Bunda, Ajari Anak Nyaman Belajar Matematika Lewat Buku Ini!

Banyak anak kesulitan belajar matematika, khususnya sejak usia dini. Alasannya pun beragam, mulai dari sulit, bosan, hingga cara belajar yang tidak menyenangkan. Maka, Bunda jangan heran ya kalau anak-anak tumbuh dengan tidak menyukai mata pelajaran tersebut.

Padahal, matematika menjadi salah satu ilmu dasar yang mesti anak-anak pelajari. Kita semua mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Suka tidak suka, konsep-konsep dasar pada matematika haruslah anak-anak kuasai.

Sebenarnya kecintaan anak akan matematika bisa orang tua atau guru pupuk sedari dini loh. Lewat konsep pendidikan montessori, matematika bertransformasi menjadi aktivitas menyenangkan untuk anak. Apakah Bunda tertarik mencobanya?

Mathematic in Montessori Way: Cara Asyik Anak Belajar Matematika

Mathematic in Montessori Way merupakan salah satu buku Bentang Pustaka yang dapat menjadi acuan dan pendamping para orang tua untuk mengajarkan matematika ke anak. Konsep pengenalan matematika pada buku ini khusus untuk anak usia dini, yakni 4-6 tahun.

 

 

Sebagai penulis, Ivy Maya Savitri menyediakan 100 aktivitas penunjang matematika ala pendidikan montessori. Lembar aktivitas yang ada dapat mempermudah anak dalam belajar matematika. Terlebih pada usia dini, anak-anak butuh kenal konsep matematika sebagai berikut:

  • Mempelajari materi sesuai tingkat kesulitan
  • Menggunakan alat-alat konkret dan aktivitas penunjang
  • Memperoleh pengajaran yang menyenangkan

Nah, berikut ini sedikit bocoran aktivitas penunjang untuk anak dalam buku Mathematic in Montessori Way:

Konsep Hitung

 

 

Pada konsep hitung, tersedia lembar aktivitas kegiatan baik untuk hitung kuantitas maupun angka/ simbol. Ini adalah dasar paling penting sebelum nantinya anak akan mengenal apa itu matematika. Begini contoh aktivitas penunjang yang melibatkan anak secara langsung lewat praktik:

Selain itu, belajar matematika lewat buku ini juga melibatkan praktik dengan benda-benda yang dekat dengan keseharian anak. Aktivitasnya memang dibuat sederhana, tujuannya agar anak lebih mudah fokus tanpa terlalu mengalami kesulitan.

Dalam pembelajaran mengenai konsep hitung ini, orang tua atau guru dapat mendampingi anak selama mengerjakan tiap aktivitas. Visual yang menarik sangat membantu anak dalam menikmati proses belajar matematika.

Mengenal Bangun Geometri

Pada usia 4-6 tahun, anak juga mulai bisa mengenal aneka bentuk geometri. Aktivitas penunjang awal ini melibatkan keaktifan anak dalam menggunting serta menempel. Tujuannya agar anak lebih mudah paham bentuk geometri dasar.

Dengan tampilan buku yang full color, anak juga akan lebih mudah mengenal berbagai jenis geometri. Ada juga aktivitas praktik lainnya yang mempermudah anak memahami geometri lewat konstruksi bentuk segitiga. Begini contohnya:

Operasi Aritmatika Sederhana

Agar anak lebih siap mempelajari konsep hitung pada matematika di tingkat lanjut, buku Mathematic in Montessori Way juga menyediakan operasi aritmatika sederhana. Ini akan menjadi pendidikan dasar terpenting agar anak lebih cakap akan matematika ke depannya.

Selain itu, terdapat juga lembar aktivitas operasi aritmatika dengan visual benda-benda yang menarik untuk anak. Orang tua bisa juga loh menggunakan benda-benda konkret agar anak makin antusias dalam belajar. Contohnya seperti ini:

Catatan dari Penulis

Mathematic in Montessori Way bagus untuk membantu anak dalam belajar matematika, entah dalam lingkungan rumah maupun institusi pendidikan. Dalam buku ini, Ivy Maya Savitri juga menambahkan sedikit catatan untuk para fasilitator, baik itu orang tua maupun guru.

Beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam menggunakan buku Mathematic in Montessori Way sebagai penunjang belajar anak antara lain:

  • Orang tua maupun guru sangat perlu untuk mencermati perkembangan anak selama belajar.
  • Buku ini menggunakan metode montessori dalam belajarnya. Maka, orang tua maupun guru sebaiknya juga sudah melibatkan sensoris anak terlebih dahulu sebelum mengerjakan lembar aktivitas pada buku.
  • Susunan buku ini sudah sesuai dengan standar pembelajaran matematika montessori berdasarkan tingkat kesulitan anak.
  • Berbagai simbol, visual, aktivitas, dan cara kerja dalam lembar aktivitas tersusun berdasarkan pendekatan pendidikan montessori.
  • Lewat pembelajaran yang menarik dan sederhana, anak-anak diharapkan dapat lebih mudah fokus serta menikmati belajar matematika.

Gimana nih, Bunda? Mulai tertarik untuk mendampingi anak belajar matematika sejak usia dini lewat buku ini? Agar tidak penasaran, segera miliki Mathematic in Montessori Way sekarang juga ya. Bunda dapat membelinya lewat https://linktr.ee/Bentang atau bisa langsung datang ke toko buku kesayanganmu.

Efektif Mendidik Anak dengan Metode Montessori

Mendidik anak merupakan tugas mulia para orang tua. Setiap orang tua tentu memiliki cara dan metodenya masing-masing dalam mendidik anak mereka. Salah satu metode mendidik anak yang cukup menarik banyak perhatian orang tua adalah metode Montessori.

Kebanyakan orang tua yang menginginkan anaknya mendapatkan pendidikan Montessori akan mengirim mereka untuk bersekolah di sekolah yang menerapkan Montessori. Banyak yang belum tahu metode Montessori juga bisa diterapkan di rumah langsung oleh orang tua.

Bagaimana cara mendidik anak dengan prinsip Montessori di rumah? Berikut uraian singkatnya.

  1. Memberikan Anak Kebebasan, namun Tetap dalam Pengawasan

Prinsip utama metode Montessori adalah memberikan kebebasan pada anak supaya mereka lebih leluasa untuk eksplorasi dan belajar. Tentu saja tidak serta-merta anak dibiarkan begitu saja tanpa pengawasan orang tua. Anak tetap perlu diawasi, tetapi orang tua tidak harus mengekangnya. Sehingga anak bisa berkembang dengan prinsip kebebasan dalam pengawasan.

  1. Membiarkan Anak Usia Dini Melakukan Aktivitas Sendiri

Kebanyakan anak usia dini sedikit-sedikit mendapat larangan dari orang tuanya. Saat anak ingin menuangkan air dari botol sendiri, orang tua buru-buru melarang karena takut tumpah. Saat anak sedang eksplorasi lingkungan dengan berlari ke sana-kemari, orang tua justru menyuruhnya berhenti.

Orang tua tidak perlu terlalu khawatir dengan anak-anak yang sudah punya keinginan untuk melakukan aktivitasnya sendiri. Justru ini proses dan waktu yang bagus bagi mereka untuk mengembangkan dirinya.

  1. Melibatkan dalam Aktivitas Sehari-hari

Pada dasarnya, anak memiliki naluri untuk membantu dan belajar. Maka tidak heran jika anak kadang meniru aktivitas orang tua di rumah. Saat orang tua sedang mengelap meja, mereka ikut mengelap. Saat ibu menyapu, si anak juga ingin ikut menyapu. Namun banyak orang tua melarang anak melakukan hal tersebut.

Metode Montessori sangat mendukung anak supaya dilibatkan dalam aktivitas keseharian di rumah. Banyak sekali manfaat yang didapatkan anak dari aktivitas tersebut, antara lain anak akan belajar mandiri, belajar koordinasi antara tangan dan otak, serta melatih motorik anak.

Tidak jarang orang tua banyak yang mengeluhkan rasa lelah mereka saat mengasuh anak. Kadang orang tua membutuhkan ruang untuk mencurahkan rasa lelahnya dengan menepi sejenak dari tugasnya tersebut. Buku 365 Days Montessori karya Rosalynn Tamara adalah buku yang tepat bagi para orang tua untuk sekadar mencurahkan rasa lelah atau menepi sejenak dari rutinitas sehari-hari. Rasakan manfaatnya dengan membacanya hari demi hari. Buku bisa diperoleh melalui pemesanan di sini atau kunjungi toko buku kesayangan. (H.N. Faizah)

365 Hari Refleksi dengan Metode Montessori

“Anak adalah harapan bangsa, negara, dan dunia. Mempertimbangkan peran penting anak bagi kehidupan di masa depan, sudahkah kita memperlakukan mereka selayaknya sebuah harapan besar?” –Rosalynn Tamara

Hampir setiap orang tua sekarang telah mengenal metode Montessori untuk mendidik si buah hati. Tetapi pada kenyataannya, menerapkan metode ini tidaklah mudah dan instan. Apalagi bagi orang tua baru yang masih beradaptasi dengan dunia pengasuhan.

Sebagai seorang ibu, mengasuh anak adalah rutinitas yang sering kali melelahkan. Dan motivasi dalam diri tidak akan bisa terisi dengan semua mainan Montessori. Motivasi itu perlu dibangun secara terus-menerus. Setuju moms?

Berangkat dari pemikiran inilah Rosalynn Tamara menulis buku 365 Days Montessori, untuk seluruh ibu yang ingin bertumbuh bersama si kecil dengan metode Montessori.

Buku Ini Tentang Apa?

Maria Montessori mengembangkan metodenya ke dalam berbagai aspek. Hal yang disebutkan secara masif dalam buku-bukunya antara lain pengetahuan tentang anak, pendidikan, dan pola pengasuhan. Topik ini pula yang dibagikan Rosalynn Tamara dalam buku ini.

Lalu apa saja yang dibahas dalam buku ini? Pada bab pertama, Miss Rosa mengajak para ibu di luar sana untuk melakukan refleksi diri tentang kehebatan anak-anak mereka. Bagaimana potensi terpendam seorang anak perlu dibimbing untuk menjadi harapan di masa depan. Kemudian pada bab selanjutnya, Miss Rosa lebih berfokus memberikan refleksi tentang pendidikan anak. Bagaimana ekspektasi dan harapan orang tua tidak bisa semena-mena dilemparkan kepada anak.

Tetapi Miss Rosa tidak hanya berbagi sebatas topik tersebut, moms. Buku ini juga berisi pesan yang membahas tentang perasaan orang dewasa terhadap anak, menyiapkan lingkungan bagi si kecil, sampai practical life ala Montessori. Menarik bukan?

Daya Tarik 365 Days Montessori

Moms pernah merasa jenuh saat sedang mengasuh anak? Pada umumnya, orang tua pasti mengalami masa-masa itu. Mungkin moms sering kali bertanya-tanya, bagaimana caranya mengisi energi untuk mengasuh anak sembari beristirahat sejenak.

Jawabannya adalah dengan refleksi.

Buku-buku Maria Montessori banyak berisi pesan dan nasihat yang bisa diambil. Nah! Melalui buku ini, Miss Rosa telah merangkainya menjadi kalimat-kalimat refleksi yang bisa dibaca setiap hari selama setahun. Bahkan saat moms sedang sibuk sekalipun.

Selain itu, moms juga bisa melakukan refleksi sambil journaling. Buku ini telah dilengkapi dengan kolom kosong di setiap halaman. Moms bisa tuliskan perasaan moms di hari itu, atau sekadar mencoret-coret demi melegakan hati.

Kata Mereka Tentang Buku Ini

“Buku ini mengajak kita belajar dan bertumbuh bersama dalam filosofi Montessori yang begitu menggugah. Ternyata metode Montessori bukan tentang apparatus semata. Inilah yang kadang kita lupakan tanpa sengaja.”

Grace Melia, Therapeutic Play Practitioner, Filial Play Coach Mentor, dan Montessori Diploma in Training

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta