Jl. Pesanggrahan No.8 RT/RW : 04/36, Sanggrahan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, 55584.
Bentang Pustaka terus berkomitmen untuk memperkaya pengalaman membaca masyarakat dan menjadi bagian penting dari ekosistem penerbitan buku di Indonesia.
. . . . .
Anak-anak dan Konflik Masa Lalu
/in Artikel, Parenting/by Bentang PustakaAnak-anak memiliki konflik pada diri mereka yang barangkali tidak pernah kita sadari atau ketahui. Konflik ini bisa saja mereka kubur dalam-dalam hingga dewasa dan lupa akan konflik tersebut. Mendengar kata konflik, bukan hanya membahas tentang konflik fisik tetapi juga konflik batin. Konflik yang terjadi pada masa lalu ini jika dikubur oleh seorang anak maka menandakan bahwa hal tersebut merupakan kenangan yang buruk.
Dunia anak yang begitu ajaib di mata kita menyimpan berbagai kenangan dan perasaan yang barangkali tidak pernah kita pahami.
Anak-Anak dan Psikoanalisis
Psikoanalisis membuka jalan untuk riset megenai rahasia alam bawah sadar dan mungkin bisa membantu kita memahami rahasia anak dan kontribusinya untuk kehidupan. Psikoanalisis mulanya adalah sebuah teknik untuk menyembuhkan penyakit kejiwaan. Psikoanalisis mengkritik banyak ide yang umum diterima dan menunjukkan bahwa alam bawah sadar bisa memengaruhi perilaku manusia.
Menguak dunia anak yang menjadi misteri bagi orang dewasa membutuhkan pendekatan lain dalam bentuk kajian mengenai manusia dari akar-akarnya. Satu hal yang paling mengesankan yang didapat dari teknik psikoanalisis adalah psikosis mungkin berakar dari kejadian pada masa balita. Kenangan yang terkubur tentu tidak bisa kita ingat secara tiba-tiba begitu saja. Banyak faktor yang bisa membuat seseorang kembali mengingat kenangan yang terkubur itu.
Penderitaan Anak-Anak
Kenangan yang terkubur di alam bawah sadar menunjukkan bahwa pada masa balita terdapat penderitaan lebih daripada yang kita ketahui. Penderitaan ini sepenuhnya bersifat psikis, sedikit demi sedikit dan konstan. Penderitaan ini bukanlah penyebab faktual yang menjadikan seseorang sakit secara psikis saat dewasa. Penderitaan ini timbul karena anak dilarang berkegiatan secara spontan dan anak dikekang oleh orang tua.
Ada dua ranah psikoanalisis yang perlu diberi garis batas. Pertama ialah mengenai benturan antara insiting individu dengan lingkungan tempatnya menyesuaikan diri. Konflik ini dianggap tidak sulit untuk menggali alam bawah sadar sehingga aneka akar masalah yang terkubur di dalamnya dapat terkuak ke alam sadar. Kedua ialah kenangan masa balita. Konflik terjadi bukan antara manusia dan lingkungan sosial tetapi anak dengan orang dewasa yang dekat dengannya atau dengan ibu.
Memahami anak-anak memang bukan perkara mudah, tapi tentu harus dicoba. Jika kita memahami jiwa anak maka kita bisa mengawal anak-anak supaya berkembang secara normal dan sehat. Kita juga membantu mereka menghindari aneka rintangan dan konflik serta dampaknya, yaitu penyakit psikologis yang ditangani oleh psikoanalisis atau masalah moral yang menjangkiti hampir seluruh umat manusia. Melalui buku Montessori: Keajaiban Dunia Anakyang ditulis oleh Maria Montessori ini kita akan memahami bagaimana dunia anak-anak yang selama ini belum kita pahami. Nantikan segera.
Enda Sinta Apriliana
Mengapa Kita Harus Memilih Theraplay di Indonesia?
/in Artikel, Buku Anak, Parenting/by Bentang PustakaKetika mendengar kata Theraplay di Indonesia, apa yang terlintas pertama kali di benak kita? Mungkin beberapa ada yang sudah tahu. Mungkin ada juga yang mengira ini sama dengan play therapy atau bahkan ada juga yang baru pertama kali mendengar kata ini.
Theraplay adalah sebuah metode pengasuhan untuk membangun, meningkatkan, memperbaiki, dan memulihkan hubungan antara orang tua dan anak. Caranya adalah melalui kegiatan bermain yang intim, penuh sentuhan, dan menyenangkan.
Keunggulan Theraplay di Indonesia
Ketika kita membicarakan tentang Theraplay, kata ini seolah hanya bermakna bermain. Tetapi, memang hal tersebut ada sedikit benarnya. Metode ini menekankan pada pentingnya komunikasi non-verbal sebelum komunikasi verbal. Dengan metode ini, kita bisa membangun bonding yang baik dengan anak dengan berbagai macam permainan sederhana.
Permainan-permainan yang direkomendasikan tidak membutuhkan biaya besar atau waktu yang banyak. Bahkan, beberapa permainan hanya membutuhkan tubuh kita. Lainnya hanya butuh benda-benda yang ada di sekitar dan tidak perlu membeli yang baru.
Pada metode ini, kita hanya membutuhkan waktu 30-45 menit per harinya untuk bermain bersama anak. Tentu dengan waktu yang bahkan kurang dari satu jam, kita bisa membentuk bonding yang semakin baik setiap harinya. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak memiliki waktu bersama anak.
Permainan dan waktu yang kurang dari satu jam menjadikan Theraplay spesial. Theraplay merupakan metode yang sangat praktis dan menyenangkan untuk diterapkan bersama anak. Tidak hanya untuk membangun bonding tetapi juga menjadi metode untuk meningkatkan kualitas hubungan antara orang tua dan anak.
Mengapa Memilih Buku Indahnya Pengasuhan dengan Theraplay?
Theraplay masih bisa dikatakan baru di Indonesia, meskipun telah diperkenalkan ke Indonesia pada tahun 2014. Salah satu buku yang membahas ini adalah Indahnya Pengasuhan dengan Theraplay karya Astrid W.E.N. Buku ini adalah buku Theraplay pertama di Indonesia dan langsung ditulis oleh seorang praktisi Theraplay pertama di Indonesia.
Dalam buku ini, Astrid W.E.N. berusaha untuk membantu orang-orang yang sulit untuk menjalin relasi dengan anak-anak. Selain itu, Astrid mencoba mengenalkan prinsip-prinsip Theraplay, serta memberikan contoh beberapa permainan yang bisa dilakukan bersama anak.
Dalam buku ini, penulis telah menyediakan pertanyaan-pertanyaan refleksi yang bisa direnungkan setelah membaca. Beberapa kasus yang pernah dihadapi oleh penulis juga terdapat dalam buku ini.
Yang terpenting mengenai buku ini ialah penjelasan mengenai attachment. Dalam buku ini, Astrid akan jelaskan secara lebih mendetail macam-macam attachment dan bagaimana solusi atas beberapa masalahnya. Buku ini juga memberikan contoh kasus relasi dengan anak yang sering kita jumpai. Penjelasan penyebab dan solusi atas masalah-masalah tersebut dipaparkan dalam buku lebih detail. dapatkan buku Indahnya Pengasuhan dengan Theraplay di sini.
Enda Sinta Apriliana
Problem Pengabaian Anak yang Tidak Disadari
/in Artikel, Buku Anak, Parenting/by Bentang PustakaSering kali dalam suatu keluarga kita menemukan adanya pengabaian anak dan kurang eratnya hubungan antara orang tua dan anak. Padahal, keluarga terlihat harmonis dan baik-baik saja. Dalam bukunya yang berjudul Indahnya Pengasuhan dengan Theraplay, Astrid W.E.N menyebutkan bahwa ada beberapa masalah pada hubungan anak dan orang tua.
Pengabaian Anak: Bersama tapi Tidak Terkoneksi
Salah satu kondisi ini adalah pengabaian anak tidak disadari. Hal ini terjadi ketika orang tua dan anak selalu bersama. Namun, tidak terkoneksi satu sama lain. Hal ini bisa terjadi pada keluarga siapa saja, bahkan pada keluarga yang tampak normal. Hal ini bisa terjadi sejak anak masih kecil dan dampaknya juga tidak baik.
Contoh yang bisa dirasakan adalah ketika orang tua dan anak berada dalam satu ruang yang sama namun sibuk sendiri-sendiri. Hal yang paling mungkin terjadi adalah ketika kita kurang memberikan ruang pada anak untuk membicarakan keseharian mereka.
Tanpa kita sadari, hal ini menyebabkan anak menjadi terabaikan. Orang tua jadi kurang mengenal anak dengan baik bahkan bisa jadi tidak kenal sama sekali. Dampak lainnya, anak menjadi cenderung tertutup dan tidak banyak berinteraksi dengan orang tua. Jika hal ini dibiarkan, komunikasi anak dan orang tua menjadi terhambat dan bisa jadi juga buruk.
Sakit atau Mengalami Perawatan Medis
Ketika anak sakit dan harus dirawat di rumah sakit juga bisa memengaruhi kualitas relasi orang tua dengan anak. Kondisi ini menjadi sebab terputusnya relasi antara orang tua dan anak untuk sejenak. Waktu sejenak ini mampu membuat anak atau orang tua menjadi tidak nyaman.
Rasa tidak nyaman ini membuat kita mengeluarkan ekspresi-ekspresi negatif dan bisa menyakiti orang di dekat kita. Kita juga bisa merasa buruk karena melakukan hal itu kepada orang yang kita sayangi, namun tidak memiliki kuasa akan hal tersebut. Pada kondisi ketika anak atau orang tua sedang sakit dan mungkin harus mendapatkan perawatan di rumah sakit, komunikasi dan kasih sayang yang diberikan juga harus ada.
Pengabaian anak sering kali tanpa sadar kita lakukan. Namun, hal ini juga sulit untuk dihindari. Ketika hal tersebut terjadi, jangan selalu merasa bersalah karena banyak hal yang berada di luar kendali kita. Dalam buku ini, Astrid W.E.N. tidak hanya memberikan kita informasi penting mengenai interaksi yang terjadi antara orang tua dan anak, tetapi juga bagaimana penggunaan Theraplay atas interaksi tersebut.
Enda Sinta Apriliana