Andrea Hirata – Pelangi dari Belitong
Dikenal dengan karya fenomenal Tetralogi Laskar Pelangi yang sudah diterjemahkan ke-25 bahasa asing di seluruh dunia. Andrea Hirata berhasil memperoleh berbagai penghargaan literasi baik dari dalam maupun luar negeri, salah satunya adalah penghargaan New York Book Festival 2013 untuk The Rainbow Troops, Laskar Pelangi edisi Amerika
Andrea Hirata adalah pemenang pertama New York Book Festival 2013 untuk The Rainbow Troops, Laskar Pelangi edisi Amerika, penerbit Farrar, Straus & Giroux, New York, kategori General Fiction serta pemenang pertama Buchawards 2013, Jerman untuk Die Regenbogen Truppe, Laskar Pelangi edisi Jerman, penerbit Hanser-Berlin. Andrea Hirata juga pemenang seleksi short story majalah sastra terkemuka di Amerika, Washington Square Review, New York University, edisi Winter/Spring 2011 untuk short story pertamanya Dry Season. Bersama nobelis sastra Orhan Pamuk dan Nadine Gordimer, esai Hirata yang berjudul View from my Window terpilih dalam buku Windows on The World, 50 Writers 50 Views, Matteo Pericoli, Penguin, New York.
International bestseller Laskar Pelangi (The Rainbow Troops) telah diterbitkan ke 25 versi bahasa asing, diedarkan di lebih dari 130 negara dan menjadi referensi di banyak sekolah dan lembaga di luar negeri untuk studi pendidikan, sastra dan budaya Indonesia. The Rainbow Troops terpilih sebagai karya sastra kategori Vintage oleh penerbit Random House dan dinobatkan sastrawan Timur Tengah sebagai novel terfavorit 2014. Novel itu telah pula diadaptasi di dalam dan luar negeri ke bentuk film, musikal, audio book, dan koreografi oleh Washington CityDance Company, USA.
Hirata aktif memberi kuliah creative writing di berbagai universitas di dalam dan luar negeri dan mempromosikan minat membaca serta minat menulis dengan mendirikan museum sastra pertama dan satu-satunya di Indonesia; Museum Kata Andrea Hirata, sejak 2009, di kampung kelahirannya di Belitong.
Trackbacks & Pingbacks
[…] Telah berkarya selama belasan tahun dalam dunia literasi Indonesia, Andrea Hirata ternyata memiliki satu figur khusus yang memberinya inspirasi. Figur yang pastinya selalu ada dan selalu menjadi karakter dalam setiap novelnya, siapa lagi kalau bukan sosok guru. Ya, bagi kalian yang memperhatikan, sosok guru ini pasti hampir selalu muncul pada setiap novel Andrea Hirata. Begitu terinspirasi Andrea Hirata oleh para guru, terutama yang bertugas di pedalaman, ia menjadikan mereka sebagai tokoh dalam karya-karyanya. Kekagumannya tersebut sangat tergambar dari bagaimana ia menceritakan sosok Bu Muslimah dan Pak Harfan, dua tokoh guru di Laskar Pelangi. […]
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!