Begini Loh Cara Keluar dari Jerat Friendzone yang Melelahkan
Sobel, apakah kamu tengah berada dalam kubangan friendzone dan lagi cari cara buat keluar dari sana? Ya, hubungan teman tapi kok rada mesra memang sejatinya melelahkan. Apalagi jika perasaan cinta yang tumbuh dalam persahabatan tersebut cuma tersimpan rapi. Pertemanan yang dulu mengasyikkan, mendadak berubah bikin galau setiap saat. Bingung ingin mengutarakan perasaan, tetapi tak mau merusak hubungan persahabatan.
Mungkin kamu memang tidak bisa menolak kehadiran rasa cinta pada sahabat sendiri, tetapi ingat kamu tuh punya pilihan buat bertindak. Daripada perasaanmu hanya kamu diamkan dan bikin resah, kenapa tak mencoba cari jalan untuk mengelolanya? Berikut ini ada beberapa tips atau cara keluar dari friendzone yang bisa kamu coba. Semoga bermanfaat buatmu ya, Sobel!
Cara Pertama Keluar dari Friendzone: Jujur pada Perasaanmu
Sudah nggak tahan dengan hubungan friendzone? Sudah lelah karena galau, sementara kamu nggak paham sahabatmu merasakan hal sama atau tidak? Sebenarnya ya, yang membuat capek adalah kamu belum sepenuhnya jujur ke perasaanmu sendiri. Kamu sadar kamu memiliki perasaan lebih sebagai teman, tetapi kamu masih enggan mengakuinya. Nah, ini loh yang bikin kamu lelah dan galau!
Coba deh kamu bicara dari hati ke hati dengan diri sendiri, lalu berusaha buat jujur sama perasaanmu. Kamu nggak perlu berpikir terlalu jauh dulu, cukup kenali dan gali apa yang kamu rasakan. Jangan menolak perasaan cinta jika memang sejatinya perasaan itu hadir. Terima dulu kondisinya dan itu akan membuatmu lebih lega. Daripada berulang kali menyangkal menyukai sahabat sendiri, bukankah jauh lebih enteng jika menerima perasaan lebih yang muncul?
Cara Kedua: Utarakan yang Kamu Rasakan
Apakah tahap jujur pada perasaan sudah cukup membuatmu lega? Jika belum, maka kamu butuh melakukan cara berikutnya untuk keluar dari friendzone. Sering kali memendam perasaan memang menjadi jerat yang kian menekan. Berkedok ingin menjaga hubungan pertemanan tetap baik, padahal dalam hati tersiksa. Sobel familiar dengan kondisi seperti ini?
Andai ingin meredakan rasa galau, kenapa tidak kamu coba untuk mengutarakan perasaan? Kebanyakan kisah friendzone berakhir menyakitkan karena ada perasaan yang tidak mau disampaikan. Padahal, berani menyatakan cinta bukan hal yang salah kok. Jangan terjebak dalam overthinking, misalnya takut kalau pernyataan cintamu merusak persahabatan. Belum tentu loh apa yang kamu takutkan terjadi, jadi bangunlah keberanianmu untuk jujur ke sahabatmu!
Baca Juga: Kumpulan Novel Friend Zone Ini Auto Bikin Baper
Cara Ketiga: Siapkan Hati untuk Apa pun Respon Sahabatmu
Terakhir, siapkan hati untuk berbagai kemungkinan. Ketika kamu jujur mengutarakan perasaan, kemungkinan yang terjadi ada dua: ditolak atau diterima. Maka, pastikan kamu sudah menimbang segala risikonya sebelum menyatakan perasaan. Tentu bukan hal mudah, tetapi kamu mesti menghadapinya bukan? Ingat, yang terpenting bukan terbalas atau tidaknya perasaanmu, melainkan bagaimana cara keluar dari friendzone yang melelahkan ini.
Kalau kamu diam saja, maka kamu tidak akan tahu kisah pertemanan kalian akan berakhir seperti apa. Lain halnya jika kamu berani jujur kepadanya. Siapa tahu ternyata diam-diam kalian memendam perasaan yang sama cukup lama kan? Kalau pun ternyata cintamu tak berbalas, tetaplah berkomitmen untuk berhubungan baik dengannya. Setidaknya, kamu sudah mencoba memberanikan diri jujur dan itu tidak sia-sia.
Itulah tadi beberapa langkah atau cara untuk keluar dari friendzone. Memang sih kisah friendzone ini rumit, apalagi jika sudah berlangsung lama. Sama seperti cerita pasangan sahabat Abel dan David dalam buku Friend Zone in Jakarta. Kamu bisa juga loh belajar menghadapi jerat friendzone dari kisah keduanya. Biar nggak penasaran, buruan pesan dan beli bukunya di Bentang Pustaka ya!
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!