Jl. Pesanggrahan No.8 RT/RW : 04/36, Sanggrahan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, 55584.
Bentang Pustaka terus berkomitmen untuk memperkaya pengalaman membaca masyarakat dan menjadi bagian penting dari ekosistem penerbitan buku di Indonesia.
. . . . .
5 Bahaya Sering Menahan Buang Air Kecil
/in Artikel, Buku Anak, Healthy Kids, Parenting/by Bentang PustakaMenahan buang air kecil sudah menjadi hobi banyak orang dengan berbagai alasan. Padahal, sering menahan buang air kecil bisa berisiko buruk pada kesehatan tubuh. Kita membahayakan kesehatan kandung kemih dan ginjal setiap kali menahan buang air kecil.
Rata-rata frekuensi orang buang air kecil sebanyak 4 sampai 10 kali dalam sehari. Normal urine yang dikeluarkan dalam sehari berkisar 400 sampai 2.000 ml. Kita harus sadar bahwa kebutuhan BAK kita sama pentingnya dengan kebutuhan kita lainnya. Karena menahan BAK berbahaya untuk kesehatan, kita juga perlu memastikan bahwa anak-anak tidak suka menahan BAK supaya terbiasa BAK teratur sehingga terhindar dari risiko yang mungikin terjadi. Berikut risiko dari sering menahan BAK.
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
ISK merupakan akibat sering menahan BAK yang paling umum. ISK terjadi karena urine yang kita tahan mengandung bakteri. Bakteri tersebut akan ikut terbuang ketika kita buang air kecil. Oleh karena itu, ketika kita menahan BAK, bakteri tersebut dapat berkembang biak dan membuat infeksi saluran kemih.
Menahan Buang Air Kecil Menyebabkan Retensi Urine
Retensi urine merupakan penyumbatan pada kandung kemih yang membuat kita sulit untuk mengeluarkan urine saat BAK. Akibat dari retensi urine adalah urine yang keluar saat BAK tidak tuntas bahkan urine sama sekali tidak bisa keluar walaupun kita merasa ingin buang air kecil. Hal ini akan sangat mengganggu aktivitas sehari-sehari. Oleh karena itu, rutin BAK sangat penting sebelum kita kesulitan untuk buang air kecil.
Menahan Buang Air Kecil Menyebabkan Gagal Ginjal
Gagal ginjal terjadi karena ginjal sudah tidak bisa lagi menyaring kotoran atau limbah hasil dari pencernaan akibat sering menahan buang air kecil. Ketika kita tidak rutin BAK sesuai kebutuhan, kotoran di dalam ginjal akan semakin menumpuk. Gejala yang biasa terjadi saat orang mengalami gagal ginjal adalah memar hingga feses yang berdarah. Jika gagal ginjal sudah serius, dokter perlu melakukan transplantasi ginjal.
Pembengkakan Kandung Kemih
Pembengkakan kandung kemih terjadi ketika volume urine yang ditampung kandung kemih terlalu banyak. Rata-rata kandung kemih dapat menampung hingga 15 ons urine. Jika kita banyak minum, tetapi sering menahan BAK, volume urine yang terdapat dalam kandung kemih akan terus bertambah. Oleh karena itu, kita perlu rajin BAK supaya volume urine di kandung kemih tetap dapat ditampung.
Batu Ginjal
Jarang buang air kecil akan mengakibatkan berlebihnya kalsium dan natrium dalam ginjal. Mineral-mineral tersebut akan mengendap jika dibiarkan berada di dalam ginjal dan berubah menjadi batu. Batu tersebut dapat keluar melalui saluran kemih. Namun, proses pengeluarannya mengakibatkan rasa sakit.
Tidak hanya orang dewasa yang sering menahan BAK, tetapi banyak anak yang tidak sadar dan tidak tahu akan bahaya menahan BAK. Mereka lebih memilih bermain daripada menyempatkan waktu ke kamar mandi untuk buang air kecil. Selain menjaga rutinitas buang air kecil sendiri, kita sebagai orang dewasa perlu memastikan anak-anak supaya rajin BAK sesuai kebutuhan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengedukasi mereka melalui buku anak atau diskusi dengan orang dewasa.
Tidak Memprioritaskan ASI, Cara Menyusui di Prancis Berbeda dari Negara Lain
/in Artikel, Parenting/by Bentang PustakaHampir semua dokter di semua negara mengatakan bahwa cara menyusui yang benar adalah dengan memberikan ASI kepada bayi. Karena pentingnya ASI, bahkan ada alat pompa ASI hingga sistem donor ASI. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi ibu Prancis karena mayoritas dari mereka lebih memilih memberikan susu formula daripada ASI kepada bayi mereka.
Di Amerika sendiri, kepercayaan akan ASI sama dengan orang Indonesia yang mewajibkan orang tua untuk memberi ASI kepada bayi. Sebagian orang Amerika percaya bahwa memberikan susu formula kepada bayi merupakan salah satu bentuk kekerasan kepada anak. Bahkan, Meksiko melarang pemberian ASI kepada bayi. Sementara itu, orang-orang berlomba-lomba untuk memberikan ASI kepada anak tanpa ada campuran susu formula. Kesulitan-kesulitan selama memberikan ASI tidak membuat mereka gentar, justru hal tersebut memberikan pandangan bahwa pemberian ASI akan meningkatkan status mereka sebagai ibu.
Sebagai orang Amerika yang tinggal di Prancis, Pamela mengakui bahwa jika orang Amerika akan memberikan poin tambahan untuk ibu yang menyusui di Prancis. Memberikan ASI di Prancis menjadi lebih berat karena kurangnya dukungan dari orang sekitar. Dalam bukunya yang berjudul Bringing Up Bébé, Pamela menceritakan kebiasaan unik orang Prancis yang berbeda dari negara lainnya.
Alasan Orang Prancis Memberikan Susu Formula sebagai Cara Menyusui
Walaupun lebih suka memberikan susu formula, tidak semua ibu di Prancis otomatis memberikannya sejak awal bayi lahir. Ada 63 persen ibu Prancis yang menyusui anaknya dengan menggunakan ASI. Sisanya hanya memberikan ASI saat masih berada di rumah sakit setelah bersalin dan berhenti memberikan ASI setelah mereka keluar dari rumah sakit. Namun, lebih banyak yang tidak memberi ASI sama sekali.
Di Prancis, menyusui ASI kepada bayi mencitrakan kaum petani dari desa. Mereka juga menganggap bahwa ASI lebih dibutuhkan di negara yang berada dalam garis kemiskinan seperti Afrika dan sub-Sahara. Ada juga yang beranggapan bahwa menyusui bukanlah tugas seorang ibu. Menyusui hanya memberikan tugas tambahan kepada ibu, yang pastinya tidak mudah. Pamela bercerita dalam bukunya bahwa temannya merasa menyusui membuatnya seperti sebuah alat yang tidak manusiawi.
Terdapat Pejuang ASI di Prancis yang Jumlahnya Kecil
Karena di Prancis budaya menyusui tidak begitu diminati, muncul pejuang ASI walau jumlahnya tidak banyak. Dalam buku Bringing Up Bébé, Pamela menceritakan kisah seorang pejuang ASI bernama Dr. Bitoun. Beliau mengatakan bahwa walaupun sudah diberi penjelasan mengenai pentingnya ASI dengan pendekatan sains, ibu Prancis masih lebih memilih memberikan susu formula karena budayanya yang lebih kuat. Ibu Prancis juga tidak merasa bersalah memberikan susu formula kepada bayi mereka.
Yang mengejutkan, banyak ibu Prancis yang menyusui bukan karena aturan atau kewajiban dan iming-iming dampak IQ tinggi pada anak. Mereka memberikan ASI karena itu pilihan mereka sendiri atas dasar kepuasan diri. Ibu Prancis yang menyusui tidak ingin menyusui di bawah tekanan moral masyarakat.
Walaupun lebih banyak diberi susu formula, bayi Prancis tetaplah sehat. Jika dibandingkan dengan bayi Amerika, bayi Prancis lebih sehat dilihat dari berbagai sisi. Contohnya, Prancis memiliki angka kematian bayi yang lebih rendah daripada Amerika Serikat. Cara pengasuhan anak orang Prancis memang banyak yang berbeda dari negara lainnya. Namun, Pamela Druckerman melalui buku Bringing Up Bébé yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia membuktikan bahwa pengasuhan ala Prancis banyak yang lebih efektif daripada pengasuhan negara lainnya. Tidak hanya memberikan susu formula, tetapi bayi tetap tumbuh sehat, orang tua Prancis juga dapat membuat anak mereka berkelakuan baik dengan mudah. Oleh karenanya, Pamela Druckerman merasa beruntung dapat mengasuh anaknya di Prancis.
Resep Popsicles Sehat dan Mudah
/in Artikel, Buku Anak, Healthy Kids, Parenting/by Bentang PustakaResep popsicles berbeda dengan resep es krim, walaupun bentuknya mirip. Popsicles merupakan camilan berbentuk es stik, es pop, atau es lolipop yang beku dengan bahan dasar air maupun susu. Camilan es satu ini banyak disukai anak kecil hingga dewasa karena kesegarannya dan rasanya yang bervariasi.
Untuk menghasilkan bentuk Popsicles, kita perlu menyediakan stik dan wadah cetak Popsicles. Wadah cetak Popsicles sendiri memiliki berbagai macam bentuk dan bahan. Ada yang berbentuk seperti Popsicles biasa, ada juga yang berbentuk berlian, buah-buahan, bintang, dan sebagainya. Bukan hanya bentuknya yang bervariasi, resep Popsicles juga bisa dibuat dengan beragam variasi. Ada Popsicles buah-buahan, coklat, matcha, hingga kopi.
Kemudahannya untuk dibuat dan resep yang variatif merupakan alasan banyak orang menggandrungi Popsicles. Kita bisa menyesuaikan resep Popsicles sesuai tujuan dan selera. Jika untuk konsumsi makanan sehat, terutama untuk anak, kita bisa membuat Popsicles dengan buah-buahan. Jika kita ingin camilan manis, kita bisa mencoba cokelat dan rasa lainnya. Berikut beberapa resep Popsicles sehat yang bisa dibuat di rumah untuk menunjang kesehatan anak.
Resep Popsicles Pisang
Alat dan bahan:
Cara membuat:
Healthy Funfetti Popsicles
Bahan:
Cara membuat:
Bahan:
Cara membuat:
Resep-resep Popsicles di atas cocok untuk dikonsumsi semua umur, terutama anak-anak karena sehat dan sesuai dengan selera mereka. Popsicles sendiri dapat menjadi trik orang tua supaya anak mau makan makanan sehat, seperti buah-buahan. Jika anak tidak suka makan buah, kita dapat mengganti buah menjadi Popsicles buah untuk dikonsumsi anak tanpa mereka ketahui bahwa mereka pada dasarnya sedang mengonsumsi buah. Jika anak hanya suka makanan manis seperti cokelat dan permen, kita dapat memberinya Popsicles yogurt sebagai pengganti cokelat. Popsicles memang wajib dibuat di rumah.