Belajar Bikin Dialog Novel dari Just a Friend to You
Agar nggak bosan dibaca dan plot berjalan dinamis, penting adanya keseimbangan porsi antara narasi dan dialog. Kali ini kita akan belajar bikin dialog dari novel Just a Friend to You karya Ega Dyp. Fungsi dialog dan tip tambahan tentang penulisan dialog akan dibahas di sini.
Dalam novel, dialog merupakan percakapan dua tokoh atau lebih yang memiliki beberapa fungsi. Berikut ini beberapa fungsi dialog pada novel beserta contohnya.
Fungsi Dialog dalam Novel
-
Sebagai pembuka bab
Untuk mengawali tulisanmu, agar tidak terkesan monoton, kamu bisa menggunakan dialog sebagai pembuka. Teknik ini akan memberikan efek segar dan kejutan sebagai awalan untuk menarik minat pembaca.
Contoh:
Dikutip dari Just a Friend to You karya Ega Dyp
“Lo gila, Ge!”
“Lo parah, Ar!”
Arka berdecak, menatapku seolah aku baru saja melakukan debus. Tatapannya menyiratkan ketidakpercayaan. Namun, aku juga dapat melihat sedikit raut kesal tercetak di wajahnya.
“Gue tuh, semalem berantem hebat sama Selly!” ucap Arka penuh penekanan, tapi aku yakin cuma aku yang bisa mendengar suara beratnya itu karena notabenenya kami duduk bersebelahan dan orang-orang di kelas ini sedang sibuk sendiri.
“Lo tuh, parah! Gue cuma ngebajak DM Instagram lo doang, kok. Cuma ngebajak doang. Tapi lihat apa yang lo lakuin ke handphone gue?” jawabku tak kalah kesal.
“Cuma ngebajak?” tekan Arka sekali lagi, dengan mimik muka mendramatisasi keadaan. “Ngebajak manggil sayang,” tambahnya sinis.
-
Membangun suasana
Dialog juga berfungsi sebagai pembangun suasana. Dari contoh dialog di bawah ini, bisa tertangkap bahwa situasi yang terjadi sedang cukup genting.
Contoh:
Dikutip dari Just a Friend to You karya Ega Dyp
“Tunggu dulu, Ge. Lo harus denger apa yang gue omongin ini sebelum lo ngelangkah keluar dari tempat ini.” Aku dapat mendengar keseriusan dalam suara Selly. Sepertinya apa yang hendak dia bicarakan begitu penting. Setidaknya baginya. Helaan napas pendek lolos dari bibirku. “Oke, apa pun yang mau lo omongin itu, silakan omongin dengan cepat, gue betul-betul harus pergi.”
“Ini soal putusnya gue sama Arka,” ucap Selly. Entah mengapa aku seperti sedang berada di film thriller. Suasana berubah mencekam dua kali lipat. Selly seperti sedang memberi ancang-ancang untuk menyemburku. Firasatku mengatakan hal itu.
“Asal lo tahu, penyebabnya adalah lo,” lanjut Selly dengan sengit. Oke, aku harus menahan diri. Cewek di depanku ini sepertinya masih belum puas mengeluarkan apa yang ada dalam benaknya.
Aku memandang Selly yang sedikit lebih pendek dariku dengan saksama, menunggunya selesai berbicara. “Lo tuh, perusak hubungan orang, Gea!” tambahnya, kali ini nyaris berteriak.
-
Mengantisipasi kebosanan plot
Agar novelmu nggak melelahkan di baca, di antara narasi perlu dibuat dialog yang mendukung. Jadi, pembaca mendapatkan variasi dan penyegaran plot. Pada poin ini dialog juga bisa berfungsi untuk mempercepat ritme plot, tanpa mengurangi informasi yang ingin disampaikan kepada pembaca.
Contoh:
Dikutip dari Just a Friend to You karya Ega Dyp
Ada apa, sih, ini sebenarnya? Waktu itu Jess yang mengungkit tentang Arka, kini giliran Arka yang melakukannya. Sepertinya memang ada sesuatu di antara mereka.
“Lo suka Jess?” tanyaku tanpa bisa kucegah.
“Nggak tahu.”
“Jess suka lo?”
“Kayaknya iya, tapi nggak bisa mastiin juga, sih.”
“Kok, anak-anak bilang kalian cocok? Karena kalian sama-sama cakep?”
“Cie, yang ngakuin gue cakep.”
“Ishhh ….”
-
Menguatkan karakter
Dialog juga bisa digunakan untuk menguatkan karakter di dalam novel. Dari contoh dialog di bawah ini, terlihat bahwa Arka adalah karakter yang playboy.
Contoh:
Dikutip dari Just a Friend to You karya Ega DYP
“Terserah lo, sih, lo sendiri mau nggak pacaran sama Jess?”
“Mau, sih, dia cantik. Tapi ending-nya udah bisa ditebak, gue pasti putus sama dia karena dari awal gue emang nggak cinta.”
“Sejak kapan seorang Arka nembak cewek harus pakai cinta lebih dulu?” balasku retoris.
Arka menoleh, lalu terkekeh pelan, “Iya juga, sih.”
Tip Membuat Dialog dalam Novel
Selain mengetahui fungsi dialog, berikut ini ada tambahan tip agar dialog racikanmu semakin memikat hati pembaca.
-
Sesuaikan dengan budaya dan keadaan sosial ekonomi setempat.
Misalnya, tokoh yang tinggal di Sioardjo kurang cocok jika menggunakan sapaan “lo-gue”. Atau, tokoh anak kecil yang masih SD tentu akan berbeda dialognya dengan tokoh orang dewasa yang sudah kuliah.
-
Coba dilafalkan untuk mengecek apakah dialognya kaku atau tidak.
Cara ini untuk mengetes apakah dialog bikinanmu sudah nyaman dan realistis.
-
Pilih dialog yang benar-benar penting dan berfungsi untuk plot cerita.
Dialog-dialog yang kurang penting seperti bercandaan, saling berkelakar, sapaan awal pertemuan yang berbelit-belit, tidak perlu dimasukkan dalam cerita, kecuali memang penting untuk plot.
-
Banyak baca referensi dialog dari buku-buku sejenis.
Ini akan sangat membantumu mencari ide dialog yang pas digunakan di naskahmu.
Gimana? Udah tercerahkan tentang dialog ini? Siap membuat dialog yang akan selalu dikenang pembaca? Yuk, mulai menulis!
Baca juga: Membuat Identitas Tokoh Novel ala Innayah Putri
Dapatkan Just a Friend to You dan karya-karya Ega Dyp lainnya di sini, ya!
Dilasari
Trackbacks & Pingbacks
[…] Baca juga: Belajar Bikin Dialog Novel dari Just a Friend to You […]
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!