“Ngabuburit” Online Semasa Covid-19 saat Bulan Ramadan

Marhaban Ya Ramadan!

Umat Muslim tentunya bersorak gembira dalam menyambut Bulan Suci. Bagaimana tidak, Ramadan banyak menawarkan sejumlah keagungan yang tentunya dapat membawa kita semua ke dalam keberkahan yang sebenarnya. Beberapa hal yang menjadikan Ramadan amatlah ditunggu-tunggu umat Muslim karena saat Ramadan, disebut malam-malam penuh kebaikan, kesempatan bertobat sangat besar, pintu kebaikan dibuka seluas-luasnya, segala doa yang terpanjatkan akan dikabulkan, dan masih banyak lagi.

Amat disayangkan, Ramadan tahun ini cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sejak dua bulan yang lalu, Indonesia dan hampir seluruh belahan dunia mendapatkan wabah yang bisa dikatakan tidak ada yang mengharapkannya. Ya, covid-19. Bahkan, hingga sejauh ini di Indonesia sendiri masih belum sampai pada titik puncak pandemi. Sementara itu, korban yang didiagnosis sudah mencapai ribuan. Sangat memprihatinkan jika bulan depan yang notabenenya sudah Idulfiri harus merasakan hal yang demikian pula layaknya sekarang.

Maka dari itu, himbauan dari WHO dan pemerintah pun terus diserukan agar tetap menjaga diri, physical distancing, #dirumahaja, dilarang pulang kampung atau mudik, selalu menyemprotkan disinfektan untuk pakaian dan barang-barang rumah, dan sebagainya. Alasannya, kita ketahui sendiri, virus sangat cepat penyebarannya untuk berpindah dan berkembang. Bahkan, bisa saja orang yang tampaknya sehat jasmani, ternyata dia seorang carrier setelah dites.

Covid-19 sangat memberikan dampak bagi kita semua. Mulai dari aktivitas saat Ramadan yang seharusnya bisa shalat Tarawih, tadarus, dan berbagi takjil di masjid, kini harus dilakukan dari rumah saja. Meskipun begitu, kita tidak boleh berhenti utnuk menebarkan kebaikan agar terus mengisi keseharian dengan keberkahan Ramadan. Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan secara online semasa Covid-19 saat Ramadan.

Membaca Al-Qur’an

Kegiatan yang menjadi kewajiban umat Muslim selain ibadah lima waktu ini sangat bagus untuk diterapkan. Pasalnya, membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an di luar waktu Ramadan saja akan mendapatkan pahala besar, bagaimana dengan membaca saat Ramadan? Tentunya akan berlipat ganda pahala dan kedamaian dalam batin yang kita dapatkan.

Kegiatan membaca Al-Qur’an bisa dilakukan di rumah bersama keluarga secara bergantian dan saling menyimak. Selain itu, kita bisa saling mengoreksi bacaan-bacaan yang sekiranya ada kesalahan dalam pengucapan dan penekanan huruf.

Selain dengan keluarga di rumah, kegiatan membaca Al-Qur’an bisa juga dengan sanak saudara, teman, atau kerabat jauh yang sedang tidak bisa berkumpul bersama. Kegiatan ini bisa dengan menggunakan aplikasi penunjang, seperti Gmeet, Skype, atau jenis panggilan video yang lain. Tentunya, pastikan terlebih dahulu jaringan koneksinya tersambung dengan lancar dan suasana sekitar hening atau tidak gaduh agar kegiatan membaca Al-Qur’an bersama bisa khidmat.

Mengikuti Kajian Online

Penunjang selanjutnya dalam rangka memperkaya ilmu keagamaan kita saat Ramadan adalah dengan cara mengikuti kajian. Bisa dalam bentuk forum keluarga di rumah dengan ayah atau ibu yang berbagi cerita dengan anak-anaknya, mengikuti seminar yang diadakan dari ustaz di media sosial, atau bersama pakar agama yang sudah bisa dipertanggungjawabkan segala ceramah yang dibicarakan.

Jangan sampai salah memilih pembicara atau masuk ke dalam kelas kajian yang pembicaranya memberikan hadis-hadis tak jelas atau penipuan ayat-ayat. Justru hal tersebut akan menyayangkan waktu kita untuk hal-hal yang dapat menjerumuskan dalam kebatilan.

Lebih bagus lagi, jika mengikuti kajian online tersebut kita memahami dan mencatat pula poin-poin penting yang dapat kita pelajari dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya, sekaligus memberikan pencerahan kita dalam mencari jalan kebenaran.

Berbagi kepada Sesama

Covid-19 bukan menjadi penghalang untuk terus menebarkan hal-hal baik dan positif terhadap sesama, khususnya orang-orang yang memang perlu kita bantu. Terlebih, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena tempat mereka bekerja memberikan surat PHK. Alhasil, banyak dari kita yang mulai terdampak perihal faktor ekonominya.

Begitu juga dengan para pembuka lapak yang perlahan demi perlahan kehilangan pelanggan dan sepi pengunjung atau pembeli, seperti para ojek online, lapak jalanan, dan jenis lainnya. Oleh karena itu, bisa kita berbagi dengan cara menggalang dana untuk mereka yang sangat membutuhkan. Tak hanya soal materi, bisa dengan berbagi hal lain, seperti sembako atau masker kepada orang-orang yang masih tetap berada di luar untuk menyambung hidup.

Membaca Buku-Buku Bernuansa Islami

Memperkaya ilmu pengetahuan keagamaan rohani selain dengan mengikuti kajian online, bisa dengan mulai membeli, lalu membaca buku-buku. Sudah banyak beredar buku yang dijual di marketplace.

Dengan membaca buku-buku tersebut, kita juga bisa menyebarkan ilmu yang terkandung di dalamnya kepada keluarga di rumah agar ikut mengerti dan memahami lebih lanjut tentang keislaman. Khususnya anak-anak, mereka perlu dididik, dituntun, dan diperkenalkan dengan keislaman. Sedari dini sangat perlu untuk diberikan pengajaran yang aplikatif, edukatif, tetapi juga bisa dikombinasikan dengan pengajaran yang tidak membosankan.

Ada beberapa rekomendasi bagi sang buah hati untuk diberikan sarana media pembelajaran yang bermutu dan berkualitas berupa buku-buku Kisah 25 Nabi dan Rasul yang Wajib Diimani, Sahabat Kesayangan Rasulullah, Seri Hijaiyah Wipe and Clean, dan Seri Asmaul Husna.

Beberapa buku rekomendasi di atas memberikan cerita atau kisah-kisah rasul pada zaman dahulu dan perannya dalam kontribusi keislaman. Meski begitu, pengemasan bahasa dan kalimatnya sangat ringan. Sang buah hati tentunya akan lebih mudah mengerti secara perlahan, tetapi pasti nilai-nilai yang disampaikan dalam buku tersebut.

Akhir kalimat, itulah beberapa kegiatan rekomendasi yang dapat dilakukan selama Ramadan saat masa Coronavirus belum berakhir. Bagaimanapun keadaannya, Ramadan harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang dapat memicu secara lebih, keakraban kita dengan Allah Swt. agar Bulan Suci ini dapat kita maknai sebagai sebuah perjalanan umat Islam menuju kehidupan yang lebih baik.

Salam,

Anggit Pamungkas Adiputra.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta