Tag Archive for: Indonesia

Foto Produk Lupa Endonesa

Lupa Endonesa: Satir Penuh Humor

Foto Produk Lupa Endonesa

Dalam karya Sujiwo Tejo ini, Ponokawan akan membawamu berkelana ke negeri Endonesa yang penuh dengan polemik dan permasalahan internal. Percakapan santai mereka berupa satir yang disampaikan dengan jenaka tentang kacau-balaunya situasi di sana–yang merujuk pada Indonesia.

Baca juga: Menengok Kondisi Bangsa dari Lupa Endonesa

Penasaran isu apa saja yang dibahas Ponokawan tanpa malu-malu dalam Lupa Endonesa? Baca habis artikel ini untuk mendapatkan bocorannya.

Indonesia Membutuhkan Kementerian Pemberdayaan Laki-Laki

Jika perempuan mengalami pelecehan, mereka bisa melaporkannya ke Komnas Perempuan atau lembaga dan organisasi lain yang menaungi dan memberdayakan kaum hawa. Namun, bagaimana dengan laki-laki? Jika laki-laki mengalami hal yang sama, kepada siapa mereka harus melapor? Polisi? Kejaksaan? Begitulah yang disampaikan Bagong dengan berapi-api ketika berbincang dengan saudaranya yang jangkung, Petruk.

Masih banyak orang yang menganggap bahwa pelecehan terhadap laki-laki adalah hal yang tidak seharusnya dilaporkan. Selain kultur maskulin yang enggan menelan ego, pihak yang berwajib kerap meremehkan kasus semacam itu. Itulah salah satu alasan mengapa Bagong bersikeras bahwa Kementerian Pemberdayaan Laki-Laki mutlak kita butuhkan. Bahkan katanya, kalau perlu kantornya di seberang Kementerian Pemberdayaan Perempuan sekalian saja!

Sindiran untuk Sikap Bangsa ketika Aset Negeri Diaku Negara Lain

Dalam bab yang berjudul Anakmu Bukan Anakmu, penulis yang akrab disapa Mbah Tejo ini tidak bertele-tele dalam menyampaikan opininya. Ia mengatakan bahwa Anakmu Bukanlah Anakmu ini sebenarnya kalimat yang dipinjam dari Kahlil Gibran. Intinya, anak kita sebenarnya bukan sepenuhnya milik kita. Mereka memiliki cita-cita sendiri yang tidak bisa kita setir. Mereka adalah anak-anak panah yang memelesat dari busur-busurnya sendiri.

Ponokawan mengaitkan hal itu dengan ibu pertiwi atau Indonesia. Dalam konteks ini, Mbah Tejo merujuk pada bangsa kita yang memiliki anak-anak berupa aset negara seperti pulau, kesenian, kebudayaan, dan lainnya. Dengan tegas, sang dalang mengungkapkan bahwa seorang ibu bukanlah orang yang melahirkan. Seorang ibu adalah orang yang merawat dan membesarkan. Contoh dalam konteksnya bagaimana? Janganlah kita merasa menjadi ibu yang memiliki tari Pendet hanya karena kita melahirkan tarian tradisional itu. Coba tanya pada diri sendiri, apa yang sudah bangsa ini lakukan untuk merawat dan membesarkan tari Pendet?

 

Dua isu tersebut hanyalah bagian kecil dari keseluruhan permasalahan yang diulas dalam Lupa Endonesa. Buku ini akan mengingatkanmu tentang berbagai problem dalam negeri seperti pemimpin yang dianggap tidak memihak rakyat, pejabat yang korup, dan lainnya. Baca kisah seru para Ponokawan dan segera ikuti prapesan Lupa Endonesa di sini. Ada bonus stiker dan kaus bagi kamu yang mengikuti prapesannya, lho!

 

Nur Aisyiah Az-Zahra

Istilah gaul 2000an

Jangan Ngaku Anak Gaul 2000an Kalau Belum Tahu Istilah Ini!

Bahasa menjadi alat komunikasi di semua kalangan masyarakat. Khususnya bahasa Indonesia memiliki beragam kosakata di dalamnya. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahkan memiliki 111.000 kosakata dengan 127.000 makna kata. Namun di luar yang tercatat di dalam KBBI, juga terdapat kosakata yang sering disebut sebagai “bahasa gaul”. Terkadang “bahasa gaul” ini menjadi cerminan sebuah bahasa atau percakapan di era tertentu. Misalnya suatu kosakata gaul yang tren di tahun 80an akan berbeda dengan yang tren di tahun 2000an, atau di era lainnya.

Pada tahun 2000an, kosakata gaul yang sering kali digunakan anak muda pada zaman itu cukup banyak. Bahkan beberapa sudah tercatat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Biasanya kosakata gaul ini muncul di lingkungan tongkrongan anak muda, dan digunakan sebagai bahasa dalam percakapan informal anak muda. Namun tak jarang bahwa bahasa gaul ini telah menembus batasan umur, lingkungan, dan berbagai batasan lainnya. Berikut bahasa gaul atau istilah yang tren di tahun 2000an.

Istilah yang tren di tahun 2000an

Cus                  Ayo

Lebay              Berlebihan

Rempong        Repot

EGP                 Emang Gue Pikirin (Kepanjangan)

Ember             Memang

Gatot               Gagal Total

Galau              Resah

Kepo               Ingin tahu

Gokil               Keren

Cupu               Culun Punya (Kepanjangan)

 

Beberapa contoh istilah atau kosakata gaul yang muncul dan tren di tahun 2000an di atas dapat mewakili kosakata gaul yang ada. Bahkan saat ini masih banyak istilah tren tahun 2000an yang masih kerap digunakan, baik di lingkungan informal sehari-hari, maupun di lingkungan seperti dalam lingkup pekerjaan dan lainnya. Misalnya hingga saat ini kata lebay, galau, kepo masih kerap digunakan di dalam bahasa sehari-hari. Sudah lebih dari satu dekade istilah-istilah tersebut muncul dan masih dapat bertahan di era saat ini.

Bahkan tak jarang bahwa istilah-istilah gaul tersebut dijadikan sebuah inspirasi untuk membuat suatu karya seni. Misalnya dulu pada tahun 2000 hingga 2010 muncul lagu dengan judul Emang Gue Pikirin yang dirilis oleh Maia Estianty di tahun 2008. Hingga saat ini bahkan tidak hanya kalangan muda saja yang memahami istilah-istilah gaul yang tren di tahun 2000an ini. Namun orang dewasa hingga orang tua sudah memahminya dan menggunakannya di dalam percakapan sehari-hari. Kalau kamu pernah dan sering menggunakan istilah gaul yang mana nih?

Dapatkan buku-buku Bentang Pustaka hanya di mizanstore.com dan linktr.ee/Bentang

Penulis: Stevanus Febryanto W.S

 

kutu buku perempuan sedang membaca buku

Kamu Kutu Buku? 8 Hal Ini Pasti Pernah Kamu Lakukan

Kalau kamu suka baca buku, pasti kamu pernah melakukan 8 hal-hal ini. Bertahun-tahun menjadi kutu buku membuat kita telah mengarungi berbagai macam suka duka, betul?

 Baca juga: Mitos-Mitos tentang Kutu Buku yang Sebenarnya Benar

 

Ikutan Malu Waktu Tokohnya Melakukan Hal Bodoh

Ketika tokoh kesukaan kita mengatakan atau melakukan sesuatu yang konyol, yang kita harap tidak akan mereka lakukan, tapi mereka tetap mengatakan atau melakukannya … kita jadi ikutan malu. Kadang-kadang sampai harus menutup buku karena nggak kuat malunya.

 

Selalu Kehilangan Pembatas Buku

Barusan ditaruh, pas banget di samping bantal, lha, udah hilang lagi. Sepertinya kita butuh penemuan khusus untuk kutu buku supaya nggak kehilangan pembatas buku terus-terusan.

 

Ngecek Tinggal Berapa Halaman

Kita punya dua sisi: sisi yang nggak mau buku kesukaan kita berakhir begitu cepat, dan sisi yang pengen buruan selesai baca. Kepuasan yang membludak ketika kita sampai di halaman terakhir chapter? Mantap. Waktu kita sampai di halaman terakhir buku? Dobel mantap.

 

Sakit Leher dan Mata Cenat-Cenut

Membaca buku meningkatkan kesehatan mental kita. Tapi membaca buku juga membuat kita sakit leher karena kebanyakan nunduk dan mata cenat-cenut karena baca sambil tiduran.

 

Pengin Meluk Sekaligus Ngamuk ke Penulisnya

Dengan segenap jiwa raga, kita menyayangi penulis yang menulis buku-buku kita. Kita berterima kasih atas semua keringat dan darah yang telah mereka curahkan untuk membangun dunia fantasi yang kita sukai. Tapi, ketika karakter kesukaan kita menderita … rasanya pengin ngamuk aja.

 

Balik ke Halaman Sebelumnya

Matanya, sih, baca, tapi pikirannya ke mana-mana. Setelah lewat beberapa halaman, baru sadar kalau dari tadi baca sambil bengong. Terpaksalah balik ke halaman sebelumnya buat baca ulang.

 

Nggak Sengaja Lihat Bagian Bawah Halaman

Sangat membuat emosi. Padahal udah menjaga diri dari jagat raya internet supaya nggak kena spoiler, eh, pas baca, mata nggak sengaja ngelihat bagian bawah halaman. Kita jadi nggak sengaja membaca apa yang tertulis di situ dan sukses nge-spoiler diri sendiri. Hhhh.

 

Mencari Sekuel atau Prekuelnya

Ketika ada buku yang menarik hati kita, kita jadi penasaran apakah buku ini punya kelanjutannya. Nah, kalau kamu lagi berburu buku-buku tersebut, Mizan sedang mengadakan acara Moms Literacy Expo. Atau, bisa juga kunjungi pameran IIBF 2020 di Shopee. Buku-buku incaranmu lagi diskon sampai 90%, lho.

 

Hal-hal apa lagi yang kamu lakukan ketika membaca buku?

 

Kontributor artikel: Anggarsih Wijayanti

Arkais

#SelasaBahasa: Beragam Kosakata Arkais dalam Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa yang digunakan secara resmi di Indonesia. Sebagai bahasa sehari-hari, tentunya masyarakat Indonesia telah memiliki dan memahami pembendaharaan kata yang baik. Pembendaharaan kata atau biasa disebut kosakata yang baik dan umum tidak menjamin kekayaan kosakata setiap orang akan sangat banyak. Karena pada kenyataannya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) saat ini tercatat terdapat 111.000 kosakata dengan 127.000 makna kata.

Hal ini memperjelas bahwa masih terdapat banyak kata dalam kosakata bahasa Indonesia yang masih jarang digunakan oleh masyarakat luas. Meskipun begitu, banyak juga kata bahasa Indonesia yang memiliki pemaknaan sama atau mirip antara yang satu dengan yang lain. Melalui konten #SelasaBahasa, Bentang Pustaka menyajikan kata-kata atau kosakata dalam bahasa Indonesia yang terbilang jarang digunakan. Kosakata bahasa Indonesia yang jarang digunakan tersebut juga memiliki keindahan tersendiri dari segi penulisan dan pelafalannya. Kosakata tersebut kerap kali disebut sebagai kata arkais.

Apa itu kata arkais?

Secara singkat kata arkais merupakan kata-kata yang sudah tidak digunakan lagi. Hal ini karena kosakata arkais dianggap sudah ketinggalan zaman dan kuno. Anggapan tersebut muncul karena bentuk kata dalam kosakata arkais sudah tidak umum lagi ditemukan dalam percakapan sehari-hari. Namun di sisi lain, kosakata arkais kerap digunakan sebagai referensi nama tokoh dalam novel hingga dijadikan nama seseorang.

Secara etimologi, kata “arkais” berasal dari bahasa Yunani, yang bermakna “sebuah masa yang lebih awal dan tidak dipakai lagi atau sesuatu hal yang memiliki ciri khas kuno atau antik.” Kemudian jika dikaitkan dengan ilmu bahasa, arkais merupakan kosakata lama yang sudah tidak lazim atau tidak digunakan lagi. Maka dari itu, kata-kata ini terdiri atas kosakata bahasa Indonesia yang sudah jarang digunakan oleh masyarakat secara umum dalam percakapan sehari-hari.

Baca juga : Memperkaya Kosakata Bahasa Indonesia di #SelasaBahasa

#SelasaBahasa Menghadirkan Beragam Kosakata Arkais

Akun Instagram @bentangpustaka memiliki salah satu konten reguler yang menjadi unggulan, yaitu #SelasaBahasa. Dalam #SelasaBahasa menghadirkan perihal kebahasaan atau linguistik. Mulai dari macam-macam kosakata, perbedaan kata baku dan tidak baku, penggunaan preposisi yang tepat, hingga padanan kata dalam bahasa Indonesia terhadap bahasa asing.

Dalam #SelasaBahasa terbaru menyajikan kosakata arkais yang jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Melalui akun Instagram @bentangpustaka, dihadirkan kembali kosakata arkais yang terdapat dalam bahasa Indonesia. Berikut kosakata arkais dalam konten #SelasaBahasa terbaru beserta maknanya.

Asmaradanta : Putih, berkilat

Dersana : Jambu merah keputihan

Daksa : badan;tubuh

Sujana : orang berbudi

Keberagaman kosakata bahasa Indonesia sangat indah dan beragam. Hal tersebut dapat dengan mudah kita akses melalui Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) cetak maupun daring. Kemudahan akses KBBI juga telah didorong dengan kemajuan teknologi melalui gawai masing-masing. Tak lupa untuk selalu “Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing”.

 

Penulis: Stevanus Febryanto W.S

tips-menumbuhkan-minat-baca

Jangan Mager! Berikut Tips Menumbuhkan Minat Baca

Membaca merupakan kegiatan yang cukup umum dan hampir semua orang melakukannya. Entah mereka yang membaca sebagai hobi, pekerjaan, atau hanya sekadar tidak sengaja membaca sesuatu. Kita mengenal pribahasa bahwa buku merupakan jendela ilmu. Benar saja! Secara nyata kita akan mendapatkan berbagai ilmu baru jika kita membaca sebuah buku, maupun informasi lain dari bacaan seperti berita di surat kabar hingga media sosial. Namun ternyata di Indonesia minat baca masih tergolong rendah.

Menurut data UNESCO pada 2016, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Minat baca Indonesia berada di peringkat 60, hanya satu tingkat di atas Botswana, salah satu negara di Afrika yang berada di peringkat 61. Maka dari itu, Mintang akan memberikan beberapa tips untuk meningkatkan minat baca. Berikut tips untuk menumbuhkan minat baca.

Mengalokasikan Waktu Khusus Untuk Baca

Kebanyakan orang akan beralasan bahwa mereka tidak memiliki waktu membaca. Apakah ini benar? Padahal kita semua sama-sama memiliki waktu 24 jam dalam sehari. Tidak perlu mengalokasikan waktu yang banyak hingga berjam-jam. Tapi cobalah untuk memberi sedikit waktu dalam sehari untuk membaca. Entah itu membaca berita di pagi atau sore hari, membaca kabar di media sosial ketika jam istitrahat, ataupun membaca buku yang sedang kamu gemari ketika sebelum tidur.

Memiliki Daftar Buku Populer dan Rekomendasi Bahan Baca

Jika kamu ingin membaca buku dan sedang bingung, cobalah cari rekomendasi buku populer. Kamu bisa melihatnya di beberapa situs seperti goodreads.com ataupun melalui instagram @bentangpustaka lho!

Manfaatkan Waktu Menunggu

Untuk kalian yang benar-benar merasa tidak ada waktu untuk membaca, cobalah cara berikut ini. Manfaatkan waktu menunggu yang senggang. Dari pada kalian hanya bosan ketika menunggu, seperti menunggu kereta, menunggu makanan datang dan lainnya, cobalah isi waktu dengan membaca. Beberapa menit saja cukup. Hal ini akan membuat kalian terbiasa membaca dan menjadi kebiasaan yang baik.

Belajar Effective Reading dan Membuat Target Membaca

Melalui effective reading kamu akan mencoba memahami intisari dari setiap bacaan. Hal ini berguna juga untuk pekerjaan-pekerjaan kalian yang diharuskan membaca beberapa instruksi terlebih dahulu. Jangan lupa juga untuk membuat target membaca. Misalnya menargetkan dalam seminggu membaca 1 buku. Kemudian di minggu berikutnya intensitas dan target bacaan dapat ditingkatkan.

Bergabung dan Berdiskusi dengan Komunitas

Jika kalian merasa sangat gemar dengan suatu buku atau bacaan, carilah komunitasnya! Hal itu akan membuka jalur untuk menemui orang baru dan bahan bacaan baru juga. Diskusi di dalam komunitas juga akan membuka wawasan dan berbagai perspektif.

Hal-hal di atas dapat kalian coba untuk menumbuhkan minat baca. Yuk lestarikan budaya membaca! Baca juga buku-buku dari Bentang Pustaka yang dapat kalian temukan di mizanstore.com dan juga linktr.ee/Bentang. Mintang tunggu review bacaan dari kalian! Semoga bermanfaat.

 

Penulis: Stevanus Febryanto W.S

Beragam_Kata_Arkais_dalam_Bahasa_Indonesia_Melalui_#SelasaBahasa

Beragam Kata Arkais dalam Bahasa Indonesia Melalui #SelasaBahasa

Dalam bahasa Indonesia terdapat banyak kosakata yang tidak diketahui sehingga jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kosakata tersebut disebut juga sebagai kata arkais. Meskipun bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa yang digunakan secara resmi di Indonesia, bahkan juga sebagai bahasa sehari-hari, perbendaharaan kata masyarakat nyatanya belum maksimal. Hal itu tidak dapat dipungkiri karena kekayaan dan keberagaman kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) saat ini tercatat hingga 111.000 kosakata dengan 127.000 makna kata. Sehingga masyarakat sebagian besar belum menguasai semua kosakata yang terdapat dalam KBBI.

Apa Itu Kata Arkais dalam Bahasa Indonesia?

Secara singkat kata arkais merupakan kata-kata yang sudah tidak digunakan lagi. Hal ini karena kosakata arkais dianggap sudah ketinggalan zaman dan kuno. Anggapan tersebut muncul karena bentuk kata dalam kosakata arkais sudah tidak umum lagi ditemukan dalam percakapan sehari-hari. Namun di sisi lain, kosakata arkais kerap digunakan sebagai referensi nama tokoh dalam novel hingga dijadikan nama seseorang.

Hal tersebut karena kosakata arkais dianggap cukup indah dari segi pelafalan hingga penulisan. Sebagai nilai tambah, kosakata arkais juga merupakan kosakata asli dari bahasas Indonesia. Dalam arti asli yaitu tidak berasal dari padanan bahasa asing. Jadi meskipun dianggap sudah kuno dan tertinggal, nyatanya kata arkais masih kerap digunakan dan bertahan hingga sekarang. Layaknya sebuah Bahasa, pada dasarnya sebagaimana juga penuturnya, bahasa merupakan hal yang bersifat dinamis.

Kosakata Arkais dalam #SelasaBahasa

Melalui konten #SelasaBahasa yang diunggah akun Instagram @bentangpustaka setiap hari Selasa, Bentang Pustaka menghadirkan beberapa kata arkais yang ada dalam bahasa Indonesia. Instagram @bentangpustaka mengambil tagline “Kosakata Bahasa Indonesia, jarang digunakan, namun indah”. Penasaran dengan berbagai contoh kata arkais?

Baca juga: Memperkaya Kosakata Bahasa Indonesia di #SelasaBahasa

Dalam #SelasaBahasa terbaru menyajikan kosakata arkais yang jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Melalui akun Instagram @bentangpustaka, dihadirkan kembali kosakata arkais yang terdapat dalam bahasa Indonesia. Berikut kosakata arkais dalam konten #SelasaBahasa terbaru beserta maknanya.

Amerta : Abadi

Asa : Harapan

Bumantara : Angkasa

Jumantara : Langit atau udara

Kirana : Sinar; cantik

Kulminasi : Puncak

Lazuardi : Biru muda

Maharani : Permaisuri

Sanubari : Hati, nurani, perasaan

Wanodya : Gadis remaja

Tak lupa untuk selalu “Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing”. Keberagaman kosakata bahasa Indonesia sangat indah dan beragam. Hal tersebut dapat dengan mudah kita akses melalui Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) cetak maupun daring. Kemudahan akses KBBI juga telah didorong dengan kemajuan teknologi melalui gawai masing-masing. Jika ingin menelisik lebih dalam dan lebih lanjut, kita akan melihat fakta bahwa kekayaan bahasa Indonesia sangatlah berlimpah.

 

Penulis: Stevanus Febryanto W.S

no_exit

Rasakan Nuansa Horor Melalui Tempat Angker di Indonesia

Layaknya sensasi horor dalam novel No Exit karya Taylor Adams, kalian bisa merasakan nuansa horor dan menegangkan seperti tokoh Darby Thorne. Tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri, nyatanya di Indonesia juga terdapat tempat-tempat angker yang akan memberikan nuansa No Exit untuk diri kalian. Berikut tempat angker di Indonesia yang dapat kalian kunjungi.

Pantai Parangkusumo

Pantai ini berada di daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selayaknya sebuah pantai, pantai ini terkenal dengan pasirnya yang hitam dan ombaknya yang kuat. Namun di balik itu konon katanya, pantai satu ini merupakan tempat di mana portal gaib menuju kerajaan Ratu Selatan, Nyi Roro Kidul berada. Letak pantai ini juga bersebelahan dengan pantai Parangtritis. Hal-hal spiritual tersebut juga didukung dengan kerap kali diselenggarakannya ritual adat di pantai ini yang membuatnya terkenal menjadi tempat angker.

Gunung Kawi

Gunung Kawi terletak di Jawa Timur. Terkenal dengan panorama alam yang indah, namun ternyata gunung tersebut sangat kental dengan cerita mistisnya. Menurut kabar yang beredar, gunung ini terkenal sebagai tempat pesugihan. Selain itu juga dikenal sebagai tempat memberikan tumbal. Secara nyata banyak orang yang datang dari berbagai daerah untuk melakukan ritual pemujaan. Para pelaku ritual tersebut percaya bahwa dengan melakukan petapaan di Gunung Kawi akan memberikan kekayaan secara instan. Tentunya hal-hal tersebut membutuhkan bayaran yang tidak sedikit.

Lawang Sewu

Terletak di Semarang, Jawa Tengah, tempat ini dahulu menjadi kantor administrasi Indische Spoorweg Maatscappij (NIS), perusahaan kereta api swasta asal Belanda. Kemudian selain itu, bangunan Lawang Sewu juga merangkap menjadi penjara di masa penjajahan Jepang. Kisah sejarah masa lalu tersebut kemudian dengan bentuk bangunan dengan pintu yang banyak (sebanyak 429 pintu) menjadikan Lawang Sewu sebagai tempat angker di Indonesia yang cukup terkenal. Pesona horor yang menarik minat wisatawan juga semakin meledak ketika dahulu terdapat program acara televisi yaitu uji nyali yang dilakukan di penjara bawah tanah.

Taman Nasional Alas Purwo

Tempat angker satu ini terletak di Kebalenan, Banyuwangi, Jawa Timur. Seperti hutan pada umumnya, tempat ini terkenal dengan pesona wisata alamnya. Namun tak hanya itu, Alas Purwo dikenal sebagai salah satu kerajaan gaib besar di Nusantara. Banyaknya kasus pengunjung yang tersesat di dalam hutan kerap kali dikaitkan dengan gangguan dari makhluk gaib.

Hotel P.I. Bedugul

Tempat angker kali ini sesuai dengan namanya, terletak di daerah Bedugul, Bali. Meskipun disebut sebagai hotel, jangan kaget kalau kamu tidak akan bisa memesan kamar. Hotel ini sudah tidak beroperasi sejak lama. Sehingga bangunan dengan nuansa Bali yang lengkap dengan segala perabotan perhotelan terbengkalai dan ditinggalkan selama beberapa dekade ini. Tempat ini dirasa angker juga karena menurut laporan warga sekitar sering mendengar suara keramaian dari dalam hotel kosong tersebut. Bahkan beberapa orang mengatakan kerap melihat sosok perempuan berambut pendek yang berkeliling di area hotel. Tempat angker ini bahkan dijuluki sebagai Ghost Palace Hotel.

Dari sekian tempat angker di Indonesia di atas, mana yang kalian akan kunjungi? Berani mencobanya?

 

Baca juga : No Exit 

 

Penulis: Stevanus Febryanto W.S

Memahami_Manajemen_Modern_Melalui_Rantai_Tak_Putus

Memahami Manajemen Modern Melalui Rantai Tak Putus

Karya terbaru Dee Lestari akan rilis dalam waktu dekat. Berjudul Rantai Tak Putus merupakan buku nonfiksi kedua dari Dee Lestari. Berbicara mengenai bagaimana Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. Mulai dari proses UMKM, pengembangan UMKM, hingga bagaimana sebuah UMKM dapat naik kelas. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari konsep manajemen modern.

Manajemen modern merupakan salah satu konsep untuk meningkatkan kualitas sebuah bisnis maupun usaha. Dalam konteks karya terbaru Dee Lestari Rantai Tak Putus yaitu berupa para UMKM di Indonesia. Secara etimologi, manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu ménagement, yang bermakna ‘seni melaksanakan dan mengatur’. Pada awalnya manajemen belum memiliki definisi atau arti yang berdiri sendiri dan diterima secara luas. Banyak perspektif para ahli yang memiliki makna berbeda terhadap manajemen.

Bahkan hingga saat ini terdapat banyak perspektif mengenai definisi dari manajemen. Mulai dari manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, hingga manajemen sebagai sebuah proses, perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian hingga pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.

Manajemen Modern

Manajemen modern dapat diartikan sebagai manajemen yang pada periodenya ditandai ketika sudah diperlajarinya manajemen sebagai ilmu yang memiliki dasar-dasar logika ilmiah. Maka dari itu, banyak dilibatkan ahli manajemen hingga ahli ekonomi. Hal ini bertujuan untuk dilakukannya penelitian mengenai manajemen yang menghasilkan. Hasil dari penelitian tersebut akan berupa teori hingga aliran manajemen.

Dasar Manajemen Modern

Secara garis besar manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat. Kemudian manajemen harus bersifat sistematik. Maka dari itu, pendekatan yang digunakan dalam manajemen modern harus dilakukan dengan penuh pertimbangan secara hati-hati. Selanjutnya organisasi sebagai suatu keseluruhan. Organisasi di sini dalam arti sebuah perusahaan, maupun bidang usaha, di mana pendekatan manajer individual harus diperhatikan untuk pengawasan terhadap situasi. Selanjutnya pendekatan motivasi terhadap para anggota organisasi harus menghasilkan komitmen. Komitmen tersebut berupa pekerja yang mengacu atau bertolok ukur pada tujuan organisasi.

Penerapan dalam Kehidupan

Pada kenyataannya telah banyak unit usaha, perusahaan, dan UMKM yang menggunakan manajemen modern. Hal tersebut guna memberi efisiensi kepada pekerja maupun untuk pencapaian tujuan usaha dalam UMKM misalnya. Namun, secara nyata bahwa manajemen modern ini juga dapat diterapkan dalam kehidupan manusia. Secara individu setiap orang dapat mempraktikkan manajemen modern untuk mendapatkan hasil yang tepat dengan cara yang efisien.

“Pendampingan merupakan tarian dua arah.

Yang kecil mau membuka diri, yang besar mau berbagi.

Keduanya harus bekerja sama.

Keduanya harus maju bersama.”

Dee Lestari dalam Rantai Tak Putus juga menekankan bagaimana keinginan untuk berubah dan naik kelas dari setiap UMKM. Tidak hanya itu, changing spirit juga sangat dianjurkan diaplikasikan dalam kehidupan setiap individu. Nantikan selengkapnya melalui buku terbaru Dee Lestari yaitu Rantai Tak Putus, segera terbit di Bentang Pustaka.

 

Penulis: Stevanus Febryanto W.S

Rantai_Tak_Putus_Karya_Terbaru_Dee_Lestari_Perihal_UMKM_Indonesia

Rantai Tak Putus: Karya Terbaru Dee Lestari Perihal UMKM Indonesia

Dee Lestari―yang dikenal sebagai penulis, penyanyi, pencipta dan penulis lagu―akan mengeluarkan karya terbarunya. Bersama Bentang Pustaka, Dee Lestari akan segera merilis sebuah buku dengan genre nonfiksi dengan judul Rantai Tak Putus. Setelah pada tahun 2018 merilis karya fiksinya berjudul Aroma Karsa, Dee Lestari mengeluarkan perihal di balik kepenulisan dan proses kreatif penyusunan Aroma Karsa. Karya tersebut berjudul Di Balik Tirai Aroma Karsa yang rilis pada tahun 2019 dan menjadi karya nonfiksi pertama Dee Lestari.

Rantai Tak Putus yang akan segera terbit menjadi karya atau buku nonfiksi kedua dari Dee Lestari setelah Di Balik Tirai Aroma Karsa. Sebagai karya nonfiksi buku ini secara garis besar akan mengisahkan perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Indonesia. Karya terbaru Dee Lestari ini juga akan membahas bagaimana bisnis dan usaha dapat berkembang ke arah yang lebih baik melalui manajemen modern.

Mengapa berjudul Rantai Tak Putus?

Rantai yang tak putus dalam judul Rantai Tak Putus merupakan simbol bahwa dalam unit usaha seperti UMKM setiap peranan memiliki porsi dan fungsi masing-masing. Kemudian setiap peran tersebut akan selalu terhubung satu sama lain layaknya rantai yang tidak akan putus. Mulai dari pengusaha hingga setiap orang yang terlibat dalam proses di baliknya sebuah usaha atau UMKM tidak akan terputus. Untuk mencapai tujuan bersama dibutuhkan hubungan dan kerja sama yang saling terhubung yang pada dasarnya tidak boleh terputus.

Makna dari judul tersebut juga diartikan bahwa setiap ilmu dalam pengembangan bisnis akan terus diturunkan secara turun-temurun. Bahwa ilmu-ilmu tersebut tidak akan terputus. Ilmu-ilmu mengenai pengembangan UMKM dan usaha lainnya secara umum akan terus tersalurkan kepada penerus berikutnya. Hal itu merupakan dasar pengembangan bisnis, dalam konteks ini berupa UMKM. Karena pada dasarnya setiap ilmu (tidak hanya perihal bisnis) akan terus disalurkan sehingga tidak akan mati dan terputus.

Intisari dari Karya Terbaru Dee Lestari

Secara umum Dee Lestari dalam Rantai Tak Putus akan membahas bagaimana membangun sebuah bisnis dan usaha. Dalam konteks ini akan melihat perkembangan UMKM yang dibawahi oleh Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA). Dalam karya nonfiksi ini juga akan menceritakan tokoh Agus yang membangun usahanya dalam bidang manufaktur. Melalui karya ini juga akan diperbincangkan mengenai bagaimana meningkatkan kualitas UMKM. Kemudian peran-peran yang terdapat dalam bidang usaha, hingga manajemen modern untuk meningkatkan bisnis dan usaha.

Passion, kalau tidak dikelola dengan baik, akan sulit maju. Passion digabungkan profesionalitas, baru dua jempol.”

Nantikan selengkapnya karya terbaru Dee Lestari dengan judul Rantai Tak Putus yang akan segera terbit di Bentang Pustaka.

 

Penulis: Stevanus Febryanto W.S

Memperkaya_Kosakata_Bahasa_Indonesia_di_

Memperkaya Kosakata Bahasa Indonesia di #SelasaBahasa

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa yang digunakan secara resmi di Indonesia. Sebagai bahasa sehari-hari, tentunya masyarakat Indonesia telah memiliki dan memahami pembendaharaan kata yang baik. Pembendaharaan kata atau biasa disebut kosakata yang baik dan umum tidak menjamin kekayaan kosakata setiap orang akan sangat banyak. Karena pada kenyataannya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) saat ini tercatat terdapat 111.000 kosakata dengan 127.000 makna kata.

Hal ini memperjelas bahwa masih terdapat banyak kata dalam kosakata bahasa Indonesia yang masih jarang digunakan oleh masyarakat luas. Meskipun begitu, banyak juga kata bahasa Indonesia yang memiliki pemaknaan sama atau mirip antara yang satu dengan yang lain. Melalui konten #SelasaBahasa, Bentang Pustaka menyajikan kata-kata atau kosakata dalam bahasa Indonesia yang terbilang jarang digunakan. Kosakata bahasa Indonesia yang jarang digunakan tersebut juga memiliki keindahan tersendiri dari segi penulisan dan pelafalannya. Kosakata tersebut kerap kali disebut sebagai kata arkais.

Apa Itu Kata Arkais dalam Bahasa Indonesia?

Secara etimologi, kata “arkais” berasal dari bahasa Yunani, yang bermakna “sebuah masa yang lebih awal dan tidak dipakai lagi atau sesuatu hal yang memiliki ciri khas kuno atau antik.” Kemudian jika dikaitkan dengan ilmu bahasa, arkais merupakan kosakata lama yang sudah tidak lazim atau tidak digunakan lagi. Maka dari itu, kata-kata arkais terdiri atas kosakata bahasa Indonesia yang sudah jarang digunakan oleh masyarakat secara umum dalam percakapan sehari-hari.

Akan tetapi, kata arkais dapat terbilang kata-kata yang kuno karena sudah jarang digunakan. Di sisi lain, kosakata ini dianggap cukup indah dari segi pelafalan, penulisan, dan kerap dijadikan sebagai referensi nama tokoh dalam novel maupun nama seorang anak. Kata arkais juga merupakan kosakata asli dari bahasa Indonesia. Dalam arti asli yaitu tidak berasal dari padanan bahasa asing.

Dapat disimpulkan bahwa kosakata arkais merupakan kata-kata yang sudah tidak digunakan lagi. Kosakata arkais dianggap ketinggalan zaman atau kuno. Namun, anggapan ini muncul juga karena bentuk kata yang sudah tidak umum lagi ditemukan dalam percakapan sehari-hari. Kosakata arkais dapat juga didefinisikan sebagai bahasa yang digunakan karena adanya unsur-unsur dari zaman lampau yang tetap bertahan hingga sekarang. Karena pada dasarnya sebuah Bahasa, sebagaimana juga penuturnya, bersifat dinamis.

Contoh Kosakata Arkais

Dalam konten #SelasaBahasa yang diunggah setiap Selasa melalui akun Instagram @bentangpustaka, Bentang Pustaka menghadirkan beberapa kata arkais yang ada dalam bahasa Indonesia. Mintang (panggilan untuk Admin Bentang Pustaka) memberi tagline “Kosakata Bahasa Indonesia, jarang digunakan, namun indah”. Berikut beberapa contoh kosakata arkais beserta maknanya.

  • Asmaraloka: dunia cinta kasih
  • Bestari: berpendidikan
  • Derana: tabah
  • Klandestin: rahasia
  • Mahardhika: berilmu, bijak
  • Nirmala: suci
  • Nuraga: simpati
  • Rama-rama: kupu-kupu
  • Renjana: rasa hati yang kuat
  • Senandika: suara batin
  • Suryakanta: kaca pembesar

#SelasaBahasa Memperkaya Kebahasaan

Akun Instagram @bentangpustaka memiliki salah satu konten reguler yang menjadi unggulan, yaitu #SelasaBahasa. Dalam #SelasaBahasa menghadirkan perihal kebahasaan atau linguistik. Mulai dari macam-macam pembendaharaan kata, perbedaan kata baku dan tidak baku, penggunaan preposisi yang tepat, hingga padanan kata dalam bahasa Indonesia terhadap bahasa asing.

Dalam #SelasaBahasa terbaru menyajikan kata arkais yang jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Melalui akun Instagram @bentangpustaka, dihadirkan kembali kata arkais yang terdapat dalam bahasa Indonesia. Berikut kosakata arkais dalam konten #SelasaBahasa terbaru beserta maknanya.

  • Adiwira: pahlawan super
  • Anggara: buas; Liar
  • Bilur: luka panjang
  • Candala: rendah diri
  • Candramawa: hitam bercampur putih
  • Dersik: desir
  • Lenggana: enggan; tidak sudi
  • Maharana: perang besar
  • Pancarona: bermacam warna
  • Semenjana: medium/sedang
  • Senantu: beberapa hari lampau
  • Wiyata: pelajaran
  • Yojana: jarak

Kata arkais sebenarnya dapat ditemukan dengan mudah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kemudahan mengakses KBBI saat ini juga telah ditunjang dengan adanya KBBI daring dan juga aplikasi KBBI untuk diakses melalui gawai kita masing-masing. Keberagaman bahasa Indonesia sangatlah indah. Jika kita ingin menelisik lebih dalam dan lebih lanjut akan melihat fakta bahwa kekayaan bahasa Indonesia sangatlah berlimpah. Mintang juga akan terus menyajikan konten-konten perihal kebahasaan melalui #SelasaBahasa setiap hari Selasa tentunya. Tidak lupa juga untuk selalu “Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing”.

 

Penulis: Stevanus Febryanto W.S

 

© Copyright - Bentang Pustaka