijali 2

dilema rapijali 2

Dilema di Rapijali 2: Kemanakah Ping akan melabuhkan hati merupakan salah satu pertanyaan besar yang menggelayuti hati para pembaca Rapijali 1: Mencari. Dalam novel tersebut, diceritakan bahwa Ping adalah seorang remaja perempuan kelas 2 SMA. Sebagai seorang remaja, Ping juga merasakan gejolak percintaan yang sering disebut sebagai virus merah jambu. Akan tetapi, kisah percintaan memang tidak selamanya mulus. Dilema tentang melabuhkan hati pun terjadi dalam kisah itu sebagaimana yang dirasakan oleh Ping.

Berkenalan dengan Oding

Pembaca Rapijali 1: Mencari pasti sudah akrab dengan sosok yang satu ini. Ya! Sahabat baik Ping sejak kecil. Namanya Oding. Ia seumuran dengan Ping. Berbeda dengan Ping yang suka bermain musik, Oding lebih suka surfing. Ia digadang-gadang sebagai atlet surfing terbaik di Batu Karas. Selain terkenal sebagai peselancar, orang-orang di sana juga mengenalnya sebagai “pasangan” Ping. Mereka memang tidak berpacaran. Akan tetapi, selama sekian belas tahun mereka selalu bersama. Di mana ada Ping, di situ ada Oding. Begitu pula sebaliknya. Saking dekatnya mereka, orang-orang bahkan memberinya julukan Poding, sebagai rangkaian nama keduanya, Ping dan Oding. Kedekatan itu membuat Oding menjadi kandidat kuat bagi Ping dalam melabuhkan hati.

Berkenalan dengan Rakai

Hidup Ping yang tenang dan damai di Batu Karas mendadak jungkir balik sejak kakeknya meninggal. Ia pun pindah ke Jakarta. Di Jakarta, Ping bertemu dengan teman-teman baru. Salah satunya adalah Rakai. Rakai teman satu sekolah dengan Ping. Ia juga suka musik. Bersama dengan Rakai, lahirlah band Rapijali. Selain itu, ibu Rakai juga merupakan guru musik di sana. Dari hobi yang sama itulah kedekatan antara Ping dan Rakai mulai terjalin. Kesibukan Ping dengan band Rapijali juga membuat keduanya sering bertemu. Apakah Ping akan melabuhkan hati pada Rakai?

Dilema di Rapijali 2

Menanggapi kisah percintaan tentang kemanakah Ping akan melabuhkan hati, para pembaca Rapijali seolah terbagi menjadi dua tim, yaitu tim Poding dan tim Rakai. Dee Lestari membawa pembaca hanyut dalam romantisme kisah mereka membuat pembaca dilema saat membaca Rapijali 2. Memang, perkara melabuhkan hati selalu tidak mudah. Para pembaca Rapijali pun memiliki banyak alasan untuk mendukung kandidat mereka untuk menjadi tempat Ping melabuhkan hati. Kalau kamu, tim yang mana?

Simak kelanjutan kisah cinta Ping hanya di Rapijali 2: Menjadi. Jangan lewatkan prapesannya, ya!

 

-Putri Maulita

 

© Copyright - Bentang Pustaka