minimalist parenting

Minimalist Parenting: Pola Asuh Modern Bebas Stress

Membayangkan menjadi ibu bisa membuat merinding. Ribet dan lelahnya seorang ibu merupakan momok bagi banyak orang. Ibu dituntut untuk bisa multi-tasking, mau bergulat dengan rumah yang berantakan, mengurus keperluan anak yang tidak ada habisnya, hingga mengambil keputusan untuk anak dan keluarga. Sudah saatnya pola asuh seperti itu diganti dengan minimalist parenting yang lebih meringankan tugas orang tua.

Apa Itu Minimalist parenting?

Mereka adalah penulis buku Minimalist parenting. Minimalist parenting merupakan gabungan dari dua kata ‘minimalist’ yang berarti gaya hidup minimalis dan ‘parenting’ yang memiliki arti pola asuh. Artinya, minimalist parenting adalah pola asuh minimalis. dengan prinsip “melakukan lebih banyak dengan melakukan lebih sedikit.  Minimalist parenting pertama kali dicetuskan oleh Christine Koh dan Asha Dornfest. Buku Minimalist parenting sendiri akan segera di terbitkan dalam bahasa Indonesia oleh Bentang Pustaka.

Christine Koh dan Asha Dornfest mencetuskan minimalist parenting karena melihat kebanyakan orang tua hidup dengan berbagai kelimpahan. Contohnya, kelimpahan akan buku parenting, pilihan-pilihan yang harus diambil, hingga barang-barang di rumah. Sayangnya, kelimpahan tersebut membuat kita kewalahan dan menghalangi kita menjalani hidup bahagia sebagai orang tua. Bukannya merawat diri, menghabiskan waktu bersama keluarga, kita malah sibuk memikirkan pilihan metode parenting yang paling baik, pendidikan anak, menata ruangan yang selalu berantakan, dan sibuk dengan kewajiba lainnya. Pada dasarnya, kelimpahan tersebut tidak penting dan dapat dikurangi. Dalam bukunya, Christine dan Asha menjelaskan bagaimanya menyingkirkan ‘kelimpahan’ yang kita hadapi supaya hidup kita lebih sederhana namun lebih berarti.

Baca juga: Kalimat Afirmasi Positif untuk Ibu Lebih Bahagia

Manfaat Gaya Parenting Minimalis

  1. Lebih mudah mengambil keputusan
  2. Jadwal kegiatan menjadi lebih longgar dan diisi dengan kegiatan esensial yang memang harus dilakukan. Bonusnya, kita bisa menghabiskan quality time bersama keluarga.
  3. Rumah menjadi lebih rapi dan dapat menjadi tempat kegiatan keluarga yang nyaman karena tidak banyak barang berantakan.
  4. Barang yang dibeli adalah barang esensial yang dapat menunjang produktivitas sehari-hari dan mengurangi stress.
  5. Anak memiliki ruang dan waktu untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal tanpa ada kontrol berlebih dan tuntutan orang tua. Ruang dan waktu tersebut dapat digunakan untuk belajar, mengeksplorasi diri, hingga bermain sesuai kebutuhan usia anak.
  6. Menjadi orang tua tidak seribet sebelumnya dengan beban yang berkurang. Orang tua memiliki waktu untuk kebahagiaan diri mereka sendiri.

Di Indonesia, sudah banyak yang mengadopsi gaya hidup minimalis— membuat rumah minimalis, membeli peralatan minimalis dan semacamnya. Tapi, belum banyak yang mengetahui bahwa gaya hidup minimalis juga bisa diadopsi dalam pola asuh yang menguntungkan orang tua dan anak. Mengubah pola asuh tradisional dengan pola asuh minimalis adalah pilihan tepat bagi orang tua yang ingin lebih produktif melakukan pekerjaan yang bisa meningkatkan kualitas hidup keluarga.

afirmasi positif untuk ibu

Kalimat Afirmasi Positif untuk Ibu Lebih Bahagia

Menjadi ibu sering kali melelahkan. Ditambah, status ‘ibu’ sebagai alasan untuk tidak merawat atau mementingkan diri sendiri. Banyak yang merasa egois jika merawat diri, seakan hidupnya harus sepenuhnya tentang anak dan keluarga. Walaupun seorang ibu bisa menyisakan waktu untuk diri sendiri, beban mengurus anak hingga ekspektasi orang lain terhadap ibu sering membuat kita lelah hingga sedih. Di saat tersebutlah kalimat afirmasi positif untuk ibu diperlukan.

Parenting yang menganggap seorang ibu egois jika memperhatikan diri sendiri sudah ketinggalan zaman. Sekarang sudah banyak buku psychological parenting yang membuktikan bahwa ibu juga perlu waktu untuk memperhatikan kebahagian diri. Selain itu, tidak ada ibu yang sempurna. Membuat kesalahan sangatlah manusiawi. Tuntutan masyarakat yang membebani ibu terebut dapat dikurangi dengan mengucapkan kalimat afirmasi positif untuk diri sendiri.

Kalimat afirmasi positif adalah kalimat positif yang diucapkan kepada diri sendiri untuk merekonstruksi pola pikir atau cara pandang negatif menjadi lebih positif. Selain kalimat afirmasi positif untuk ibu, afirmasi positif juga bisa ditujukan untuk janin, anak, hingga remaja supaya mencintai diri sendiri. Berikut hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan kalimat afirmasi positif:

Manfaat Kalimat Afirmasi Positif untuk Ibu

  1. Mengurangi energi negatif

Ketika seorang ibu memiliki energi negatif, tugasnya sebagai ibu terasa semakin berat, tidak bersemangat, hingga mudah lelah. Dengan afirmasi positif, perlahan energi negatif akan tergantikan dengan energi positif. Energi positif sangat dibutuhkan untuk membuat seseorang menjalani hidup dengan lebih bahagia dan mengerjakan tugasnya dengan maksimal.

  1. Mengurangi stres

Tekanan darah tinggi dan detak jantung yang cepat merupakan salah salah satu akibat dari stres. Energi positif yang dapat mengurangi detak jantung dan tekanan darah sehingga keadaan badan bisa lebih rileks. Ketika ibu berpikir positif, beban pikiran pemicu stres juga berkurang.

  1. Mendatangkan hal positif dalam hidup

Ketika pikiran negatif berubah menjadi positif, otomatis seorang ibu akan melihat sesuatu yang tadinya dianggap negatif menjadi positif. Ibu juga menjadi lebih mudah untuk bersyukur. Selain itu, energi positif akan membuat orang-orang di lingkungan sekitar menjadi positif karena mendatangkan orang yang sama-sama memiliki energi positif. Energi positif juga dapat menular ke orang lain di sekitarnya.

Cara Menerapkan Kalimat Afirmasi Positif

  1. Harus percaya kalimat yang diucapkan.
  2. Mengulangi ucapan kalimat afirmasi positif.
  3. Mengucapkan atau menuliskan kalimat. Hindari hanya mengucapkannya di dalam hati.
  4. Hindari menggunakan kalimat negatif seperti tidak, jangan, bukan, dan semacamnya.
  5. Menggunakan kata “akan” supaya pikiran fokus pada masa mendatang. Contoh: aku akan baik-baik saja.

Baca juga: 5 Tips Danish Way Parenting Agar Ibu Tidak Stres Saat Merawat si Bayi Baru Lahir

Contoh Kalimat Afirmasi Positif untuk Ibu

  1. Aku adalah ibu yang hebat.
  2. Aku sudah melakukan yang terbaik.
  3. Aku bisa menjadi orang tua yang baik untuk anak.
  4. Aku layak memiliki waktu untuk diri sendiri.
  5. Masalah ini akan segera berlalu.
  6. Sedih itu manusiawi.
  7. Aku bangga pada diri sendiri karena bisa sampai di tahap ini.
  8. Aku bersyukur atas apa yang aku miliki.
  9. Aku akan menemukan solusi masalah ini.
  10. Aku bisa mendidik anak dengan baik.

Mengucapkan kalimat afirmasi positif hingga mempercayainya memang tidak mudah. Terkadang pikiran negatif masih sering menguasai otak. Namun, jika dilakukan dengan konsisten, otak perlahan akan menerima sugesti yang diberikan kalimat positif tersebut. Jika mempercayai kalimat afirmasi positif dirasa sulit, ibu bisa mencari dukungan melalui buku psychological parenting yang tidak ada mengajarkan cara merawat anak, tapi juga cara menjadi ibu bahagia.

 

Pedoman Gizi Seimbang

Pedoman Gizi Seimbang: Cara Hidup Sehat Pengganti 4 Sehat 5 Sempurna

Menggunakan 4 sehat 5 sempurna sebagai pedoman hidup sehat sudah ketinggalam zaman. Sejak 2014, pemerintah Indonesia telah mengganti 4 sehat 5 sempurna menjadi Pedoman Gizi Seimbang. Pedoman tersebut dibuat lebih lengkap daripada 4 sehat 5 sempurna.

Jika 4 sehat 5 sempurna hanya fokus mengatur konsumsi jenis makanan, Pedoman hidup sehat yang tidak hanya menekankan pada jenis makanan yang perlu kita makan setiap hari, namun juga kegiatan yang perlu kita lakukan untuk menjaga kesehatan di luar makanan. Bahkan, dalam mengatur makanan, pedoman gizi seimbang lebih lengkap karena menganjurkan anak untuk makan beragam makanan dengan beragam porsi sesuai kebutuhan masing-masing anak.

Dalam penerapannya, ada 10 pedoman di Pedoman Gizi Seimbang dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan Kementerian Kesehatan:

  1. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
  2. Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak
  3. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal
  4. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
  5. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
  6. Biasakan sarapan pagi
  7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
  8. Banyak makan buah dan sayur
  9. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
  10. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan

Selain 10 pedoman, terdapat juga 4 prinsip yang perlu diperhatikan:

  1. Konsumsi berbagai macam makanan

Anjuran makanan pada Pedoman Gizi Seimbang dimuat dalam Tumpeng Gizi Seimbang. Pada dasarnya, Pedoman Gizi Seimbang menganjurkan anak untuk mengonsumsi beragam makanan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan beragam gizi sesuai dengan kebutuhan.

Baca juga: Akibat Sering Konsumsi Makanan Manis Bagi Anak

  1. Menjaga kebersihan

Selain makanan, pola hidup bersih juga penting. Hanya mengonsumsi makanan bergizi saja belum cukup untuk hidup sehat. Jika kita atau anak tinggal di lingkungan yang kotor, akan ada banyak kuman penyebab penyakit yang mudah menyerang. Ketika kita sakit, gizi pun akan lebih sulit untuk masuk ke dalam tubuh kita.

  1. Beraktivitas fisik

Aktivitas fisik dapat dilakukan dengan olahraga. Olahraga dapat membantu anak menjaga berat badan, menjauhkan anak dari penyakit, meningkatkan emosi positif dan menjaga kebugaran tubuh. Untuk hasil yang maksimal, olahraga perlu diimbangi makanan bergizi. Aktivitas fisik dalam Pedoman Gizi Seimbang tidak harus terlalu berat seperti berolahraga di gymnastic. Kita cukup mengajarkan anak untuk beraktivitas fisik sesuai kebutuhan.

  1. Mempertahankan berat badan ideal

Alasan untuk mempertahankan berat badan ideal bukan supaya anak bisa tampil sesuai standar kecantikan. Tetapi, menjaga berat badan ideal diperlukan untuk hidup sehat. Berat badan yang berlebih dapat menyebabkan anak sulit beraktivitas fisik hingga rentan terkena obesitas dan penyakit lainnya. Untuk mengukur berat badan ideal, kita bisa melihat indeks massa tubuh. Indeks massa tubuh dapat dihitung dengan cepat menggunakan rumus “tinggi badan (cm) – 110.”

Menganut Pedoman Gizi Seimbang adalah usaha pemerintah untuk menciptakan generasi bangsa yang sehat. Karenanya, anak-anak sangat dianjurkan untuk hidup sehat sesuai anjuran pemerintah. Semakin dini anak menerapkan hidup sehat, manfaatnya akan semakin terasa sejak kecil hingga dewasa.

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta