Sinau Bareng Markesot Karya Mbah Nun
Sinau Bareng Markesot merupakan karya teranyar dari Emha Ainun Nadjib. Dalam buku terbarunya, kita diajak untuk memadukan pemahaman tentang Al-Quran dengan kemampuan membaca fenomena budaya, seni, politik, sosial, dan ekonomi. Dengan cara tersebut, nantinya kita dapat menemukan ruang-ruang tadabur yang belum pernah dimasuki dalam mentadaburi Al-Quran. Lewat buku Sinau Bareng Marekesot, pembaca akan disuguhkan oleh 113 esai dengan berbagai topik pembahasan yang luas. Tak hanya soal agama, di dalamnya memuat tafsiran tentang kepemimpinan, pendidikan, budaya, Pancasila, dan kemanusiaan.
Pembaca akan menyadari bahwa dirinya seolah sedang tersihir ketika menyelesaikan halaman terakhir buku ini. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan oleh gaya kepenulisan Emha yang artikulatif, blak-blakan, dan mudah dimengerti. Kita seolah dibuat ketagihan untuk membaca lembar demi lembar isi buku tersebut. Dengan demikian, pengalaman tafsir ayat Al-Quran menjadi begitu menyenangkan karena kita seolah diajak berkeliling ke dalam horizon pemaknaan Emha atas Al-Quran yang luas.
Berbeda dari dua Serial Markesot sebelumnya (Markesot Belajar Ngaji dan Siapa Sebenarnya Markesot?), buku ini lebih berfokus pada metode tadabur. Bagi Emha, “tadabur adalah proses yang sangat berdimensi moral dan spiritual, lebih dari sekadar intelektual.” Ia melanjutkan, “Tadabur menyaratkan bahwa kesudahannya lebih berkecenderungan terhadap Allah. Misalnya menjadi lebih dekat, lebih beriman, meningkat akhlaqul-karimah-nya, lebih baik hidupnya, lebih saleh perilakunya.” Sebagai sebuah proses pendalaman dan tadabur kepada Al-Quran, hal-hal yang disajikan dalam Sinau Bareng Markesot ini memperkaya wawasan kita mengenai upaya memahami Al-Quran, yang tak semata-mata terwakili oleh metode-metode akademis yang dikenal sebagai Ulumul Quran. Buku ini seolah menjadi oase bagi kita untuk memperkaya, memperindah, dan menunjukkan betapa banyaknya celah tadabur yang belum kita masuki.
Special order buku Sinau Bareng Markesot dapat dipesan mulai tanggal, 10-18 November 2019. Harga buku khusus untuk program special order ini adalah Rp84.150,00.
Keuntungan mengikuti special order:
- Mendapatkan surat ekslusif bertanda tangan Emha Ainun Nadjib
- Diskon 15% dari harga asli Rp99.000,00 menjadi Rp84.150,00
Klik pada toko di bawah ini
- Kamarbuku – 0857-1526-5323 – Jakarta
- @ruangbacabuku_id – 081227797125 – Yogyakarta
- Khoirurroziqin – 08563121229 – Surabaya
- Penjarabuku – 082133748678 – Semarang
- Sorabook.id – 085281703631 – Jakarta Selatan
- @lagijualbuku – 081319960934 – Cilegon dan BSD
- Omah Buku RN – 089656173671 – Surabaya
- Marimocobuku – 087862026148 – Mojokerto
- Pian – 087758345727 – Ponorogo
- Gundam Core Shop – 081237872001 – Sleman
- FBM – 081585748193 – Bekasi
- Zbookslacoffee – 085697360226 – Jakarta
- Lapak Naqi – 085804875314 – Malang
- RencaNgaos – 082337793320 – Surabaya
- Aldrinjava – 081216850048 – Mojokerto
- Buku Buku Laris (Shopee)
- Bukku.id
- Bookishtorage (Shopee)
- Preloved Book Bandung (Shopee)
- Bukabuku.com
- Mizanstore.com
- Klasikabookstore
- Republikfiksi
- Alifia Bookstore
- Bukukita.com
- ParcelBuku.net
- Bukuwanita (Tokopedia)
- Novely Young (Tokopedia)
- Gramedia.com
- Wasurjaya (Tokopedia)
- Toko Nubu (Shopee)
(Afina)
Trackbacks & Pingbacks
[…] Sinau Bareng Markesot merupakan buku yang berisi tentang penafsiran ayat Al-Quran yang punya dimensi kontekstual di tiap esai-esai yang ditulisnya. Buku yang terdiri dari lima bagian ini ditopang oleh 113 esai dengan topik yang luas. Tak hanya soal agama, di dalamnya memuat tafsiran Mbah Sot–sapaan akrab Markesot, tokoh sentral dalam buku ini–tentang kepemimpinan, pendidikan, budaya, Pancasila, dan kemanusiaan. Lewat esai pendeknya, para pembaca akan dibuat terpesona oleh gaya kepenulisan Emha yang artikulatif, blak-blakan, dan mudah dimengerti. Seolah, tafsir ayat Al-Quran menjadi begitu menyenangkan tanpa harus repot-repot mengerutkan kening. […]
[…] Sinau Bareng Markesot merupakan buku yang berisi tentang penafsiran ayat Al-Quran yang punya dimensi kontekstual di tiap esai-esai yang ditulisnya. Buku yang terdiri dari lima bagian ini ditopang oleh 113 esai dengan topik yang luas. Tak hanya soal agama, di dalamnya memuat tafsiran Mbah Sot–sapaan akrab Markesot, tokoh sentral dalam buku ini–tentang kepemimpinan, pendidikan, budaya, Pancasila, dan kemanusiaan. Lewat esai pendeknya, para pembaca akan dibuat terpesona oleh gaya kepenulisan Emha yang artikulatif, blak-blakan, dan mudah dimengerti. Seolah, tafsir ayat Al-Quran menjadi begitu menyenangkan tanpa harus repot-repot mengerutkan kening. […]
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!