Buku Parenting Apa Saja yang Baik untuk Orang Tua dan Anak?

Buku parenting bisa membantu para orang tua dalam metode pengasuhan yang baik dan benar. Namun, apakah kamu sudah mencari tahu, buku parenting mana saja yang baik untuk diterapkan baik bagi anak-anak maupun orang tua?

 

Salah satu buku yang bisa dijadikan panutan dalam pengasuhan anak adalah Mindful Parenting karya Zaneti Sugiharti. Buku ini akan mengajarkan kamu agar menjadi orang tua yang mindfulness dalam pembelajaran bagi diri sendiri maupun anak-anak.

 

Untuk lebih lanjutnya, kamu bisa menyimak beberapa rekomendasi buku-buku terbitan Bentang Pustaka berikut ini untuk metode parenting yang baik.

1. Play the Danish Way oleh Iben Dissing Sandahl

Menyusul kesuksesan bukunya The Danish Way of Parenting, Iben Dissing Sandahl mengungkap rahasia membesarkan anak di Denmark sekali lagi. Kunci kesenangan anak-anak Denmark dirangkai di buku sebelumnya menjadi akronim PARENT, yang merupakan singkatan dari Play, Authenticity, Reframing, Empathy, No Ultimatum, dan Togetherness.

 

Penulis akan membahas lebih detail tentang bermain dan betapa pentingnya bermain untuk diri anak-anak dalam buku parenting ini. Namun, buku ini bermain secara berbeda dari yang sebelumnya bayangkan, seperti bermain atau melakukan aktivitas yang terorganisasi dan teratur. Rahasia kebahagiaan dan ketahanan anak-anak Denmark adalah, bahwa mereka memiliki kebebasan untuk bermain secara bebas dan tidak terstruktur.

 

Mereka punya waktu untuk bermain dengan bebas tidak hanya ketika mereka masih anak-anak, tetapi bahkan di sekolah menengah. Anak-anak berlatih bersosialisasi, menawar, dan mencegah perundungan melalui permainan bebas, yang memiliki beberapa keuntungan.

 

Iben Dissing Sandahl akan membahas ide bermain bebas dan tidak terstruktur untuk anak yang lebih bahagia dalam buku parenting ini. Serta beberapa saran untuk mendidik anak kreatif dan percaya diri melalui bermain.

2. Cara Ajaib Menutrisi Otak Anak oleh dr. Putri Zalika Kesuma, M.Pd., Ked.

 

Putri Zalika adalah seorang dosen yang tertarik dengan dunia anak dan literasi. Sebagai pemegang diploma Montessori yang terlatih, dia memiliki keahlian sebelumnya dalam mengasuh anak secara global. Dia juga telah menerima sertifikasi neuroparenting dan pelatihan membaca keras.

 

Buku parenting ini akan menjelaskan secara menyeluruh dan sederhana tentang manfaat membaca nyaring pada anak dan pengaruhnya terhadap perkembangan otak. Salah satu anjuran dan dukungan untuk penanganan medis, khususnya bagi anak-anak, adalah mengungkap fakta dan tips cara membaca buku dengan suara lantang.

 

Pentingnya membaca dengan suara keras untuk anak-anak sejak usia muda juga dijelaskan. Sangat ideal bagi calon orang tua yang masih mengandung anaknya untuk membaca sebagai bekal pendidikan anaknya.

Buku parenting ini akan mempresentasikan kajian yang dibacakan oleh penulis dari publikasi nasional dan internasional tentang manfaat dan kelebihan membaca nyaring bagi perkembangan anak, khususnya untuk nutrisi otak.

 

Buku ini mendemonstrasikan cara menumbuhkan minat baca anak agar tidak dikenalkan gadget di usia dini. Selain itu, juga dibahas bagaimana membaca baik untuk otak dan iman anak. Serta saran-saran dan metode jitu untuk mengajarkan karakter dan spiritualitas anak melalui membaca.

 

Baca Juga:

Pahami Ilmu Parenting Sebelum Menikah agar Mental Beneran Siap!

3. Montessori: Seni Menggali Potensi Anak Sejak Dini oleh Paula Polk Lillard

Montessori Seni Menggali Potensi Anak Sejak Dini

“Anak-anak bertindak demi proses. Sedangkan orang dewasa terlibat untuk mencapai hasil akhir.”

 

Karena perbedaan ini, orang tua sering terjebak dalam pengasuhan anak. Orang tua menganggap anaknya sebagai makhluk kecil tak berdaya yang harus dibatasi dalam tindakannya karena rasa khawatir yang berlebihan atau harus selalu menghadapi ini dan itu.

 

Padahal, potensi luar biasa yang dibawa sejak lahir disimpan dalam diri anak, dan pendidikan yang benar adalah proses untuk mengungkap potensi tersebut. Di situlah Montessori, yang hadir ratusan tahun lalu, telah berkembang menjadi teknik pendidikan yang layak saat ini.

 

Menuangkan air, menyendok biji-bijian, berjalan di garis, pink tower, atau menyusun angka tongkat adalah contoh kegiatan Montessori. Buku parenting ini bisa menjadi bekal perjalanan parenting kamu di tengah lingkungan yang serbacepat. Orang tua yang ingin menjalani proses menggali potensi anaknya dengan gembira, bukan orang tua yang menginginkan perkembangan segera.

4. Montessori for Multiple Intelligences oleh Ivy Maya Savitri

MONTESSORI FOR MULTIPLE INTELLIGENCES

Montessori for Multiple Intelligences oleh Ivy Maya Savitri

Setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh menjadi pribadi yang bijaksana dan mandiri. Namun, kecerdasan hampir selalu dikaitkan dengan prestasi akademik. Padahal, setiap bayi memiliki 9 kecerdasan ganda.

 

Sementara itu, aksi bermain dengan anak hampir selalu diasosiasikan dengan Montessori. Siapa yang menyangka bahwa setiap stimulasi Montessori yang diberikan dapat membantu anak mengembangkan semua Kecerdasan Gandanya?

 

Ivy akan melihat banyak aktivitas atau stimulasi Montessori yang mungkin kita gunakan untuk membantu anak-anak mengembangkan sembilan kecerdasan mereka yang berbeda.

 

Ivy berpikir bahwa ketika banyak kecerdasan anak diseimbangkan, mereka tumbuh menjadi makhluk sosial yang kuat dan efisien untuk mendukung kecerdasan khusus mereka.

 

Baca Juga:

Pentingnya Belajar Ilmu Parenting Sejak Dini

5. Mindful Parenting oleh Zaneti Sugiharti

Masalah yang dihadapi orang tua baru dalam menyesuaikan diri dengan peran barunya jarang dibahas karena sejak lama ketika seorang anak lahir ke dunia, tampaknya setiap orang wajib bersukacita dan menghilangkan segala pikiran tidak menyenangkan yang mungkin wajar terjadi pada ayah dan ibu.

 

Sebenarnya banyak pasangan yang tidak siap mental untuk membesarkan anak, tetapi segera memiliki anak karena kewajiban sosial dan keluarga. Alhasil, anak-anak diasuh oleh orang tua yang tidak dewasa yang penuh drama, konflik ego, dan anak-anak telantar yang bahkan tidak terlihat.

 

Melalui buku parenting ini, kita akan mempelajari apa yang sebenarnya ada dalam diri kita masing-masing, yaitu kesadaran, khususnya bagi kamu yang saat ini dibebani tanggung jawab untuk merawat dan menjaga anak.

 

Manfaat buku ini sendiri adalah:

  • Pemahaman lengkap tentang pengasuhan yang penuh perhatian.
  • Gangguan kecemasan orang tua dan merangkul batin anak.
  • Cocok untuk orang tua yang bekerja.
  • Latihan kesadaran anak dan orang tua
  • Pertanyaan dan jawaban tentang menggunakan mindfulness dalam keluarga.
  • Bebaskan diri dari jebakan terlalu banyak berpikir.
  • Kembangkan penerimaan diri bahwa setiap anak adalah unik dan istimewa.

 

Setelah mengetahui manfaat dan keunggulan masing-masing buku, kamu bisa membeli buku-buku ini melalui toko buku kesayangan kamu. Atau, jika kamu ingin membelinya secara online, kamu bisa membelinya melalui official store dari Bentang Pustaka!

Cara Mengajarkan Gaya Hidup Sehat yang Kekinian Untuk Anak!

Mengajarkan gaya hidup sehat kepada anak merupakan sebuah tantangan tapi juga kewajiban kita sebagai orang dewasa terutama orang tua. Salah satu tantangannya adalah mencari metode yang cocok dengan usia anak apalagi untuk anak yang hidup di zaman digital native saat ini. Agar dalam proses pembelajarannya anak tidak bosan tapi tetap mendapat pengetahuan, perlu metode yang tepat agar anak terbiasa dengan prosesnya. Apalagi, kalau proses pembelajarannya di lakukan di rumah sebagai pengisi aktivitas anak di rumah. Namun, sebelum membahas ke metode pembelajarannya, apa saja, sih gaya hidup sehat yang akan diajarkan kepada anak? 

 

“Baca Juga: [Efektif Mendidik Anak dengan Metode Montessori]

Apa Saja Topik Pendidikan Gaya Hidup Sehat Anak Usia Dini?

 

Mengajarkan gaya hidup sehat untuk anak penting sebagai pengetahuan dasar menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Kita bisa melihat saat pandemi Covid-19 lalu, betapa sangat pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan bagi manusia. Mengajarkan gaya hidup sehat untuk anak penting dilakukan untuk menjaga kualitas hidup anak hingga mereka dewasa nanti. Berikut topik-topik kesehatan yang bisa orang tua ajarkan untuk mengajarkan gaya hidup sehat pada anak:

 

  1. Mengenalkan Fungsi dan Menjaga Kebersihan Toilet

Toilet training merupakan istilah populer yang sering digunakan untuk menjelaskan aktivitas dan fungsi toilet. Misalnya, mengajarkan anak untuk buang air besar dan kecil di toilet. Selain itu, menjaga kebersihan toilet juga jadi topik untuk mengajarkan gaya hidup sehat pada anak. Hal ini penting dan harus terus didampingi keluarga agar anak benar-benar memahami juga mempraktekan tapi tidak membahayakan.

 

  1. Berkenalan dengan Makanan Sehat

Mengenalkan beragam sumber dan jenis makanan yang sehat dan bergizi merupakan topik yang paling dekat dengan aktivitas anak. Setiap orang tua menemukan banyak cerita soal kegiatan makan bagi anak. Mulai dari susah makan, nggak mau makan buah dan sayur hingga anak yang kelewat doyan permen! Dengan mengenalkan makanan sehat, anak akan lebih memahami juga peduli kondisi kesehatan mereka

  1. Menjaga Kebersihan Badan

Mandi memang aktivitas yang menyenangkan bagi anak, karena bisa leluasa bermain air! Tak banyak anak yang memahami bahwa menjaga kebersihan badan melalui mandi merupakan aktivitas yang penting untuk menjaga kesehatan badan. Ada juga anak yang enggan atau tak suka gosok gigi. Oleh karena itu, mengajarkan betapa pentingnya menjaga kebersihan bisa dilakukan oleh orang tua di rumah. Karena aktivitas tersebut membutuhkan situasi aman dan nyaman

  1. Pentingnya Cuci Tangan Setelah Beraktivitas!

Anggota tubuh yang paling rentan bertemu dengan bakteri dan kuman adalah tangan. Tangan merupakan perantara yang dapat mempertemukan bakteri dan kuman ke dalam tubuh kita. Memahami pentingnya cuci tangan harus diajarkan sejak usia dini. Apalagi, anak-anak dikenal aktif beraktivitas yang membuat tangannya menyentuh apapun yang ada di sekitarnya. 

 

  1. Etika Menutup Area Mulut Saat Bersin

Dalam mengajarkan gaya hidup sehat sebenarnya anak juga didorong untuk belajar beradaptasi dan berempati dengan lingkungan sekitar. Misalnya saat bersin, pentingnya menutup area mulut saat bersin untuk menghindarkan penyebaran virus dari udara yang tak kasat mata. Dengan mengenalkan etika ini, anak jadi belajar bagaimana menghargai lingungan sekitarnya serta lebih perhatian dengan kondisi kesehatan tubuhnya. Kita juga bisa memperkenalkan terlebih dahulu apa itu kuman dan bakteri serta dampaknya bagi kesehatan.

Bagaimana cara menerapkan gaya hidup sehat kepada anak?

Setelah memahami topik-topik apa saja yang bisa kita angkat sebagai media pembelajaran. Kini saatnya untuk mengetahui bagaimana cara menerapkan gaya hidup sehat pada anak yang tepat untuk saat ini. Kita ketahui bersama bahwa sebuah metode akan tepat digunakan jika sesuai dengan kondisi dan situasi. Saat ini, anak-anak merupakan generasi yang hidup di dunia digital, atau dikenal sebagai generasi alpha.. Anak-anak generasi alpha adalah merupakan generasi pertama yang berdekatan dengan teknologi bahkan sejak mereka lahir. 

 

Walaupun sering dianggap cerdas karena dekat dengan teknologi, tapi perlu ada dampak yang harus diwaspadai oleh orang tua. Dampak yang muncul sehingga menyebabkan masalah yang cukup serius pada anak akibat eratnya hubungan dengan teknologi antara lain; sulit berkonsentrasi, minim sosialisasi, hingga perilaku agresif dan mudah tersinggung. Sebagai orang tua, tentu ini merupakan tantangan karena membutuhkan kerja keras untuk mempersiapkan stimulasi yang lebih maksimal sebagai penyeimbang kemajuan zaman. 

 

Menerapkan gaya hidup sehat merupakan satu dari topik practical life. Kegiatannya mencakup kegiatan sehari-hari yang dilakukan dan diajarkan secara berulang dengan tujuan untuk mengembangkan konsentrasi, koordinasi panca indra, kemandirian, kontrol tubuh dan keteraturan untuk memiliki perilaku yang baik terhadap lingkungan sekitar. Dengan tujuan demikian, metode yang dapat digunakan adalah metode montessori yang dalam kurikulumnya juga terdapat topik practical life. Metode montessori (pembelajaran ekslploratif dan mandiri) bisa diterapkan di rumah sebagai aktivitas tapi tetap dalam bimbingan orang tua. 

 

Salah satu cara yang bisa dilakukan para orang tua untuk menerapkan gaya hidup sehat kepada anak adalah melaui media pembelajaran yang tepat dan kekinian. Media pembelajaran yang kekinian akan mendorong anak untuk aktif memaksimalkan panca indera dan potensinya tanpa harus didikte dan sesuai perkembangan zaman. Healthy Kids Universe  merupakan salah satu media pembelajaran yang kekinian karena memiliki teknologi AR yang bisa diakses di beragam platfrom. 

 

Topik-topik soal penerapan gaya hidup sehat yang tersebut di atas juga tersedia dalam satu paket Healthy Kids Universe Kit. Jadi, nggak perlu ribet kehabisan topik pembahasan karena topik pembelajaran yang disediakan ada beragam. Selain itu, Healthy Kids Universe juga membantu para orang tua untuk memberi sekaligus mendampingi aktivitas anak dengan bahasa yang mudah dipahami. Dapatkan Healthy Kids Universe di Book Advisor Mandiri di seluruh Indonesia, ya!

 

Infeksi Nosokomial, Ayo Kita Cegah dengan Mencuci Tangan yang Benar!

Infeksi Nosokomial? Apa tuh? Kira-kira, kalian tahu tidak apa bahaya dari infeksi nosokomial sendiri? Pasti kalian juga bertanya, mengapa setiap dokter dan perawat ketika akan melakukan pembedahan harus melakukan cuci tangan terlebih dahulu? Hal itu juga dilakukan untuk mencegah infeksi ini lo teman-teman!

 

Nah, maka dari itu, kali ini kita akan membahas mengenai infeksi nosokomial sendiri, apa bahayanya, dan bagaimana cara untuk mencegahnya. Melalui buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri” karya Ika Yuliana K dan ilustrator Penelovy juga dijelaskan pada anak bagaimana cara untuk mencuci tangan yang baik dan benar.

 

Untuk itu, kita bisa membaca artikel ini terlebih dahulu sebelum kalian membaca buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri” ya!

Infeksi Nosokomial, Apa Itu?

Infeksi nosokomial, juga disebut infeksi terkait perawatan kesehatan atau infeksi yang didapat di rumah sakit, adalah bagian dari penyakit menular yang didapat di fasilitas perawatan kesehatan. Untuk dianggap nosokomial, infeksi tidak dapat hadir saat masuk; sebaliknya, itu harus berkembang setidaknya 48 jam setelah masuk. Infeksi ini dapat menyebabkan masalah serius seperti sepsis dan bahkan kematian. 

 

Seringkali, infeksi nosokomial disebabkan oleh patogen yang resistan terhadap berbagai obat yang diperoleh melalui prosedur invasif, penggunaan antibiotik yang berlebihan atau tidak tepat, dan tidak mengikuti prosedur pengendalian dan pencegahan infeksi. Faktanya, banyak infeksi nosokomial dapat dicegah melalui pedoman yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan masyarakat nasional seperti Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 

 

Baca Juga:

Cara Seru Menerapkan Empati Pada Anak Usia Dini

Bagaimana Cara Mencegah Infeksi Nosokomial?

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien selama berada di rumah sakit atau fasilitas perawatan kesehatan lainnya. Salah satu cara paling efektif untuk mencegah infeksi nosokomial adalah dengan mencuci tangan secara teratur dan benar. Berikut beberapa cara untuk mencegah infeksi itu sendiri.

Penggunaan kateter yang tepat

Infeksi nosokomial yang paling umum adalah infeksi saluran kemih (ISK), terhitung hampir sepertiga dari semua penyebab infeksi tersebut. Salah satu penyebab umum ISK adalah terlalu lama memasang kateter. Selain itu, kebersihan dan pembersihan tempat insersi yang tidak tepat menyebabkan ISK. Pastikan untuk tidak pernah menggunakan kateter lebih lama dari yang diperlukan, dan berhati-hatilah saat mencuci tempat pemasangan.

Kebersihan tangan yang efektif untuk staf

Pemberian perawatan rutin seperti pengobatan, pembersihan tempat operasi, dan tes biasanya menjadi penyebab infeksi nosokomial umum lainnya. Mencuci tangan dengan sabun dan air masih merupakan pertahanan terbaik melawan penularan penyakit. Orang sering perlu diingatkan mengingat 97% orang Amerika tidak mencuci tangan dengan benar menurut sebuah studi USDA. Pastikan staf terlatih dengan baik dan secara konsisten diingatkan untuk mencuci atau membersihkan tangan mereka. Kesehatan kulit adalah bagian lain dari kebersihan tangan yang efektif yang sangat penting dalam perawatan kesehatan karena frekuensi mencuci tangan dan seberapa sering terjadi dermatitis.

Menegakkan kebersihan untuk pengunjungmu

Setiap saat “20% hingga 30% dari [sebuah rumah sakit] berisi orang-orang dari luar”, kata Charlie Webb dalam episode The Wash Podcast baru-baru ini. Orang-orang ini menimbulkan risiko besar bagi kesehatan dan keselamatan pasien karena kurangnya pendidikan higiene, dan “Anda tidak dapat mengharapkan pengunjung untuk menjalani sesi orientasi higiene setiap kali mereka masuk ke rumah sakit”, jelas Webb. Mirip dengan staf, pengingat terus-menerus tentang mencuci tangan dan memastikan persediaan nyaman dan tersedia adalah langkah pertama yang bagus untuk meningkatkan kebersihan pengunjung. Selain itu, pastikan individu mencuci tangan sebelum dan sesudah mengunjungi pasien dan saat mereka memasuki fasilitas rumah sakit.

 

Baca Juga: 

Latih Kecerdasan Sensoris Anak dengan Pink Tower Montessori!

Cara Cuci Tangan yang Benar Menurut WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan cara mencuci tangan yang benar dengan 6 langkah sbb:

  1. Basahi tangan dengan air mengalir.
  2. Tuangkan sabun secukupnya pada tangan yang sudah dibasahi.
  3. Gosokkan tangan yang satu ke tangan yang lain untuk membentuk busa. Gosok seluruh permukaan tangan, termasuk punggung tangan, telapak tangan, jari-jari, dan bawah kuku. Gosok setidaknya selama 20 detik.
  4. Bilas tangan dengan air mengalir.
  5. Keringkan tangan dengan menggunakan handuk yang bersih atau keringkan secara alami.
  6. Gunakan hand sanitizer jika tidak tersedia air dan sabun.

 

Langkah 1 sampai 5 harus dilakukan setiap kali mencuci tangan. Sebaiknya hindari menyentuh permukaan apapun setelah mencuci tangan, terutama jika kita tidak tahu apakah permukaan tersebut bersih atau tidak.

Penting juga untuk mencuci tangan pada waktu yang tepat, termasuk sebelum dan setelah makan, setelah menggunakan toilet, setelah batuk atau bersin, setelah menyentuh binatang, dan sebelum dan setelah merawat orang yang sakit.

Dengan mencuci tangan secara teratur dan benar, kita dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri”

Melalui buku ini, anak-anak akan diajarkan bagaimana cara untuk mencuci tangan yang baik dan benar baik di manapun mereka berada. Melakukan cuci tangan untuk mencegah infeksi nosokomial tidak hanya dilakukan di rumah sakit, melainkan kita juga harus mencegahnya ketika di rumah maupun di sekolah. 

 

Selain itu, pembelajarannya yang menarik dan ilustrasi yang sangat eye catching ini dapat mengajak anak untuk terus bermain sambil belajar yang dengan didampingi orang tua maupun tidak. 

 

Ika Yuliana K. membuat buku cerita bergambar ini dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak meskipun membahas hal mengenai kesehatan. Serta, dengan adanya buku ini membuat anak mengerti mengenai pentingnya kesehatan bagi dirinya sendiri dan mengajarkan kemandirian dalam melakukan cuci tangan sendiri.

 

Untuk itu, orang tua maupun guru bisa membeli buku ini melalui toko buku terdekat kalian ataupun membelinya melalui official store milik Bentang Pustaka. Pastikan untuk mengajarkan anak mencuci tangan yang benar ya! 

 

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta